2086-5198
MEDIA GIZI MIKRO INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF MICRONUTRIENT
Vol. 11, No. 1, Desember 2019
Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember, dalam satu volume ada dua nomor, berisi tulisan yang
diangkat dari hasil penelitian di bidang gizi mikro. Artikel telaah atau review artikel, dimuat atas undangan.
Pemimpin Redaksi : Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes
Dewan Redaksi : Dr. dr. Suryati Kumorowulan, M.Biotech (Balai Litbangkes Magelang - Bioteknologi)
Dr. Donny Kristanto M., SKM, M.Kes (Balai Litbangkes Magelang - Epidemiologi dan Biostatistik)
Dr. Gurendro Putro, SKM, M.Kes (Puslitbang HMK Jakarta - Kebijakan Kesehatan)
Dr. Nelis Imanningsih, STP, M.Sc (Puslitbang BTDK Jakarta - Teknologi Pangan)
Dr. Leny Latifah, MPH, Psi (Balai Litbangkes Magelang - Psikologi Perkembangan)
Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz, M.Sc.RD (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi)
Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes (Balai Litbangkes Magelang - Gizi Masyarakat)
Asih Setyani, SP, MPH (Balai Litbangkes Magelang - Promosi Kesehatan)
Diah Yunitawati, S.Psi, MPH (Balai Litbangkes Magelang - Psikologi)
Penyunting Bahasa : Dr. drg. Titik Respati, M.Sc.PH (UNISBA Bandung)
Mitra Bestari : Prof. Dr. Ir. Y. Marsono, MS ( FTP UGM Yogyakarta - Teknologi Pangan)
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS (FEMA IPB Bogor - Gizi Masyarakat)
Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN (FEMA IPB Bogor - Gizi Masyarakat)
Prof. Dra. Yayi Suryo P., M.Si, Ph.D (FK-KMK UGM Yogyakarta - Promosi Kesehatan)
Prof. dr. Veny Hadju, M.Sc, Ph.D (FKM Universitas Hasanuddin Makassar - Gizi)
Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, M.Sc, Ph.D, Sp.GK (FK Universitas Andalas Padang - Gizi Klinik)
Prof. Dr. Astuti Lamid, MCN (Puslitbang Sumberdaya dan Yankes Jakarta - Gizi Mikro)
dr. Yudha Patria, Sp.A(K), Ph.D (RSUP dr. Sardjito Yogyakarta - Endokrinologi Anak)
Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi Masyarakat)
Dr. dr. Sandi Iljanto, MPH (FKM UI Jakarta - Kebijakan Kesehatan)
Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA (FK-KMK UGM Yogyakarta - Antropologi)
Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp.PD, KEMD (FK UNDIP Semarang - Endokrinologi)
Dr. Ir. Basuki Budiman, M.Sc, PH (Persagi - Gizi Mikro)
Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi Masyarakat)
Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes (FK-KMK UGM - Gizi Kesehatan)
Dr. Ir. Anies Irawati, M.Kes (Persagi - Gizi Tumbuh Kembang Anak)
dr. Harli Amir Mahmudji, Sp.PD-KEMD (RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang - Endokrinologi)
Redaksi Pelaksana : Cati Martiyana, S.Sos, MPH (Ketua)
Candra Puspitasari, STP (Sekretaris)
Diah Yunitawati, S.Psi., MPH
Marizka Khairunnisa, S.Ant, MA
Slamet Riyanto, S.Gz
Rina Purwandari, S.Si
Nur Asiyatul Janah, S.Kep
Edi Susanto, SH
Alamat : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang (Balai Litbangkes Magelang)
d/a Kapling Jayan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 56553
Telp. (0293) 789435, Fax. (0293) 788460
e-mail: mgizimikro@yahoo.com atau mgizimikro@gmail.com
Izin Mengutip : Bebas dengan menyebutkan sumber
Jumlah Eksemplar : 150 eksemplar
Media Gizi Mikro Indonesia (MGMI) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Magelang (Balai Litbangkes Magelang) secara berkala dua kali setahun. Tulisan yang dimuat berupa
naskah/artikel hasil penelitian dan pengembangan, hasil analisis ilmiah data sekunder, rangkuman tentang topik terkini
di bidang gizi mikro meliputi vitamin dan mineral. Artikel diulas dari berbagai disiplin ilmu: kesehatan, kedokteran,
lingkungan dan sosial. Redaksi menerima naskah/artikel, baik dari peneliti di Balai Litbangkes Magelang maupun
dari luar Balai Litbangkes Magelang. Jurnal ini bisa diakses secara online melalui: http://ejournal2.litbang.kemkes.
go.id/index.php/mgmi
ISSN. 2086-5198
MEDIA GIZI MIKRO INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF MICRONUTRIENT
Vol. 11, No. 1, Desember 2019
DAFTAR ISI
(CONTENT)
1. Karakteristik Sosial Keluarga, Fungsi Tiroid, dan Risiko Anemia pada Balita di Daerah
Replete GAKI
Family Social Characteristics, Thyroid Function, and Risk of Anemia in Under Five Years
Old Children in IDD Replete Area
Yusi Dwi Nurcahyani, Suryati Kumorowulan, Leny Latifah, Diah Yunitawati, Cati Martiyana... 1-14
5. Hubungan Pengetahuan Makanan Sumber Zat Besi dengan Status Anemia Pada Ibu Hamil
The Relationship between Knowledge of Food Sources of Iron with Anemia Status in
Pregnant Women
Noviati Fuada, Budi Setyawati, Salimar, Rina Purwandari ....................................................... 49-60
6. Hubungan Mikrobiota Saluran Cerna dan Obesitas pada Anak di Lombok Barat,
Nusa Tenggara Barat, Indonesia
The Relationship between Gut Microbiota and Obesity among Children in West Lombok,
West Nusa Tenggara, Indonesia
Siti Helmyati, Setyo U. Wisnusanti, Maria Wigati, Endri Yuliati ................................................ 61-72
7. Hubungan Asupan Vitamin (B6, B12, Asam Folat), Olahraga, dan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa Universitas Esa Unggul
Relationship between Vitamin (B6, B12, Folic Acid) Intake, Exercise, and Sleep Quality
of Esa Unggul University Students
Laras Sitoayu, Putri Rahayu..................................................................................................... 73-82
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, penerbitan jurnal
Media Gizi Mikro Indonesia (MGMI) edisi Desember 2019 dapat terselesaikan. Jurnal MGMI
TERAKREDITASI LIPI terhitung mulai tanggal 16 April 2013 dan akreditasi ulang yang terakhir oleh
Kemenristekdikti nomor: 30/E/KPT/2019 pada tanggal 12 November 2019 dengan peringkat SINTA 2.
Harapan kami, hal tersebut dapat memotivasi para penulis untuk berbagi informasi yang bermanfaat
bagi perkembangan ilmu khususnya di bidang gizi mikro. Jurnal MGMI khusus menyajikan artikel
yang membahas permasalahan gizi mikro meliputi vitamin dan mineral dari berbagai sudut pandang
ilmu kesehatan, kedokteran, lingkungan, dan sosial.
Jurnal MGMI telah tersebar luas dan dibaca oleh kalangan akademisi meliputi dosen dan
mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Poltekkes,
kalangan birokrasi yaitu pelaksana program Dinas Kesehatan Kab/ Kota dan kalangan profesi yaitu
para peneliti lembaga penelitian di bidang kesehatan. Redaksi menerima naskah atau artikel ilmiah,
baik dari dalam maupun dari luar institusi Balai Litbangkes Magelang yang belum pernah dimuat
atau sedang tidak diajukan ke jurnal ilmiah lain.
Jurnal MGMI terbitan volume 11, nomor 1, Desember 2019 menampilkan tujuh artikel. Tiga
artikel pertama membahas tentang GAKI, fungsi tiroid kaitannya dengan status iodium dan status
anemia; terdapat dua artikel yang membahas tentang anemia; dan dua artikel terakhir membahas
vitamin dan mineral lainnya.
Semoga jurnal MGMI dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Kami menerima kritik
dan saran dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas jurnal MGMI.
