Anda di halaman 1dari 20

Vol. 12, No.

1, Desember 2020

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN MAGELANG


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kapling Jayan Borobudur Magelang Jawa Tengah
Telp. 0293 789435, Fax. 0293 788460

Vol. No. Hal. Magelang ISSN.


MGMI 12 1 1-84 Desember 2020 2086-5198

Terakreditasi (SINTA 2) Nomor : 30/E/KPT/2019


ISSN. 2086-5198
MEDIA GIZI MIKRO INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF MICRONUTRIENT
Vol. 12, No. 1, Desember 2020
Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember, dalam satu volume ada dua nomor, berisi tulisan yang
diangkat dari hasil penelitian di bidang gizi mikro. Artikel telaah atau review artikel, dimuat atas undangan.
Editor in Chief : Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes
Editor : Dr. dr. Suryati Kumorowulan, M.Biotech (Balai Litbangkes Magelang - Bioteknologi)
Dr. Donny Kristanto M., SKM, M.Kes (Balai Litbangkes Magelang - Epidemiologi dan Biostatistik)
Dr. Gurendro Putro, SKM, M.Kes (Puslitbang HMK Jakarta - Kebijakan Kesehatan)
Dr. Nelis Imanningsih, STP, M.Sc (Puslitbang BTDK Jakarta - Teknologi Pangan)
Dr. Leny Latifah, MPH, Psi (Balai Litbangkes Magelang - Psikologi Perkembangan)
Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz, M.Sc.RD (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi)
Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes (Balai Litbangkes Magelang - Gizi Masyarakat)
Asih Setyani, SP, MPH (Balai Litbangkes Magelang - Promosi Kesehatan)
Diah Yunitawati, S.Psi, MPH (Balai Litbangkes Magelang - Psikologi)
Penyunting Bahasa : Dr. drg. Titik Respati, M.Sc.PH (FK Unisba Bandung - Penyunting Bahasa)
Mitra Bestari : Prof. Dr. Ir. Y. Marsono, MS ( FTP UGM Yogyakarta - Teknologi Pangan)
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS (FEMA IPB Bogor - Gizi Masyarakat)
Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN (FEMA IPB Bogor - Gizi Masyarakat)
Prof. Dra. Yayi Suryo P., M.Si, Ph.D (FK-KMK UGM Yogyakarta - Promosi Kesehatan)
Prof. dr. Veny Hadju, M.Sc, Ph.D (FKM Universitas Hasanuddin Makassar - Gizi)
Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, M.Sc, Ph.D, Sp.GK (FK Universitas Andalas Padang - Gizi Klinik)
Prof. Dr. Astuti Lamid, MCN (Puslitbang Sumberdaya dan Yankes Jakarta - Gizi Mikro)
dr. Yudha Patria, Sp.A(K), Ph.D (RSUP dr. Sardjito Yogyakarta– Endokrinologi Anak)
Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi Masyarakat)
Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA (FK-KMK UGM Yogyakarta - Antropologi)
Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp.PD, KEMD (FK UNDIP Semarang - Endokrinologi)
Dr. Ir. Basuki Budiman, M.Sc, PH (Persagi - Gizi Mikro)
Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes (FK-KMK UGM Yogyakarta - Gizi Masyarakat)
Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes (FK-KMK UGM - Gizi Kesehatan)
Dr. Ir. Anies Irawati, M.Kes (Persagi - Gizi Tumbuh Kembang Anak)
dr. Harli Amir Mahmudji, Sp.PD-KEMD (RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang - Endokrinologi)
Mia Siscawati, MA, Ph.D (Sekolah Kajian Strategik, dan Global UI - Antropologi)
Gemala Anjani, M.Si, Ph.D (FK UNDIP - Teknologi Pangan)
Section Editor : Cati Martiyana, S.Sos, MPH (Koordinator)
Diah Yunitawati, S.Psi., MPH
Marizka Khairunnisa, S.Ant, MA
Slamet Riyanto, S.Gz
Rina Purwandari, S.Si
Candra Puspitasari, STP
Anggita Mirzautika, Apt, M.Farm
Nafisah Nur’aini
Sekretariat : Edi Susanto, SH (Sekretaris)
Nur Asiyatul Janah, S.Kep
Arifin Habsara Kridarta, S.Kom (IT)
Alamat : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang (Balai Litbangkes Magelang)
d.a. Kapling Jayan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 56553
Telp. (0293) 789435, Fax. (0293) 788460
e-mail: mgizimikro@yahoo.com atau mgizimikro@gmail.com
Izin Mengutip : Bebas dengan menyebutkan sumber
Jumlah Eksemplar : -

Media Gizi Mikro Indonesia (MGMI) merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Magelang (Balai Litbangkes Magelang) secara berkala dua kali setahun. Tulisan yang dimuat berupa
naskah/artikel hasil penelitian dan pengembangan, hasil analisis ilmiah data sekunder, rangkuman tentang topik terkini
di bidang gizi mikro meliputi vitamin dan mineral. Artikel diulas dari berbagai disiplin ilmu: kesehatan, kedokteran,
lingkungan dan sosial. Redaksi menerima naskah/artikel, baik dari peneliti di Balai Litbangkes Magelang maupun
dari luar Balai Litbangkes Magelang. Jurnal ini bisa diakses secara online melalui: http://ejournal2.litbang.kemkes.
go.id/index.php/mgmi
ISSN. 2086-5198
MEDIA GIZI MIKRO INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF MICRONUTRIENT
Vol. 12, No. 1, Desember 2020

DAFTAR ISI
(CONTENT)
1. Analisis Zat Gizi Makro, Gizi Mikro, dan Organoleptik Makanan Tabur Berbasis Tuna
dan Labu Siam untuk Terapi Diet Prediabetes
Macronutrient, Micronutrient, and Organoleptic Analysis of Powder Food Made of Tuna and
Chayote for Prediabetes Diet Therapy
Toto Sudargo, Atika Anif Prameswari, Bianda Aulia, Tira Aristasari, Alim Isnansetyo, Indun
Dewi Puspita, Siti Ari Budiyanti, Sheila Rosmala Putri, Khusnul Alfionita................................. 1-14
2. Berat Badan dan Fungsi Tiroid Tikus Hiperkolesterolemia
Body Weight and Thyroid Function in Hypercholesterolemic Rats
Hastin Dyah Kusumawardani, Deni Juwantoro, Mohamad Samsudin...................................... 15-26

3. Hubungan Kandungan Iodium Garam Rumah Tangga dengan Status Iodium Wanita
Usia Subur di Kabupaten Wonogiri
The Relationship between Household Salt Iodine Content and Iodine Status in Women
of Childbearing Age at Wonogiri Regency
Taufiq Hidayat, Muhamad Arif Musoddaq, Alfien Susbiantonny, Prihatin Broto Sukandar........ 27-38

4. Analisis Asupan Energi, Zat Gizi Makro, Vitamin C, Zat Besi, Seng, dan IMT/U Berdasarkan
Tingkatan Kognitif Siswa Kelas 5 di SD Negeri Duri Kepa 13 Pagi Jakarta Barat
Analysis of Energy Intake, Macronutrient, Vitamin C, Iron, Zinc and BMI/A Based Cognitive
Levels in Grade 5 Student at SD Duri Kepa 13 Pagi West Jakarta
Mariana Sari, Laras Sitoayu, Nazhif Gifari, Nadiyah, Rachmanida Nuzrina............................. 39-52

5. Asupan Zink dan Tingkat Kecerdasan Anak Sekolah Dasar di Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur
Correlation between Zinc Intake and Cognitive Score among School Age Children in Kupang,
East Nusa Tenggara
Putu Amrytha Sanjiwani, Dewi Shinta, Umi Fahmida................................................................ 53-62

6. Merokok, Konsumsi Alkohol, Makanan dan Minuman Tercemar E. Coli Kaitannya


dengan Anemia Pada Ibu Hamil
The Association of Smoking, Alcohol Consumption, E. Coli Contaminated Food and
Beverages with Anemia in Pregnant Women
Noviati Fuada, Budi Setyawati, Salimar.................................................................................... 63-74

