Anda di halaman 1dari 14

TERAPI KOMPLEMENTER

MANIPULATIVE DAN BODY BASED


THERAPY
CUPPING, TERAPI DIVERSIONAL, DAN
CHIROPRACTIC

Dosen Pengampu :
Indra Pebriani, S.Pd, M.Kes
Bekam dapat dikenal dengan istilah canduk, cathuk, kop,
atau mambakan. Di Eropa disebut dengan istilah Cuping

Terapi Therapeutic Method dan Fire Bottle.


Definisi bekam menurut bahasa adalah menghisap darah
Cupping dan mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian
ditampung di dalam gelas bekam, sehingga menyebabkan
(Bekam) pemusatan dan penarikan darah, lalu dilakukan penyayatan
permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk
mengeluarkan darah (Kasmui, 2006).

2
Bekam adalah sebuah cara pengobatan dengan
menggunakan sebuah botol yang dihilangkan udaranya
dengan api sehingga mengisap bagian tubuh tertentu dan
menimbulkan fenomena pengumpulan darah

3
Teknik Terapi Bekam
 Dry Cupping/ Bekam Kering/ Hijamah Jaaffah
 Bekam Basah/ Wet Cupping/ Hijamah Rothbah
 Bekam Api/ Fire Cupping
 Bekam Meluncur
 Bekam Tarik
Efektifitas Terapi Bekam


bekam merupakan metode paling unggul dan
sangat berkhasiat untuk mengatasi berbagai
macam penyakit. Bekam juga merupakan
preventive medicine (metode pencegahan) dan
sangat efektif untuk curative medicine (metode
penyembuhan) (Kasmui, 2006).

5
 Memposisikan pasien senyaman mungkin.
 Tabung kop dalam berbagai ukuran digunakan pada
lokasi yang berbeda.
 Jika menggunakan media api, nyala api harus cukup
besar untuk membuat tabung kop melekat dengan kuat.
 Memastikan tabung kop melekat dengan kuat tanpa ada
Hal yang Perlu ruang terbuka pada pinggiran tabung untuk masuknya
udara.
Diperhatikan  Setelah terapi bekam, bila ada stasis darah yang terlihat/
dalam Terapi luka memar/ hematom, atau bahkan muncul gelembung
kecil lepuhan pada kulit, maka akan terabsorpsi/ hilang
Bekam dalam beberapa hari kemudian.
 Pada terapi bekam yang dikombinasi dengan
bloodletting/ pengeluaran darah, darah dapat
dibersihkan dengan menggunakan bola kapas kering
(Kasmui, 2006).

6
Terapi Diversional
(Okupasi)

7
 Terapi okupasi adalah terapi yang dilakukan
melalui kegiatan atau pekerjaan terhadap anak
yang mengalami gangguan kondisi sensori motor
(E. Kosasih, 2012;13).
 Menurut Kusnanto (dalam Sujarwanto, 2005) terapi
DEFINISI okupasi adalah usaha penyembuhan terhadap
seseorang yang mengalami kelainan mental, dan
fisik dengan jalan memberikan suatu keaktifan
kerja dimana keaktifan tersebut untuk
mengurangi rasa penderitaan yang dialami oleh
penderita.

8
Tujuan terapi okupasi menurut Martono (1992:2) (dalam
Astati, 1995:11) yaitu :
1. Diversional, menghindari neorosis dan memelihara
mental
Tujuan Terapi
2. Pemulihan fungsional, mencakup fungsi-fungsi
Okupasi persendian, otot-otot serta kondisi tubuh lainnya
3. Latihan-latihan prevokasional yang memberikan
peluang persiapan menghadapi tugas pekerjaan
yang lebih sesuai dengan kondisinya

9
Penerapan terapi okupasi dilaksanakan secara sistematis, dimulai
dengan kegiatan identifikasi, analisis, diagnosis, pelaksanaan serta
tindak lanjut layanan guna mencapai kesembuhan yang optimal
menurut Kosasih (2012: 23). Yang dimaksud dengan kegiatan
identifikasi adalah menentukan atau menetapkan bahwa anak atau
Pelaksanaan subyek termasuk anak berkebutuhan khusus. Analisis yaitu proses
penyelidikan terhadap diri anak. Selanjutnya adalah diagnosis yang
Terapi Okupasi berarti pemeriksaan yang dilanjutkan dengan penentuan jenis terapi
yang diperlukan. Kegiatan yang selanjutnya yaitu pelaksanaan terapi
okupasi itu sendiri dan tindak lanjut serta evaluasi yang diperlukan
guna mencapai tujuan

10
Chiropractic (siropraktik) merupakan suatu bentuk terapi
koreksi tulang baik menggunakan tangan saja atau
menggunakan alat khusus, yang berfokus pada hubungan
antara struktur dan fungsi, khususnya pada tulang
belakang.
Chiropractic adalah terapi manual yang paling sering di
Terapi gunakan dalam pengobatan yang di lakukan sebuah profesi
perawatan kesehatan berkaitan dengan diagnosa,
Chiropractic perawatan, pencegahan penyakit-penyakit pada sistem
neuromuskuloskeletal dan mengurangi dampak dari
penyakit-penyakit ini terhadap kesehatan secara umum.
Terdapat penekanan pada teknik-teknik manual, termasuk
penyesuaian dan/atau manipulasi sendi, dengan fokus
khusus pada subluksasi. Praktik ini dilakuan pada seluruh
tubuh manusia, baik otot, organ dan sel sekalipun dikontrol
oleh sistem saraf.

11
Indikasi dan Kontraindikasi
Chiropractic dapat dilakukan kepada pasien yang mengalami:

1) Sakit kepala terutama di sekitar tengkuk dan dahi


2) Back Pain atau sakit pinggang, baik yang menjalar sampai ke kaki atau tidak
3) Sakit di tubuh yang tidak ada diagnosanya
4) Stiff Neck (leher atau tengkuk yang kaku sehingga sulit digerakkan ataupun nyeri apabila
digerakkan).
5) Kesemutan dan baal (hilang rasa) yang berlangsung lama dan terus menerus
6) Frozen Shoulder, nyeri di bahu dan tangan sulit digerakkan
7) Migraine (sakit kepala sebelah)
8) Masalah di persendian tulang punggung
9) Nyeri di lengan dan kaki
10)Sciatica (nyeri/kaku di daerah pantat)
11)Perut kembung dan sembelit pada anak-anak
12)lKerusakan pada persendian
13)Bed Wet, masalah mengompol pada anak-anak atau orang tua

12
Tahap-tahap Terapi Chiropractic
 Tahap penjagaan intensif : penjagaan semasa keadaan pasien akut Dalam tahap
ini, para kiropraktor akan mencoba untuk menstabilkan keadaan pasien melalui
rawatan dengan “urut” atau memijat. Rawatan ini akan dilakukan agar dapat
mengurangkan rasa sakit pasien dengan cepat
 Tahap pemulihan : menstabilkan keadaan pasien Tahap ini bertujuan untuk
mengembalikan fungsi tulang belakang yang normal pada pasien
 Tahap pemulihan : langkah pencegahan/ menjaga kesehatan Tahap pemulihan ini
diberikan dengan memberikan motivasi kepada pasien agar melakukan kebiasaan
kebiasaan baik agar gangguan yang sama tidak terulang kembali.

13
THANKS!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai