Kelompok 2
Merke Lengkong
Chrismita Komaling
Citra E. Mokoagow
Klamidia Trachomatis
Clamydia merupakan penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis.
Biasanya penyakit ini tidak terdapat gejala apa-
apa, walaupun begitu tetap saja gejala-gejala
ringan seperti nanah atau keputihan pada penis
atau vagina dan adanya rasa sakit saat buang
kecil, ini merupakan infeksi yang terjadi pada
uretra (laki-laki) dan serviks (mulut rahim) pada
perempuan.
Chlamydia merupakan penyakit menular
seksual yang di kenal sebagai penyakit
peradangan pada perviks (panggul) sehingga
menyebabkan invertilisasi kemandulan pada
perempuan.
C. trachomatis Infections in Women
Normal Serviks Infeksi klamidia trakomatis
pada serviks
C. trachomatis
Infeksi Klamidia pada
Syndromes Seen in Men
Tuba
or Women
C. trachomatis Infection in Men
Urethritis–One cause of Swollen or tender
non-gonococcal urethritis testicles (epididymitis)
(NGU)
C. trachomatis Infeksi
C. trachomatis
pada bayi Infections
in Children
manifestasi klinis Perinatal: Manifestasi klinis
inklusi konjungtivitis Pra-remaja pria dan
Pneumonia wanita: infeksi
urogenital biasanya
Asimtomatik
penularan vertikal
Epidemologi
Karena penyebab scabies adalah kutu yang dapat menyebar dari orang ke
orang maka penyakit ini mudah menular. Penularan scabies bisa terjadi secara
kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit dan hubungan suami istri. Bisa juga
terjadi secara tak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, dan tempat tidur
yang dipakai bersama-sama. Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan
mengenai orang secara berjamaah seperti dalam satu keluarga, satu asrama,
pondok pesantren, dan satu sekolah.
Pencegahan
Untuk melakukan pencegahan terhadap penularan scabies, orang-orang yang
kontak langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal
skabisid. Terapi pencegahan ini harus diberikan untuk mencegah penyebaran
scabies karena seseorang mungkin saja telah mengandung tungau scabies yang
masih dalam periode inkubasi asimptomatik. Selain itu untuk mencegah
terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal, handuk dan pakaian yang
digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan
udara panas karena tungau scabies dapat hidup hingga 3 hari diluar kulit,
karpet dan kain pelapis lainnya sehingga harus dibersihkan (Orkin, 2005).
Penatalaksanaan
Menurut Handoko (2008), obat-obat anti skabies yang tersedia dalam bentuk
topikal antara lain:
Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam
bentuk salep atau krim. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2
tahun.
Emulsi benzil-benzoat (20-25%). Benzil benzoat adalah ester asam
benzoat dan alkohol benzil yang merupakan bahan sintesis balsam peru
Gama benzena heksa klorida (gameksan=gammexane ; Lindane
Krotamiton 10% , Krotamion (crotonyl-N-etil-o-toluidin) digunakan
sebagai krim 10% atau lotion. Tingkat keberhasilan bervariasi antara
50% dan 70%.
Permetrin dengan kadar 5%