Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM LATIHAN PROFESI

DI SLB-C SUKAPURA BANDUNG


TAHUN AKADEMIK 2007/2008

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Penyelesaian


PLP Kependidikan Di Jurusan PLB FIP UPI

Oleh
Dina Gusniasari
NIM. 054991
Jurusan Pendidikan Luar Biasa

UNIT PELAKSANA TEKNIS PROGRAM LATIHAN PROFESI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP)
KEPENDIDIKAN DI SLB-C SUKAPURA BANDUNG
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2008/2009

Menyetujui,

Dosen Tetap PLP, Dosen Luar Biasa PLP,

Drs. Iding Tarsidi Suherman, S. Pd


NIP. 132 204285 NIP. 19650325200121001
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PLP

A. PENYUSUNAN RPP
Program latihan profesi (PLP) merupakan suatu program yang dirancang untuk
melatih mahasiswa khususnya mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
menjasi seseorang yang memiliki keterampilan sebagai tenaga pendidik yang
professional. Orientasi pelaksanaan PLP yakni memberikan bekal pengalaman
langsung tentang profesi guru, yakni pengalaman dalam kompetensi pedagogic,
kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.
Program latihan profesi (PLP) dilaksanakan di SLB-C Sukapura yang
beralamatkan di JL. Komplek Bumi Asri Kiaracondong Bandung. Dalam praktek
mengajar praktikan diwajibkan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang merupakan salah satu persiapan guru dalam mengajar, dimana penyusunan
RPP dapat mempermudah serta dapat dijadikan sebagai acuan guru dalam mengajar
pada proses kegiatan belajar mengajar. Adapun format penyusunan RPP adalah
sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Tema/Subtema :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
Hari/Tanggal :

A. STANDAR KOMPETENSI

B. KOMPETENSI DASAR

C. INDIKATOR

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

E. MATERI PEMBELAJARAN

F. METODE PEMBELAJARAN

G. SKENARIO PEMBELAJARAN
a. Kegiatan awal
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan akhir
H. SUMBER DAN BAHAN
a. Sumber
b. Bahan

I. PENILAIAN
a. Jenis tagihan
b. Bentuk tes
c. Instrumen
Selama praktikan mengikuti kegiatan PLP di SLB-C Sukapura Bandung, praktikan
telah menyelesaikan sebanyak 26 kali pertemuan, dengan rincian 16 kali praktek
mengajar terbimbing, dan 10 kali pertemuan praktek mengajar mandiri. Adapun
kendala yang dialami oleh praktikan selama 26 kali pertemuan tersebut antara lain:
 Kesulitan dalam menentukan indikator terutama dalam menentukan kata kerja
operasional yang menggambarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang
sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar. Selain itu indikator juga
harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik anak sedangkan praktikan
belum mengenal karakteristik anak secara keseluruhan.
 Kesulitan dalam menentukan materi yang akan disampaikan karena khawatir
materi yang disampaikan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Kesulitan dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran
 Kesulitan dalam menentukan evaluasi karena evaluasi harus mencerminkan
indikator yang sesuai dengan kemampuan anak sedangkan kemampuan anak
berbeda-beda di dalam setiap kelasnya.

B. PROSES PENAMPILAN
Setelah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kemudian praktikan
melaksanakan kegiatan mengajar di kelas sebanyak 26 pertemuan di kelas yang telah
dijadwalkan kepada setiap praktikan di SLB-C Sukapura. Adapun kendala yang
dialami praktikan selama proses penampilan mengajar di kelas diantaranya:
 Kesulitan dalam melaksanakan apersepsi
 Kesulitan dalam mengkondisikan siswa
 Dalam pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran praktikan merasa kesulitan
dalam menyesuaikan waktu dengan proses pembelajaran pembelajaran secara
sistematis dan sesuai dengan apa yang telah disusun dalam RPP.
 Adakalanya praktikan kesulitan dalam menghadapi kejadian-kejadian yang tidak
terduga sebelumnya, seperti anak yang tiba-tiba tantrum, mengompol dan BAB di
kelas, berkelahi dengan sesama temannya di kelas dll.
 Seringkali praktikan merasa tidak percaya diri karena adanya penilaian ketika
mengajar oleh guru-guru yang telah memiliki banyak pengalaman, sehingga materi
yang telah dipersiapkan dan disusun sebelumnya menjadi buyar.

C. BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRAKULIKULER
Selama melaksanakan program latihan profesi (PLP) di SLB-C Sukapura selain
membuat RPP dan kegiatan mengajar di kelas, praktikan bersama-sama dengan
praktikan lainnya juga melaksanakan beberapa tugas-tugas di luar kegiatan mengajar
yang wajib dilaksanakan yaitu: upacara bendera dan piket. Sedangkan pilihan kegiatan
lainnya yang dilakukan praktikan adalah asesmen ABK, kegiatan pramuka, kegiatan
kesenian, dan kegiatan olahraga. Dari berbagai kegiatan yang telah diikuti oleh
praktikan tentunya terdapat kendala yang dihadapi yaitu:
1. Upacara Bendera
Upacara bendera merupakan kegiatan diluar mengajar yang wajib diikuti oleh
semua praktikan. Upacara dilaksanakan sebanyal 2 kali dalam seminggu yaitu
upacara bendera setiap hari senin dan upaca pramuka setiap hari sabtu. Dalam
pelaksanaannya praktikan diberikan kesempatan untuk menjadi Pembina upacara
bergiliran dengan guru-guru sesuai dengan jadwal yang telah disusun (jadwal
Pembina upacara senin dan upacara pramuka terlampir). Selain itu praktikan juga
diberikan tanggung jawab untuk mengatur siswa-siswi untuk menjadi petugas
upacara secara bergiliran. Praktikan bersama dengan teman-teman praktikan
lainnya juga bertugas untuk memberikan latihan upacara kepada para siswa agar
ketika pelaksanaannya nanti semua anak dapat menjalankan tugasnya masing-
masing dengan baik.
Dalam pelaksanaan upacara bendera ini praktikan tidak mengalami kesulitan yang
berarti, hanya saja ketika menjadi Pembina upacara praktikan kesulitan dalam
memberikan wejangan di depan para guru dan murid karena merasa grogi.
Kemudian adakalanya siswa menolak untuk menjadi petugas upacara padahal
sebelumnya telah melaksanakan latihan sehingga praktikan harus mencari anak
lain yang mau menjadi petugas upacara.

2. Tugas Piket
Tugas piket merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap praktikan.
Dalam melaksanakan piket di sekolah praktikan dibagi menjadi satu orang setiap
harinya, adapun tugas dan kewajiban dari petugas piket yaitu:
 Datang lebih awal
 Sebagai koordinator pelaksana 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan)
 Menggantikan guru kelas bila guru tersebut berhalangan hadir
 Mencatat dan melaporkan semua kejadian yang terjadi pada saat itu
 Mengunci pintu kelas/gerbang
Dalam pelaksanaannya praktikan tidak mengalami kesulitan yang berarti, hanya
saja adakalanya siswa-siswi yang tidak hadir tidak tercatat dalam buku piket serta
kadang-kadang praktikan tidak dapat mengamati setiap kejadian-kejadian yang
terjadi dan mencatatnya dalam buku piket.

3. Asesmen Dan Intervensi Pembelajaran ABK


Setiap ABK memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda satu sam
lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan asemen untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan anak sehingg akita sebagai seorang calon tenaga pendidik dapat
memberikan intervensi dan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan anak. Dalam melaksanakan asesmen dan intervensi praktikan
mengamati seorang anak yaitu:
1. Identitas anak
Nama : Rizky Sigra Gumelar
Nama Panggilan : Sigra
Tempat/Tgl lahir : Bandung 12 – 3 – 1995
Jenis kelamin : laki-laki
Jenis kelainan : Tunagrahita
Kelas : IV SD
Alamat : Jl. Keadilan VII no. 39

2. Identitas orang tua


a. Ayah
Nama : Asep Sobirin
Usia : 44 Th
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Karyawan BUMN
Alamat : SDA
b. Ibu
Nama : Yayu Ratnayu S
Usia :42 Th
Agama : Islam
Pendidikan : D1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : SDA
Dari hasil pengamatan melalui asesmen (hasil asesmen terlampir), karena dari
hasil asesmen anak tidak mengalami hambatan yang terlalu berat dalam hal ADL,
social, komunikasi (meskipun kata-kata tidak terlalu jelas), kognitif dasar. Atas
dasar itulah praktikan akhirnya memutuskan untuk memberikan program
intervensi (program intervensi terlampir) berupa latihan untuk membaca
permulaan, karena membaca merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang
proses belajar anak.

