Anda di halaman 1dari 9

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.(14) Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas sehaii-hari adalah: faktor yang ditentukan oleh keadaan masa Ialu, situasi lingkungan, lingkungan dimana kita tinggal serta faktor-faktor pribadi. Status kesehatan seseorang ditentukan oleh empat faktor yakni : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, genetik.(2) Penurunan fungsi organ pada lansia maka diperlukan pemeriksaan kesehatan bagi lansia secara teratur di Posbindu lansia. Posbindu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka mendapatkan pelayanan kesehatan. Posbindu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga. tokoh masyarakat dan oiganisasi sosiai dalam penyelenggaraannya,(5) Pelayanan kesehatan di Posbindu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kailu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengefahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat

perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeiiharaan Kesehatan (BPPK) Lansia atau catatan kondisi kesehatan. Kepatuhan lansia dalam pemeriksaan kesehatan di Posbindu lansia berkenaan dengan kemauan dan kemampuan dari individu untuk mengikuti cara sehat yang berkaitan dengan nasehat, aturan pengobatan yang ditetapkan, mengikuti jadwal pemeriksaan dan rekcmendasi hasil penyelidikan. Kepatuhan adalah tingkat perilaku lansia dalam mengambii suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup sehat, dan ketepatan berobat. Sikap dan perilaku individu dimulai dengan tahap kepatuhan, identifikasi kemudian menjadi intemalisasi. Mula-inula individu mematuhi anjuran/interaksi petugas tanpa kerelaan untuk memberikan tindakan tersebut dan serin g menghindar, hukuman/sangsi jika dia tidak patuh untuk memperoleh imbalan yang dijanjikan jika mematuhi anjuran tersebut. tahap ini disebut tahap kepatuhan (compliance). Pemeriksaan medis dengan lansia pada dasamya adalah mendeteksi dini penyakit atau berusaha untuk mencegah penyakit dari terjadi. Banyak masalah medis seperti diabetes, tekanan darah. kolesterol secara rutin terdeteksi selama pemeriksaan medis. Sebuah pemeriksaan medis dengan lansia adalah waktu terbaik untuk memberikan nasihat pada pengelolaan stres. berhenti merokok dan berat badan. Pengetahuan merupakan pedoraan penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, apabila perilaku tersebut didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut bersifat langgeng, maka dari itu pengetahuan saja tidak culcup tetapi diperlukan sikap lanjut usia yang mendukung dari pemeriksaan

kesehatan. Sedangkan sikap lanjut usia terhadap pemeriksaan kesehatan dapat berupa sikap positif yaitu mendukung (favorable) dan sikap negatif yaitu tidak mendukung (unfavorable) dan ada tiga faktor yang menunjang untuk membentuk sikap yaitu : Kognitif, konatif dan afektif yang merupakan predisposisi terhadap tindakan dan perilaku seseorang.(9) Pada penelitian ini variabel independentnya adalah pengetahuan dan sikap lamia, sedangkan variabel dependentnya adalah kepatuhan pemeriksaan kesehatan yang disajikan dalam kerangka konsep sebagai berikut:

Bagan 3.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kesehatan di Posbindu Lansia Cempaka II Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang tahun 2012. 3.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu peneritian (14) Hipotesi dalam penelitian ini yaitu: Ha = Ada hubungan antara variabel pengetahuan dengan

kepatuhan pemeriksaan kesehatan di Posbindu Lansia Cempaka II Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang tahun 20II. Ho = Tidak ada hubungan antara variabel pengetahuan dengan kepatuhan pemeriksaan kesehatan di Posbindu Lansia Cempaka II Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang tahun 2012, Ha = Ada hubungan antara variabel sikap lansia dengan kepatuhan

pemeriksaan kesehatan di Posbindu Lansia Cempaka II Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang tahun 2012. Ho = Tidak ada hubungan antara variabel sikap lansia dengan kepatuhan pemeriksaan kesehatan di Posbindu Lansia Cempaka II Desa Kamarung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang tahun 2012.

