Anda di halaman 1dari 32

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan

Universitas Jember 2022

PREPLANNING RELAKSASI OTOT PROGRESIF


PADA KELOMPOK DEWASA DAN LANSIA DENGAN ASAM URAT
DI RW 01 DUSUN KAJAREJO DESA KAWANGREJO KECAMATAN
MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2022

Disusun untuk memenuhi tugas stase Kepererawatan Komunitas dan Keluarga


Dosen Pengampu : Latifa Aini Susumaningrum, S.Kp., M.Kep., Sp. Kom.

Disusun oleh :
Feno Aureola Maharani, S.Kep. NIM 212311101147
Viola Alvionita, S.Kep. NIM 212311101151
Nur Umi Amanah, S.Kep. NIM 212311101164

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang
terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi
pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling
sering di jempol kaki. Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan
dikeluarkan melalui urine. Akan tetapi pada kondisi tertentu, asam urat dapat
menumpuk akibat tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan
atau mengalami gangguan dalam membuang kelebihan asam urat. Penyakit asam
urat atau gout adalah kondisi yang umum terjadi pada orang dewasa. Dilansir dari
Perhimpunan Reumatologi Indonesia, penyakit ini terjadi pada 1-2% orang
dewasa dan merupakan kasus arthritis inflamasi terbanyak pada pria. Gout
diperkirakan terjadi pada 13 orang dari 1.000 pria dan 6 orang dari 1.000 wanita.
Sementara itu, jenis athritis lain yang sering terjadi pada wanita, yaitu
osteoarthritis dan rheumatoid arthritis (Yully, 2022).
Gout Arthritis merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri yang terjadi
berulang-ulang yang disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat yang
terkumpul didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat didalam
darah (Widiyanto dkk., 2020). Asam urat penyakit dengan gejala yang sangat
khas, yaitu radang sendi akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien
tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan
tidak dapat berjalan. Keluhan monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan
hangat, disertai keluhan sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah,
disertai leukositosis dan peningkatan laju endap darah (Rofi, Nyoman & Deddy,
2011). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, sebesar 81 %
penderita asam urat di Indonesia hanya 24 % yang pergi ke dokter, sedangkan
71% cenderung langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual
bebas (WHO, 2015). Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

di bawah 34 tahun sebesar 32 % dan di atas 34 tahun sebesar 68 % (Jaliana,


Suhadi & La Ode, 2018).
Upaya untuk mengurangi nyeri pada klien gout dapat dilakukan dengan
tindakan farmakologis dan nonfarmakologis. Secara farmakologi maka pasien
diberikan obat-obatan anti nyeri atau penghilang rasa sakit. Sedangkan secara non
farmakologi manajemen nyeri meliputi pemberian relaksasi analgesik dan
relaksasi nonfarmakologi berupa intervensi perilaku kognitif seperti teknik
relaksasi, relaksasi musik, imaginary dan biofeedback (Smeltzer et al, 2008).
Teknik relaksasi otot progresif merupakan terapi yang terfokus untuk
mempertahankan kondisi relaksasi yang dalam yang melibatkan kontraksi dan
relaksasi berbagai kelompok otot mulai dari kaki kearah atas atau dari kepala ke
arah bawah, dengan cara ini maka akan disadari dimana otot itu akan berada dan
dalam hal ini akan meningkatkan kesadaran terhadap respon otot tubuh (Murniati,
ririn isma, 2020). Teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi nyeri,
kecemasan dan depresi, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kelelahan dan
mengurangi nyeri (Wijaya dan Nurhidayati, 2020). Sehingga teknik ini
merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan untuk membantu
mengendalikan dan mengurangi nyeri.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Progam Studi
Pendidikan Profesi Ners (PSP2N) Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 16 sampai dengan 20
bulan Desember 2022 pada warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo
Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember, ditemukan data bahwa sebanyak 106
orang (30,6%) dari total penduduk merupakan kelompok dewasa dan 95 orang
(27,5%) merupakan kelompok lansia. Dari 100 orang yang mengaku memiliki
riwayat penyakit, sebanyak 27 orang (27%) mengaku pernah memiliki penyakit
asam urat atau gout. Dari 126 orang yang memiliki keluhan, sebanyak 36 orang
(38,6%) mengeluhkan sering linu-linu. Oleh karena itu, diperlukan adanya latihan
relaksasi otot progresif yang dapat membantu menurunkan nyeri sendi pada warga
RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten
Jember.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi di atas, maka perumusan masalah dalam
kegiatan yang akan dilakukan ini adalah bagaimanakah pengaruh latihan relaksasi
otot progresif terhadap tingkat nyeri pada kelompok dewasa dan lansia dengan
asam urat di RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot
progresif, diharapkan warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan
Mumbulsari Kabupaten Jember dapat mempraktikkan latihan relaksasi otot
progresif dalam upaya menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan status
kesehatan.

