SKRIPSI
Disusun Oleh:
JAHURI
022021060101
i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
Disusun Oleh:
JAHURI
022021060101
ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
JAHURI
022021060101
NIDN. .0610078604
Mengetahui
Ka. Prodi. S1 Keperawatan
iii
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan
mekanisme koping keluarga pasien stroke di ruang ICU RSI Amal Sehat
Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik demografi keluarga pasien stroke di ruang
ICU RSI Amal Sehat Sragen.
b. Mengetahui perilaku caring perawat di ruang ICU RSI Amal Sehat
Sragen
c. Mengetahui mekanisme koping keluarga pasien stroke di ruang ICU
RSI Amal Sehat Sragen.
d. Menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan mekanisme
koping keluarga pasien stroke di ruang ICU RSI Amal Sehat Sragen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
literatur khususnya tentang hubungan perilaku caring perawat dengan
mekanisme koping keluarga pasien stroke di ruang ICU RSI Amal Sehat
Sragen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Bagi peneliti agar memperoleh pengalaman dalam melakukan
penelitian dan meningkatkan pemahaman tentang hubungan perilaku
caring perawat dengan mekanisme koping keluarga pasien stroke di
ruang ICU RSI Amal Sehat Sragen.
b. Bagi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
Bagi ITS PKU Muhammadiyah Surakarta hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai sumber literatur atau bahan pembelajaran dan
referensi bagi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang
6
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang hubungan perilaku caring perawat dengan
mekanisme koping keluarga pasien stroke di ruang ICU RSI Amal Sehat
Sragen sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan, tetapi ada beberapa
penelitian yang mendukung penelitian ini :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
NO Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Perilaku Caring
a. Pengertian
Perilaku adalah suatu tindakan atau reaksi yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain. Perilaku perawat dalam pelayanan keperawatan
merupakan suatu tanggapan dan tindakan terhadap kebutuhan dan
keinginan dari para pasien (Anjaryani, 2011).
Caring perawat merupakan sikap peduli yang memudahkan pasien
untuk mencapai peningkatan kesehatan dan pemulihan . Perilaku caring
sebagai bentuk peduli, memberikan perhatian kepada orang lain, berpusat
pada orang, menghormati harga diri, dan kemanusiaan, komitmen untuk
mencegah terjadinya status kesehatan yang memburuk, memberi
perhatian dan menghormati orang lain (Kusmiran 2015).
Caring merupakan bahasa inggris, dimana memiliki arti peduli.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peduli adalah sikap
mengindahkan, menghiraukan, memprihatikan sesuatu yang terjadi
kepada orang lain. Caring dianggap sebagai konsep dasar dari peran
keperawatan dan menyediakan kerangka kerja untuk menjadi panduan
dalam praktik keperawatan (Calong & Gil, 2018).
Perilaku caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan
perawat dengan profesi lain dan mendominasi serta mempersatukan
tindakan-tindakan keperawatan (Waston, 2009 dalam Kusmiran 2015).
Perilaku Caring merupakan kunci sukses bagi perawat dalam
menjalankan profesinya yaitu apabila mempunyai ilmu untuk mensintesa
semua kejadian yang berhubungan dengan klien, mampu menganalisa,
mengintepretasikan, mempunyai kata hati, dan mengerti apa yang terjadi
terhadap masalah yang dihadapi klien (Rinawati, 2012).
Caring merupakan suatu konsep yang diakui secara universal dalam
lingkup keperawatan (Sapoontzi-Krepia et al., 2013). Caring dalam
8 8
9
mencari terapi alternatif, berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa,
dan menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi proses
kematian dan berduka.
d. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku caring
Gibson, James & John (2012) mengemukakan tiga faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku caring sebagai berikut :
1) Faktor Individu
Faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku caring yaitu,
kemampuan diantaranya kemampuan kecerdasan emosional, latar
belakang, keterampilan, dan karakteristik demografis diantaranya
umur, jenis kelamin, dan pendidikan.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku caring
yaitu, sikap, kepribadian dan motivasi, faktor ini dipengaruhi oleh
keluarga, tingkat sosial, dan karakteristik demografis.