7. Pengaruh Video Edukasi terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Ibu Hamil Anemia
di Puskesmas Kota Palangka Raya
The Effect of Education Using Video on The Consumption of Iron Tablets among Anemic
Pregnant Women in Palangka Raya City
Nila Susanti, Fery Anggriawan.................................................................................................. 75-84

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN MAGELANG


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kapling Jayan Borobudur Magelang Jawa Tengah
Telp. 0293 789435, Fax. 0293 788460
ISSN. 2086-5198
MEDIA GIZI MIKRO INDONESIA
INDONESIAN JOURNAL OF MICRONUTRIENT
Vol. 12, No. 1, Desember 2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, penerbitan jurnal
Media Gizi Mikro Indonesia (MGMI) edisi Desember 2020 dapat terselesaikan. Jurnal MGMI
TERAKREDITASI LIPI terhitung mulai tanggal 16 April 2013 dengan nomor: 512/Akred/P2MI-
LIPI/04/2013 dan akreditasi ulang yang terakhir oleh Kemenristekdikti pada tanggal 12 November
2019 dengan peringkat SINTA 2. Harapan kami, hal tersebut dapat memotivasi para penulis untuk
berbagi informasi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu khususnya di bidang gizi mikro. Jurnal
MGMI khusus menyajikan artikel yang membahas permasalahan gizi mikro meliputi vitamin dan
mineral dari berbagai sudut pandang ilmu kesehatan, kedokteran, lingkungan, dan sosial.
Jurnal MGMI telah tersebar luas dan dibaca oleh kalangan akademisi meliputi dosen dan
mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Poltekkes,
kalangan birokrasi yaitu pelaksana program Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dan kalangan profesi
yaitu para peneliti lembaga penelitian di bidang kesehatan. Redaksi menerima naskah atau artikel
ilmiah, baik dari dalam maupun dari luar institusi Balai Litbangkes Magelang yang belum pernah
dimuat atau sedang tidak diajukan ke jurnal ilmiah lain.
Jurnal MGMI terbitan volume 12, nomor 1, Desember 2020 menampilkan tujuh artikel. Artikel
pertama menganalisis zat gizi makro, gizi mikro, dan organoleptik makanan untuk diet prediabetes;
artikel kedua membahas berat badan dan fungsi tiroid tikus hiperkolesterolemia; artikel ketiga
membahas kadar iodium garam rumah tangga dan kosentrasi iodium urin wanita usia subur; artikel
keempat menganalisis asupan energi, zat gizi, dan IMT/U berdasarkan tingkat kognitif. Artikel
kelima membahas hubungan asupan zink dengan tingkat kecerdasan; artikel keenam membahas
perilaku merokok, konsumsi alkohol, makanan dan minuman tercemar E. coli dengan anemia pada
ibu hamil; dan artikel terakhir membahas pengaruh video edukasi terhadap kepatuhan konsumsi
tablet besi ibu hamil anemia.
Semoga jurnal MGMI dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Kami menerima kritik
dan saran dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas jurnal MGMI.

Redaksi Pelaksana
https://doi.org/10.22435/mgmi.v12i1.3004;Copyright © 2020 MGMI

HUBUNGAN KANDUNGAN IODIUM GARAM RUMAH TANGGA DENGAN STATUS


IODIUM WANITA USIA SUBUR DI KABUPATEN WONOGIRI

The Relationship between Household Salt Iodine Content and Iodine Status in
Women of Childbearing Age at Wonogiri Regency

Taufiq Hidayat1*, Muhamad Arif Musoddaq1, Alfien Susbiantonny1, Prihatin Broto Sukandar1
1
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang
Kapling Jayan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
*
e-mail: drth2018@gmail.com

Submitted: March 21st, 2020, revised: July 17th, 2020, approved: September 09th, 2020

ABSTRACT
Background. Iodine status is a crucial determinant of thyroid disorders in women. Women
of childbearing age are in high-risk population groups thyroid disorders may lead to obstetric
complications and have a significant negative impact on childhood development. Objective.
The purpose of this study was to know the relationship of household salt iodine content (SIC)
and status iodine in women of childbearing age at Wonogiri Regency. Method. A community-
based cross-sectional study was conducted at Wonogiri Regency. A total of 170 women aged
15-49 years were assessed for household SIC, urinary iodine concentration (UIC), and serum
thyroid stimulating hormone (TSH) level. Household SIC was measured by iodometric titration
method, UIC by ammonium persulfate digestion method, and serum TSH level by enzyme-linked
immunosorbent assay (ELISA). Results. Analysis of 170 samples revealed that the median of
UIC values was 178.5 μg/L, with the proportion of the samples < 100 μg/L and < 50 μg/L were
10.6 percent and 3.5 percent, respectively. The household coverage of adequately iodized
salt was 53.5 percent. The household SIC significantly correlated with UIC (p<0.05) and no
significantly correlated with serum TSH levels (p<0.05). Conclusion. The household coverage
of adequately iodized salt at Wonogiri Regency is below the universal salt iodization (USI) goal
(≥ 90 percent coverage). The UIC < 100 μg/L and < 50 μg/L were less than 50 percent and 20
percent respectively, indicating adequate iodine nutrition. Household SIC affected the level of
iodine intake.

Keywords: iodine, iodine status, urinary iodine

ABSTRAK
Latar Belakang. Status iodium merupakan penentu utama gangguan tiroid pada wanita. Wanita
usia subur (WUS) merupakan kelompok populasi berisiko tinggi. Gangguan fungsi tiroid pada
WUS akan meningkatkan risiko kehamilan dan berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan kandungan iodium garam rumah tangga dan
status iodium WUS di Kabupaten Wonogiri. Metode. Studi potong lintang dilakukan di Kabupaten
Wonogiri. Total 170 responden wanita berusia 15-49 tahun, dilakukan pengukuran terhadap
kandungan iodium garam rumah tangga, konsentrasi iodium urine (KIU), dan kadar thyroid
stimulating hormone (TSH) serum. Analisis kandungan iodium garam rumah tangga dilakukan
dengan metode titrasi iodometrik, KIU dengan metode ammonium persulfate digestion, dan kadar
TSH serum dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil. Analisis 170
sampel menunjukkan cakupan garam beriodium rumah tangga yang memadai yaitu 53,5 persen.
Median KIU WUS 178,5 μg/L, dengan proporsi nilai KIU < 100 μg/L dan < 50 μg/L masing-masing
17,7 persen dan 7,1 persen. Kandungan iodium garam rumah tangga berhubungan bermakna
dengan KIU WUS (p<0,05) dan tidak berhubungan bermakna dengan kadar TSH serum WUS
(p>0,05). Kesimpulan. Cakupan garam beriodium tingkat rumah tangga di Kabupaten Wonogiri

27
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

di bawah sasaran universal salt iodization (USI) (cakupan ≥ 90 persen). Nilai KIU < 100 μg/L dan
< 50 μg/L masing-masing kurang dari 50 persen dan 20 persen, menunjukkan asupan iodium
memadai. Kandungan iodium garam rumah tangga berpengaruh terhadap tingkat asupan iodium.

Kata kunci: iodium, status iodium, iodium urine

PENDAHULUAN bahwa secara nasional hanya sekitar 55 persen


Kekurangan iodium dapat menyebabkan rumah tangga yang menggunakan garam atau
hambatan pertumbuhan dan perkembangan. garam meja yang diiodisasi secara memadai.
Kondisi tersebut merupakan satu-satunya Dari survei yang sama dilaporkan median KIU
penyebab gangguan mental yang dapat pada anak umur 6-12 tahun adalah 215 µg/L
dicegah.1 Asupan iodium yang tidak memadai dan pada WUS 187 µg/L, menunjukkan bahwa
dan pemanfaatan iodium yang tidak adekuat secara nasional masyarakat Indonesia tidak
merupakan faktor utama yang bertanggung mengalami permasalahan kekurangan iodium.
jawab terhadap gangguan akibat kekurangan Namun demikian, teridentifikasi sekitar 15-25
iodium (GAKI).2 Iodisasi garam merupakan persen anak usia sekolah dasar, ibu hamil, dan
strategi yang paling banyak digunakan untuk
ibu menyusui di Indonesia mempunyai risiko
mengontrol dan mengeliminasi GAKI. Garam
kekurangan iodium.7 Pengukuran indikator
telah diidentifikasi dan dianggap paling cocok
GAKI yang dilakukan dalam lingkup wilayah luas
untuk fortifikasi iodium. Tidak hanya layak
seperti halnya dalam lingkup nasional sangat
secara teknis, tetapi garam juga merupakan
memungkinkan dapat menghilangkan informasi
salah satu bahan makanan yang dikonsumsi
setiap hari secara universal oleh semua lapisan tentang adanya kantong permasalahan GAKI
masyarakat.3 Universal salt iodization (USI) telah pada wilayah yang lebih sempit.8
diimplementasikan di hampir semua negara, dan Permasalahan GAKI seringkali dihubungkan
dua pertiga populasi dunia telah terlindungi oleh dengan kondisi geografis tertentu. Pada
garam beriodium.4 umumnya permasalahan GAKI lebih banyak
Suatu negara dinyatakan mencapai USI jika dijumpai di daerah pegunungan terkait dengan
minimal 90 persen rumah tangga menggunakan rendahnya kadar iodium tanah di lingkungan
garam mengandung cukup iodium. Data tersebut.9 Kondisi tersebut terjadi seperti halnya
terbaru menunjukkan 70 persen rumah tangga di Pegunungan Himalaya, Alpen, Andes, dan
di negara berkembang telah menggunakan beberapa wilayah di Indonesia seperti Bukit
garam mengandung cukup iodium. Rencana Barisan di Sumatera dan pegunungan kapur di
aksi nasional pangan dan gizi tahun 2014 juga bagian selatan Pulau Jawa termasuk wilayah
menargetkan USI sebagai indikator keberhasilan Kabupaten Wonogiri.10
program penanggulangan GAKI. 5 Dua Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
pendekatan yang paling umum digunakan untuk Kabupaten Wonogiri tahun 2016 prevalensi
menilai zat gizi iodium pada tingkat populasi GAKI sebesar 21,1 persen dan termasuk daerah
adalah estimasi penetrasi iodium dalam garam endemis sedang.11 Pada tahun 2014 dilaporkan
rumah tangga yang memadai dan pengukuran anak sekolah dengan KIU < 100 μg/L adalah 27,5
konsentrasi iodium urine (KIU) atau urinary persen.12 Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri
iodine concentration (UIC).6 Riset kesehatan dalam program percepatan Wonogiri bebas
dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan gondok tahun 2018 melaporkan terdapat 1.115

28
Hubungan Kandungan Iodium Garam ... (Hidayat T, Musoddaq MA, Susbiantonny A, Sukandar PB)

orang penderita gondok dan 191 penderita kretin. Data pendapatan rumah tangga per bulan
Penderita gondok dan kretin tersebut tersebar dibagi empat kelompok. Pendapatan sangat
di 25 kecamatan atau 34 puskesmas dan 55 tinggi jika > Rp. 3.500.000/bulan, pendapatan
persen penderita gondok diantaranya berasal tinggi antara Rp 2.500.000 - Rp. 3.500.000,
dari Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, dan pendapatan sedang antara Rp. 1.500.000 -
Slogohimo. Makalah ini menyajikan bagaimana
13
Rp. 2.500.000, dan pendapatan rendah < Rp.
hubungan kandungan iodium garam rumah 1.500.000/bulan. 15 Data kandungan iodium
tangga dengan status iodium WUS sebagai garam rumah tangga diperoleh dari sampel
indikator keberhasilan program eliminasi GAKI garam yang dikonsumsi setiap hari oleh
di Kabupaten Wonogiri. anggota rumah tangga di rumah dan dianalisis
menggunakan metode titrasi iodometrik.
METODE Kandungan iodium garam rumah tangga dibagi
Penelitian dengan desain potong lintang ini menjadi empat kelompok. Kandungan iodium
dilaksanakan pada bulan Maret s.d. Desember garam rumah tangga termasuk dalam kategori
2019 di Kabupaten Wonogiri setelah mendapat tidak beriodium jika < 5 ppm, kurang iodium
persetujuan dari Komisi Etik Penelitian antara 5-29,90 ppm, cukup iodium antara 30-
Kesehatan Badan Litbang Kesehatan pada 80 ppm, dan lebih iodium ≥ 80 ppm.16
tanggal 14 Maret 2019 (Nomor: LB.02.01/2/ Data KIU diperoleh dari sampel urine sesaat/
KE.074/2019). sewaktu responden WUS dan dianalisis dengan
Lokasi penelitian dipilih secara purposive menggunakan metode ammonium persulfate
yaitu di Kecamatan Kismantoro dan Slogohimo digestion. Konsentrasi iodium urine dibagi
yang merupakan kecamatan dengan prevalensi menjadi enam kelompok. Konsentrasi iodium
gondok tertinggi di Kabupaten Wonogiri urine termasuk dalam kategori kekurangan
berdasarkan laporan Dinas Kesehatan iodium berat jika < 20 μg/L, kekurangan iodium
Kabupaten Wonogiri dalam program percepatan sedang antara 20-49 μg/L, kekurangan iodium
Wonogiri bebas gondok tahun 2018. Besar ringan antara 50-99 μg/L, optimal/cukup iodium
sampel ditentukan menggunakan perhitungan antara 100-199 μg/L, lebih dari cukup antara
jumlah sampel minimal. 14 Penelitian ini 200-299 μg/L, dan kelebihan ≥ 300 μg/L.17
melibatkan 170 responden yang meliputi 85 Data kadar thyroid stimulating hormone
responden berasal dari Kecamatan Kismantoro (TSH) serum diperoleh dari sampel darah
dan 85 dari Kecamatan Slogohimo. Responden vena responden WUS dan dianalisis dengan
penelitian ditentukan secara acak (simple menggunakan metode enzyme-linked
random sampling). Kriteria inklusi responden immunosorbent assay (ELISA). Kadar TSH
dalam penelitian ini yaitu berjenis kelamin serum dibagi menjadi tiga kelompok. Kadar
wanita berusia antara 15-49 tahun, tinggal di TSH serum termasuk kategori rendah jika < 0,3
wilayah penelitian (Kecamatan Kismantoro µIU/ml, dalam batas normal antara 0,3-4,0 µIU/
dan Slogohimo), tidak menderita penyakit ml, dan tinggi > 4,0 µIU/ml. Data selanjutnya
kronis berdasarkan pemeriksaan dokter, dan dilakukan analisis statistik deskriptif dan
bersedia menjadi subjek penelitian dengan korelasi. Pemeriksaan kandungan iodium garam
menandatangani informed consent. rumah tangga, KIU, dan TSH WUS dilakukan

29
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

di Laboratorium Balai Litbang Kesehatan pendidikan dasar 9 tahun yaitu sebesar 63,5
Magelang. persen pada Kecamatan Kismantoro dan 76,5
persen pada Kecamatan Slogohimo. Hanya 31,8
persen responden di Kecamatan Kismantoro
HASIL
dan 21,2 persen responden di Kecamatan
Karakteristik Responden Slogohimo yang bekerja baik sebagai buruh/
Sejumlah 170 WUS terlibat sebagai buruh tani, petani pemilik, karyawan swasta, dan
responden dalam penelitian ini, 85 WUS wirausaha, sedangkan selebihnya tidak bekerja.
berasal dari Kecamatan Kismantoro dan 85 Sekitar 52,9 persen responden di Kecamatan
WUS berasal dari Kecamatan Slogohimo. Kismantoro dan 60,0 persen responden di
Berdasarkan Tabel 1 sebagian besar responden Kecamatan Slogohimo berasal dari rumah
pada kedua kecamatan telah menyelesaikan tangga dengan pendapatan yang rendah.

Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian


Kismantoro Slogohimo
Variabel Kategori n=85 n=85
n % n %
Tidak lulus pendidikan dasar 31 36,5 20 23,5
Pendidikan
Lulus pendidikan dasar 54 63,5 65 76,5
Tidak bekerja 58 68,2 67 78,8
Buruh/buruh tani 17 20,0 6 7,1
Petani pemilik 1 1,2 3 3,5
Pekerjaan PNS/TNI/POLRI 0 0 0 0
Karyawan swasta 4 4,7 6 7,1
Wirausaha 5 5,9 3 3,5
Pensiun 0 0 0 0
Sangat tinggi 2 2,4 2 2,4
Tinggi 7 8,2 5 5,9
Pendapatan rumah tangga/bulan
Sedang 31 36,5 27 31,8
Rendah 45 52,9 51 60,0
α
Uji Chi-Square: p<0,05 berbeda bermakna

Kandungan Iodium Garam Rumah Tangga dengan median 80,7 ppm. Terdapat perbedaan
Kandungan iodium garam rumah tangga bermakna antara kandungan iodium garam rumah
diukur sebagai iodium dalam bentuk kalium iodat tangga responden di Kecamatan Kismantoro
(KIO3). Secara keseluruhan kandungan iodium dan Slogohimo (p=0,000; p<0,05) (Tabel 2).
garam rumah tangga di Kecamatan Kismantoro Secara keseluruhan proporsi garam rumah
dan Slogohimo antara 12,5-252,1 ppm dengan tangga yang mengandung cukup iodium di
median 65,2 ppm, kandungan iodium garam lokasi penelitian sebesar 53,5 persen. Proporsi
rumah tangga di Kecamatan Kismantoro antara garam rumah tangga yang mengandung cukup
12,5-127,3 ppm, dengan median 39,2 ppm, iodium di Kecamatan Kismantoro dan Slogohimo
dan kandungan iodium garam rumah tangga di berturut-turut sebesar 64,7 persen dan 42,4
Kecamatan Slogohimo antara 28,7-252,1 ppm persen (Tabel 2).

30
Hubungan Kandungan Iodium Garam ... (Hidayat T, Musoddaq MA, Susbiantonny A, Sukandar PB)

Tabel 2. Kandungan Iodium Garam Rumah Tangga


Kategori Kandungan Iodium Garam
Median Rumah Tangga (ppm KIO3)
Kecamatan n
(Min-Maks) <5 5–29.9 30–80 > 80
n % n % n % n %
Kismantoro*1 85 39,2 (12,5-127,3) 0 0,0 23 27,1 55 64,7 7 8,2
Slogohimo*1 85 80,7 (28,7-252,1) 0 0,0 1,2 1 36 42,4 48 56,5
Total 170 65,2 (12,5-252,1) 0 0,0 14,1 24 91 53,5 55 32,4

Uji Mann-Whitney, p=0,000; p<0,05; *1Persentase cakupan garam beriodium di tingkat rumah tangga di
bawah sasaran universal salt iodization (USI) (≥90%); ppm: part per million

Konsentrasi Iodium Urine (KIU) Kecamatan Kismantoro, Slogohimo, dan secara


Secara keseluruhan KIU WUS di Kecamatan keseluruhan paling banyak ditemukan pada nilai
Kismantoro dan Slogohimo antara 11-565 100-199 µg/L, dengan persentase berturut-
µg/L dengan median 178,5 µg/L, KIU WUS di turut adalah 38,8 persen, 37,6 persen, dan
Kecamatan Kismantoro antara 11-438 µg/L 38,2 persen. Sedangkan nilai KIU WUS paling
dengan median 178,5 µg/L, dan KIU WUS di sedikit ditemukan pada nilai < 20 µg/L, dengan
Kecamatan Slogohimo antara 26-565 µg/L persentase berturut-turut adalah 1,2 persen,
dengan median 189,0 µg/L. Tidak terdapat 0,0 persen, dan 0,6 persen. Proporsi KIU WUS
perbedaan bermakna antara KIU WUS di di bawah 100 µg/L di Kecamatan Kismantoro,
Kecamatan Kismantoro dan Slogohimo Slogohimo, dan secara keseluruhan adalah < 50
(p=0,053; p>0,05) (Tabel 3). persen, sedangkan proporsi KIU WUS di bawah
Konsentrasi iodium urine (KIU) WUS di 50 µg/L adalah < 20 persen (Tabel 3).

Tabel 3. Konsentrasi Iodium Urine (KIU) WUS


Kategori KIU WUS (µg/L)
Median
< 20 20-49 50-99 100-199 200-299 ≥ 300
Kecamatan n (Min-Maks)
n % n % n % n % n % n %
Kismantoro*1,*2 85 172,0 (11-438) 1 1,2 8 9,4 10 11,8 33 38,8 21 24,7 12 14,1
Slogohimo*1,*2 85 189,0 (26-565) 0 0,0 3 3,5 8 9,4 32 37,6 25 29,4 17 20,0
Total 170 178,5 (11-565) 1 0,6 11 6,5 18 10,6 65 38,2 46 27,1 29 17,1

Uji Mann-Whitney, p=0,053; p>0,05; *1Persentase nilai KIU WUS pada rentang < 50 µg/L tidak melebihi
20%; *2 Persentase nilai KIU WUS pada rentang < 100 µg/L tidak melebihi 50%

Hubungan Kandungan Iodium Garam Rumah kandungan iodium garam rumah tangga kategori
Tangga dengan Konsentrasi Iodium Urine kurang ditemukan KIU responden antara 11-
(KIU) WUS
398 µg/L dengan median 155,0 μg/L dan pada
Pada kelompok responden dengan kelompok dengan kandungan iodium garam

31
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

rumah tangga kategori cukup, KIU antara 25- dari 100 µg/L, 45,8 persen antara 100-199,9
565 µg/L dengan median 174,0 µg/L, serta pada µg/L, 20,8 persen antara 200-299 µg/L, dan 12,5
kandungan iodium garam rumah tangga kategori persen lebih dari 300 ug/L. Pada kandungan

lebih, KIU antara 32-452 µg/L dengan median iodium garam rumah tangga cukup iodium

222,0 µg/L. Terdapat perbedaan bermakna ditemukan 24,2 persen KIU WUS kurang dari
100 µg/L, 35,2 persen antara 100-199 µg/L, 26,4
antara KIU WUS pada kandungan iodium garam
persen antara 200-299 µg/L, dan 14,3 persen
rumah tangga kurang dengan kandungan iodium
lebih dari 300 µg/L. Pada kandungan iodium
garam rumah tangga lebih dan KIU WUS pada
garam rumah tangga lebih iodium ditemukan
kandungan iodium garam rumah tangga cukup
5,5 persen KIU WUS kurang dari 100 ug/L,
dengan kandungan iodium garam rumah tangga 40,0 persen antara 100-199,9 µg/L, 30,9 persen
lebih (Tabel 4). antara 200-299 µg/L, dan 23,6 persen lebih dari
Pada kelompok responden dengan 300 µg/L. Terdapat hubungan bermakna antara
kandungan iodium garam rumah tangga kategori proporsi kandungan iodium garam rumah tangga
kurang ditemukan 20,8 persen KIU WUS kurang dengan KIU WUS (p<0,05) (Tabel 4).

