Anda di halaman 1dari 9

RESUME

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Dosen pengampu : Ns Anto Indriyadi, MKM

Di susun oleh :
Tiara Regina Putri
1903061

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022
I. KONSEP KEPERAWATAN, PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM
PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS
Konsep keperawatan adalah ide-ide global ttg individu, kelompok, situasi atau kejadian
tertentu. Tujuan penggunaan model konseptual & teori keperawatan, meliputi :
1. Untuk memberi pengetahuan pada perawat
2. Untuk meningkatkan praktik keperawatan
3. Sebagai penuntun penelitian& kurikulum,
4. Serta mengidentifikasi bidang & tujuan dari praktik keperawatan
Teori keperawatan menuntun perawat :
1. Memberikan tujuan pengkajian
2. Memberikan diagnosa keperawatan
3. Memberikan intv kep
4. Landasan dasar berkomunikasi
5. Autonomi
6. Akuntabilitas profesional
Tujuan Model Keperawatan :
1. Memberi arahan utk penelitian dlm menetapkan dasar pengetahuan empiris
keperawatan
2. Mengidentifikasi bidang utk diteliti
3. Mengidentifikasi teknik penelitian & instrumen yg digunakan utk memvalidasi intv
keperawatan
4. Mengidentifkasi bentuk kontribusi dimana peneliti akan meningkatkan pengetahuan
5. Merumuskan legislasi yg mengatur praktek keperawatan,riset & pendidikan
6. Merumuskan peraturan yg menginterpretasi tindakan praktik kep shg perawat &
profesi lain memahami hukum yg berlaku.
7. Mengembangkan rencana kurikulum utk pendidikan keperawatan
8. Menetapkan kriteria utk mengukur kualitas asuhan keperawatan,pendidikan &
penelitian
9. Menyiapkan uraian tugas yg digunakan oleh tenaga keperawatan
10. Memberikan arah pengembangan dr sistem pemberian asuhan keperawatan
11. Memberikan pengetahuan utk meningkatkan administrasi,
praktik, pendidikan & penelitian keperawatan
12. Memberikan struktur yg sistematis & rasional dalam aktivitas keperawatan
13. Mengidentifkasi ranah tujuan keperawatan
Perkembangan konsep dan teori keperawatan : Dimulai zaman Nightingale (1860) :
keperawatan adalah profesi butuh pengetahuan yg membuatnya berbeda dg kedokteran
Pertengahan 1950-an pemimpin keperawatan mulai merumuskan pandangan teoritis
keperawatan yg mulai memperhatikan subjek tertentu yg masuk or tdk perlu masuk dalam
kurikulum.Banyak penemu teori keperawatan yg terkenal
1952 : keluar jurnal penelitian yg dilakukan oleh perawat yg memberi kerangka kerja thd
sikap meneliti sebagai tahapan utk penelitian lebih jauh dalam teori keperawatan
1960 yale University school of nursing : mendefinisikan keperawatan sebagai suatu proses
dari pada suatu sistem tertutup
Pengembangan teori keperawatan ditekankan dari pertengahan 1960-an s/d 1970.
Pertengahan 1970-an terdapat suatu badan akreditasi utk program pendidikan keperawatan
yg menyusun teori dasar kurikulum sebagai suatu kebutuhan akreditasi yaitu National
League for Nursing (NLN)
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat,baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di
luarnegeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral daripelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu,keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat
maupun sakit. Tugas perawat :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan;
2. Penyuluh dan konselor bagi Klien;
3. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
4. Peneliti Keperawatan;
5. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
6. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
Peran perawat adalah : seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran perawat meliputi : pemberi
asuhan keperawatan, advokat klien, educator, koordinator, kolaborator, konsultan, peneliti/
pembaharu.
Fungsi Perawat adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Fungsi Perawat meliputi :
1. Fungsi Independen
- Mandiri
2. Fungsi Dependen
- Indtruksi dari perawat lain
3. Fungsi Interdependen
- Kerjasama dengan tim kesehatan lain

II. TRIAGE
Triage adalah istilah yang berasal dari kata kerja Perancis Trier yang berarti mengurutkan
atau memilih.
Kategori Triase :
1. Non Disaster Triage : Untuk memberikan perawatan terbaik bagi setiap pasien.
2. Disaster Triage : Banyak korban : Untuk memberikan perawatan paling efektif untuk
jumlah pasien terbanyak.
Non bencana atau triase ED memiliki tujuan utama adalah :
1. Identifikasi pasien yang membutuhkan perawatan segera.
2. Tentukan area yang sesuai untuk perawatan
3. Fasilitasi aliran pasien melalui UGD dan hindari kemacetan yang tidak perlu
4. Berikan penilaian lanjutan dan penilaian ulang pasien yang datang dan menunggu.
5. Memberikan informasi dan rujukan kepada pasien dan keluarganya. 
6. Menghilangkan kecemasan pasien dan keluarga serta meningkatkan hubungan
masyarakat.
Triage Bencana :
1. Tim triase
2. Triase Korban
3. Pasien kritis
4. Pasien Cedera Parah
5. Pasien tidak kritis
6. Pasien yang terkontaminasi
Triage levels :
1. Resuscitation
2. Emergent
3. Urgent
4. Less urgent
5. Non urgent
Untuk mengidentifikasi kondisi ancaman kehidupan yang jelas
Penampilan umum

III. STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI RUMAH


SAKIT
Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan secara terpadu dari multi disiplin
dan multi profesi termasuk pelayanan keperawatan. Pelayanan kegawatdaruratan saat ini
sudah diatur dalam suatu sistem yang dikenal dengan Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) baik SPGDT seharihari (SPGDT-S) dan akibat bencana
(SPGDT-B). Sebagai bagian integral pelayanan kegawatdaruratan, pelayanan keperawatan
mengutamakan akses pelayanan kesehatan bagi korban dengan tujuan untuk mencegah dan
mengurangi angka kesakitan, kematian dan kecacatan. Permasalahan pelayanan kesehatan
secara umum adalah belum merata dan dirasakan pelayanan kesehatan oleh seluruh lapisan
masyarakat, pelayanan masih terfokus pada pengembangan puskesmas dan rumah sakit
terutama pada upaya preventif dan pelayanan belum mengacu dalam satu sistem.
Kebijakan pelayanan keperawatan gawat darurat :
1. Pengembangan dan penerapan standar pelayanan keperawatan gawat darurat di rumah
sakit, dilaksanakan dalam upaya penurunan angka kematian dan kesakitan melalui
peningkatan mutu pelayanan keperawatan
2. Pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis dan manajerial tenaga
keperawatan dalam pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit untuk
terwujudnya kompetensi yang diperlukan di instalasi gawat darurat
3. Penerapan standar pelayanan keperawatan gawat darurat di rumah sakit memerlukan
dukungan dari berbagai pihak terkait
Strategi dalam penerapan stándar pelayanan keperawatan gawat darurat :
1. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang ada dan pengembangannya
2. Meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial
3. Meningkatkan kerjasama tim
4. Terpenuhinya sarana, prasarana, peralatan dan sumber daya manusia (sdm) kesehatan
sesuai standar
Tujuan penerapan standar pelayanan keperawatan gawat darurat umum : meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan di instalasi gawat darurat sesuai standar.
Sasaran :
1. Pengelola pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
2. Pengelola pelayanan keperawatan di dinas kesehatan Provinsi, Kabupaten / Kota
3. Tenaga keperawatan yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat
4. Pengambil keputusan tingkat pusat dan daerah
5. Organisasi profesi kesehatan
6. Institusi pendidikan keperawatan dan institusi pendidikan kesehatan lainnya
Ketenagaan : Perencanaan ketenagaan perawat gawat darurat mencakup kebutuhan tenaga,
peran dan fungsi tenaga perawat gawat darurat serta kualifikasi tenaga perawat berdasarkan
kompetensi yang telah ditentukan. Sarana, prasarana dan peralatan merupakan bagian yang
akan memfasilitasi dan mendukung semua kegiatan pelayanan keperawatan gawat darurat
di rumah sakit sehingga dapat menjamin terlaksananya kegiatan dengan lancar dan
terstandar. Sedangkan pengelolaan sarana, prasarana, peralatan kesehatan dan logistik yang
tepat dan cepat, mendukung terwujudnya pelayanan keperawatan gawat darurat di rumah
sakit yang berkualitas.
Pengorganisasian pelayanan keperawatan gawat darurat di instalasi gawat darurat (IGD)
harus memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
Pengorganisasian pelayanan keperawatan gawat darurat didasarkan pada organisasi
fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat dengan tujuan tercapainya
mutu pelayanan IGD Rumah Sakit yang optimal.
Bantuan yang diberikan pada pasien gawat darurat bertujuan untuk penyelamatan nyawa
dan mencegah kecacatan menggunakan pendekatan proses keperawatan di IGD rumah
sakit.
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan
kegawatdaruratan diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan
keperawatan di IGD rumah sakit. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, intervensi keperawatan
dan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian Keperawatan : Proses pengumpulan data primer dan sekunder terfokus
tentang status kesehatan pasien gawat darurat di rumah sakit secara sistematik, akurat,
dan berkesinambungan.
2. Masalah/ diagnosa keperawatan gawat darurat : merupakan keputusan klinis perawat
tentang respon pasien terhadap masalah kesehatan aktual maupun resiko yang
mengancam jiwa. Kriteria Hasil : Ada dokumentasi masalah / diagnosa keperawatan
gawat darurat.
3. Perencanaan Keperawatan: Serangkaian langkah yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah/diagnosa keperawatan gawat darurat berdasarkan prioritas masalah yang telah
ditetapkan baik secara mandiri maupun melibatkan tenaga kesehatan lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan : Perawat melaksanakan tindakan keperawatan
yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan gawat darurat.
5. Evaluasi Keperawatan : Penilaian perkembangan kondisi pasien setelah dilakukan
tindakan keperawatan gawat darurat mengacu pada kriteria hasil.
Pembinaan pelayanan keperawatan gawat darurat meliputi pembinaan terhadap manajemen
keperawatan, penerapan asuhan keperawatan, peningkatan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan gawat darurat di RS secara berkesinambungan
Pemantauan, penilaian pelayanan keperawatan serta tindak lanjutnya yang dilakukan secara
terus menerus untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan gawat darurat.

IV. EMERGENCY NURSING


Emergency principle
1. Live saving
2. ABCDE management
3. Madic diagnosis is not priority
4. Time is key
5. Resusitasi dan stabilisasi
Area pelayanan gaat darurat dan sarana pendukung :
1. IGD
2. Triase
3. Ambulance
4. P3K
5. BNPB/BPBD
Peran dan fungsi perawat
1. Cere giver
2. Advocate
3. Pendidik
4. Koordinator
5. Kolaborate
6. Peneliti
7. Independen
8. Dependen
9. Kolaboratif
Aspek legal etik
1. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Permenkes No 1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktek Perawat
5. PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
6. Permenkes No 148 Tahun 2010 tentang Registrasi dan Praktek Perawat
Masalah Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai