Tingkat : 3A
B. Tujuan
Berdasarkan definisi dari pelayanan gawat darurat maka tujuan dari pelayanan
tersebut yaitu untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan
menghindari berbagai resiko seperti kematian, menanggulangi korban kecelakaan,
atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan. Selain tujuan umum
tersebut adapun tujuan utama dari pelayan gawat darurat yaitu :
1. Memberikan pelayanan komunikatif, cepat dan tepat selama 24 jam terus
menerus
2. Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu
bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat
3. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat sehingga dapat
hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
4. Menerima dan merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk
memperoleh penanganan yang lebih
5. Menanggulangi korban bencana
6. Menanggulangi “ False Emergency “
7. Mengembangkan dan menyebar luaskan Ilmu Kedokteran Gawat Darurat
(PPGD).
8. Mencegah kematian & cacat (to save life and limb)
9. Merujuk ke tempat yg lebih memadai
10. Menanggulangi bencana
11. Pendekatan SPGDT → pelayanan optimal, terarah dan terpadu
D. Prinsip Umum
1. Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki
kemampuan :
a. Melakukan pemeriksaan awal kasus – kasus gawat darurat
b. Melakukan resusitasi dan stabilisasi ( life saving )
2. Pelayanan di Instalasi Gawat darurat Rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu
3. Bebagai nama untuk instalasi / unit pelayanan gawat darurat di rumahsakit
diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD )
4. Rumah sakit tidak bokleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat
darurat
5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 menit setelah sampai di IGD
6. Organisasi Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) didasarkan pada organisasi
multidisiplin, multiprofesi, dan terintegrasi, dengan struktur organisasi fungsional
yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsure pelaksanan, yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi Gawat
Darurat ( IGD ), dengan wewenang penuh dipimpin oleh dokter
7. Setiap rumah sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat
daruratnya minimal sesuai dengan klasifikasi berikut.