Tabel 4. Kategori Kandungan Iodium Garam Rumah Tangga berdasarkan Konsentrasi


Iodium Urine (KIU) WUS
Kategori KIU (µg/L)
Kategori Total
Median < 100 100-199 200-299 > 300
Kandungan Iodium Garam
(Min-Maks)
Rumah Tangga n % n % n % n % n %

Kurang1 155,0 (11-398) 5 20,8 11 45,8 5 20,8 3 12,5 24 100,0


Cukup2 174,0 (25-565) 22 24,2 32 35,2 24 26,4 13 14,3 91 100,0
Lebih3 222,0 (33-452) 3 5,5 22 40,0 17 30,9 13 23,6 55 100,0
Total 178,5 (11-565) 30 17,6 65 38,2 46 27,1 29 17,1 170 100,0
p (Mann-Whitney) 1,2=0,489; p (Mann-Whitney) 1,3=0,030; p (Mann-Whitney) 2,3=0,017; p (Chi-Square)
(1+2),3
=0,010

Hubungan Kandungan Iodium Garam Rumah 4,4 persen rendah, dan 2,2 persen tinggi. Pada
Tangga dengan Kadar Thyroid Stimulating kelompok dengan kandungan iodium garam
Hormone (TSH) WUS
rumah tangga lebih ditemukan 94,5 persen
Pada kelompok dengan kandungan iodium
kadar TSH WUS normal, 43,6 persen rendah,
garam rumah tangga kurang ditemukan 95,8
dan 1,8 persen tinggi. Tidak terdapat hubungan
persen kadar TSH WUS normal dan 4,2
persen kategori tinggi. Pada kelompok dengan bermakna antara proporsi kadar TSH WUS
kandungan iodium garam rumah tangga cukup dengan kandungan iodium garam rumah tangga
ditemukan 93,4 persen kadar TSH WUS normal, (p>0,05) (Tabel 5).

32
Hubungan Kandungan Iodium Garam ... (Hidayat T, Musoddaq MA, Susbiantonny A, Sukandar PB)

Tabel 5. Kategori Kandungan Iodium Garam Rumah Tangga berdasarkan Kadar Thyroid
Stimulating Hormone (TSH) WUS

Kategori Kategori TSH


Total
Kandungan Iodium Garam Rendah Normal Tinggi
Rumah Tangga n % n % n % n %
Kurang1 0 0,0 23 95,8 1 4,2 24 100
Cukup2 4 4,4 85 93,4 2 2,2 91 100
Lebih3 2 3,6 52 94,5 1 1,8 55 100
Total 6 3,5 160 94,1 4 2,4 170 100

p (Kolmogorov-Smirnov) (1+2),3=1,000.

PEMBAHASAN eliminasi GAKI di beberapa negara. Meskipun


Iodisasi garam yang digunakan dalam rumah negara telah mengimplementasikan program
tangga dan pengolahan makanan merupakan iodisasi garam, namun pendidikan kesehatan
strategi yang paling efektif dan berkelanjutan tetap merupakan komponen penting dalam
untuk pengendalian GAKI. 18 Persentase eliminasi GAKI. 22 Pendidikan yang minim
berdampak terhadap kekurangan asupan
rumah tangga yang memiliki garam dengan
iodium yang disebabkan karena kurangnya
kandungan cukup iodium meningkat dari < 10
pengetahuan masyarakat mengenai sumber
persen menjadi 66 persen antara tahun 1990
makanan iodium. 23 Pengetahuan sangat
s.d 2002.19 Meskipun terjadi peningkatan yang
membantu dalam pemeliharaan kesehatan
signifikan pada periode tersebut, persentase
keluarga untuk terhindar dari ancaman GAKI.24
rumah tangga yang tercakup garam beriodium
Fortifikasi iodium dalam garam atau garam
memadai antara tahun 2002 s.d. 2007 hanya
beriodium dapat diterima oleh kelompok
meningkat dari 66 persen menjadi 68 persen.20
masyarakat yang berpendidikan. Semakin tinggi
Data tersebut menunjukkan penetrasi garam
tingkat pendidikan, semakin tinggi persentase
beriodium yang memadai di rumah tangga di
penggunaan garam yang mengandung cukup
seluruh dunia melambat. Ada beberapa alasan iodium.25
untuk kecenderungan ini, termasuk diantaranya
Keuntungan utama dari fortifikasi iodium
kurangnya kesadaran konsumen dan
melalui garam diantaranya garam digunakan
ketersediaan garam beriodium yang terbatas.4
oleh masyarakat tanpa memandang status sosial
Latar belakang pendidikan seseorang dan ekonomi.26 Sebagian besar responden di
berpengaruh terhadap pengetahuan yang Kecamatan Kismantoro dan Slogohimo tidak
dimiliki. Oleh sebab itu, latar belakang pendidikan bekerja dan berpendapatan rendah (< Rp
akan menentukan dalam memilih garam 1.500.000/bulan). Pekerjaan dengan sistem gaji
rumah tangga yang mengandung iodium.21 tetap berkaitan dengan semakin baiknya tingkat
Pada penelitian ini, responden WUS dengan pendapatan. Harga garam beriodium dengan
tingkat pendidikan dasar 9 tahun di Kecamatan kualitas baik relatif lebih mahal daripada harga
Kismantoro dan Slogohimo lebih tinggi garam beriodium dengan kualitas biasa. Rumah
dibandingkan dengan responden WUS dengan tangga berpendapatan tetap dan memadai atau
tingkat pendidikan < 9 tahun. Pengetahuan yang dengan pengeluaran lebih besar (tinggi) akan
rendah menjadi hambatan utama suksesnya membeli dan menggunakan garam beriodium

33
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

berkualitas baik yang harganya relatif lebih Nasional (BSN) mewajibkan iodisasi garam
mahal.25 Status sosial ekonomi memainkan hanya diberlakukan untuk garam rumah tangga
peran penting dalam pengelolaan iodium (garam meja dan masak) sebagai implementasi
bahkan dalam skenario setelah iodisasi garam. peraturan tersebut. Sampai dengan tahun
Pada populasi dengan status sosial ekonomi 2013, Kementerian Perindustrian belum
rendah konsumsi makanan sumber goitrogen mengeluarkan peraturan pelaksanaan yang
relatif tinggi dan mengalami kekurangan iodium setara untuk iodisasi garam yang digunakan
ringan, sedangkan populasi dengan status untuk industri makanan dan tidak ada Standar
sosial ekonomi tinggi status iodium lebih dari Nasional Indonesia (SNI) khusus untuk garam
memadai.27 Cakupan garam beriodium rumah yang dikategorikan sebagai garam industri.1,30
tangga yang memadai di Indonesia secara Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa garam
signifikan lebih tinggi pada rumah tangga dengan beriodium yang memenuhi SNI (30 ppm) KIO3
status sosial ekonomi yang lebih tinggi sebesar telah mencapai sekitar 60 persen.25
59,9 persen dibandingkan dengan status sosial Dalam penelitian ini diketahui kurang dari 90
ekonomi yang rendah sebesar 45,6 persen.28 persen garam rumah tangga WUS di Kecamatan
Kandungan iodium garam dan KIU Kismantoro maupun Slogohimo mengandung
merupakan indikator penting dalam cukup iodium (kandungan iodium garam
penanggulangan kekurangan iodium di dalam bentuk KIO3 30–80 ppm). Hasil tersebut
masyarakat dan telah digunakan secara global menunjukkan bahwa di kedua kecamatan kriteria
lebih dari tiga dekade terakhir. Persentase keberhasilan penggunaan garam sebagai upaya
garam rumah tangga dengan kandungan iodium penanggulangan kekurangan iodium belum
garam dalam bentuk KIO3 antara 30-80 ppm tercapai. Selain itu masih ditemukan garam
dalam sampel rumah tangga yang representatif rumah tangga dengan iodium berlebih terutama
≥ 90 persen, capaian tersebut menunjukkan di Kecamatan Slogohimo.
keberhasilan penggunaan garam sebagai Data status iodium dari 130 negara
upaya penanggulangan kekurangan iodium. menunjukkan sekitar sepertiga dari populasi
Pada anak-anak dan wanita yang tidak hamil global diperkirakan memiliki asupan iodium
ataupun menyusui, median KIU antara 100-299 yang rendah berdasarkan monitoring KIU.
μg/L tidak lebih dari 20 persen populasi dengan Sebaliknya, kurangnya kontrol fortifikasi iodium
nilai KIU di bawah 50 μg/L dan tidak lebih dari juga telah menyebabkan asupan iodium berlebih
50 persen populasi dengan nilai KIU di bawah di 34 negara.4 Lebih lanjut, dengan semakin
100 ug/L menggambarkan populasi yang tidak meningkatnya konsumsi garam dari makanan
kekurangan iodium.15,29 olahan komersial yang diproduksi dalam skala
Dengan merujuk pada konferensi tingkat besar seperti roti, mi instan, kaldu, dan bumbu
tinggi (KTT) dunia untuk anak (World Summit asin lainnya sebagai sumber asupan iodium
for Children) pada tahun 1990, Pemerintah yang potensial, maka perlu dipertimbangkan
Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden untuk mengurangi asupan garam dalam upaya
Republik Indonesia No. 69 tahun 1994 yang mencegah penyakit tidak menular.31,32,33 Dengan
mengamanatkan bahwa semua garam konsumsi mencermati konteks tersebut, maka diperlukan
di Indonesia harus diiodisasi setidaknya 30 mg/ juga penyelarasan antara implementasi dan
kg KIO3, termasuk diantaranya adalah garam pemantauan strategi iodisasi garam dan strategi
untuk rumah tangga, industri makanan, dan pengurangan garam.20,34 Upaya global yang
ternak. Namun demikian, Badan Standardisasi didukung oleh lembaga-lembaga internasional

