PEMBAHASAN
1. Uraian Pembahasan
2. Keterbatasan
Pada penerapan strategi pelaksanaan menghardik yang telah dilakukan
kepada ketiga pasien Tn.H, Tn.B dan Tn.S faktor penghambat yang ditemukan
yaitu kurangnya dukungan atau kunjungan keluarga. Pada saat peneliti
melaksanakan implementasi keperawatan di Yayasan Mitra Mulia pada ketiga
pasien, pasien mengatakan bahwa keluarga sudah jarang menjenguk dan pasien
ingin pulang, Tn. H mengatakan kenapa keluarganya sudah setahun lebih tidak
menjenguknya, Tn.B mengatakan rindu dengan keluarganya sebab sudah lama
tidak bertemu, sedangkan Tn, A pasien mengatakan ingin segera pulang dan
bertemu keluarga.
Selama perawatan keluarga pasien jarang menjenguk pasien di Yayasan
Mitra Mulia, hal ini menyebabkan pasien sedih dan seringkali menanyakan
kepada perawat kapan keluarga mengunjungi mereka. Hal ini menjadi salah satu
faktor penghambat dalam kesembuhan pasien. dibuktikan dengan penelitan yang
sama menurut (Gani, 2019) yang mengatakan bahwa sebagian besar kegagalan
pengobatan dan perawatan gangguan jiwa disebabkan oleh rendahnya dukungan
dan kepedulian keluarganya.
Keluarga merupakan faktor pendukung yang penting bagi kesembuhan
pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran, keluarga dapat
mendukung pasien dalam menghadapi dan mengendalikan halusinasi sehingga
kemungkinan kambuh dapat dicegah. Keluarga juga harus mengetahui perasaan
dan kedaan pasien setiap harinya saat berada di rumah. Hal tersebut selaras
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Rahmayani & Hanum (2018)
keberhasilan perawatan akan sia-sia jika tidak diteruskan di rumah yang
kemudian mengakibatkan penderita mengalami kekambuhan dan harus dirawat
kembali. Peran serta keluarga sejak awal perawatan akan meningkatkan
kemampuan keluarga merawat penderita di rumah sehingga kemungkinan
kambuh dapat dicegah.