3) Faktor Organisasi
Faktor organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku caring yaitu,
sumber daya manusia, kepemimpinan, imbalan, struktur dan
pekerjaan.
e. Faktor pembentuk perilaku caring
Menurut Watson (2012) faktor pembentuk perilaku caring :
1) Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
Asuhan keperawatan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan
(humanistik) dan perilaku yang mementingkan kepentingan orang lain
diatas kepentingan pribadi (altruistik). Hal ini dapat dikembangkan
melalui pemahaman nilai yang ada pada diri seseorang, keyakinan,
interaksi, dan kultur serta pengalaman pribadi.
2) Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
Pemahaman ini diperlukan untuk menekankan pentingnya obat-
obatan untuk curative, perawat juga perlu memberitahu individu
alternative pengobatan lain yang tersedia. Mengembangkan hubungan
12
3. Koping Keluarga
Koping keluarga adalah sebagai respon yang positif, sesuai dengan
masalah, afektif, persepsi, dan respon perilaku yang digunakan keluarga dan
subsistemnya untuk memecahkan suatu masalah atau mengurangi stres yang
diakibatkan oleh masalah atau peristiwa (Friedman, 2013).
Menurut Friedman (2013) tipe strategi koping keluarga dapat dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Internal atau intrafamilia (dalam keluarga inti) Pada strategi koping
keluarga internal ini meliputi 7 strategi koping yaitu:
1) Mengandalkan kelompok keluarga
Pada keluarga yang mengalami stres akan lebih mengandalkan
sumber-sumber dari mereka sendiri. Dengan melakukan pembentukan
struktur lebih besar dalam keluarga inti. Pembentukan struktur yang
lebih besar merupakan sebuah upaya kontrol dengan membuat
peraturan anggota keluarga.
2) Penggunaan humor
Perasaan humor adalah aset keluarga yang penting dalam
memberikan bantuan perbaikan dari sikap-sikap keluarga terhadap
masalah-masalahnya serta perawatan kesehatan. Humor dapat diakui
sebagai suatu cara oleh individu serta kelompok untuk menghilangkan
rasa cemas dan tegang, selain itu humor juga menyatakan kekuatan
dalam menghadapi bahaya, serta keunggulan dan kemenangan
terhadap kekalahan.
3) Menggunakan Pengungkapan Bersama atau (Memelihara Ikatan
Keluarga)
Merupakan cara untuk membawa keluarga supaya lebih dekat
satu dengan yang lainnya dan memelihara serta mengatasi tingkat
stres serta pikiran, dan ikut berperan dalam pengalaman bersama
keluarga dan aktivitas-aktivitas keluarga. Dalam strategi koping ini
juga lebih banyak melakukan pengungkapan bersama untuk
menghasilkan ikatan keluarga yang lebih kuat. Lobsens dalam
Friedman (2013) merekomendasikan untuk membantu koping
20
7) Normalisasi
Normalisasi merupakan salah satu strategi koping keluarga yang
cenderung menormalkan segala sesuatu sebanyak mungkin ketika
mereka melakukan koping terhadap sebuah stresor dalam jangka
panjang yang cenderung merusak kehidupan dalam keluarga serta
kegiatan rumah tangga.
b. Eksternal atau ekstrafamilia (di luar keluarga inti) Pada strategi koping
keluarga eksternal meliputi:
1) Mencari Informasi
Keluarga-keluarga yang mengalami stres akan memberikan
respon secara kognitif dengan mencari pengetahuan dan informasi
yang berhubungan dengan stresor. Hal ini berfungsi untuk menambah
rasa kontrol terhadap situasi dan mengurangi perasaan takut terhadap
orang yang tidak dikenal, membantu keluarga menilai stresor
(maknanya) secara akurat, serta memperkuat cara-cara keluarga
mencegah stresor yang menimpa keluarga.
2) Memelihara Hubungan Aktif dengan Komunitas
Strategi ini merupakan suatu koping keluarga yang
berkesinambungan, jangka panjang dan bersifat umum, dan bukan
sebuah kategori yang dapat meningkatkan stresor spesifik tertentu.
Anggota keluarga merupakan partisipan-partisipan aktif (baik sebagai
anggota yang aktif maupun pemimpin anggota) dalam sebuah
kelompok komunitas, dan organisasi.
3) Mencari Dukungan Sosial
Mencari sistem pendukung sosial dalam jaringan kerja sosial
keluarga merupakan strategi koping keluarga eksternal yang utama.
Tujuan dari sistem dukungan sosial adalah keluarga dekat dan teman-
teman dekat mendorong anggota keluarga untuk menceritakan atau
mengkomunikasikan kesulitan atau masalah pribadi secara bebas.
4) Mencari Dukungan Spiritual
Kepercayaan terhadap Tuhan dan berdoa diidentifikasikan oleh
keluarga sebagai sebuah cara yang paling penting bagi keluarga untuk
22
B. Kerangka Teori
Keluarga
pasien stroke
Faktor
mempengaruhi
mekanisme coping :
1) Kondisi keadaan
fisik
2) Keterampilan
Mekanisme 3) Kepribadian
koping 4) Keterampilan
keluarga sosial
5) Dukungan sosial
6) Sumber daya
material
7) Kendala pribadi
Ket :
Di teliti :
Tidak diteliti :
C. Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
29
30
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi yang diketahui
d2 : Tingkat ketepatan terhadap populasi yang diinginkan 0.05 (5%)
Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diambil jumlah sampel
minimal sebagai berikut;
35
n = ––––––––––
1 + 35 (0,05) 2
35
n = ––––––––––
1 + 0.0875
35
n = ––––––– = 32,18 (32)
1.0875
Berdasarkan penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa sampel
minimal adalah sebanyak 32 orang.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,
2014). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
31
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam melakukan suatu penelitian.
Menurut Sugiyono (2017) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuesioner perilaku caring perawat
Kuesioner perilaku caring perawat, terdiri dari 22 item pertanyaan
mengenai perilaku caring perawat yang diadopsi dari Khasanah (2019).
Pada pertanyaan favorable jawaban tidak pernah, skor : 1, jawaban kadang-
kadang, skor : 2, jawaban sering, skor : 3, jawaban selalu, skor : 4. Untuk
pertanyaan unfavorable jawaban selalu, skor : 1, jawaban sering, skor : 2,
jawaban kadang-kadang, skor : 3, jawaban tidak pernah, skor : 4.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner perilaku caring perawat
Kisi-kisi kuesioner Favorable Unfavorable
Menanamkan sistem nilai humanistic- 1 16
altruistik.
Menanamkan sikap penuh pengharapan 17 2
(faith-hope).
Menanamkan sensifitas terhadap diri sendiri 4 3
dan orang lain.
Membina hubungan saling membantu, saling 5,6 18
percaya dan peduli (human care).
Mengekspresikan perasaan positif dan 7 19
negative.
Menggunakan problem solving pemecahan 20 8
masalah pasien.
Meningkatkan proses belajar mengajar 9 10
interpersonal.
Menciptakan lingkungsn fisik, mental, 11 21
social, dan spiritual yang suportif, protektif,
dan korektif.
Membantu dalam memenuhi kebutuhan 13 12,14
pasien
Menjadi peka terhadap kekuatan 15 22
eksistensial-fenomenologi spiritual.
34
Kategori :
Baik, Skor 76-100%
Cukup, Skor 56-75%.
Kurang, skor < 56%
2. Kuesioner mekanisme koping keluarga pasien stroke
Kuesioner mekanisme koping keluarga pasien stroke, terdiri dari 26
item pertanyaan yang diadopsi dari Hardiyanti (2016) mengenai Mekanisme
Koping. Pada pertanyaan favorable jawaban tidak pernah, skor : 1, jawaban
kadang-kadang, skor : 2, jawaban sering, skor : 3, jawaban selalu, skor : 4.
Untuk pertanyaan unfavorable jawaban selalu, skor : 1, jawaban sering, skor
: 2, jawaban kadang-kadang, skor : 3, jawaban tidak pernah, skor : 4.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Mekanisme Koping
Kisi-kisi kuesioner Favorable Unfavorable
Problem focused coping
Planfull 1,2,3 4
Confrontative coping 25 26
Seeking social support 22,23 24
Emotion focused coping
Positive reapprasial 20 21
Acepting Responsibility 11,12,13 14
Self Controling 8,9 10
Distancing 5,6 7
Escope Avoidance 15,16,17,18 19
Kategori :
Baik, Skor 76-100%
Cukup, Skor 56-75%.
Kurang, skor < 56%
3. Transfering
Data telah dipindahkan dalam media tertentu/ aplikasi SPSS 23.0/
mastersheet.
4. Tabulating
Data telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi yang disediakan. Teknik Analisa Data dianalisis secara univariat
dan bivariat untuk menerangkan hubungan antara dua variabel. Analisis data
telah dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS 23.0.
6Σdi 2
ρ=1–
N ( N2 – 1 )
Keterangan :
ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank
di = Beda antara dua pengamatan berpasangan
N = Total pengamatan
Interpretasi hasil analisa uji tersebut; diputuskan menolak Ho
(menerima Ha) bila diperoleh nilai p ≤ 0.05, sebaliknya menerima Ho
(menolak Ha) bila diperoleh nilai p > 0.05. Kekuatan hubungan didasarkan
pada nilai rho yang dikategorikan berikut:
a. 0.00 – 0.199 : Sangat Lemah
b. 0.20 – 0.399 : Lemah
c. 0.40 – 0.599 : Sedang
d. 0.60 – 0.799 : Kuat
e. 0.80 – 1.00 : Sangat Kuat
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah :
Jika nilai p < 0,05 H0 ditolak artinya ada hubungan perilaku caring
perawat terhadap mekanisme koping pada keluarga pasien stroke di ruang
rawat ICU RSI Amal Sehat Sragen.
Jika nilai p > 0,05 H0 diterima artinya tidak ada hubungan perilaku
caring perawat terhadap mekanisme koping pada keluarga pasien stroke di
ruang rawat ICU RSI Amal Sehat Sragen.
J. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi pengajuan
judul,konsultasi dengan pembimbing perumusan judul yang tepat
kemudian mengumpulkan literature yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti. Memilih tempat penelitian, konsultasi
38
K. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2013), masalah dalam etika penelitian keperawatan
yang harus diperhatikan adalah :
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed
consent merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Anonymity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
kuesioner. Peneliti menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah responden yang ada harus dirahasiakan dalam penelitian.
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil
penelitian.
L. Jadwal Penelitian
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
AHA. (2021). 2021 Heart Disease & Stroke Statistical Update Fact Sheet Global
Burden of Disease.
https://professional.heart.org/-/media/PHD-Files-2/Science-News/2/2021-
Heart-and-Stroke-Stat-Update/
2021_Stat_Update_factsheet_Global_Burden_of_Disease.pdf
Aliyah. (2019). Gambaran Mekanisme Koping Dan Respon Ketidakbardayaan
Pada Pasien Stroke. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes
Bandung, 11(1), 38-43. Https://Doi.Org/10.34011/Juriskesbdg.V11i1.227.
Hardiyanti, (2016). Studi Deskriptif Mengenai Coping Strategy pada Ibu yang
Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Manunggal Kabupaten Tegal.
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung 2016.
Kemenkes. (2019). Hari Stroke Sedunia 2019 : Otak Sehat, SDM Unggul.
Http://Www.P2ptm.Kemkes.Go.Id/Artikel-Sehat/Hari-Stroke-Sedunia-
2019-Otak-Sehat-Sdm-Unggul.
Wardani, Tirta Artha (2014). Pengaruh Harapan dan Coping Stress Terhadap
Resiliensi Caregiver Kanker. Skripsi Dipulikasikan (Diakses dari
http://repository.uinjkt.ac.id/d space/handle/123456789/273.
Widiastuti, Suhartini, & Sujianto, U. (2018). Persepsi Pasien Terhadap
Kualitas Caring Perawat Yang Islami Di Intensive Care Unit, Studi
Fenomenologi. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan. Aisyiyah, 14(2), 147-
152. Https://Doi.Org/10.31101/Jkk.749
Kepada Yth
Calon Responden Penelitian
Di Ruang ICU RSI Amal Sehat Sragen
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Jahuri
NIM : 022021060101
Adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah
Surakarta yang sedang mengadakan penelitian dengan judul : “Hubungan Perilaku
Caring Perawat dengan Mekanisme Koping Keluarga Pasien Stroke di Ruang
ICU RSI Amal Sehat Sragen”.
Untuk itu saya mohon kesediaan Ibu untuk menandatangani lembar
persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan saya ajukan dalam
penelitian ini. Jawaban Ibu akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
untuk keperluan penelitian.
Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Jahuri
SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
(………………………)
INSTRUMEN PENELITIAN
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN MEKANISME
KOPING KELUARGA PASIEN STROKE DI RUANG ICU RSI
AMAL SEHAT SRAGEN
A. Identitas
Isilah titik-titik identitas diri di bawah ini :
1. Nama :....................................
2. Umur : < 20th 20-35th
> 35th
3. Pendidikan : Dasar (SD, SMP)
Menengah (SMA, SMK) Tinggi (Akademi, PT)
4. Pekerjaan : Bekerja Tidak Bekerja