34
Hubungan Kandungan Iodium Garam ... (Hidayat T, Musoddaq MA, Susbiantonny A, Sukandar PB)

dan donor terutama UNICEF dalam kemitraan juga dipengaruhi oleh karakter nilai KIU yang
dengan pemerintah, industri garam, dan fluktuatif secara individual.29
akademisi, telah menghasilkan peningkatan Clearance iodium dari sirkulasi terutama
yang pesat dalam persentase konsumsi oleh kelenjar tiroid dan ginjal. Clearance iodium
garam beriodium secara memadai (≥ 15 mgI/ oleh ginjal cukup konstan, sedangkan clearance
kg) dari < 20 persen pada tahun 1990 menjadi oleh kelenjar tiroid bervariasi tergantung pada
75 persen pada tahun 2014.28,35,36 Riskesdas asupan iodium. Dalam kondisi pasokan iodium
tahun 2013 menunjukkan bahwa hanya sekitar memadai, tidak lebih dari 10 persen iodium
55 persen rumah tangga secara nasional yang diabsorpsi diambil oleh kelenjar tiroid,
yang menggunakan garam/garam meja yang dan lebih dari 90 persen iodium diekskresikan
diiodisasi secara memadai.7,28,37 melalui urine. Ekskresi ginjal cepat pada jam
Dua pendekatan yang paling umum pertama dan mencapai plateau di akhir 24
digunakan untuk menilai gizi iodium pada tingkat sampai dengan 48 jam.39,40,41 Oleh karena itu,
populasi selain estimasi penetrasi rumah tangga KIU secara langsung mencerminkan asupan
iodium makanan dan merupakan indikator yang
dari garam beriodium yang memadai adalah
paling umum digunakan di seluruh dunia untuk
pengukuran KIU. Survei KIU biasanya dilakukan
menilai status iodium.42,43,44 Pada penelitian
pada anak-anak usia sekolah, karena mereka
ini, kandungan iodium garam rumah tangga
merupakan populasi yang mudah dijangkau
berhubungan dengan nilai KIU WUS tetapi
melalui survei berbasis sekolah, dan dapat
tidak berhubungan dengan kadar TSH serum.
mewakili populasi secara umum.6 Beberapa
Keadaan ini menggambarkan bahwa tingkat
negara mulai melakukan studi dalam kelompok
kandungan iodium dalam garam rumah tangga
populasi berisiko tinggi yaitu WUS, wanita hamil
memengaruhi tingkat asupan iodium, namun
dan anak-anak muda, namun data tersebut
tidak memengaruhi kadar TSH. Terdapat banyak
masih sangat terbatas.38
variasi intraindividual dalam kemampuan tiroid
Pada penelitian ini median KIU responden untuk beradaptasi. Oleh karena itu, tes fungsi
WUS pada masing-masing kecamatan tiroid (termasuk TSH serum) tidak dianggap
menunjukkan median KIU antara 100-199 μg/L sebagai indikator sensitif dalam menentukan
dengan proporsi nilai KIU di bawah 100 μg/L status iodium populasi.45
kurang dari 50 persen dan nilai KIU di bawah 50 Saat ini, garam beriodium merupakan satu-
μg/L kurang dari 20 persen sampel. Nilai median satunya program pemerintah untuk mencukupi
KIU dan distribusi nilai KIU dari WUS pada asupan iodium masyarakat dan menanggulangi
penelitian ini menunjukkan bahwa di Kecamatan kekurangan iodium. Kecukupan iodium garam
Kismantoro dan Slogohimo tidak mengalami dan distribusinya ke seluruh masyarakat
permasalahan kekurangan iodium. Namun menjadi syarat utama untuk memaksimalkan
demikian, bukan berarti di Kabupaten Wonogiri peran garam sebagai media intervensi iodium.
khususnya di kedua kecamatan tersebut telah Upaya memastikan garam cukup iodium di
selesai dari ancaman kekurangan iodium. masyarakat perlu dilakukan melalui perlindungan
Teridentifikasinya nilai KIU di bawah dan di atas masyarakat terhadap garam yang rendah atau
kisaran nilai normal menunjukkan bahwa masih tidak mengandung iodium. Upaya penjaminan
ada WUS di kedua kecamatan lokasi penelitian kandungan iodium dalam garam perlu dilakukan
belum terjamin kecukupan asupan iodiumnya mulai proses produksi, penyimpanan, distribusi,
dan juga kelebihan asupan iodium. Kondisi ini dan sampai pada tingkat rumah tangga. Selain

35
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

itu, perlu dilakukan juga upaya promotif untuk 3. Vir SC. Current Status of Iodine Deficiency
memastikan perilaku terkait penggunaan garam Disorders (IDD) and Strategy for Its Control
konsumsi di masyarakat. in India. Indian J. Pediatr. 2002;69(7):589-
96.
KESIMPULAN 4. Andersson M, de Benoist B, Rogers L.
Cakupan garam beriodium tingkat Epidemiology of Iodine Deficiency: Salt
rumah tangga di Kecamatan Kismantoro dan Iodisation and Iodine Status. Best Pract Res
Slogohimo di bawah sasaran universal salt Cl En. 2010;24(1):1-11.
iodization (USI). Nilai KIU < 100 μg/L dan < 5. Kartono D, Kumorowulan S, Samsudin M.
50 μg/L masing-masing kurang dari 50 persen Bentuk dan Penggunaan Garam Beryodium
dan 20 persen, menunjukkan asupan iodium pada Tingkat Rumah Tangga. PGM.
memadai. Kandungan iodium garam rumah 2010;33(1):51-8.
tangga berpengaruh terhadap tingkat asupan 6. Zimmermann MB, Andersson M. Assessment
iodium. of Iodine Nutrition in Populations:
Past, Present, and Future. Nutr Rev.
UCAPAN TERIMA KASIH 2012;70(10):553-70.
Terima kasih disampaikan kepada Kepala 7. Badan Penelitian dan Pengembangan
Badan Litbang Kesehatan, Kepala Puslitbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Upaya Kesehatan Masyarakat, Kepala Balai Laporan Riset Kesehatan Dasar Indonesia.
Litbang Kesehatan Magelang yang telah Jakarta. Indonesia: Badan Penelitian dan
memfasilitasi terlaksananya penelitian ini. Terima Pengembangan Kesehatan, Kementerian
kasih juga kami sampaikan kepada peneliti, Kesehatan; 2013.
teknisi litkayasa, dan petugas administrasi Balai 8. Pramono LA. Gangguan Akibat Kekurangan
Litbang Kesehatan Magelang atas dukungannya. Iodium di Indonesia: Tinjauan Epidemiologis
Terima kasih kepada jajaran pemerintah daerah dan Kebijakan Kesehatan. Kesmas: National
Kabupaten Wonogiri, Kepala Puskesmas Public Health Journal. 2009;4(2):71-77.
Kismantoro dan Slogohimo beserta jajarannya 9. Kodyat B. Nutritional in Indonesia: Problems,
yang telah membantu kegiatan penelitian, dan Trends, Strategy and Program Directorate of
seluruh responden yang telah berpartisipasi Community Nutrition. Jakarta: Department
dalam penelitian ini. of Health; 1996.
10. Djokomoeljanto R. Gangguan Akibat
DAFTAR PUSTAKA Defisiensi dan Gondok Endemik. In:
1. Knowles J, Van der Haar F, Shehata M, Soedirman S, editor. Ilmu Penyakit Dalam.
Gerasimov G, Bimo B, Cavenagh B, et al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
Iodine Intake Through Processed Food: 1994. p. 1833-40.
Case Studies from Egypt, Indonesia, 11. Dinkes Kabupaten Wonogiri. Laporan
The Philippines, The Russian Federation Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
and Ukraine, 2010-2015. Nutrients. Wonogiri: Dinkes Kabupaten Wonogiri;
2017;9(8):797-817. 2016.
2. Ahad F, Ganie SA. Iodine, Iodine Metabolism 12. Dewi DC. Faktor-Faktor yang Berhubungan
and Iodine Deficiency Disorders Revisited. dengan Kejadian Gangguan Akibat Kurang
Indian J Endocr Metab. 2010;14(1):7-13. Yodium (GAKY) di Daerah Pegunungan

