Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

Manajemen Aktivitas Fisik dan Kepatuhan Minum Obat untuk Mencegah Terjadinya
Hipertensi pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Gracilaria Puspa Sari, Marek Samekto, M. Sakundarno Adi

Keterlambatan Pengobatan pada Penderita Leptospirosis di Kota Semarang


Rizki Amalia, Widya Hary Cahyati

Faktor Risiko Ergonomi pada Karyawan di Pabrik Pembuatan Minuman Kemasan,


Indonesia
Ratih Pramitasari, Wongsa Laohasiriwong

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Minum Obat Tuberkulosis


Deny Novani, Agus Suwandono, Djoko Trihadi, M. Sakundarno Adi, Ari Suwondo

Self Efficacy dan Self Motivation Kader dalam Melakukan Active Case Finding untuk
Menurunkan Epidemi Tuberculosis dalam Mewujudkan Target SDGs 2030
Lenci Aryani, Sri Handayani

Perbedaan Sistem Pelayanan Medis Dokter dengan Standar INA-CBGs


(Studi Kualitatif Pasien Ketuban Pecah Dini di RS X)
Faik Agiwahyuanto

Penerapan SMK3 Berdasarkan OHSAS 18001: 2007 di PT. APF Tbk


Herry Koesyanto, Hadi Setyo Subiyono

Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja
Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal
Sylvia Anjani

Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kecamatan Bantul


Kabupaten Bantul Yogyakarta
Maria Yeny Eskawati,Yulian Endarto

Penerapan Aspek Keselamatan Perkeretaapian pada PT.KAI (Persero)


Daop IV Semarang
Tiarma Lubis, Evi Widowati

Halaman Semarang P-ISSN 1412-3746


VisiKes Vol. 16 No. 1 April 2017
1 - 73 E-ISSN 2549-6557
ISSN 1412-3746

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 15, Nomor 2, September 2016

Ketua Penyunting
Nurjanah, SKM, M.Kes

Penyunting Pelaksana
Ratih Pramitasari, SKM, MPH
Fitria Wulandari, SKM, M.Kes
Tiara Fani, SKM, M.Kes

Penelaah
Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., MS, Ph.D.
Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes
Dr. M.G. Catur Yuantari, SKM, M.Kes
Dr. Drs. Slamet Isworo M.Kes
Enny Rachmani SKM, M.Kom
Eti Rimawati, SKM, M.Kes
Suharyo, SKM, M.Kes

Pelaksana TU
Sylvia Anjani, SKM, M.Kes

Alamat Penyunting dan Tata Usaha


Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang
Telp/fax. (024) 3549948
email : visikes@fkes.dinus.ac.id
website : http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/visikes/index

VisiKes diterbitkan mulai Maret 2002 Oleh Fakultas Kesehatan


Universitas Dian Nuswantoro
P-ISSN 1412-3746
E-ISSN 2549-6557

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT


Volume 16, Nomor 1, April 2017

DAFTAR ISI

Manajemen Aktivitas Fisik dan Kepatuhan Minum Obat untuk Mencegah Terjadinya
Hipertensi pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Gracilaria Puspa Sari, Marek Samekto, M. Sakundarno Adi.................................................... 1-8

Keterlambatan Pengobatan pada Penderita Leptospirosis di Kota Semarang


Rizki Amalia, Widya Hary Cahyati.......................................................................................... 9-15

Faktor Risiko Ergonomi pada Karyawan di Pabrik Pembuatan Minuman Kemasan,


Indonesia
Ratih Pramitasari, Wongsa Laohasiriwong............................................................................ 16-22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Minum Obat Tuberkulosis


Deny Novani, Agus Suwandono, Djoko Trihadi, M. Sakundarno Adi, Ari Suwondo................... 23-29

Self Efficacy dan Self Motivation Kader dalam Melakukan Active Case Finding untuk
Menurunkan Epidemi Tuberculosis dalam Mewujudkan Target SDGs 2030
Lenci Aryani, Sri Handayani.................................................................................................... 30-37

Perbedaan Sistem Pelayanan Medis Dokter dengan Standar INA-CBGs


(Studi Kualitatif Pasien Ketuban Pecah Dini di RS X)
Faik Agiwahyuanto................................................................................................................. 38-45

Penerapan SMK3 Berdasarkan OHSAS 18001: 2007 di PT. APF Tbk


Herry Koesyanto, Hadi Setyo Subiyono.................................................................................. 46-52

Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja
Puskesmas Cepiring Kabupaten Kendal
Sylvia Anjani........................................................................................................................... 53-58

Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kecamatan Bantul


Kabupaten Bantul Yogyakarta
Maria Yeny Eskawati,Yulian Endarto....................................................................................... 59-65

Penerapan Aspek Keselamatan Perkeretaapian pada PT.KAI (Persero)


Daop IV Semarang
Tiarma Lubis, Evi Widowati..................................................................................................... 66-73
Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja...Sylvia Anjani

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT LANSIA


DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING
KABUPATEN KENDAL

Sylvia Anjani1
1
Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
e-mail : sylviaanjani22@gmail.com

ABSTRACT
The health services for Elderly-Integrated Health Post (IHP) include physical and emotional
mental health checks that are recorded and monitored with Elderly-Growth Chart. This study
aims to know the efectiveness of the use of Elderly-Growth Chart.
This was qualitative research. Data collected by in-depth interviews, used interview guidelines,
to the elderly-Growth Chart users, the main informants were elderly IHP health workers and
triangulation informant were elderly ad elderly families.
The results showed that the use of elderly-Growth Chart was not efective because since
2013 elderly-Growth Chart had not been used anymore because Elderly-Growth Chart were
often lost and not taken during the elderly-IHP, tables in forms that were too small that cause
diiculty to write and read and there was an additional workload on health workers to do the
recording, because there were 3 reports that must be made.
The recomendation is developing the recording system of health examination result of elderly
IHP to help health workers, elderly and elderly families to monitor, and do early detection dis-
eases and improve the elderly health

Keywords: elderly, elderly IHP, elderly growth chart

PENDAHULUAN usia lanjut (geriatric age) adalah orang yang


Diperkirakan pada tahun 2010-2020 akan berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terb-
terjadi ledakan lansia sebagai imbas adanya agi ke dalam usia 70-75 tahun (young old),
ledakan pada tahun 60-an. Saat ini jumlah 75-80 tahun (old) dan lebih dari 80 tahun
lansia di Indonesia mencapai 8,42% dari to- (very old) (2).
tal penduduk atau sejumlah 18,96 juta jiwa. Lansia cenderung mengalami masalah
Populasi lansia di Indonesia terus meningkat kesehatan yang disebabkan oleh penurunan
dan dikhawatirkan akan meningkatkan angka fungsi tubuh akibat proses penuaan. Proses
beban ketergantungan atau dependency ra- penuaan merupakan proses yang mengaki-
tio(1). batkan perubahan-perubahan meliputi peru-
Undang-Undang Republik Indonesia No- bahan isik, psikologis, sosial dan spiritual.
mor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Pada perubahan isiologis terjadi penurunan
Lanjut Usia pada pasal 1 ayat 2 dikatakan sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi
bahwa yang dimaksud dengan lanjut usia gangguan dari dalam maupun luar tubuh (3).
adalah seseorang yang telah mencapai usia Undang-Undang No.23 Tahun 1992 ten-
60 tahun ke atas. Sementara itu, Setyone- tang Kesehatan pasal 19, menyatakan bahwa
goro menggolongkan bahwa yang disebut kesehatan usia lanjut diarahkan untuk meme-