2.1.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot
progresif ini, adalah sebagai berikut:
1. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami definisi asam urat
2. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami tanda dan gejala
asam urat
3. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mengetahui dan memahami penyebab asam urat
4. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami penatalaksanaan
asam urat
5. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami diet pada penderita
asam urat
6. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mempraktekkan gerakan-gerakan latihan
relaksasi otot progresif
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

7. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari


Kabupaten Jember mampu melakukan mempraktekkan latihan relaksasi otot
progresif secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Manfaat kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot
progresif bagi klien, adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa
Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember mengenai asam
urat
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga RW 01 Dusun Kajarejo
Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember dalam
melakukan manajemen untuk menurunkan nyeri menggunakan teknik
relaksasi otot progresif sehingga status kesehatan dan kualitas hidup klien
dapat meningkat.

2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan


Manfaat kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot
progresif bagi tenaga kesehatan, adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan peran penting perawat sebagai edukator dalam memberikan
edukasi kesehatan terhadap klien yang sehat maupun sakit dalam setting
komunitas.
b. Memberikan alternatif pilihan intervensi non-farmakologi bagi perawat
dalam meningkatkan otonomi dengan memberikan intervensi mandiri pada
penderita asam urat untuk dikembangkan di berbagai setting tempat, seperti
komunitas.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

BAB 3. RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Waktu : Kamis, 29 Desember 2022
Tempat : Halaman Rumah Ketua RT 02
Alamat : RT 02 RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan
Mumbulsari Kabupaten Jember
Jam : 14.00 WIB – selesai

3.2 Khalayak Sasaran


Sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot
progresif ini, adalah kelompok dewasa dan lansia dengan hipertensi di RW 01
Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo.

3.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran: ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori: diskusi
3. Langkah
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
b. Melakukan skrining tekanan darah.
c. Melakukan edukasi kesehatan.
d. Melakukan demonstrasi.

= Sasaran

= Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

BAB 4. KRITERIA EVALUASI

4.1 Evaluasi Struktur


Evaluasi struktur dari kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi
otot progresif ini, adalah sebagai berikut:
1. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo hadir 50% dari total yang
diundang.
2. Tempat dan alat yang tersedia sesuai dengan rencana.
3. Melakukan koordinasi dengan warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa
Kawangrejo.

4.2 Evaluasi Proses


Evaluasi proses dari kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi
otot progresif ini, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot progresif
terlaksana sesuai dengan rencana yang telah disusun.
2. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo mengikuti kegiatan
pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi otot progresif dari awal hingga
akhir.
3. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo berperan aktif selama
kegiatan berlangsung.