3.3 Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan sesuatu yang diamati, memungkinkan peneliti untuk cermat terhadap suatu objek atau fenomena.(14) label 3.1 Definisi Operasional Variabel Pengetahuan Definisi Operasional Alat Ukur Segala sesuatu yang Kuesioner Hasil Ukur J. .Baik bila 76100%) bila (5675 %) 3. Kurang bila (< 55 %) Sikap Penilaian atau reaksi Kuesioner tentang apa saja yang dipereavai. dan dirasakan. 1. Favorabel Ordinal 2.Cukup Skala Ordinal

diketahui oleh lansia tentang kesehatan pemeriksaan

(mendukung) 2, (tidak mendukung) Unfavorabel

kecenderungan

bertindak oleh lansia

terhadap kesehatan

pemeriksaan

Kepatuhan

Ketaatan melakukan

dalam Kuesioner

1. Patuh 2. Tidak Patuh

Ordinal

pemeriksaan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

(1) (2) (3)

Bondan, P. (2000). Ranah Penelitian Keperawatan Gerontik. Jakarta : www.inna-ppni.or.id. Hardywinoto, 1999, Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia , Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. _2012. Permasalahan Lansia. www. menegpp. go. Id / aplikasidata / index. Php% 3F option% 3 Dcom_docman% , 26task% 3Ddoc_download% 26gid% 3D310% 26Itemid % 3D114 + permasalahan + lansia & hi =1 d & gl = id & pid = bl & srcid. Nugroho, N.( 2004). Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. __. 2012 Pengertian Kepatuhan. http://morningcamp.com/?p=129 Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan Cetakan 1. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset(60) - Azwar. 2003. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Edisi 2. Jakarta: Pustaka Pelajar. _. 2012. Usila. http://drlukashermawan.blogspot.com/ Slamet B. 2007. Psikologi Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya __2010. Konsep Kepatuhan. http: //dr-suparyanto. blogspot. com/2010/10/ konsep-kepatuhan-1. Html Carpenito 2000, Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6, EGC, Jakarta Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graba ilmu Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrohim Assalamrnualaikum Wr Wb Alhamdulillahirrobbiralamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ILAHI RABBI karena hanya dengan rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah atas Nabi Muhammad SAW yang memberikan teladan bagi umatnya. Penulis menyusun tugas akhir ini untuk memenuhi syarat kelulusan Diploma III Akademi Keperawatan Kabupaten Subang. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak dan pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Dalam menyelesaikan tugas ini, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang harus penulis hadapi. Namun pada akhirnya sampai detik ini dapat di atasi berkat bimbingan, dorongan, pengarahan dan koreksi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihakyang secara langsung atau tidak langsung membantu kelancaran pengisian tugas ini. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. H. Erialdy, SKM., MM., M.Kes., selaku Direktur Akademi Keperawatan Kabupaten Subang. 2. Bapak H. Daryono, AMK., SPd., selaku Direktur Yayasan Akademi Keperawatan Dharma Bhakti Pamanukan Subang 3. Ibu dr. Indriati Oetama,, selaku kepala UPTD Puskesmas Pagaden yang telah

memberikan kesempatan untuk menggunakan pasilitas sebagai lahan penelitian. 4. Bapak H. Saefullah, SKM., SPd., MSi., Mars., selaku pembimbing yang senantiasa memberikan bantuan dan arahan selama penulis menempuh mgas akhir ini, terima kasih atas semangat yang diberikan pembimbing untuk penulis. 5. Ibu Hj. Tien Kartini, S. Pd. M. kes, selaku Pembimbing Akademik yang selalu mendukung penulis. 6. Seluruh Dosen berserta Staf Akademi Keperawatan Kabupaten Subang 7. Seluruh Staf Puskesmas Pagaden yang telah memberikan dukungan dan bantuanya dalam proses pengerjaan penelitian. 8. Bapak dan Mamah yang senantiasa mendukung dan mendoakan dalam setiap langkah hidup penulis. 9. Kakek dan nenek, paman dan bibi, tak lupa buat kakakku (Chepi dan Nano) yang tersayang dan keluargaku semuanya, terima kasih atas dukungannya baik yang bersifat moril maupun materiil dan doa yang selalu diberikan kepada penulis 10. Barudak angkatan I mahasiswa/i yayasan AKPER Dharma Bhakti

Pamanukan-Subang (Lesa, Dewi, Nai, Ririn, Ryan, Warni dan Arif) thanks for all, berjuang selamanya teman-teman ku hingga tetes darah penghabisan. 11. Seseorang yang telah memberikan motivasi, perhatian dan kasih yang sangat berarti bagi penulis.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dengan balasan yang lebih baik. Amieen. Wasalammualaikum Wr.Wb

Subang, Pebruari 2013 Penulis

Anda mungkin juga menyukai