DEFINISI
1. Gawat darurat adalah keadaan mengancam nyawa yang jika tidak segera
ditolong dapat meninggal atau cacat sehingga perlu ditangani dengan
prioritas pertama. Yang termasuk kondisi gawat darurat adalah:
3. Darurat tidak gawat adalah keadaan yang tidak mengancam jiwa tapi
memerlukan tindakan darurat. Misalnya luka sayat dangkal.
4. Tidak gawat Tidak darurat : keadaan tidak mengancam jiwa dan tidak
memerlukan tindakan darurat. Misalnya pasien dengan ulcus tropiurn, TBC
kulit, dan sebagainya.
1. Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
Kebijakan dan penanganan krisis pada kondisi Gawat Darurat dan Bencana,
meliputi :
TRIASE
PRINSIP TRIASE
Pada keadaan bencana massal, korban timbul dalam jumlah yang tidak
sedikit dengan resiko cedera dan tingkat survive yang beragam. Pertolongan harus
disesuaikan dengan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun
sumber daya lainnya. Hal tersebut merupakan dasar dalam memilah korban untuk
memberikan perioritas pertolongan.
Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan:
Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus
dilakukan sesegera mungkin.
Setelah melakukan penilaian, korban dikategorikan sesuasi dengan kondisinya dan
diberi tag warna, sebagai berikut:
1. MERAH (Immediate)
Setiap korban dengan kondisi yang mengancam jiwanya dan dapat
mematikan dalam ukuran menit, harus ditangani dengan segera.
2. KUNING (Delay)
Setiap korban dengan kondisi cedera berat namun penanganannya dapat
ditunda.
3. HIJAU (Walking Wounded)
Korban dengan kondisi yang cukup ringan, korban dapat berjalan
4. HITAM (Dead and Dying)
Korban meninggal atau dalam kondisi yang sangat sulit untuk diberi
pertolongan.