PEMERIKSAAN KEJAHATAN

SEKSUAL
Oleh:
Eva Meltyza
Fika Fadlila Rosalina

Preseptor:
dr. Fahmi Arief Hakim, Sp.F
 Definisi

Pelecehan seksual merupakan bentuk diskriminasi

seks dan juga merupakan pelanggaran hak asasi
manusia
Setiap tindakan/prilaku/gerak gerik seksual yang
tidak dikehendaki dalam bentuk verbal (kata-kata)
atau tulisan, fisik, tidak verbal, dan visual untuk
kepentingan seksual, memiliki muatan seksual,
sehingga menyebabkan kemarahan, perasaan
terhina, malu, tidak nyaman, dan tidak aman bagi
orang lain.
 Berdasarkan hukum?

KUHP pasal 284

KUHP pasal 285
Barang siapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa seorang wanita
bersetubuh dengan dia di luar perkawinan
diancam karena melakukan pemerkosaan dengan
pidana penjara paling lama 12 tahun
KUHP pasal 286
KUHP pasal 287
Yang perlu diperhatikan sebelum
Pemeriksaan!

1. Setiap pemeriksaan untuk pengadilan harus berdasarkan

permintaan tertulis dari penyidik yang berwenang
2. Korban harus diantar polisi
3. Visum et Repertum harus dibuat berdasarkan keadaan
yang didapatkan pada tubuh korban
4. Izin tertulis (dari korban/orangtua/wali)
5. Pada saat pemeriksaan dokter harus didampingi perawat
6. Pemeriksaan tidak ditunda
7. VeR diselesaikan secepat mungkin
 PEMERIKSAAN

1. Data
- Instansi polisi yang meminta pemeriksaan
- Nama dan pangkat polisi yang mengantar
korban
- Nama, umur, alamat, pekerjaan korban sesuai
pd surat permintaan
- Nama dokter yang memeriksa
- Tempat, tanggal, jam pemeriksaan
- Nama perawat yang mendampingi
2. Anamnesis
- Dibuat terpisah dan dilampirkan pada VeR dengan
judul Keterangan yang diperoleh oleh korban
*Umum
- Umur, tanggal dan tempat lahir
- Status perkawinan
- Siklus Haid
- Penyakit kelamin dan kandungan
- Penyakit lain: Epilepsi
- Informasi apakah pernah bersetubuh?
Persetubuhan terakhir? Menggunakan kondom?
 *Khusus
- Waktu kejadian; tanggal dan jam
- Tempat kejadian
- Apakah korban melawan? Ya (ditemukan
robekan pakaian, tanda kekerasan, pada
kelamin ada bekas perlawanan)
- Pingsan/tidak (ambil urin dan darah untuk
pemeriksaan toksikologi)
- Apakah terjadi penetrasi dan ejakulasi?
- Apakah setelah kejadian korban mencuci,
mandi dan mengganti pakaian?
3. Pemeriksaan
Pakaian
-Diteliti helai demi helai
-Robekan? Lama/baru? Sepanjang/melintang
pada pakaian?
-Kancing terputus?
-Bercak darah? Air mani? Lumpur? Dsb yang
berasal dari tempat kejadian
-Catat pakaian dalam keadaan rapi/tidak?
-Benda yg melekat dan pakaian yg mengandung
trace evidence dikirim ke lab kriminologi
 Tubuh Korban
*Umum
- Gambarkan penampilan (rambut, wajah;
rapi/kusut, keadaan emosional;
tenang/sedih/gelisah, dsb)
- Needle marks?
Jika ada indikasi ambil urin dan darah.
- Tanda bekas kekerasan; memar/luka
lecet pada daerah mulut, leher, pergelangan
tangan, lengan, paha dalam dan bagian
pinggang
 - Tanda perkembangan alat kelamin
sekunder
- Pupil (Reflex cahaya/pin point)
- Tanda-tanda vital, Keadaan jantung,
paru dan abdomen
- Trace evidence yang melekat pada
tubuh korban?
*Khusus (Daerah Genitalia)
- Ada/tidak rambut kemaluan yg saling melekat
menjadi satu karena air mani? Ada (Gunting
untuk sampel)
- Bercak air mani di sekitar alat kelamin? Ada
(Kerok dgn sisi tumpul scalpel/swab dengan
kapas lidi yg dibasahi dengan NaCl
- Vulva; Tanda bekas kekerasan? (Hiperemi,
edema, memar dan luka lecet/goresan kuku)
- Introitus vagina (Hiperemis/edema)
- Selaput dara; Ruptur/tidak? Ada (tentukan baru/lama
catat lokasi apakah sampai ke insersio/tidak?) Tentukan
besar orifisium sebesar ujung jari kelingking, telunjuk atau
dua jari?
- Frenulum labiolum pudendi dan comisura labiorum
posterior; utuh/tidak
- Vagina dan serviks; dengan speculum- lihat ada tanda
penyakit kelamin ?
Pemeriksaan lab
- Cairan mani dan sel mani (lendir vagina)
- Pada anak diambil dari vestibulum saja
- Pemeriksaan kehamilan dan toksikologi
- Pemerksaan urin dan darah
Pemeriksaan pria tersangka
- Menentukan adanya sel epitel
vagina pada glans penis, menggunakan
larutan lugol
- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan sekret uretra
 Terimakasih
wassalamualaikum wr
wb