1. DATA KLINIS
Nama : Nurzainah ZA
No. RM : 1-31-15-02
Usia : 62 tahun
TB : 150 cm
BB : 60 Kg
Lila : 31 cm
Suhu : 36,5
Nadi : 80
Tekanan darah : Berbaring (140/70)
Tanggal Masuk : 13 Agustus 2022
Waktu Kedatangan : 12.13 WIB
Orang yang dihubungi : Yulia Munanda (Anak Kandung)
Telepon : 082276853485
Catatan kedatangan : Kursi roda
Alasan masuk Rumah Sakit : Pasien datang dengan keluhan nyeri dan luka
bernanah pada kaki sebelah kanan yang terpasang
pen setelah operasi fraktur
Perawatan diRS terakhir : 1 bulan yang lalu di RSUDZA
Tanggal :-
Alasan : Fraktur Femur
Riwayat Kesehatan yang lalu : Diabetes Melitus type II dan Hipertensi
Obat-obatan Dosis Dosis Terakhir Frekuensi
(Resep/ Obat
Bebas)
Insulin Novomix 20-0-30 IU 20-0-30 IU 2 kali sehari
Metformin 500 mg 500 mg 3 kali sehari
2. POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN
Persepsi terhadap penyakit : Yakin bahwa dapat sembuh dan penyakit ini
merupkan ujian yang diberi oleh Allah, pasien sangat kooperatif saat berinteraksi
Penggunaan
Tembakau : Tidak
Alkohol : Tidak
Obat lain : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : Tidak ada
4. POLA ELIMINASI
Kebiasaan defekasi : DBN
Kebiasaan berkemih : DBN
Inkontinensia : Tidak
Alat Bantu : Diapers
5. POLA AKTIFITAS / OLAHRAGA
Kemampuan Perawatan diri :
0 = Mandiri
1 = Dengan alat Bantu
2 = Bantuan dari orang lain
3 = Bantuan peralatan dari orang lain
4 = Tergantung / tidak mampu
0 1 2 3 4
Makan/ Minum √
Mandi √
Berpakaian/ Berdandan √
Toileting √
Mobilisasi diTempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan Rumah √
Alat Bantu : Kursi roda
Kekuatan otot : Menurun
Keluhan saat beraktifitas : Nyeri jika terlalu banyak beraktifitas
6. POLA ISTIRAHAT TIDUR
Kebiasaan : Tidur malam tepat waktu seperti biasanya pukul
22.00 WIB
Merasa segar setelah tidur : Ya
Masalah – masalah : Tidak ada
9. POLA SEKSUALITAS/REPRODUKSI
Tidak dikaji
Laboratorium
(15/08/2022)
URINALISIS
Makroskopik :
Warna Kuning
muda
Kejernihan Jernih
Berat jenis 1,010 1,003-1,030
pH 5,0 5,0-9,0
Lekosit Negatif Negatif
Protein Positif (+1) Negatif
Glukosa Positif (+1) Negatif
Keton Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Mikroskopik :
Sedimen urine :
Leukosit 2-5 0-2 LPB
Eritrosit 0-2 0-2 LPB
Epitel 0-1 0-1 LPK
Lain-lain :
Hyalin Cast Positif
KIMIA KLINIK
Diabetes
Glukosa darah puasa 168 60-110 mg/dl
Glukosa darah 2 jam 203 100-140 mg/dl
PP
ANALISA DATA
N
DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DS : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri fisik (post
dibagian paha kanan operasi)
- Pasien mengatakan
terkadang sulit tidur apabila
nyeri muncul
DO :
- KU lemah
- Pasien tampak meringis
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 26 kali/menit
Kesadaran compos
mentis
- Tampak pasien memegang
area yang sakit
- Karakteristik nyeri:
P : Post op fraktur
femur
Q : Seperti Diinjak
injak
R : Femur dextra
S:8
T : Hilang muncul
seketika
DO :
- Kekuatan otot ekstremitas:
5555 5555
3333 5555
- ROM menurun
- Gerakan terbatas
- Psien hanya berbaring
ditempat tidur
- Pasien tampak cemas ketika
ingin berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya
- Skala ketergantungan : 2,
butuh bantuan dari keluarga
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 26 kali/menit
-
3. DS : Gangguan Ketidakstabilan
- Pasien mengatakan sering toleransi kadar glukosa
merasa lelah dan mengantuk glukosa darah darah
ketika beraktifitas
- Pasien mengatakan sering
merasa haus
DO :
- KU lemah
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Kesadaran compos
mentis
- GDS : 231 mg/dl
- Pemeriksaan penunjang:
Urinalisis Glukosa :
+1
HbA1c :
7,20%
4. DS : Faktor mekanis Gangguan
- Pasien mengatakan area luka (Fraktur tulang) integritas jaringan
setelah di operasi
mengeluakan cairan
- Pasien mengatakan kulit di
sekitar luka seperti
kemerahan
DO :
- Pasien mengatakan nyeri
pada area sekitar luka post
operasi
- Luka tampak bengkak,
merah
- Perban luka tampak basah
karena cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post orif fraktur femur
dextra)
darah
tulang)
INTERVENSI KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC
NIC
(TUJUAN DAN KRITERIA
(INTERVENSI )
HASIL)
Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
agen pencedera keperawatan 5x24 jam Observasi
fisik (post operasi) diharapkan nyeri membaik 1. Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
- Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri.
( skala nyeri 0) 2. Identifikasi skala nyeri
- Tidak tampak Meringis 3. Identifikasi respon nyeri
- Tidak gelisah non verbal
- Dapat tidur dengan - Pola 4. Identifikasi faktor yang
nafas membaik (12-20 memperberat dan
kali/menit) memperingan nyeri
- Tekanan darah membaik
(120/80 mmhg) Terapeutik
5. Berikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (terapi
pijat, relaksasi napas
dalam)
6. Kontrol lingkungan
yang memperberat nyeri
(suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
7. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
8. Jelaskan strategi
mengurangi nyeri
9. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis dalam
mengurangi nyeri
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian
analgetik
Dukungan Ambulasi
Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Observasi
fisik b.d Kerusakan keperawatan 5x24 jam 1. Identifikasi adanya
integritas struktur diharapkan gangguan keluhan nyeri atau
tulang mobilitas fisik membaik keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi
dengan kriteria hasil :
fisik melakukan
- Tidak terdapat ambulasi
kelemahan fisik 3. Monitor frekuesi
jantung dan tekanan
- Kekuatan otot darah sebelum memulai
meningkat ambulasi
- Mampu duduk dan 4. Monitor KU selama
miring kanan miring melakukan ambulasi
kiri
Terapetik
5. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien
meningkatkan ambulasi
Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
7. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (misalnya
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi)
Edukasi
6. Anjurkan untuk
menghindari olahraga
apabila KGD >250
mg/dl
7. Anjurkan monitor
glukosa darah secara
mandiri
8. Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis.
Penggantian
karbohidrat)
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian
insulin
10. Kolaborasi pemberian
cairan IV
4 Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka
keperawatan 5x24 jam Observasi
diharapkan infeksi 1. Monitor
karakteristik luka
membaik dengan kriteria
2. Monitor tanda-tanda
hasil : infeksi
- Kulit tidak tampah
Terapetik
bengkak dan 3. Lepaskan plester
kemerahan dan balutan secara
perlahan
- Luka tidak 4. Bersihkan dengan
mengeluarkan cairan Nacl
5. Pasang balutan
sesuai jenis luka
6. Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat atau
drainase
7. Jadwalkan peruahan
posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondisi
pasien
Edukasi
8. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
9. Anjurkan
mengonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
10. Ajarkan prosedur
perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
11. Kolaborasi prosedur
debridement
12. Kolaborasi
pemberian antibiotik
O:
- KU sedang
- Kesadaran compos mentis
- Tidak tampak meringis
- Luka basah dan mengeluakan cairan
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 38 ºC
- Karakteristik nyeri:
P : Post operasi fraktur femur
Q : nyeri seperti ditekan
R : Femur dextra
S : skala nyeri 3 sudah mendapat
Dexketoprofen 1 amp/8j
T : Hilang muncul seketika
A:
Nyeri akut dengan skala ringan belum teratasi
P:
- Monitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Monitor skala nyeri
- Monitor respon nyeri non verbal
- Jelaskan strategi mengurangi nyeri
- Ajarkan dan berikan teknik
nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri
- Ganti balutan luka
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Dexketoprofen 1 amp/8j
I:
1. 14.00 WIB :
- Menginjeksi analgetik Dexketoprofen 1
amp/8j
- Menginjeksi antibiotik metronidazole
drip/8j untuk mengurangi infeksi
- Memberikan Paracetamol IV
2. 15. 30 WIB :
- Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Mengkaji skala nyeri
- Mengkaji respon nyeri non verbal
- Menjelaskan strategi mengurangi nyeri
- Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (teknik relaksasi
nafas dalam dan menganjurkan untuk
mendengarkan murotal)
3. 17.00 WIB :
- Mengganti balutan luka
E:
- Pasien masih mengeluhkan nyeri
- Pasien merasa menggigil dikarenakan
infeksi post operasi
- Cairan luka terlihat merembes
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 38,0 ºC
R:
Rencana Operasi Debridement Selasa, 16
Agustus 2022
2 S:
- Pasien mengatakan tidak bisa berjalan
kekamar mandi dan menggunakan
diapers
- Pasien mengatakan masih sulit untuk
menggerakkan kakinya
- pasien mengatakan aktivitasnya perlu
dibantu oleh keluarga
O:
- Kekuatan otot ekstremitas:
5555 5555
3333 5555
- ROM menurun
- Kaki kanan tidak bisa digerakkan
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
- Skala ketergantungan : 2, butuh bantuan
dari keluarga
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
P:
- Monitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi
- Ajarkan latihan rentang gerak pasif
- Monitor TTV
- Kaji kekuatan otot
- Kaji skala ketergantungan
- Bantu ADL pasien
- Beri terapi sesuai instruksi
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. 17.00 WIB :
- Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan ambulasi
- mengajarkan latihan rentang gerak pasif
- Memonitor TTV
- mengkaji kekuatan otot
- mengkaji skala ketergantungan
- membantu ADL pasien
3. Memberikan terapi sesuai instruksi
E:
- Pasien merasa lebih rilex sesudah
dilakukan ROM pasif
- ADL bisa dilakukan dengan bantuan
keluarga dan perawat
- Pasien lebih banyak tirah baring
- Pasien tidak bisa menggerakkan kaki
kanan
R:-
3 S:
- Pasien mengatakan sering mengantuk di
siang hari
- Pasien mengatakan sering merasa haus
O:
- KU lemah
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Kesadaran compos mentis
- GDS : 182 mg/dl
- Pemeriksaan penunjang:
Urinalisis Glukosa : +1
HbA1c : 7,20%
A:
Ketidakstabilan glukosa darah
P:
- Monitor KGD/hari
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor glukosa dalam darah
- Anjurkan untuk menghindari olahraga
apabila KGD >250 mg/dl
- Anjurkan monitor glukosa darah secara
mandiri
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggantian karbohidrat)
- Kolaborasi pemberian Metormin 500
mg/8j
I:
1. 10.30 WIB :
- Memberikan cairan Dextrose 10% 20 tpm
2. 14.00 WIB :
- Memberikan metformin 500 mg/8j
3. 14.30 WIB :
- Memeriksa kadar glukosa darah : 182
mg/dl
- Memonitor TTV
- Menganjurkan untuk memeriksa kadar
glukosa darah secara mandiri
4. 18.00 WIB :
- Memeriksa kadar gula darah : 254 mg/dl
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
E:
- Pasien hanya menghabiskan ¼ makanan
dari porsi yang telah disediakan
- KGD menurun dari 254 ke 182 mg/dl
R:
- Cek KGD/j
- Terapi gizi tetap lanjut : diet DM 1700
kkal rendah garam (3x makan utama 2x
selingan)
4 S:
- Pasien mengatakan area luka setelah di
operasi mengeluakan cairan
- Pasien mengatakan kulit di sekitar luka
seperti kemerahan
O :
- Pasien mengatakan nyeri pada area
sekitar luka post operasi
- Luka tampak bengkak, merah
- Perban luka tampak basah karena cairan
- Leukosit : 12, 68 (11/08/2022)
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Lepaskan plester dan balutan secara perlahan
- Bersihkan dengan Nacl
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksudat atau
drainase
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri
- Kolaborasi prosedur debridement
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Mengjajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
2. 17.00 :
- Mengganti balutan luka
- Melepaskan plester dan balutan secara
perlahan
- Membersihkan dengan Nacl
- Memasang balutan sesuai jenis luka
- Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat
atau drainase
E:
- Balutan luka terlihat lebih bersih
R : - Rencana Operasi Debridement Selasa, 16
Agustus 2022
O:
- KU lemah
- Kesadaran compos mentis
- Tampak meringis
- Pasien terpasang kateter
- TTV :
TD : 157/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,5 ºC
- Karakteristik nyeri:
P : Post operasi
debridement fraktur femur
Q : nyeri seperti ditekan
dan ditusuk
R : Femur dextra
S : skala nyeri 5 post
operasi
T : Hilang muncul seketika
A:
Nyeri akut dengan skala sedang belum
teratasi
P:
- Monitor lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri.
- Monitor skala nyeri
- Monitor respon nyeri non verbal
- Jelaskan strategi mengurangi nyeri
- Ajarkan dan berikan teknik
nonfarmakologis dalam
mengurangi nyeri
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Dexketoprofen 1 amp/8j
I:
1. 13.30 :
‒ Mengantarkan pasien
keruang OK
2. 17.00 :
‒ Memonitor lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri.
‒ Mengkaji skala nyeri
‒ Mengkaji respon nyeri non
verbal
‒ Menjelaskan strategi
mengurangi nyeri
3. 18.00 :
‒ Menginjeksi omeprazole IV
dan antibiotik Ceftriaxone
1gr/12j
4. 19.00 :
‒ Memberikan metformin
500 mg/8j
E:
‒ Pasien post operasi belum bisa
makan sampai jam 18.00 karena
masih terasa mual efek sedasi
‒ Nyeri masih dirasakan di bagian
femur dextra
‒ Ketika nyeri timbul, pasien suka
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
R:
‒ Rencana ganti perban hari ke-2
2 S:
- Pasien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kaki kananya
- pasien mengatakan aktivitasnya
perlu dibantu oleh keluarga
- pasien mengatakan dokter
melarangnya untuk tidak boleh
menggunakan kaki kananya selama
6 bulan
O:
- Kaki kanan tidak bisa digerakkan
- Pasien hanya berbaring ditempat
tidur
- Skala ketergantungan : 2, butuh
bantuan dari keluarga
- KU lemah
- TTV :
TD : 157/77 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
P:
1. Monitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. Monitor TTV
3. Kaji skala ketergantungan
4. Bantu ADL pasien
I:
1. 17.00 :
‒ Memonitor adanya keluhan
nyeri pada bagian post
operasi
‒ Memonitor ttv
‒ Mengkaji skala
ketergantungan
‒ Membantu ADL pasien
E:
‒ Nyeri masih sangat terasa
‒ Pasien tirah baring
‒ Pasien tidak bisa banyak bergerak,
walupun anggota tubuh lainnya
masih bisa digerakkan
R:-
3 S:
‒ Pasien mengatakan tidak nafsu
makan setlah operasi
dan jika makan terasa mual
‒ Pasien mengatakan sering merasa
haus dan mengantuk
O:
‒ KU lemah
‒ TTV :
‒ TD : 157/77 mmhg
‒ HR : 90 kali/menit
‒ RR : 20 kali/menit
‒ Kesadaran compos mentis
‒ GDS : 221 mg/dl
‒ Pemeriksaan penunjang:
‒ Urinalisis Glukosa : +1
‒ HbA1c : 7,20%
A:
Ketidakstabilan glukosa darah
P:
‒ Monitor KGD/j
‒ Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
I:
‒ Memonitor KGD
‒ Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
E:
‒ Paien belum bisa makan karena
baru melaksanakan operasi
debridement
R:
‒ Cek KGD/j
‒ Terapi gizi tetap lanjut : diet DM
1700 kkal rendah garam (3x makan
utama 2x selingan)
4 S:
(Gangguan - Pasien mengatakan kulit di sekitar
integritas luka seperti kemerahan
jaringan)
O:
- Pasien mengatakan nyeri pada area
sekitar luka post operasi
- Leukosit : 12, 68 (11/08/2022)
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi
setiap 2 jam atau sesuai kondisi
pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
- menganjurkan mengonsumsi
makanan tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
E:
-Luka tampak bersih karna baru
selesai operasi
R: Ganti perban hari kedua
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KETIGA
NO.D
HARI/TANGGAL EVALUASI
X
Rabu, 17 Agustus 1 S:
2022 - Pasien mengatakan masih nyeri dibagian
paha kanan
- Pasien mengatakan sulit tidur dimalam
hari ketika nyeri muncul
O:
- KU sedang
- Kesadaran compos mentis
- Tidak tampak meringis
- Perban luka post erasi tampak bersih dan
tidak mengeluarkan cairan
- Pus menurun
- TTV :
TD : 150/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,8 ºC
- Karakteristik nyeri:
P : Post operasi fraktur femur
Q : nyeri seperti ditekan
R : Femur dextra
S : skala nyeri 3 sudah mendapat
Dexketoprofen 1 amp/8j
T : Hilang muncul seketika
A:
Nyeri akut dengan skala ringan belum teratasi
P:
- Monitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Monitor skala nyeri
- Monitor respon nyeri non verbal
- Jelaskan strategi mengurangi nyeri
- Ajarkan dan berikan teknik
nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri
(Distraksi dan relaksasi)
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
- Kolaborasi pemberian analgetik
Dexketoprofen 1 amp/8j
I:
4. 14.00 WIB :
- Menginjeksi analgetik Dexketoprofen 1
amp/8j
- Menginjeksi antibiotik metronidazole
drip/8j untuk mengurangi infeksi
5. 15. 30 WIB :
- Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Mengkaji skala nyeri
- Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (distraksi dan
relaksasi)
E:
- Pasien masih mengeluhkan nyeri
- Luka post operasi sudah tidak
mengeluarkan cairan
- TTV :
TD : 140/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 38,0 ºC
R:-
2 S:
- Pasien mengatakan belum bisa duduk
- Pasien mengatakan masih sulit untuk
menggerakkan kakinya
- pasien mengatakan aktivitasnya perlu
dibantu oleh keluarga
O:
- Kekuatan otot ekstremitas:
5555 5555
3333 5555
- Kaki kanan tidak bisa digerakkan
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
- Skala ketergantungan : 2, butuh bantuan
dari keluarga
- Terpasang kateter
- TTV :
TD : 157/77 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
P:
- Monitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
- Ajarkan latihan rentang gerak pasif
- Kaji kekuatan otot
- Reposisi pasien
- Kaji skala ketergantungan
- Bantu ADL pasien
- Beri terapi sesuai instruksi
I:
4. 14.30 WIB :
- Memonitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
5. 17.00 WIB :
- mengajarkan latihan rentang gerak pasif
- mengkaji kekuatan otot
- mereposisi pasien
- mengkaji skala ketergantungan
- membantu ADL pasien
6. Memberikan terapi sesuai instruksi
E:
- Pasien lebih banyak tirah baring
- Pasien tidak bisa menggerakkan kaki
kanan, tetapi sudah bisa menggerakkan
anggota tubuh yang lainnya ketika
melakukan ROM pasif
3 S:
- Pasien mengatakan masih sulit untuk
makan dan hanya makan ¼ dari porsi
yang disediakan
- Pasieng mengatakan merasa pusing
O:
- KU sedang
- TTV :
TD : 157/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Kesadaran compos mentis
- GDS : 169 mg/dl
- Pemeriksaan penunjang:
Urinalisis Glukosa : +1
HbA1c : 7,20%
A:
Ketidakstabilan glukosa darah
P:
- Monitor KGD/hari
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor glukosa dalam darah
- Anjurkan untuk menghindari olahraga
apabila KGD >250 mg/dl
- Anjurkan monitor glukosa darah secara
mandiri
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggantian karbohidrat)
- Kolaborasi pemberian Metormin 500
mg/8j
I:
1. 14.00 WIB :
‒ Memberikan metformin 500
mg/8j
2. 14.30 WIB :
‒ Memeriksa kadar glukosa darah :
169 mg/dl
‒ Memonitor TTV
‒ Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
E:
- Pasien hanya menghabiskan ¼ makanan
dari porsi yang telah disediakan
- KGD menurun dari 182 ke 169 mg/dl
R:
- Cek KGD/j
- Terapi gizi tetap lanjut : diet DM 1700
kkal rendah garam (3x makan utama 2x
selingan)
4 S:
- Pasien mengatakan kulit di sekitar luka
seperti kemerahan
O:
- Pasien mengatakan nyeri pada area sekitar luka
post operasi
- Leukosit : 7,19
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
E:
- Luka tampak bersih
O:
- KU sedang
- Kesadaran compos mentis
- Tidak tampak meringis
- Perban luka post operasi tampak bersih
dan tidak mengeluarkan cairan
- TTV :
TD : 140/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,5 ºC
- Karakteristik nyeri:
P : Post operasi fraktur femur
Q : nyeri seperti ditekan-tekan
R : Femur dextra
S : skala nyeri 3
T : Hilang muncul seketika
A:
Nyeri akut dengan skala ringan belum teratasi
P:
- Monitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Monitor skala nyeri
- Monitor respon nyeri non verbal
- Jelaskan strategi mengurangi nyeri
- Ajarkan dan berikan teknik
nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri
(Distraksi dan relaksasi)
I:
1. 15. 30 WIB :
- Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Mengkaji skala nyeri
- Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (distraksi dan
relaksasi)
E:
- Pasien masih mengeluhkan nyeri sudah
sedikit berkurang dan sudah bisa tidur
dengan baik
- Ketika nyeri muncul beliau selalu
mempraktikkan apa yang telah dijarkan
seperti tarik nafas dalam atau teknik
distraksi
- Pasien merasa lebih nyaman dan senang
ketika dikunjungi dan di edukasi
- TTV :
TD : 140/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,5 ºC
R:
‒ Rencana GV
2 S:
- Pasien mengatakan belum bisa duduk
seperti biasanya
- Pasien mengatakan masih sulit untuk
menggerakkan kakinya
O:
- Kekuatan otot ekstremitas:
5555 5555
3333 5555
- Kaki kanan tidak bisa digerakkan
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
- Skala ketergantungan : 2, butuh bantuan
dari keluarga
- Terpasang kateter
- Pasien tirah baring
- TTV :
TD : 147/77 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
P:
- Monitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
- Bantu melakukan rom pasif
- Kaji kekuatan otot
- Anjurkan pasien untuk miring kiri dan
miring kanan selama 2 jam
- Kaji skala ketergantungan
- Bantu ADL pasien
I:
1. 15.30 WIB :
- Memonitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
7. 17.00 WIB :
- mengajarkan latihan rentang gerak pasif
- mengkaji kekuatan otot
- mereposisi pasien
- menganjurkan untuk pasien miring kanan
dan miring kiri setiap 2 jam
- mengkaji skala ketergantungan
- membantu ADL pasien bersama keluarga
E:
- Nyeri dibagian kaki kanan masih
dirasakan sehingga kaki masih susah
untuk digerakkan
- Dokter menyarankan agar pasien tidak
melakukan banyak pergerakan
menggunakan kaki kanannya karena
sedang masa penyembuhan
- Pasien tidak bisa menggerakkan kaki
kanan, tetapi sudah bisa menggerakkan
anggota tubuh yang lainnya ketika
melakukan ROM pasif
R:-
3 S:
- Pasien mengatakan mulutnya terasa
kering dan juga sudah bisa makan
walaupun hanya sedikit demi sedikit
- Pasien mengatakan terkadang masih
merasa pusing
- Pasien mengatakan terkadang cepat lapar
dan merasa haus berlebihan
- Pasien mengatakan mudah lelah padahal
ia hanya berbaring di tempat tidur
O:
- KU sedang
- TTV :
TD : 147/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Kesadaran compos mentis
- GDS : 169 mg/dl
- Pemeriksaan penunjang:
Urinalisis Glukosa : +1
HbA1c : 7,20%
A:
Ketidakstabilan glukosa darah
P:
- Monitor KGD/hari
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor glukosa dalam darah
- Ajarkan senam kaki
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggantian karbohidrat)
I:
‒ Memeriksa kadar glukosa darah
‒ Memonitor TTV
‒ Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
‒ Menganjurkan untuk mengelola diabetes
dengan tidak mengonsumsi maknaan
yang berasal dari luar dan
menginstruksikan untuk menghabiskan
makanan yang telah disediakan oleh rs
sesuai kebutuhan diet dm yang
disarankan oleh ahli gizi
‒ Mengajarkan senam kaki
E:
- Pasien mulai mau makan
- Pasien terlihat bersemangat ketika
diajarkan senam kaki, walaupun kakinya
masih sedikit sulit untuk digerakkan
- Pasien sudah memahami tanda gejala dm
yang dirasakkannya
R:
- Cek KGD/j
- Terapi gizi tetap lanjut : diet DM 1700
kkal rendah garam (3x makan utama 2x
selingan)
4 S:
- Pasien mengatakan kulit di sekitar luka
seperti kemerahan
O:
- Pasien mengatakan nyeri pada area sekitar luka
post operasi
- Leukosit : 7,19
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
E:
- Luka tampak bersih
4 S:
- Pasien mengatakan area luka setelah di
operasi mengeluakan cairan
- Pasien mengatakan kulit di sekitar luka
seperti kemerahan
O:
- Pasien mengatakan nyeri pada area
sekitar luka post operasi
- Luka tampak bengkak, merah
- Perban luka tampak basah karena cairan
- Leukosit : 7,19
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Lepaskan plester dan balutan secara perlahan
- Bersihkan dengan Nacl
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksudat atau
drainase
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri
- Kolaborasi prosedur debridement
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Mengjajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
2. 17.00 :
- Mengganti balutan luka
- Melepaskan plester dan balutan secara
perlahan
- Membersihkan dengan Nacl
- Memasang balutan sesuai jenis luka
- Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat
atau drainase
E:
- Balutan luka terlihat lebih bersih
R:-
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KELIMA
O:
- KU sedang
- Kesadaran compos mentis
- Tidak tampak meringis
- Perban luka post operasi tampak bersih
dan tidak mengeluarkan cairan
- TTV :
TD : 140/77 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,5 ºC
- Karakteristik nyeri:
P : Post operasi fraktur femur
Q : nyeri seperti berdenyut
R : Femur dextra
S : skala nyeri 3
T : Hilang muncul seketika
A:
Nyeri akut dengan skala ringan belum teratasi
P:
- Monitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Monitor skala nyeri
- Monitor respon nyeri non verbal
- Jelaskan strategi mengurangi nyeri
- Ajarkan dan berikan teknik
nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri
(Distraksi, relaksasi dan tarik nafas
dalam)
I:
1. 15. 30 WIB :
- Memonitor lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
- Mengkaji skala nyeri
- Mengajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (distraksi,
relaksasi dan tarik nafas dalam)
2. 18.00 WIB :
‒ Ganti perban luka post operasi
E:
- Pasien masih mengeluhkan nyeri sudah
sedikit berkurang dan sudah bisa tidur
dengan baik
- Pasien merasa lebih nyaman dan senang
ketika dikunjungi dan di edukasi
- TTV :
TD : 160/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
T : 36,7 ºC
R:
‒ Rencana GV
2 S:
- Pasien mengatakan belum bisa duduk
seperti biasanya
- Pasien mengatakan sudah bisa
menggerakkan kakinya mulai dari betis
sampai telapak kaki
O:
- Kekuatan otot ekstremitas:
5555 5555
3333 5555
- Kaki kanan tidak bisa digerakkan
seluruhnya
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur
- Skala ketergantungan : 2, butuh bantuan
dari keluarga
- Terpasang kateter
- Pasien tirah baring
- TTV :
TD : 160/70 mmhg
HR : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
P:
- Monitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
- Bantu melakukan rom pasif
- Kaji kekuatan otot
- Anjurkan pasien untuk miring kiri dan
miring kanan selama 2 jam
- Kaji skala ketergantungan
- Bantu ADL pasien
I:
1. 15.30 WIB :
- Memonitor adanya keluhan nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. 17.00 WIB :
- mengajarkan latihan rentang gerak pasif
- mengkaji kekuatan otot
- mereposisi pasien
- menganjurkan untuk pasien miring kanan
dan miring kiri setiap 2 jam
- mengkaji skala ketergantungan
- membantu ADL pasien bersama keluarga
E:
- Pasien tidak bisa menggerakkan kaki
kanan secara keseluruhan, tetapi sudah
bisa menggerakkan anggota tubuh yang
lainnya ketika melakukan ROM pasif
- Pasien merasa kondisinya jauh lebih baik
dibandingkan dengan kemarin
R:-
3 S:
- Pasien mengatakan sudah bisa makan
- Pasien mengatakan terkadang masih
merasa pusing
- Pasien mengatakan mudah lelah padahal
ia hanya berbaring di tempat tidur
O:
- KU sedang
- TTV :
TD : 160/70 mmhg
HR : 90 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Kesadaran compos mentis
- GDS : 160 mg/dl
- Pemeriksaan penunjang:
Urinalisis Glukosa : +1
HbA1c : 7,20%
A:
Ketidakstabilan glukosa darah
P:
- Monitor KGD/hari
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor glukosa dalam darah
- Ajarkan senam kaki
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis.
Penggantian karbohidrat)
I:
‒ Memeriksa kadar glukosa darah
‒ Memonitor TTV
‒ Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
‒ Menganjurkan untuk mengelola diabetes
dengan tidak mengonsumsi maknaan
yang berasal dari luar dan
menginstruksikan untuk menghabiskan
makanan yang telah disediakan oleh rs
sesuai kebutuhan diet dm yang
disarankan oleh ahli gizi
‒ Mengajarkan senam kaki
E:
- Pasien terlihat bersemangat ketika
diajarkan senam kaki, walaupun kakinya
masih sedikit sulit untuk digerakkan
- Pasien sudah memahami tanda gejala dm
yang dirasakkannya
R:
- Cek KGD/hari
- Terapi gizi tetap lanjut : diet DM 1700
kkal rendah garam (3x makan utama 2x
selingan)
4 S:
- Pasien mengatakan kulit di sekitar luka
seperti kemerahan
O:
- Pasien mengatakan nyeri pada area sekitar luka
post operasi
- Leukosit : 7,19
A:
- Gangguan integritas jaringan
P:
- Monitor karakteristik luka
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Jadwalkan peruahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
I:
1. 14.30 WIB :
- Memonitor karakteristik luka
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Menjadwalkan peruahan posisi setiap 2
jam atau sesuai kondisi pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- menganjurkan mengonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik
metronidazole drip/8j untuk infeksi
E:
- Luka tampak bersih
R:-