Anda di halaman 1dari 27

KATARAK

Departemen Oftalmologi
MYOSIN 11
Anatomi Lensa
Jaringan transparan tak berwarna, avaskular, dan
berbentuk bikonveks (cembung) dengan diameter
9mm tebal 5mm .
Lensa terdiri dari :
Kapsul
Korteks
Nukleus
Posisinya disangga oleh serat Zonula Zinii yang
berasal dari korpus siliare .
Fisiologi

Fungsi Lensa :
sebagai media refraksi yang penting selain kornea
bersifat elastis sehingga bisa berubah-ubah
kecembungannya (proses akomodasi) .
Definisi

Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang


dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
llensa, denaturasi protein lensa atau keduanya . 4
Etiopatogenesis

Katarak umumnya merupakan penyakit lansia


(degeneratif), akibat kelainan kongenital ataupun
penyulit mata lokal menahun seperti glaukoma,
uveitis, ablasio retina, dan retinitis pigmentosa.
Lensa katarak terdapat agregat protein yang
menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi
transparansinya. Perubahan protein
mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi
kuning sampai coklat.
Faktor Resiko

Obat-
obatan
Diabetes Usia

Sinar UV Katarak Malnutrisi


Klasifikasi
Berdasarkan Proses Terjadinya
Katarak developmental
Katarak degeneratif
Katarak komplikata
Katarak traumatik
Berdasarkan Usia :
Katarak kongenital
Katarak juvenil
Katarak presenilis
Katarak senilis
Katarak Kongenital
Katarak ini mulai terjadi segera setelah lahir dan
berusia kurang 1 tahun
Kekeruhan lensa jarang menyeluruh sehingga
tidak memerlukan terapi .
Bercak putih di belakang pupil : leukokorea
Penyebabnya : riwayat infeksi prenatal (rubella-
toksoplasmosis), ibu galaktosemia, DM, dan
hipoparatiroid .
Ada 4 bentuk yang dapat
dilihat dengan slitlamp:
Katarak lamelar
Katarak polaris posterior
Katarak polaris anterior
Katarak nuklear .
Katarak juvenil

Lanjutan katarak kongenital


Bisa disebabkan karena trauma tumpul, penyulit
penyakit lain (lokal dan sistemik)
Katarak Senilis
Dimulai usia 50 tahun
Proses degenerasi
Terdapat 3 bentuk katarak senilis:
Katarak nuklear
Katarak kortikal
Katarak subkapsular posterior
Stadium Katarak Senilis

Insipien
Imatur
Matur
Hipermatur
Perbedaan Stadium Katarak Senilis
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam


depan
Sudut bilik Normal Sempit Normal Terbuka
mata
Shadow test (-) (+) (-) Pseudo(+)

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis +


glaukoma
Gejala kLinis
Pandangan seperti berkabut
Penglihatan kabur perlahan
Tidak nyeri
Silau
Sukar mengendarai kendaraan malam hari
Diplopia
Penglihatan di malam hari sedikit berkurang
Sering berganti-ganti kacamata
Terkadang jelas melihat dekat (miopisasi)
Pemeriksaan Fisik
Visus dasar dan visus dengan kacamata yang
dimiliki
Pemeriksaan segmen anterior dan posterior
Pemeriksaan Shadow test (+)
Pemeriksaan TIO dengan tonometri schiotz
Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan untuk
katarak imatur
Pemeriksaan biometri dan keratometri
Penatalaksanaan

Ada 2 macam tekhnik pembedahan katarak


Ekstraksi katarak intrakasuler (ICCE)
Ekstraksi katark ekstrakapsuler extraction (ECCE) 98 %
keberhasilan
Fakoemulsifikasi penemuan terbaru pd ekstrakapsuler
Kaca mata apakia
Lensa kontak
Implan lensa okuler (IOL)
Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular (EKEK)
Mengeluarkan isi lensa dengan menginsisi limbus /
kornea perifer atau bagian temporal
IOL dipasang pada kantung kapsular disangga oleh
kapsul posterior yang utuh
Indikasi :
Pasien katarak muda, pasien kelainan endotel
Keuntungan :
Sayatan lebih kecil, sedikit jahitan sehingga lebih
cepat penyembuhan, dan komplikasi sedikit .
Fakoemulsifikasi
Teknik EKEK yang paling sering digunakan
Menggunakan vibrator ultrasonik genggam
untuk menghancurkan nukleus yang keras
sehingga nukleus dan korteks dapat diaspirasi
melalui insisi 3-5 mm .
Keuntungan : perbaikan luka lebih cepat dan
mengurangi peradangan intraokular .
EKEK Alat Fako
Ekstraksi Katarak Intrakapsular
Semua lensa bersama kapsulnya diangkat
Insisi pada superior limbus 9-10mm
Teknik ini jarang digunakan
Indikasi :
Pasien dengan zonula zinii yang rapuh, berdegenerasi
dan mudah putus .
KontraIndikasi :
Pasien usia kurang 40 tahun yang masih memiliki
ligamen hialoidea kapsular
EKIK

Penyulit :
astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis,
petrdarahan dan ablatio retina .
Komplikasi Pembedahan
Terimakasih
Daftar Pustaka

Wijana, Nana, dr. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Abadi


Tegal, 1993, hal 190-210 .
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Imlu
Penyakit Mata ed-2, Jakarta : CV.Sagung Seto, 2010,
hal 143-154 .
Asbury, T.Vaughan, Eva-PR, Oftamologi Umum ed-
17, Jakart, 2009, hal 169-176 .
Ilyas, Sidarta, H, dr, Prof Ilmu Penyakit Mata.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ed-3,
Jakarta, 2010, hal 200-211
American Academy of Ophtalmology, Lens and
Cataract Basic and Clinical Science Course Section
11, Sigapore: 2011, hal 5-60 .

Anda mungkin juga menyukai