Redaksi Pelaksana
https://doi.org/10.22435/mgmi.v11i1.2530;Copyright © 2019 MGMI
The Relationship between Iodine Status and Thyroid Function in Yogyakarta City,
Purworejo Regency, and Bukittinggi City
Suryati Kumorowulan1*, Sri Nuryani Wahyuningrum1, Ina Kusrini1, Prihatin Broto Sukandar1, Hastin Dyah
Kusumawardani1, Slamet Riyanto1, Ernani Budi Prihatmi1, Sudarinah1,
Dwi Mulyani1, Beta Dwi Astuti1, Nur Asiyatul Janah1
1
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang
Kapling Jayan, Borobudur, Magelang, Indonesia
*e-mail:suryatiyk@yahoo.co.id
Submitted: October 28th, 2019, revised: November 8th, 2019, approved: November 29th, 2019
ABSTRACT
Background. Iodine is an essential micronutrient needed to form thyroid hormones. Adequacy
of iodine can be seen from iodine status, namely urinary iodine excretion (UIE) and thyroglobulin
reappear anytime. Objective. This study aims to analyze the relationship between iodine
Method. This
in Yogyakarta City, Purworejo Regency, and Bukittinggi City. Sample size of each region was
120. The measured variables are BMI, TSH, FT4, UIE, and thyroglobulin. Measurement of TSH
and FT4 levels and thyroglobulin using the ELISA method while the measurement of UIE levels
by the spectrophotometric method. Results. Thyroid function as indicated by TSH and FT4
levels was normal in the majority of the three regions. Iodine status represented by UIE level in
Yogyakarta City and Purworejo Regency is above normal, whereas in Bukittinggi City the UIE
Regency. Conclusion.
ABSTRAK
Latar Belakang. Iodium merupakan bahan esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk
hormon tiroid. Kecukupan iodium dapat dilihat dari status iodium yaitu kadar iodium urine (UIE)
dan kadar tiroglobulin. Status iodium sangat memengaruhi regulasi hormon tiroid dimana kadar
permasalahan yang laten sehingga sewaktu-waktu dapat muncul kembali. Tujuan. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat hubungan status iodium dengan indikator fungsi tiroid di daerah dengan
riwayat kecukupan iodium yang berbeda–beda. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian
cross-sectional pada wanita usia subur (WUS) umur 15 sampai 45 tahun di Kota Yogyakarta,
Kabupaten Purworejo, dan di Kota Bukittinggi. Besar sampel setiap daerah sebanyak 120 WUS,
sehingga total sampel adalah 360 WUS. Variabel yang diukur adalah IMT, TSH, FT4, UIE, dan
tiroglobulin. Pengukuran kadar TSH dan FT4 serta tiroglobulin menggunakan metode ELISA
sedangkan pengukuran kadar UIE dengan metode spektrofotometri. Hasil. Fungsi tiroid dilihat
15
MGMI Vol. 11, No. 1, Desember 2019: 15-24
dari kadar TSH dan FT4 mayoritas normal pada ketiga daerah tersebut. Status iodium dilihat dari
kadar median UIE di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo lebih dari normal, sedangkan
hormon thyrotropin releasing hormone (TRH) dari peningkatan ambilan (uptake) iodida dari
yang akan memacu sintesis dan pengeluaran sirkulasi, transpor iodida hingga peningkatan
thyroid stimulating hormone (TSH) dari pituitari iodine thyroglobuline dan peningkatan sekresi
anterior dan akan memacu sekresi hormon pada hormon tiroid.2 Pemeriksaan serum TSH atau
kelenjar tiroid. Mekanisme kedua deiodinasi dari bercak darah kering untuk mengukur TSH pada
neonatal dapat menentukan ketersediaan dan
efek dari hormon T4 dan T3. Mekanisme ketiga kecukupan dari hormon tiroid.5
autoregulasi dari sintesis hormon oleh kelenjar
Indikator status iodium dapat menggunakan
tiroid yang berhubungan dengan tersedianya
2 indikator yaitu kadar iodium dalam urine
iodium. Mekanisme keempat stimulasi atau
atau urinary iodine excretion (UIE) dan kadar
inhibisi fungsi tiroid oleh auto antibodi reseptor
TSH. 2 Hormon tiroid yang dihasilkan oleh tiroglobulin. UIE dianggap sebagai indikator
kelenjar tiroid diperlukan untuk pertumbuhan biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui
adanya defisiensi iodium di suatu wilayah.