4.3 Evaluasi Hasil


Evaluasi struktur dari kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik relaksasi
otot progresif, adalah sebagai berikut:
1. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami definisi asam urat
2. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami tanda dan gejala
asam urat
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

3. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari


Kabupaten Jember mengetahui dan memahami penyebab asam urat
4. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami penatalaksanaan
asam urat
5. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mengetahui dan memahami diet pada penderita
asam urat
6. Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari
Kabupaten Jember mampu mempraktekkan gerakan-gerakan teknik
relaksasi otot progresif
7. Terdapat penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat setelah diberikan
teknik relaksasi otot progresif
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

DAFTAR PUSTAKA

Marlina T. T. 2015. Efektivitas Latihan Lutut Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Pasien Osteoarthritis Lutut Keperawatan Sriwijaya. 2(1).
Murniati, ririn isma, feti. 2020. Pelatihan relaksaasi otot progresif pada kader
posyandu lansia di posyandu lansia RW 05 Desa kalibagor. Journal of
Community Engagement in Health, 3(1).
Rofi R. Nyoman K, Deddy N. 2011. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap
Derajat Nyeri pada Penderita Artritis Gout Fase Akut. Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
WHO. 2015. A Global Brief On Uric Acid. Geneva.
Widiyanto, A., K. A. Pradana, F. Hidayatullah, J. T. Atmojo, N. S. Putra, dan A.
S. Fajriah. 2020. Efektifitas kompres hangat daun kelor terhadap nyeri asam
urat pada lansia di Desa Kenteng, Nogosari, Boyolali. Journal of Health
Research. 3(2): 103-113).
Wijaya, E., dan T. Nurhidayati. 2020. Penerapan terapi relaksasi otot progresif
dalam menurunkan skala nyeri sendi lansia. Jurnal Ners Muda. 1(2): 88-92.
Yully, M. 2022. Pemeriksaan glukosa, kolesterol, dab asam urat untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah UPTD Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Tresna Werfha Natar Provinsi Lampung. Jurnal Kreativitas
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 5(6): 1812-1817.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Berita Acara


Lampiran 2: Daftar Hadir Peserta
Lampiran 3: Daftar Hadir Mahasiswa
Lampiran 4: Lembar Evaluasi
Lampiran 5: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 6: Materi
Lampiran 7: Media (Leaflet)

Jember, 28 Desember 2022


Ketua Pelaksana,

Feno Aureola Maharani, S.Kep.


NIM 212311101147
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

BERITA ACARA

Pada hari ini, Kamis tanggal 29 bulan Desember 2022 jam 14.00 WIB – selesai di
Halaman Rumah Ketua RT 02 RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo
Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan mengenai Teknik Relaksasi Otot
Progresif pada Kelompok Dewasa dan Lansia dengan Asam Urat.

Jember, 29 Desember 2022

Pembimbing Akademik,

Latifa Aini Susumaningrum, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.


NIP. 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 2: Daftar Hadir Peserta

KEMENTERIAN RISET, TEKNLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

DAFTAR HADIR PESERTA

Kegiatan Pendidikan Kesehatan mengenai Teknik Relaksasi Otot Progresif pada


Kelompok Dewasa dan Lansia dengan Asam Urat pada hari ini, Kamis tanggal 29
bulan Desember 2022 jam 14.00 WIB – selesai di Halaman Rumah Ketua RT 02
RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten
Jember Provinsi Jawa Timur dihadiri oleh:

NO
NAMA JABATAN TANDA TANGAN
.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.

Jember, 29 Desember 2022

Pembimbing Akademik,

Latifa Aini Susumaningrum, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.


NIP. 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 3: Daftar Hadir Mahasiswa

KEMENTERIAN RISET, TEKNLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

DAFTAR HADIR MAHASISWA

Kegiatan Pendidikan Kesehatan mengenai Teknik Relaksasi Otot Progresif pada


Kelompok Dewasa dan Lansia pada hari ini, Kamis tanggal 29 bulan Desember
2022 jam 14.00 WIB – selesai di Halaman Rumah Ketua RT 02 RW 01 Dusun
Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember Provinsi
Jawa Timur dihadiri oleh:

NO
NAMA NIM TANDA TANGAN
.
1. Feno Aureola Maharani, S.Kep. 212311101147 1.
2. Viola Alvionita, S.Kep. 212311101151 2.
3. Nur Umi Amanah, S.Kep. 212311101164 3.

