Dosen Pengampuh: Ns. Cut Mutiya Bansal, S.Kep, M.Kep
Disusun Oleh Kelompok I
Mitha Fadhilah Al-Rasyid 1901051
Sukma Manahapu 1901047 Defitrianty Tampilang Mica Adisti Aku Yanti Tongka Olga Hairun
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
MUHAMMADIYAH MANADO T.A 2019/2020 KELUARGA BERENCANA
A. Data terkait masalah
Kontrasepsi KB merupakan metode yang dianjurkan pemerintah untuk mencegah terjadinya kehamilan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan kontrasepsi yang berkualitas, agar dapat meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual penggunanya (Handayani et al., 2012). Penggunaan kontrasepsi KB salah satunya jenis KB hormonal. KB hormonal lebih diminati PUS, karena menurut Hartanto (2002) dalam Pratiwi et al., (2014), bahwa KB hormonal terbukti mampu mencegah kehamilan dengan tingkat kegagalan 0,25% dan mudah penggunaannya. Kemudahan penggunaan kontrasepsi hormonal juga menyebabkan diminati wanita yang tinggal di perdesaan dan daerah terpencil (Zahroh and Isfandiari. 2015; (Sari Novalia. 2015; Amran dan Damayanti. 2018). B. Jenis promosi kesehatan Sekunder adalah bertujuan membantu individu yang berisiko mengalami masalah kesehatan untuk dapat mengadaptasikan dirinya dengan perubahan hidup yang dialami dengan mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko penyakit yang ada dalam tubuh individu tersebut. Komponen ini penting karena indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di indonesia. Indonesia diprediksi akan mendapat “bonus demografi” yaitu bonus yang dinikmati oleh suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang akan dialami dan perkirakan terjadi pada tahun 2020-2030. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah tersebut pemerintah mempersiapkan kondisi ini dengan program keluarga berencana yang ditujukan pada upaya peningkatan kesejahteraan ibu dan kesejahteraan keluarga. Calon suami-istri agar merencanakan hidup berkeluarga atas dasar cinta kasih, serta pertimbangan rasional tentang masa depan yang baik bagi kehidupan suami istri dan anak-anak mereka dikemudian hari. Keluarga berencana bukan hanya sebagai upaya/strategi kependudukan dalam menekan pertumbuhan penduduk agar sesuai dengan daya dukung lingkungan tetapi juga merupakan strategi bidang kesehatan dalam upaya. C. Media promosi kesehatan yang digunakan - Media cetak Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dengan dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar, atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. - Media elektronik Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampainnya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD, internet (computer dan modem), SMS (telpon seluler). - Media luar ruang Media menyampaikan pesannya diluar ruangan, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan televisi layar lebar, umbul-umbul, yang berisi pesan, slogan atau logo. D. Tujuan promosi kesehatan yang ke siapa Promosi kesehatan ini bertujuan kepada masyarakat dan ditujukan secara khusus untuk wanita usia subur yang sudah berkeluarga. Agar masyarakat bisa menerapkan dan membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera serta menjadi keluarga berencana. E. Manfaat promosi kesehatan