RSU WONOLANGAN
JL. RAYA DRINGU 118 PROBOLINGGO
TLP (0335) 424007. FAX ( 0335 ) 431937
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan
upaya kesehatan dasar atau rujukan dan upaya kesehatan penunjang.Rumah sakit dalam menjalankan
funsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosialnya dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya di
tandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit,mutu pelayanan rumah sakit sangat
di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya
manusia, (Depkes RI (2002).
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pelayanan Unit gawat Darurat meliputi :
C. Batasan Operasional
1. Unit Gawat darurat.
a. Pengertian Unit Gawat darurat
Adalah salah satu bagian rumah sakit yang menyediakan penangana awal
bagi pasien pasien yang menderita sakit dan cidera yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya.(Wikipedia bahasa Indonesia)
Adalah suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan
kemampuan khusus dan peralatan yang memberikan pelayan pasien gawat
darurat,merupakan rangkaian dari upaya penanggulangan pasien gawat
darurat yang terorganisir.
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
b. Tujuan pelayanan Unit Gawat darurat
Untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan berusaha
mencegah berbagai resiko seperti kematian, cacat,menanggulangi korban
kecelakan atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan.
4. Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus
5. Pasien gawat darurat harus sudah ditangani < 5 menit sampai di UGD
6. Organisasi Instalasi Gawat Darurat didasarkan pada 0rganisasi multi-
adalah Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila
tidak mendapat pertolongan secepatnya contoh: pasien Infark Myocad
Acut,pasien perdarahan hebat.
adalah Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
adalah Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badanya, misalnya luka sayat dangkal/v apertum tanpa
perdarahan.
Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat :
adalah pasien yang datang dalam keadaan baik tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya pasien dengan batuk, pilek.
Kecelakaan (accident)
adalah suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera (fisik, mental,
sosial)
1. Tempat kejadian :
Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
Kecelakaan di sekolah
Kecelakaan di tempat–tempat umum lain seperti halnya : tempat rek-
reasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar
baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
Cidera
Kondisi Kedaruratan
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah
satu system / organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
Kegagalan ( kerusakan ) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh :
1. Trauma / cedera
2. Infeksi
3. Keracunan ( poisoning )
4. Degerenerasi ( failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar ( excessive loss of water and
electrolit )
7. Dan lain-lain.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Urutan Prioritas penanganan kegawatan pada pasien berdasarkan pada 6-B yaitu :
B -1 = Breath –pernafasan
B -2 = Blood – system peredaran darah ( sirkulasi )
B -3 = Brain – system saraf pusat
B -4 = Bladder – system urogenitalis
B -5 = Bowel – system pencernaan
B -6 = Bone – system tulang dan persendian
4. Bencana
a. Pengertian
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
b. TUJUAN
a. Memberikan pertolongan medik yang optimal dengan waktu yang sesingkat
mungkin di rumah sakit
b. Menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan
c. Menurunkan jumlah kesakitan dan kematian korban akibat bencana
d. Mencegah penyakit yang mungkin timbul dan mencegah penyebarannnya
pasca bencana
e. Menciptakan dan meningkatkan mekanisme kerja sektoral dan lintas sektoral
dalam penanggulangan kegawatdaruratan musibah masal / bencana sehari-hari
D. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan di Rumah Sakit
4. Surat keputusan Menteri Kesehatan No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Unit Gawat Darurat yaitu dibagi dalam 3 shift dinas
a. Dinas Pagi
1 Dokter jaga UGD
1 Perawat Koordinator UGD
1 Perawat Pelaksanana UGD
b. Dinas Sore
1 Dokter UGD
1 Perawat penanggung jawab shift UGD
1 Perawat Pelaksana UGD
c. Dinas Malam
1 Dokter jaga UGD
1 Perawat Penanggung Jawab Sift UGD
1 Perawat Pelaksana UGD
C. Pengaturan Jaga
I. Pengaturan Jaga Dokter Jaga Unit Gawat Darurat
a. Pengaturan jadwal dokter jaga UGD menjadi tanggung jawab Kepala UGD
ditandatangani oleh kepala RSU Wonolangan dan kepala UGD
b. Jadwal jaga dokter UGD dibuat untuk jangka waktu 1 bulan
c. Apabila karena sesuatu hal dokter jaga UGD tidak dapat jaga sesuai dengan
a. Jadwal jaga dokter Konsulen di Unit Gawat Darurat adalah jadwal jaga
yang disusun untuk berkonsultasi tentang pasien/penderita sesuai dengan
kondisi klinis pasien di Unit Gawat Darurat setiap hari selama 1 bulan.
b. Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab Kepala
Bagian Pelayanan.
c. Jadwal jaga disusun berdasarkan analisa kebutuhan dokter Konsulen di Unit
Gawat Darurat dalam 24 jam On Call selama 1 bulan terdiri dari dokter
spesialis Bedah, Penyakit Dalam, Anak, dan Obstetri Ginekologi.
d. Jadwal jaga diketahui dan ditanda tangani oleh Kepala Rumah Sakit,
Kepala Rumah Sakit dan Kepala Komite Medik.
e. Bagi dokter Konsulen yang berhalangan jaga, maka yang bersangkutan
wajib menitipkan jaga kepada dokter pengganti yang ditunjuk dan atas
2 1
3 KETERANGAN :
1 = RUANG TUNGGU
2 = PARKIR AMBULANCE
7 5 = TRIASE
10
6 = RUANG RESUSITASI
7 = RUANG TINDAKAN
BEDAH
8 = RUANG TINDAKAN
MEDIK
8 9 = RUANG OBSERVASI
11 10 = MEJA DOKTER
11 = OBAT DAN CAIRAN LIFE
SAVING
12 = SPOLHOCK
9
12
1
B. Standar Fasilitas
Standar Fasilitas Unit Gawat Darurat mengacu pada standar Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Menkes no 856/Menkes/SK/IX/2009.Alat dan obat yang ada di UGD
adalah yang bersifat life saving harus tersedia dan siap pakai untuk life saving sesuai
standar.
Alat dan Obat life saving sebagai berikut
Sarana :
Brankar pasien
Troli /dressing car
Sterilisator
Toilet set(urinal,pispot,bengkok)
Kursi roda
Alat Resusitasi ,
Oropharingeal tube
Nasopharingeal tube
Nasotrakheal tube
Orotrakheal tube
Tracheostomy tube
Ventilator transport
Laringoscope set anak dan dewasa danETT
Suction
Bag valve mask
Defibrilator
Kanul oksigen
Simple Masker oksigen anak dan dewasa
Masker Nebuleizer anad dan dewasa
Masker Non rebreathing anak dan dewasa
Oksigen medis
Alat untuk tindakan Medical
Infusion pump
Sringe pump
Kumbah lambung set
NGT
Infuset
Tranfusi set
IVC(Intra Vena Catheter)
Spuit Semua ukuran(1cc,3cc,5cc,10cc,50cc)
Nebuleizer
Otoscope set
THT set
Imobilization set :
Neck Collar
Scoop Streecher
Long Spine Board
Kendrik Extrication Device
Bidai
1. Brankar pasien : 3
2. Tempat tidur untuk tindakan medikal:1
3. Troli tindakan: 2
SARANA dan PRASARANA 4. Lampu emergency:1
5. Stik pan/pispot : 1
6. Urinal : 1
7. Spoel hok ada
8. Kotak obat emergensi ada
9. Sterilisator :1
10. Kursi roda : 1
11. Penunjang medis ( laborat dan radiologi)
1. Laringoscope (anak:1,dewasa;1)
2. Oropaharingeal Tube no 1-4
3. Suction :1
4. Bag Valve Mask ( Ambu Bag anak 1,dewasa 2)
5. Simple masker 02 anak dan dewasa: 3 buah
6. Masker Non Rebreathing Anak dan dewasa : 3
ALAT RESUSITASI
Buah
7. Nasal canule anak
dan dewasa(anak:3,dewasa:4)
8. Nasogastric tube no 5:1,no 8: 1.no 16 :1,no 18:1
9. Nebulizer: 1
10. Infus set : 10
11. Tranfusi set : 5
12. Infuset pediatric : 5
13. Solution set :1
14. IVC no 26: 2bj,24: 5bj,22:5 bj,20: 5 bj,18: 2
( venflon 20 : 5 bj,venflon 22: 3 bj,venflon 18: 2)
DAFTAR ALAT,CAIRAN, DAN OBAT
1. Collar brace:1
2. Bebat ( tensocrepe, kasa gulung kecil
dan besar )
3. Scoop Streetcher : 1
ALAT STABILISATOR / 4. Bidai
IMOBILIZATION
DAFTAR ALAT,CAIRAN, DAN OBAT
A. Pendaftaran
1. Penanggung jawab
Perawat UGD
Petugas Admission
2. Tata Laksana Pendaftaran
a. Pendaftaran pasien rawat inap dan rawat jalan UGD RSU Wonolangan
dilakukan oleh pasien/keluarga pasien ke bagian TPP,untuk pasien rawat inap
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter jaga UGD untuk mendaftar ke
TPP.