Jember, 29 Desember 2022

Pembimbing Akademik,

Latifa Aini Susumaningrum, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

NIP. 19710926 200912 2 001


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 4: Lembar Evaluasi

LEMBAR EVALUASI

NO TINGKAT NYERI TINGKAT NYERI


NAMA
. SEBELUM SESUDAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 5: Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP) dalam Upaya


Menurunkan Tingkat Nyeri
Sasaran : Warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan
Mumbulsari Kabupaten Jember
Target sasaran : 15 orang
Waktu : 14.00 WIB – selesai
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Desember 2022
Tempat : Halaman Rumah Ketua RT 02 RW 01 Dusun Kajarejo Desa
Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember Provinsi
Jawa Timur

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terkait relaksasi otot progresif,
diharapkan warga RW 01 Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan
Mumbulsari Kabupaten Jember dapat dapat mempraktikkan latihan relaksasi otot
progresif dalam upaya menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan status
kesehatan.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan diskusi dan latihan bersama, sasaran akan mampu:
a. Mengetahui dan memahami definisi asam urat
b. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala asam urat
c. Mengetahui dan memahami penyebab asam urat
d. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan asam urat
e. Mengetahui dan memahami diet pada penderita asam urat
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

f. Mempraktekkan gerakan-gerakan relaksasi otot progresif


g. Mempraktekkan latihan relaksasi otot progresif secara mandiri dalam
kehidupan sehari-hari.

3. Pokok Bahasan: Teknik Relaksasi Otot Progresif (ROP) dalam Upaya


Menurunkan Tingkat Nyeri

4. Sub-pokok Bahasan:
a. Definisi asam urat
b. Tanda dan gejala asam urat
c. Penyebab asam urat
d. Penatalaksanaan asam urat
e. Diet pada penderita asam urat
f. Langkah-langkah relaksasi otot progresif

5. Waktu: 1 x 30 menit

6. Bahan/alat yang diperlukan: Sound systems, musik, dan leaflet dengan


materi asam urat dan teknik relaksasi otot progresif

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran: ceramah dan demonstrasi
b. Landasan teori: diskusi
c. Langkah
1) Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
2) Melakukan skrining tingkat nyeri
3) Melakukan edukasi kesehatan.
4) Melakukan demonstrasi.

8. Setting Tempat
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

= Sasaran

= Pemateri

9. Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahulan 1. Melakukan skrining awal 1. Mengisi daftar 20 menit
tingkat nyeri hadir.

2. Salam pembuka. 2. Menjawab salam.

3. Menjelaskan tujuan umum 3. Memperhatikan.


dan tujuan khusus.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang: 1. Memperhatikan 30 menit
a. Definisi asam urat penyampaian
b. Tanda dan gejala asam materi.
urat
c. Penyebab asam urat
d. Penatalaksanaan asam
urat
e. Diet pada penderita
asam urat
f. Gerakan-gerakan
relaksasi otot progresif
2. Menanyakan
2. Memberikan kesempatan terkait materi
kepada warga untuk yang
bertanya. disampaikan.

3. Menjelaskan
3. Memberikan kesempatan ulang terkait
kepada warga untuk materi yang
menjelaskan kembali disampaikan.
mengenai materi yang
telah disampaikan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

4. Mengikuti
4. Demonstrasi relaksasi otot demonstrasi
progresif bersama. teknik relaksasi
otot progresif
Penutup 1. Melakukan skrining akhir 1. Mengikuti 20 menit
tingkat nyeri kegiatan evaluasi.

2. Salam penutup. 2. Menjawab salam.

3. Mengucapkan terima 3. Menanggapi.


kasih.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 6: Materi

MATERI

I. Definisi Gout atau Asam Urat


Penyakit gout atau asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan
gejala nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas pada
persendian (Anies, 2018). Kadar asam urat normal bagi pria yaitu 3 – 7
mg/dL dan pada wanita yaitu 2,6 – 6 mg/dL.
II. Penyebab Gout atau Asam Urat
Penyebab dari gout yaitu disebabkan oleh tumpukan asam/kristal urat
pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Penumpukan asam urat di
dalam sendi adalah penyebab penyakit asam urat. Asam urat sebenarnya
merupakan limbah yang terbentuk dari penguraian zat purin yang ada di
dalam sel-sel tubuh (Anies, 2018).
III. Tanda dan Gejala Gout atau Asam Urat
Menurut Anies (2018), tanda dan gejala dari gout atau asam urat yaitu:
a. Nyeri
b. Pembengkakan
c. Rasa panas pada persendian
d. Melemahnya otot dan berkurangnya massa otot
IV. Diet pada Penderita Gout atau Asam Urat
a. Hindari makanan yang mengandung jeroan (jantung, hati, lidah,
ginjal, usus), sarden, kerang, ikan kering, kacang-kacangan, bayam
dan udang).
b. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat (nasi, singkong, roti dan ubi)
c. Anjurkan untuk banyak minum (8 gelas/ hari / 1.500 – 2.000 ml/ hari)
d. Hindari penggunaan alkohol
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

V. Penatalaksanaan Non Farmakologis


Teknik Relaksasi Otot Progresif (ROP)
a)Pengertian ROP
Teknik relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang
berfokus pada perlahan tegang dan santai di otot. Relaksasi otot
progresif merupakan salah satu teknik relaksasi yang mudah dan
sederhana tanpa menggunakan imajinasi namun berfokus pada
pengencangan otot untuk mengurangi ketegangan (Anuar, 2019).
b) Manfaat ROP
Teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat nyeri,
kecemasan, depresi, kesulitan tidur, dan mengurangi kelelahan.
Terapi relaksasi otot progresif akan membantu mengurangi tekanan
darah pada hipertensi yang dialami oleh lansia. Teknik relaksasi
akan dapat mengendurkan otot otot yang mengalami ketegangan dan
memberikan respon relaksasi sehingga dapat melancarkan aliran
darah yang dialami oleh lansia dengan hipertensi. Selain bermanfaat,
terapi relaksasi otot progresif ini juga dapat dilakukan dengan mudah
dan eknomis karena tidak memerlukan banyak alat dan bahan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 7: Standard of Procedure (SOP)

STANDARD OF PROCEDURE (SOP)

JUDUL SOP:
RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
Prosedur Tetap
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
1. Pengertian Relaksasi otot progresif adalah gerakan
mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada satu
bagian tubuh dalam satu waktu untuk memberikan
perasaan relaksasi secara fisik.
2. Tujuan 1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri
leher punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi
jantung, laju metabolik
2. Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan
oksigen
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi
ketika klien sadar
4. Meningkatkan rasa nyaman dan relaks
5. Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
6. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres
7. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas,
spasme otot, fobia ringan, gagap ringan, dan
8. Membangun emosi positif dari emosi negatif.
3. Indikasi 1. Klien yang mengalami insomnia
2. Klien yang mengalami stres dan kecemasan
3. Klien yang mengalami nyeri
4. Klien yang mengalami ketegangan otot
4. Kontraindikasi 1. Klien cidera akut atau gangguan muskuloskeletal
seperti cedera jaringan lunak, fraktur, osteoartritis,
neoplasma dan patologi sistem muskuloskeletal
lainnya
2. Hipotensi
3. Gangguan jantung akut/kronis
5. Persiapan pasian 1. Pastikan identitas klien
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

2. Kaji kondisi klien


3. Posisikan klien senyaman mungkin (berbaring atau
duduk)
4. Beritahu dan jelaskan pada klien tindakan yang
dilakukan
5. Minta klien untuk mengenakan training atau celana
6. Persiapan alat 1. Alas duduk
2. Bantal
7. Cara kerja 1. Beritahu klien bahwa tindakan akan segera
dimulai
2. Posisikan klien senyaman mungkin
3. Gerakan 1: ditunjukkan untuk melatih otot tangan.

a. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu


kepalan.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil
merasakan sensasi ketegangan yang terjadi.
c. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan
relaksasi selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua
kali sehingga dapat membedakan perbedaan
antara ketegangan otot dan relaks yang
dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan
kanan.
4. Gerakan 2: ditunjukkan untuk melatih otot tangan
bagian belakang.

a. Tekuk kedua lengan ke belakang pada


pergelangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
b. Tahan selama 10 detik kemudian lepaskan
untuk merasakan sensasi relaks.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut.
5. Gerakan 3: ditujukan untuk melatih otot biseps
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

(otot besar pada bagian atas pangkal lengan).

a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi


kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke
pundak sehingga otot biseps akan menjadi
tegang.
c. Tahan selama 10 detik, kemudian lepaskan
secara perlahan-lahan.
d. Ulangi kembali gerakan tersebut.
6. Gerakan 4: ditujukan untuk melatih otot bahu
supaya mengendur.

a. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya


seakan-akan hingga menyentuh kedua
telinga.
b. Tahan selama 10 detik kemudian lepaskan
secara perlahan.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut.
7. Gerakan 5 dan 6: ditujukan untuk melemaskan
otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan
mulut).

a. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan


dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya
keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat
dirasakan ketegangan di sekitar mata dan
otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
c. Tahan selama 10 detik kemudian lepaskan
secara perlahan.
d. Ulangi sekali lagi gerakan tersebut.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

8. Gerakan 7: ditujukan untuk mengendurkan


ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang.

a. Katupkan rahang, diikuti dengan enggigit


gigi sehinga terjadi ketegangan di sekitar
otot rahang.
b. Tahan selama 10 detik kemudian lepaskan
secara perlahan dan rasakan sensasi relaks.
c. Ulangi sekali lagi gerakan tersebut.
9. Gerakan 8: ditujukan untuk mengendurkan otot-
otot di sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-
kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di
sekitar mulut. Tahan selama 10 detik kemudian
lepaskan dan rasakan sensasi relaks. Ulangi sekali
lagi gerakan tersebut.

10. Gerakan 9: ditujukan untuk merilekskan otot leher


bagian depan maupun belakang.

a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian


belakang baru kemudian otot leher bagian
depan.
b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga dapat merasakan
keteganagn di bagian belakang leher dan
punggun atas.
d. Tahan selama 10 detik kemudian rasakan
sensasi relaks.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

e. Ulangi sekali lagi gerakan tersebut.


11.Gerakan 10: ditujukan untuk melatih otot leher
bagian depan.

a. Gerakan kepala menunduk sampai dagu


menyentuh dada.
b. Rasakan ketegangan di daerah leher
baguan depan.
c. Tahan selama 10 detik kemudian
lepaskan secara perlahan-lahan
d. Ulangi lagi gerakan tersebut.
12.Gerakan 11: ditujukan untuk melatih otot
punggung.

a. Punggung dilengkungkan
b. Busungkan dada, tahan kondisi tegang
selama 10 detik, kemudian relaks.
c. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke posisi
semula.
d. Ulangi kembali gerakan tersebut.
13. Gerakan 12: ditujukan untuk melemaskan otot
dada.

a. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-


paru dengan uadar sebanyak-banyaknya.
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan di bagian dada
sampai turun ke perut, kemudian dilepaskan.
c. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal
dengan lega.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan


perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.
14. Gerakan 13 bertujuan untuk melatih otot-otot
perut.

a. Kempiskan perut dengan kuat sampai


kencang.
b. Tahan sampai kencang dan keras selama 10
detik, lalu dilepaskan.
c. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk
perut.
15.Gerakan 14: ditujukan untuk melatih otot- otot
kaki (otot paha dan betis).

a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot


paha terasa tegang.
b. Lanjutkan dengan mengunci lutut
sedemikian rupa sehingga ketegangan
pindah ke otot betis.
c. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu
dilepas.
d. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua
kali.
16.Gerakan 15:
a. Tumit ditekan pada lantai
b. Kemudian jari-jari kaki dibuka lebar- lebar
dan ditarik keatas.
c. Otot-otot paha ditegangkan.
d. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu
dilepas.
e. Ulangi sekali lagi gerakan yang serupa.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

8. Hasil 1. Evaluasi respon klien


2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
9. Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan
jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember 2022

Lampiran 8: Media (Leaflet)

Anda mungkin juga menyukai