36
Hubungan Kandungan Iodium Garam ... (Hidayat T, Musoddaq MA, Susbiantonny A, Sukandar PB)

Kapur Wonogiri Jawa Tengah. J Med 22. Jooste, Zimmerman. Progress Towards
Respati. 2014;9(3):1-15. Eliminating Iodine Deficiency in South Africa.
13. Dinkes Kabupaten Wonogiri. Laporan Afr J Clin Nutr. 2008;21(1):8-14.
Percepatan Penanganan Gondok Tahun 23. Mirmiran P, Nazeri P, Amiri P, Mehran L,
2018. Wonogiri: Dinkes Kabupaten Wonogiri; Shakeri N, Azizi F. Iodine Nutrition Status
2018. and Knowledge, Attitude, and Behavior in
14. Lemeshow S, David J. Besar Sampel Tehranian Women Following 2 Decades
dalam Penelitian Kesehatan (terjemahan). without Public Education. J Nutr Educ
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; Behav. 2013;45(5):412–9.
1997. 24. Nisfulaeli A, Ramlan D, Budiyanto S.
15. Irine H, Lady A D. Pengaruh financial Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan
Penggunaan Garam Beriodium Ibu Rumah
attitude, financial knowledge, parental
Tangga di Desa Kecepak Kecamatan Batang
income terhadap financial management
Kabupaten Batang. Pena Med. 2010;2(2):1-
behavior. JMTT. 2016;9(3):226-41.
8.
16. Lathifah N, Sumarmi S. Faktor yang
25. Kartono D, Lestari W. Status Sosial-ekonomi
Berhubungan dengan Status Iodium pada
dan Kadar Hormon Tirotropin Rumah Tangga
Anak Usia Sekolah di Indonesia. JBE.
Pengguna Garam Beriodium di Perkotaan
2018;6(2):147-56.
Indonesia: Analisis Data Riskesdas 2007.
17. WHO/UNICEF/ICCIDD. Assessment of
PGM. 2012;35(2):90-8.
Iodine Deficiency Disorders and Monitoring
26. Shakya PR, Gelal B, Das BKL, Lamsal M,
Their Elimination: A Guide for Programme
Pokharel PK, Nepal AK, et al. Urinary Iodine
Managers. Geneva: World Health
Excretion and Thyroid Function Status in
Organization; 2007.
School Age Children of Hilly and Plain
18. World Health Organization. Guideline: Regions of Eastern Nepal. BMC research
Fortification of Food-Grade Salt with Iodine notes. 2015;8(1):374.
for The Prevention and Control of Iodine
27. B h a t t a c h a r y a U , C h a n d r a A K .
Deficiency Disorders. Geneva: World Health
Socioeconomic Status of The Population -
Organization; 2014.
A Prime Determinant in Evaluating Iodine
19. UNICEF. The State of the World’s Children Nutritional Status Even in A Post Salt
2004: Girls, Education and Development. Iodization Scenario. J Pediatr Endocr Met.
New York: The United Nations Children’s 2019;32(2):143-9.
Fund; 2003. 28. Knowles JM, Garrett GS, Gorstein J, Kupka
20. UNICEF. The State of the World’s Children R, Situma R, Yadav K, et al. Household
2009: Maternal and Newborn Health. New Coverage with Adequately Iodized Salt
York: The United Nations Children’s Fund; Varies Greatly between Countries and
2008. by Residence Type and Socioeconomic
21. Harjatmo TP, Rachmat M, Pritasari P, Status within Countries: Results From
Hartono AS. Gambaran Kadar Iodium dalam 10 National Coverage Surveys. J Nutr.
Garam Rumah Tangga Berdasarkan Kadar 2017;147(5):1004S-14S.
Iodium dalam Garam yang Dibeli Responden 29. Karakochuk CD, Michaux KD, Chai TL,
di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Chan BB, Whitfield KC, Barr SI et al. Median
Lebak Banten. MGMI. 2017;9(1):51-60. Urinary Iodine Concentrations Are Indicative

37
MGMI Vol. 12, No. 1, Desember 2020: 27-38

of Adequate Iodine Status among Women of 38. Eastman CJ, Zimmermann MB. The Iodine
Reproductive Age in Prey Veng, Cambodia. Deficiency Disorders. [Updated 2018 Feb
Nutrients. 2016;8(3):139. 6]. In: Feingold KR, Anawalt B, Boyce A,
30. Zamroni S, Ernawati M. Info Komoditi Chrousos G, Dungan K, Grossman A. et al,
Garam. Jakarta: Badan Pengkajian dan editors. Endotext [Internet]. South Dartmouth
Pengembangan Perdagangan & AMP Press;
(MA): MDText.com, Inc.; 2000. Diunduh
2016.
dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/
31. Brown IJ, Tzoulaki I, Candeias V, Elliott P. Salt
NBK285556/, tanggal 19 Agustus 2019.
Intakes Around The World: Implications for
Public Health. Int J Epidemiol. 2009;38:791- 39. Zimmermann MB. Iodine Deficiency. Endocr
813. Rev. 2009;30(4):376-408.
32. Spohrer R, Garrett GS, Timmer A, Sankar R, 40. Brent GA. (Eds.). Thyroid Function Testing.
Kar B, Rasool F, et al. Processed Foods as New York: Springer, LLC; 2010.
An Integral Part of Universal Salt Iodization
41. Jourdain JR, Herviou K. Medical Effectiveness
Programs: A Review of Global Experience
of Iodine Prophylaxis in A Nuclear Reactor
and Analyses of Bangladesh and Pakistan.
Food Nutr Bull. 2012;33(4 Suppl):S272–80. Emergency Situation and Overview of
European Practices. Directorate-General
33. Spohrer R, Larson M, Maurin C, Laillou A,
Capanzana M, Garrett GS. The Growing for Energy Directorate D-Nuclear Energy
Importance of Staple Foods and Condiments Unit D4-Radiation Protection. Luxembourg:
Used as Ingredients in The Food Industry European Union; 2010.
and Implications for Large-Scale Food 42. Pearce EN, Caldwell KL. Urinary Iodine,
Fortification Programs in Southeast Asia.
Thyroid Function, and Thyroglobulin as
Food Nutr Bull. 2013;34(2 Suppl):S50-61.
Biomarkers of Iodine Status. Am J Clin Nutr.
34. Gautam KC. Global Progress in Addressing
2016;104 Suppl 3(Suppl 3):898S-901S.
Iodine Deficiency through Universal Salt
Iodization: The Makings of A Global Public 43. Zimmermann MB. Iodine Requirements and
Health Success Story-The Second Decate The Risks and Benefits of Correcting Iodine
(1995–2007). SCN News. 2007;35:12-8. Deficiency in Populations. J Trace Elem Med
35. UNICEF. Sustainable Elimination of Iodine Biol. 2008;22:81-92.
Deficiency. Progress since the 1990 World 44. Hussain H, Selamat R, Kuay LK, Zain FM,
Summit for Children. New York: UNICEF; Jalaludin MY. Urinary Iodine: Biomarker for
2008.
Population Iodine Nutrition. In Biochemical
36. UNICEF. Statistics. Iodine Deficiency:
Testing-Clinical correlation and Diagnosis;
Current Status and Progress 2015. Diunduh
IntechOpen; 2019. p. 1-16.
dari: http://data.unicef.org/nutrition/iodine.
html, tanggal 22 September 2019. 45. Rohner F, Zimmermann MB, Jooste P, Pandav
37. UNICEF. Statistics. Notes on the data. C, Caldwell K, Raghavan R, et al. Biomarkers
Diunduh dari: http://data.unicef.org/nutrition/ of Nutrition for Development-Iodine Review.
iodine.html, tanggal 22 September 2019. J Nutr. 2014;144(8):1322S-42S.