53
VisiKes Jurnal Kesehatan Masyarakat - Vol. 16 No. 1 April 2017

lihara dan meningkatkan kesehatan dan ke- dalam memelihara dan meningkatkan kese-
mampuannya agar tetap produktif, serta pe- hatannya. Dengan menggunakan KMS lansia
merintah membantu penyelenggaraan upaya baik petugas kesehatan maupun keluarganya
kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan dapat melakukan evaluasi bagaimana pola
kualitas hidupnya secara optimal (4). Usaha hidup yang dijalani para lansia, apakah gizi
pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut lansia sudah cukup sehat atau terjadi keku-
adalah dengan dilaksanakannya posyandu rangan gizi, hal tersebut tentu menjadi bahan
lansia. Dengan adanya kegiatan ini diharap- evaluasi keluarga lansia sebagai pemantau
kan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia kesehatan lansianya. Dengan kata lain KMS
sehingga lansia dapat lebih mandiri dan men- lansia sangat bermanfaat untuk menjadi ba-
gurangi angka beban ketergantungan pada rometer sebagai upaya petugas kesehatan,
usia produktif (5). keluarga lansia maupun lansianya sendiri
Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut mengetahui bagaimana kondisi kesehatann-
usia meliputi pemeriksaan Kesehatan isik ya.
dan mental emosional yang dicatat dan di- Program pembinaan kesehatan usia lan-
pantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) jut sebagai salah satu kegiatan Puskesmas
untuk mengetahui lebih awal penyakit yang sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1986,
diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah pada tahun 1993 telah dikembangkan kegia-
kesehatan yang dihadapi (6). KMS Lansia tan berupa deteksi dini dan pemeriksaan kes-
merupakan sebuah catatan yang berisi kes- ehatan dengan menggunakan kartu menuju
ehatan pribadi orang-orang lanjut usia baik sehat (KMS). Namun pada kenyataannya
secara isik maupun mentalnya. KMS ini di- belum banyak daerah yang mengembang-
isi tiap bulan oleh petugas kesehatan yang kan program tersebut, bahkan oleh umumnya
bekerja sama dengan kader pada kegiatan daerah dianggap belum prioritas, sehingga
kelompok Lansia/ kunjungan puskesmas. seringkali tidak ada alokasi dana yang dipe-
KMS ini disimpan oleh lansia berserta keluar- runtukannya (7). Evaluasi upaya deteksi dini
ga dan selalu dibawa pada setiap kunjungan dan manfaat KMS pun belum pernah dilaku-
ke Puskemas atau Posyandu Lansia. kan, di Puskesmas Cepiring pengadaan KMS
Kegunaan KMS Lansia, antara lain agar lansia sendiri telah difasilitasi oleh Dinas Kes-
dapat memantau dan menilai kemajuan kes- ehatan Kabupaten Kendal untuk selanjutnya
ehatan pada lansia, dengan adanya KMS lan- dapat didistribusikan oleh Puskesmas ke po-
sia dapat diketahui dan dipantau apakah lan- syandu-posyandu lansia. Dari manfaat dan
sia semakin sehat atau justru sebaliknya dan kegunaan yang begitu besar bagi kesehatan
ketika diketahui bahwa kondisi kesehatan lan- lansia dan kesejahteraan bangsa Indonesia
sia mengalami penurunan maka petugas kes- di masa mendatang, penulis tertarik untuk
ehatan ataupun keluarga lansia dapat segera melakukan analisis sejauh mana “efektivitas
mencari tahu apa saja penyebabnya sehing- penggunaan KMS lansia”.
ga bisa memastikan penganggulangannya
secara dini. KMS lansia juga berguna untuk METODE PENELITIAN
menemukan secara cepat penyakit yang Jenis penelitian yang dilakukan menggu-
diderita lansia, ketika penyakit cepat diketa- nakan metode kualitatif. Metode pengumpu-
hui, maka petugas kesehatan dapat segera lan data yang digunakan penelitian ini den-
menanggulanginya bahkan dapat melaku- gan cara wawancara mendalam (Indepth
kan pencegahan untuk mengurangi dampak interview) untuk memperoleh informasi men-
yang mungkin akan semakin parah. Selain itu genai efektivitas penggunaan KMS lansia. In-
KMS lansia juga dapat menjadi bahan infor- depth interview dilakukan kepada pengguna
masi baik untuk lansia maupun keluarganya KMS lansia sebagai informan utama yaitu

54
Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja...Sylvia Anjani

petugas kesehatan posyandu lansia dan in- pemantauan yang meliputi tanggal kunjun-
forman triangulasi yaitu lansia/ keluarga lan- gan, kegiatan sehari-hari, status kesehatan
sia. Penetapan sampel dilakukan secara pur- mental, masalah emosional, indeks massa
posive sampling. Instrument dalam penelitian tubuh, tekanan darah, nadi, hasil penguku-
ini menggunakan pedoman wawancara men- ran Hb, hasil pemeriksaan reduksi urine dan
dalam untuk menggali dan mengidentiikasi protein urine, disertai nilai normal dari indeks
efektivitas penggunaan KMS lansia. massa tubuh, tekanan darah dan jumlah Hb.
Dibagian luar terbagi menjadi tiga bagian,
HASIL bagian kanan, kiri dan tengah. Bagian kanan
Kegiatan posyandu lansia diadakan ru- berisi judul, nama puskesmas/puskesmas
tin setiap bulan, untuk tanggal pelaksanaan pembantu, nomor register dan identitas leng-
diserahkan dan disepakati bersama petugas kap lansia pemiliki kartu. Bagian kiri berisi pe-
kesehatan posyandu lansia dengan warga san dan isian untuk hidup sehat serta keluhan

Tabel 1. Ringkasan Alasan Petugas Kesehatan

Petugas Keshatan (IU1) Petugas Keshatan (IU2) Petugas Keshatan (IU3)


“…memang sudah dari tahun “…tabel KMS yang digunakan “…awalnya saya mengerjakan
2013 kegiatan posyandu lansia terlalu kecil, saya kesulitan pencatatan 3 (tiga) rangkap,
disini tidak menggunakan KMS menulis hasil pemeriksaanya…” untuk yang dilaporkan ke
lansia karena KMS lansia yang puskesmas, pengisian KMS
sudah kami bagikan ke kelom- dan satunya lagi untuk arsip
pok lansia sering hilang dan saya yang saya salin dibuku.
lupa dibawa jadi ya selama ini Tapi lama-lama ribet mbak,
tidak digunakan…” sedangkan saya hanya dibantu
satu kader. Karena didesa kami
jarang yang berminat jadi kader.
Akhirnya karena KMS sering
tidak dibawa lansia saya hanya
melakukan pencatatan untuk
laporan yang akan dikirim ke
puskesmas saja…”

atau pengurus PKK setempat. Pada umum- yang perlu diperhatikan sebagai upaya detek-
nya puskesmas sebagai pelaksana dibawah si dini terhadap kemungkinan penyakit yang
wilayah kerja Dinas Kesehatan telah menye- diderita lansia. Sedangkan dibagian tengah
diakan pencatatan standar pemeriksaan lan- berisi catatan untuk mencatat keluhan yang
sia yang dikenal dengan KMS lansia. Tujuan dirasakan dan perlu diperhatikan sebagai up-
diberlakukannya pencatatan dengan meng- aya deteksi dini terhadap kemungkinan pen-
gunakan KMS lansia adalah agar petugas yakit yang diderita lansia.
kesehatan dapat melakukan monitoring kese- Pengisian KMS lansia dilakukan oleh petu-
hatan lansia secara maksimal serta member- gas kesehatan dari posyandu lansia, caranya
ikan informasi kepada lansia ataupun keluar- pertama mengisi identitas lansia terlebih da-
ga lansia mengenai kesehatan lansia. hulu dengan menulis identitas lengkap lansia
KMS lansia terwujud dalam selembar ker- pemilik KMS yang terdapat pada halaman
tas berbentuk lealet berukuran panjang 33 luar bagian kanan, coret data yang tidak ses-
cm sementara tingginnya 21 cm, dilipat 3, uai lalu ukur tinggi dan catat semua identitas
dan bolak-balik. Terdiri dari bagian dalam dan sesuai tempat yang disediakan. Selanjutnya
bagian luar, dibagian dalam memuat catatan isi tanggal dan bulan pada kolom kunjungan

55
VisiKes Jurnal Kesehatan Masyarakat - Vol. 16 No. 1 April 2017

Tabel 1. Ringkasan Wawancara dengan Lansia


Lansia (IT1) Lansia (IT2)
“…tidak ada informasi kesehatan tertulis setelah “…informasi yang didapat hanya ketika setelah
mengikuti posyandu lansia…” selesai pemeriksaan kesehatan…”

pertama, dan seterusnya setiap bulannya. terlihat dan terbaca dengan baik.
Apabila lansia berhalangan hadir pada salah Berdasarkan wawancara dengan lan-
satu bulan, kolom untuk bulan tersebut tidak sia pada tabel 2 diketahui bahwa informasi
diisi dan isi di bulan berikutnya. Sedangkan yang disampaikan hanya secara lisan saja.
untuk kegiatan sehari-hari terdiri dari 3 kate- Dampak informasi yang disampaikan dengan
gori yakni mandiri (kategori C), ada gangguan lisan adalah pada kualitas pemahaman lan-
(kategori B) dan ketergantungan (kategori A). sia, informasi yang kurang lengkap, informasi
Petugas Posyandu Lansia menyampaikan yang tidak akurat sampai dengan kesalahan
bahwa KMS lansia sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan dalam menja-
untuk keluarga yang saat ini tersedia kurang ga dan meningkatkan kesehatan atau memi-
efektif, padahal pemeriksaan tekanan darah lih alternatif metode pengobatan.
lansia dipantau dari pencatatan hasil pemer-
iksaan di KMS lansia. deskripsi ketidakefekti- PEMBAHASAN
fan KMS lansia terlihat pada tabel 1. KMS lansia sebagai sumber informasi un-
Dari hasil wawancara tersebut dapat di- tuk keluarga yang saat ini tersedia kurang
simpulkan bahwa IU 1 dan IU 3 sependapat efektif, karena beberapa hal, yaitu tabel KMS
bahwa KMS lansia yang sudah dibagikan lansia yang digunakan terlalu kecil sehingga
ke lansia dengan tujuan lansia dan keluar- petugas kesehatan di posyandu lansia kes-
ganya dapat memberikan pemantauan kes- ulitan menulis hasil pemeriksaan lansia. Ke-
ehatan terhadap lansia sering tidak dibawa sulitan tersebut tidak hanya dialami petugas
saat berkunjung ke posyandu lansia bahkan kesehatan di posyandu lansia akan tetapi,
hilang. Dengan demikian bisa diambil kes- dari hasil observasi juga terlihat bahwa lansia
impulan bahwa salah satu tujuan posyandu ataupun keluarga lansia juga kesulitan mem-
lansia untuk dapat melakukan pemantauan baca dan memahami hasil pemeriksaannya.
kesehatan lansia tidak terwujud dengan baik Dengan demikian keluarga lansia tidak dapat
karena KMS lansia yang merupakan alat in- melakukan pemantauan kesehatan terhadap
formasi utama kesehatan lansia tidak dapat lansia jika KMS lansia yang menjadi alat in-
tersampaikan. formasi kesehatan lansia tidak dapat terlihat
Pendapat lain dikemukakan oleh IU 2 yak- dan terbaca dengan baik. Menurut penelitian
ni tabel KMS lansia yang digunakan terlalu Lily Herlinah menyatakan bahwa terdapat
kecil sehingga petugas kesehatan di posyan- hubungan dukungan antara dukungan infor-
du lansia kesulitan menulis hasil pemeriksaan masi dan dukungan instrumental keluarga
lansia. Kesulitan tersebut tidak hanya dialami dengan perilaku lansia dalam pengendalian
petugas kesehatan di posyandu lansia akan hipertensi (8).
tetapi, dari hasil observasi juga terlihat bahwa Sedangkan penelitian Dwi Rahayu
lansia ataupun keluarga lansia juga kesulitan menurut hasil penelitiaannya menunjukkan
membaca dan memahami hasil pemeriksaan- bahwa lansia yang mendapat dukungan
nya. Dengan demikian keluarga lansia tidak keluarga tinggi kualitas hidupnya lebih baik.
dapat melakukan pemantauan kesehatan ter- Dukungan keluarga merupakan dukungan
hadap lansia jika KMS lansia yang menjadi yang diberikan kepada lansia, dimana dukun-
alat informasi kesehatan lansia tidak dapat gan ini sangat dibutuhkan lansia selama

56
Efektivitas Penggunaan Kartu Menuju Sehat Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja...Sylvia Anjani

menjalani kehidupannya untuk dapat setida- memantau dan melakukan deteksi dini pen-
knya mempertahankan atau meningkatkan yakit yang diderita lansia dan melakukan an-
kesehatannya (9). tisipasi serta mempertahankan atau mening-
Hasil penelitian menemukan bahwa tujuan katkan kesehatan lansia.
dan manfaat yang ingin dicapai dengan pen-
gadaan KMS lansia tidak tercapai sehingga DAFTAR PUSTAKA
penggunaan KMS lansia dihentikan mulai dari 1. Setiyorini Y. Hubungan Tingkat Stres
tahun 2013 kemudian beralih ke pencatatan dengan Tekanan Darah pada Lansia
tabel yang digunakan sebagai pelaporan ke Hipertensi di Gamping Sleman Yogya-
puskesmas. Petugas kesehatan juga harus karta. Skripsi. 2014
membuat catatan sendiri dan catatan yang 2. Nurnita Widyakusuma. Peran Pendamp-
akan dilaporkan ke Puskesmas sedangkan ing dalam Program Pendampingan dan
untuk kedatangan lansia ketika pelaksanaan Perawatan Sosial Lanjut Usia di Lingkun-
posyandu lansia antara 20 sampai dengan gan Keluarga (Home care): Studi ten-
30 lansia sehingg waktu untuk memberikan tang Pendamping di Yayasan Pitrah Se-
informasi kesehatan kepada lansia terbatas. jahtera, Kelurahan Cilincing, Kecamatan
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa Cilincing Jakarta Utara. Jurnal Informasi.
informasi yang disampaikan hanya secara 2013;18(2):211–24.
lisan saja. Dampak informasi yang disam- 3. Astari PD. Pengaruh Senam Lansia Ter-
paikan dengan lisan adalah pada kualitas hadap Tekanan Darah Lansia dengan
pemahaman lansia, informasi yang kurang Hipertensi pada Kelompok Senam Lan-
lengkap, informasi yang tidak akurat sam- sia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar
pai dengan kesalahan dalam pengambilan Selatan. 2015;(1). Available from: down-
keputusan dalam menjaga dan mening- load.portalgaruda.org/article.php?arti-
katkan kesehatan atau memilih alternatif cle=80905&val=956
metode pengobatan. Informasi yang lengkap 4. Herlina Sukmawati. Tingkat Pengeta-
akan membantu dalam pengambilan keputu- huan Ibu-Ibu Rumah Tangga di Suraba-
san yang tepat dan bermanfaat baik jangka ya tentang Sosialisasi Posyandu Lansia.
pendek maupun jangka panjang (10). Jurnal Ilmu Komunikasi. 2009;1(1):1–8.
5. Darti Latifah. Perbedaan Kualitas Hidup
PENUTUP lansia yang Aktif Mengikuti Posyandu
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Lansia dengan yang Tidak Aktif Mengi-
penggunaan KMS lansia tidak efektif sebab kuti Posyandu Lansia di Desa Sirnoboyo
sejak tahun 2013 KMS lansia sudah tidak Kecamatan Pacitan. 2013
digunakan karena KMS lansia yang telah 6. Pertiwi HW. Faktor-faktor yang Ber-
dibagikan sering hilang dan tidak dibawa saat hubungan dengan Frekuensi Kehad-
pelaksanaan posyandu lansia, tabel dalam iran Lanjut Usia di Posyandu Lansia.
formulir yang terlalu kecil sehingga petugas Bidan Prada: Jurnal Ilmu Kebidanan.
kesulitan dalam menulis dan membaca, serta 2013;4(1):1–14.
adanya beban tambahan pada petugas kes- 7. Trihandini I. Peran Medical Check-up
ehatan untuk melakukan pencatatan, sebab Terhadap Aktiitas Fisik Dasar Lansia :
ada 3 pencatatan yang harus dibuat. Studi Panel Kelompok Lanjut Usia 1993
Diperlukan dukungan Dinas Kesehatan – 2000. Jurnal: Makara, Kesehatan.
untuk pengembangan sistem pencatatan ha- 2007;11(2):90–6.
sil pemeriksaan kesehatan lansia di posyan- 8. Herlinah L, Wiarsih W, Rekawati E.
du lansia yang dapat diakses petugas kese- Hubungan ukungan Keluarga dengan
hatan dan lansia/keluarga lansia agar dapat Perilaku Lansia dalam Pengendalian

57
VisiKes Jurnal Kesehatan Masyarakat - Vol. 16 No. 1 April 2017

Hipertensi. Jurnal: Keperawatan Komu-


nitas. 2013;1(2):108–15.
9. Yulianti DR. Hubungan Dukungan Kelu-
arga dengan Kuaalitas Hidup Lansia di
Desa Pucungrejo Purworejo. SKRIPSI
[Internet]. 2015; Available from: Down-
loads%5CDocuments%5CDWI RA-
HAYU YULIYANTI_NASKAH PUBLIKA-
SI_2.pdf
10. Nurul Dwi Suryani. Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP) di Wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu Provindi NTB. Jurnal
Kesmas. 2013;7 (ISSN : 1978-0575):1–
54.

58

Anda mungkin juga menyukai