b. Sebagai bukti bahwa pasien rawat jalan sudah mendaftar, pasien/ keluarga
pasien akan membawa karcis yang berisi nama pasien dan nomor rekam medis
pasien.Untuk pasien rawat inap keluarga pasien akan membawa buku status
pasien yang akan diisi oleh petugas UGD
c. Bila keluarga tidak ada,petugas UGD akan bekerja sama dengan security untuk
mencari identitas pasien jika diperlukan lapor polisi untuk mencarikan keluarga
pasien.
d. Bila pasien dalam kondisi gawat darurat maka akan diberikan pertolongan
dahulu di UGD setelah itu keluarga pasien mendaftar ke TPP.
1. Apabila petugas Unit Gawat Darurat perlu berkomunikasi dengan Unit lain di
dalam Rumah Sakit dapat menggunakan Aiphone dengan nomer yang ada didaftar
aiphone atau menggunakan telp PABX.
2. Apabila petugas Unit Gawat Darurat perlu berkomunikasi dengan petugas satpam
Rumah Sakit Umum Wonolangan atau Cleaning Servis dapat menggunakan HT.
3. Apabila petugas Unit Gawat Darurat perlu berkomunikasi dengan Unit lain diluar
Rumah Sakit Umum Wonolangan dapat menggunakan telepone yang disediakan
di Unit Gawat Darurat yang bisa langsung keluar atau dapat menggunakan PABX
melalui operator.
4. Apabila ada pihak di luar Rumah Sakit Umum Wonolangan yang
membutuhkan berkomunikasi dengan Unit Gawat Darurat bisa menghubungi
no (0335) 420225 atau melalui no (0335) 424007 melalui operator.
Perawat UGD melaporkan pada dokter jaga UGD & menyiapkan hal-
hal yang diperlukan sesuai dengan laporan yang diterima dari petugas
ambulan.
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien ( patient safety ) rumah sakit adalah : suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Assesmen resiko
Identifikasi dan pengelolaan pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh:
Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
Tujuan
Petugas kesehatan dalam menjalankan tugasnya dapat melindungi diri dari resiko
penyebaran infeksi dan mencegah penyebaran infeksi ke pasien lain.
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU
Dalam pelaksanaannya sensus harian indikator klinis UGD akan disetor ke sub Unit Rekam
Medis yang akan dibuatkan kurva/diagram harian dalam format tersendiri dan dievaluasi serta
dilaporkan setiap bulan pada panitia mutu, Kepala bagian Pelayanan dan Kepala Rumah Sakit Umum
Wonolangan.
BAB IX
PENUTUP
Unit Gawat Darurat harus mampu memberikan pelayanan gawat darurat secara
cepat,tepat dan cermat sehinngga dapat mencegah kematian dan kecacatan yang tidak perlu
terjadi agar kelangsungan hidup pasien dapat terjamin karena itu Unit Gawat Darurat harus
didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai yang didapat dari berbagai pelatihan tentang pelayanan kegawat daruratan
(bersertifikat BCLS/BTLS/PPGD/ACLS/ATLS ) serta sikap yang profesional sesuai dengan
standar Pedoman Pelayanan Gawat Darurat .
Hal ini diharapkan meningkat mutu pelayanan di Unit Gawat darurat sehingga dapat
memenuhi harapan masyarakat pengguna jasa/pasien .Selanjutnya memberikan dampak
positif pada citra rumah sakit yaitu dengan penyebarluasan informasi adanya pelayanan yang
baik di Unit Gawat darurat Rumah sakit Umum Wonolangan.Yang akan berdampak
meninggkatkan kepercayaan masyarakat pada pelayanan kesehatan di Rumah sakit umum
wonolangan.