dalam tubuh. Hampir semua (>90%) iodium yang diabsorpsi
Kecukupan iodium atau status iodium akan diekskresikan lewat urine, sehingga UIE
akan berpengaruh pada fungsi tiroid dimana dapat menggambarkan intake iodium.6,7 Indikator
16
Hubungan Status Iodium dengan... (Kumorowulan S, dkk)
status iodium yang lain adalah tiroglobulin Pengembangan Metode Alat Ukur Iodium
dimana tiroglobulin ini menggambarkan intake Garam secara Kuantitatif di Daerah dengan
iodium mingguan atau bulanan. Berbagai Tingkat Kecukupan Iodium dengan
variabel tiroglobulin sebagai sub sampel.11 Besar
dilakukan pemerintah sejak dulu, dan saat sampel untuk variabel tiroglobulin diperoleh
ini dititikberatkan pada penggunaan garam dari pengukuran besar sampel untuk estimasi
beriodium untuk semua dan beberapa daerah ditambah kemungkinan drop out tiap daerah
sejumlah 120 WUS sehingga didapat total
sampel 360 WUS. Darah diambil sebanyak
iodium dengan baik. Penggunaan garam
3,5 ml, diputar dengan centrifuge dan diambil
beriodium diharapkan dapat meningkatkan
serum untuk pemeriksaan TSH, FT4, dan
status iodium sehingga defisiensi iodium di
tiroglobulin. Sampel urine sewaktu diambil
beberapa daerah dapat teratasi. Data Riskesdas
sebanyak 50 ml untuk pengukuran kadar UIE.
tahun 2007 menunjukkan bahwa secara nasional
Analisis kadar TSH, FT4, dan tiroglobulin
median kadar UIE di atas kebutuhan yaitu 224
dengan metode ELISA sedangkan pengukuran
µg/L dengan 21,9 persen dengan kandungan
kadar UIE dengan metode spektrofotometri.
UIE >300 µg/L atau ekses,8 demikian juga
Pengolahan data dilakukan uji Kolmogorov
menurut data Riskesdas tahun 2013 median UIE
Smirnoff untuk menentukan apakah data
di atas normal yaitu 215 µg/L.9 Kandungan urine
terdistribusi normal atau tidak. Uji korelasi
yang ekses menurut WHO sudah berisiko untuk
Pearson dilakukan apabila data terdistribusi
terjadinya abnormalitas atau iodine induced
normal dan uji Rank Spearman untuk data tidak
hyperthyroidism (IIH).5 Penelitian ini bertujuan
terdistribusi normal. Etik penelitian diperoleh dari
untuk menganalisis hubungan antara status
Komisi Etik Badan Litbangkes dengan nomor
iodium dan fungsi tiroid pada daerah dengan
LB.02.01/2/KE/149/2017.
riwayat status iodium yang berbeda-beda.
HASIL
METODE
Karakteristik responden ditunjukkan pada
Penelitian ini merupakan penelitian Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa
cross-sectional dengan sampel wanita usia sebagian besar status gizi responden di
subur (WUS) 15 sampai 50 tahun. Penelitian Kabupaten Purworejo normal, sedangkan di
dilakukan pada tahun 2017 di 3 wilayah yaitu Kota Yogyakarta dan Kota Bukittinggi di atas
Kota Yogyakarta, Kabupaten Purworejo, dan normal (overweight dan obesitas). Fungsi tiroid
Kota Bukittinggi. Menurut hasil pemetaan GAKI berdasarkan kadar TSH dan fT4 rata-rata di
tahun 2003, Kota Yogyakarta termasuk daerah ketiga wilayah masih normal, sedangkan status
cukup iodium, Kabupaten Purworejo termasuk iodium dilihat dari kadar UIE di Kota Yogyakarta
daerah kurang iodium, dan Kota Bukittinggi maupun di Kabupaten Purworejo lebih dari
termasuk daerah yang lebih iodium. Data yang
10
normal, sedangkan di Bukittinggi mengalami
dikumpulkan merupakan bagian dari penelitian
17
MGMI Vol. 11, No. 1, Desember 2019: 15-24
Kabupaten
Kota Yogyakarta Kota Bukittinggi
Variabel Purworejo p*
(n=120) (n=120)
(n=120)
Umur 0,317
Berat badan, rerata ± SD, kg 58,38 ± 12,41 60,20 ± 11,12 55,29 ± 10,06
Tinggi badan, rerata ± SD, cm 152,14 ± 5,81 151,94 ± 5,34 151,20 ± 4,52
Biokimia responden
Kadar iodium urine, rerata ± SD, µg/L 221,93 ± 98,74 106,88 ± 73,48 266 ± 200,11 0,000
fT4, rerata ± SD, ng/L 1,19 ± 0,26 1,26 ± 0,31 1,34 ± 0,24 0,500
TSH, rerata ± SD, µIU/ml 2,21 ± 1,99 1,89 ± 1,34 1,88 ± 1,51 0,205
Gambaran fungsi tiroid berdasarkan kadar fT4 di Kota Yogyakarta, Kabupaten Purworejo,
TSH dan fT4 tampak pada Tabel 2 berikut ini. serta di Kota Bukittinggi adalah normal. Status
Tabel 2 menunjukkan mayoritas fungsi tiroid iodium mayoritas WUS berdasarkan UIE di Kota
berdasarkan kadar TSH di Kota Yogyakarta, Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo adalah
Kabupaten Purworejo, dan Kota Bukittinggi di atas 100 µg/L, sedangkan di Bukittinggi
normal, mayoritas fungsi tiroid berdasarkan kadar mayoritas kurang dari 50 µg/L.
18
Hubungan Status Iodium dengan... (Kumorowulan S, dkk)
Hubungan antara variabel status iodium semakin tinggi kadar UIE maka kadar TSH akan
dengan fungsi tiroid dapat dilihat pada Tabel semakin rendah. Demikian juga hubungan antara
3. Hasil uji korelasi antar variabel hanya di
TSH dengan tiroglobulin maupun hubungan fT4
dengan UIE. Terdapat korelasi yang negatif dan
Variabel TSH menunjukkan hasil bermakna
secara statistik namun hubungan tersebut sangat lemah antara variabel tiroglobulin dengan
sangat lemah dan korelasi bersifat negatif yaitu UIE.
19
MGMI Vol. 11, No. 1, Desember 2019: 15-24
Hasil penelitian pada WUS berumur 15–50 UIE kurang dari 100 µg/L dengan nilai proporsi
tahun di Kota Yogyakarta menunjukkan bahwa UIE pada kedua level tersebut melebihi standar
61 persen overweight dan obesitas. Masalah WHO, sehingga defisiensi iodium di Kota
obesitas ini perlu mendapat perhatian karena Bukittinggi masih menjadi masalah kesehatan
obesitas dapat berkaitan dengan resiko penyakit masyarakat.11 Hal ini harus menjadi perhatian
fungsi tiroid. Status iodium pada ketiga wilayah menerus harus dilakukan.
penelitian mengalami perubahan baik di Kota Status iodium dapat diukur melalui beberapa
Yogyakarta, Kabupaten Purworejo, dan Kota indikator antara lain melalui kadar iodium
Bukittinggi. Status iodium di Kota Yogyakarta dalam urine (UIE) dan kadar tiroglobulin (Tg).
sebelumnya termasuk daerah cukup iodium Kadar Iodium dalam urine merupakan indikator
namun hasil penelitian ini menunjukkan status biokimia yang non invasive dan marker yang
iodium Kota Yogyakarta dengan kategori lebih, baik untuk menentukan asupan iodium terkini
sedangkan di Kabupaten Purworejo yang atau harian.5 Kadar Iodium dalam urine pada
anak usia sekolah dan ibu hamil adalah indikator
kini menjadi daerah dengan status iodium lebih. yang baik untuk mengukur jumlah asupan
Status iodium di Kota Bukittinggi juga mengalami iodium. Hal tersebut karena 90 persen iodium
perubahan dari sebelumnya status iodium lebih dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urine.4
Kadar iodium dalam urine dianggap sebagai
itu kadar UIE dapat digunakan untuk melihat penanda biokimia yang dapat digunakan untuk
apakah daerah tersebut masih bermasalah atau mengetahui asupan iodium dan status iodium
tidak terkait kurang iodium dapat dilihat dari
proporsi kadar iodium urine <100 µg/L menurut suatu wilayah atau populasi.
standar WHO adalah kurang dari 50 persen, Indikator status iodium yang lain adalah
sedangkan proporsi kadar iodium urine yang kadar tiroglobulin, namun tiroglobulin hanya
kurang dari 50 µg/L menurut WHO harus kurang dapat menggambarkan asupan iodium mingguan
dari 20 persen. Sampel penelitian ini merupakan
5
atau bulanan. Berbeda dengan kadar iodium
sub sampel dari penelitian dengan sampel urine, serum Tg hanya menunjukkan sedikit
WUS yang merepresentasikan kabupaten variasi harian.12 Status iodium berdasarkan nilai
atau kota. Pada hasil yang menggambarkan tiroglobulin di ketiga daerah masih dalam batas
atau merepresentasikan kabupaten atau kota normal. Penelitian lain yang dilakukan di daerah
menunjukkan bahwa median UIE di Kota Kalibawang, Kulon Progo juga menunjukkan
Yogyakarta dan kabupaten Purworejo lebih hasil yang sama yaitu kadar tiroglobulin pada
20
Hubungan Status Iodium dengan... (Kumorowulan S, dkk)
range normal.13 Peningkatan kadar tiroglobulin hipotiroid, hipertiroid, dan eutiroid (normal).4
Fungsi tiroid seseorang dapat dilihat dari
Zimmerman dalam penelitiannya menunjukkan beberapa indikator antara lain dari kadar TSH,
hasil bahwa Tg merupakan indikator yang kadar hormon tiroid (T4 atau T3) bebas. Fungsi
sensitif untuk intake iodium rendah maupun tiroid yang normal menggambarkan tercukupinya
tinggi, median Tg <13 ug/L dan atau pada kebutuhan iodium di dalam tubuh. Gangguan
populasi terdapat <3 persen yang memiliki nilai fungsi tiroid dapat diketahui dari perubahan
Tg >40 ug/L mengindikasikan status iodium yang kadar TSH dan hormon T4 bebas. Hormon TSH
cukup (adekuat).14 Dalam bidang endokrinologi, merupakan indikator terbaik untuk mendeteksi
Tg digunakan sebagai penanda tumor untuk gejala hipotiroid primer.2 Penurunan hormon
monitoring pasien kanker tiroid. Pada anak- tiroid dalam darah akan meningkatkan sekresi
anak, kadar Tg menurun pada saat status iodium TSH oleh kelenjar hipofise dan sebaliknya
meningkat. Tiroglobulin berhubungan dengan peningkatan hormon tiroid dalam darah akan
reduksi volume kelenjar tiroid dan peningkatan menurunkan sekresi TSH. 3 Kekurangan
kognitif anak.15 Dalam regulasi hormon tiroid, intake iodium akan menyebabkan sekresi
Tg tidak hanya berperan sebagai prekusor TSH meningkat dan TSH akan menstimulasi
hormon tiroid, namun juga meregulasi sinyal 4
molekul penting dalam biosentesis hormon Pemeriksaan serum TSH atau bercak darah
tiroid. Tiroglobulin juga memengaruhi sifat sel kering untuk mengukur TSH pada neonatal
tiroid berdasarkan heterogenitas folikel sehingga dapat menentukan ketersediaan dan kecukupan
dapat mengoptimalkan produksi hormon tiroid dari hormon tiroid.5
melalui aktivasi atau supresi transkripsi beberapa Beberapa indikator baik status iodium yang
16
dilihat dari kadar UIE dan tiroglobulin maupun
Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi indikator fungsi tiroid (dilihat dari TSH dan fT4)
tiroid pada ketiga wilayah mayoritas normal. saling berkaitan. Pada penelitian ini hubungan
Indikator fungsi tiroid dapat dilihat dari kadar antar variabel menunjukkan hanya di daerah
TSH dan fT4. Gambaran fungsi tiroid dilihat Purworejo yang hubungan beberapa variabel
dari nilai TSH menunjukkan bahwa mayoritas
WUS di Kota Yogyakarta memiliki fungsi tiroid lemah. Hal ini kemungkinan terkait bahwa
yang normal atau eutiroid, demikian juga untuk Kabupaten Purworejo menurut pemetaan
Kabupaten Purworejo dan Kota Bukittinggi. GAKI tahun 2003 termasuk daerah kurang
Hal ini diperkuat dengan pemeriksaan nilai iodium10 dan dengan dilakukan penanggulangan
fT4 yang juga menunjukkan bahwa mayoritas GAKI yang intensif, maka saat ini menjadi
fungsi tiroid normal atau eutiroid. Fungsi tiroid daerah yang iodium lebih. Pada penelitian ini
kadar TSH berhubungan dengan UIE, TSH
21
MGMI Vol. 11, No. 1, Desember 2019: 15-24
22
Hubungan Status Iodium dengan... (Kumorowulan S, dkk)
23
MGMI Vol. 11, No. 1, Desember 2019: 15-24
18. Suzuki K, Kawashima A, Yoshihara A, 19. Zimmermann MB. The Impact of Iodised
Akama T, Sue M, Yoshida A, et al. Role of Salt or Iodine Supplements on Iodine
Thyroglobulin on Negative Feedback Auto Status during Pregnancy, Lactation, and
Regulation of Thyroid Follicular Function Infancy. Public Health Nutr. 2007;10:1584–
and Growth. J Endocrinol. 2011;209:169-74. 95.
24