38
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
 Naskah yang dimuat dalam jurnal Media Gizi Mikro Indonesia  Setiap tabel, gambar, grafik dan bagan diberi nomor urut.
(MGMI) adalah naskah/artikel hasil penelitian, hasil analisis Judul tabel ditulis pada bagian atas, sedangkan judul
ilmiah data sekunder, analisis kebijakan, rangkuman tentang gambar, grafik dan bagan ditulis pada bagian bawah.
topik terkini di bidang Gizi Mikro mencakup vitamin dan  Lambang, singkatan atau akronim dalam naskah
mineral. boleh digunakan hanya sesudah ada penjelasan atau
 Naskah yang dikirim ke redaksi belum pernah dimuat atau kepanjangannya.
tidak sedang diajukan untuk dimuat di media lain.  Penulisan daftar pustaka/rujukan menganut sistem nomor
 Kepastian pemuatan atau penolakan naskah akan (Vancouver). Rujukan disusun sesuai dengan nomor
diberitahukan secara tertulis. Dewan Redaksi berhak pemunculan dalam teks dan disarankan menggunakan
mengubah isi dari naskah yang dimuat tanpa seizin penulis, program Mendeley. Berikut contoh penulisan rujukan:
sepanjang tidak bertentangan dengan pokok tulisan. Naskah 1. Jurnal/terbitan berseri
yang tidak dimuat akan dikembalikan kepada penulis. Nama majalah dengan singkatan index medicus, bila penulis
 Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan abstrak lebih dari 6 orang maka yang ketujuh ditulis et al.
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Demikian pula jika Szabolcs I, Podoba J, Feldkamp J, Dohan O, Farkas I, Sajgo
naskah ditulis dalam bahasa Inggris abstrak ditulis dalam M, et al. Comparative Screening for Thyroid Disorders in
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Old Age in Areas of Iodine Deficiency, Long Termiodine
 Abstrak harus singkat dan jelas (250-300 kata), diketik Prophylaxis and Abundant Iodine Intake. Clin Endocrinol
dengan huruf miring (italic), jarak 1 spasi, disertai 3-5 (Oxf). 1997;47:87-92.
kata kunci (keywords). Komponen abstrak terdiri dari latar 2. Penulis buku
belakang (background), tujuan (objective), metode (method), Murti B. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian
hasil (results) dan kesimpulan (conclusion). Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta:
 Sistematika penulisan naskah untuk hasil penelitian Gadjah Mada University Press; 2009.
mengikuti kaidah sebagai berikut: 3. Penulis bab dalam buku
 Judul: diketik dengan huruf kapital tebal (bold), tidak Mosley WH, Chen LC. An Analytycal Framework for The
lebih dari 14 kata tanpa menghitung kata depan dan Study of Child Survival in Developing Countries. In: Mosley
kata penghubung, singkat dan jelas mencerminkan isi WH, Chen LC, editors. Child Survival Strategies for Research.
tulisan; Cambridge: Cambridge University Press; 1984. p. 25-45.
 Identitas: nama lengkap para penulis dan instansi 4. Prosiding pertemuan ilmiah
tempat bekerja diketik di bawah judul; dianjurkan Atmarita, Tilden R. Masalah Gizi Perkotaan di Indonesia:
mencantumkan alamat lengkap dan email untuk Sudah Perlu Mendapat Perhatian. Dalam: Sandjaja, Jahari
memudahkan komunikasi; AB, Sumarno I, Sofia G, Rochamah, Hartati B, Soekatri M,
 Abstrak: ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa editors. Prosiding Kongres Nasional Persagi dan Temu Ilmiah
Inggris disertai kata kunci 3-5 kata; XII; 8-10 Juli 2002; Jakarta; 2002. p. 556-66.
 Pendahuluan: meliputi latar belakang, rumusan 5. Laporan penelitian
masalah, hipotesis (optional) dan tujuan; Kumorowulan S. Pengaruh Pemberian Povidone Iodine
 Metode: meliputi disain studi, waktu dan tempat, dan Iodium Tincture Secara Topical terhadap Kelenjar
sampel/informan, variabel, cara pengumpulan data Tiroid. Laporan Penelitian. Magelang: Balai Penelitian dan
dan analisis; Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium; 2006.
 Hasil: meliputi karakteristik sampel, data deskriptif, 6. Terbitan pemerintah
hasil-hasil penting; Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Usia Lanjut.
 Pembahasan: meliputi hasil secara ilmiah, ringkas, Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2007.
fokus terhadap interpretasi hasil yang diperoleh, 7. Lembaga
keterbatasan penelitian (jika ada); World Health Organization. The World Health Report,
 Kesimpulan: kesimpulan dalam bentuk narasi, bukan Shaping The Future. Geneva: World Health Organization;
pointers; 2003.
 Saran (opsional); 8. Makalah dalam pertemuan ilmiah, kongres, simposium
 Ucapan terima kasih; atau seminar yang belum diterbitkan
Adisumarmo S. Biosafety in Indonesia and Its Possible
 Daftar Pustaka: artikel berupa hasil penelitian paling
Development: An Extended Thought on Biosafety Measures.
sedikit memiliki 10 acuan primer, sedangkan artikel
ISAAA Asia Biosafety Workshop. Bogor: 22-24 April 1994.
kajian/tinjauan (reviu) paling sedikit memiliki 25 pustaka
acuan. 9. Skripsi/tesis/disertasi
 Jika naskah bukan dari hasil penelitian, sistematika Samsudin M. Hubungan Kadar Plumbum (Pb) dalam Daerah
disesuaikan dengan alur yang runut. dengan Fungsi Tiroid (TSH-FT4) di Daerah Perkotaan. Tesis.
Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Epidemiologi Klinik
 Naskah/artikel dikirim dalam bentuk file elektronik melalui
Universitas Gadjah Mada, 2007.
aplikasi OJS MGMI (http://ejournal2.litbang.kemkes.
go.id/index.php/mgmi/about/submissions) dan via e-mail 10. Website
(mgizimikro@yahoo.com). Indra R, Patil S, Joshi R, Pai M, Kalantri PS. Acuracy of
 Naskah ditulis dalam program microsoft word (ms word), Physical Examination in The Diagnosis of Hypothyroidism:
A Cross Sectional Double Blind Study. J Postgrad Med.
batas tepi kiri 3.5 cm, batas tepi kanan, atas, dan bawah 3
2004; 50:7-11. Diunduh dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
cm, spasi 1.5 kecuali tabel, huruf arial font 11, tebal naskah
pubmed/15047991, tanggal 23 April 2009.
10-18 halaman kertas ukuran A4.
9 772086 519899

Anda mungkin juga menyukai