4. Kegiatan Pramuka
Kegiatan pramuka dilaksanakan setiap hari sabtu setelah pelaksanaan upacara.
Dalam kegiatan ini semua praktikan di SLB-C Sukapura bertugas sebagai
Pembina upacara sesuai dengan jadwal yang telah disusun (jadwal terlampir).
Setelah melaksanakan upacara pramuka adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain: baris berbaris, tali temali dan mencari jejak.
Dalam pelaksanaannya praktikan tidak mengakami kesulitan yang berarti hanya
adakalanya siswa yang tidak mau mengikuti kegiatan pramuka sehingga praktikan
harus berusaha membujuknya agar mau mengikuti kegiatan pramuka bersama-
sama dengan siswa lainnya.

5. Kegiatan Olahraga
Kegiatan olahraga dilaksanakan pada hari yang berbeda-beda setiap kelasnya,
selasa (kelas Bu Dewi, Bu Yanti, Bu Hasanah), Rabu (kelas Bu Lina, Bu Tuti, Pak
Herman, Pak Adang), Kamis (kelas Pak Eppy, Bu Rizki, Bu Wiwin).
Dalam kegiatan olahraga ini praktikan membimbing siswa-siswi untuk
melaksanakan olahraga seperti: senam irama, senam lantai, bola basket, bola
volley, lari 100m, lari estafet dll.
Selama mengikuti kegiatan keolahragaan ini praktikan tidak mengalami kesulitan
karena dalam mengkondisikan siswa dibantu juga oleh para guru.

6. Kegiatan Kesenian
Kegiatan kesenian praktikan diberikan tanggung jawab untuk dapat membimbing
siswa dalam melaksanakan kegiatan kesenian seperti: menari, menyanyi,
keterampilan dll. Dalam kegiatan kesenian in I praktikan mengalami kesulitan
dalam membimbing siswa untuk menari, karena praktikan yang tidak memiliki
keterampilan menari. Selain itu banyaknya potensi yang dimiliki oleh siswa-siswi
di SLB-C Sukapura dikembangkan seoptimal mungkin karena keterbatasan jumlah
praktikan sehingga tidak semua siswa dapat dibimbing secara penuh.

D. PARTIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH


Selama mengikuti program latihan profesi (PLP) di SLB-C Sukapura praktikan
tidak mengalami kesulitan, praktikan juga mengikuti cukup banyak kegiatan yang
dilaksanakan oleh pihak sekolah yaitu:
 Turut membantu mengisi kelas kosong agar pembelajaran masih tetap bias
berlangsung
 Turut membantu membimbing siswa dalam kegiatan jalan-jalan naik kereta api ke
padalarang.
 Turut membantu dalam kegiatan seminar dan pembukaan Recource Center anak
berkesulitan belajar se-kecamatan Kiaracondong.
 Turut membantu dalam kegiatan pameran dan bazaar di SLB Cicendo
 Turut membantu dalam administrasi sekolah
E. PROSES BIMBINGAN
Selama mengikuti seluruh kegiatan PLP di SLB-C Sukapura, praktikan tidak
terlepas dari proses bimbingan mulai dari Dosen Tetap PLP, Koordinator Dosen Luar
Biasa, Dosen Luar Biasa, para guru serta Supervisor UPT PLP. Proses bimbingan
seputar pembuatan dan penyusunan RPP, proses penampilan, serta mengenai kegiatan
lainnya selama mengikuti PLP.
1. Dengan Koordinator Dosen Luar Biasa PLP
Proses bimbingan dengan koordinator DLB PLP, praktikan mendapatkan
bimbingan dan arahan mengenai berbagai macam hal mulai dari masalah
pengaturan kegiatan praktikan selama melaksanakan praktek mengajar di SLB–C
Sukapura hingga tugas-tugas lain praktikan sebagai mahasiswa.
Koordinator DLB juga sebagai tempat untuk menampung aspirasi, seumber
inspirasi serta sebagai tempat untuk mencurahkan keluh kesah ketika praktikan
mulai merasa jenuh dan bosan melaksanakan semua kegiatan. Koordinator DLB
juga memberikan saran dan masukan yang membangun bagi praktikan sehingga
tidak ada masalah dalam proses bimbingan dengan koordinator DLB meskipun
proses bimbingan tidak dilakukan secara rutin

2. Dengan Dosen Luar Biasa PLP


Bimbingan yang diperoleh dari Dosen Luar Biasa antara lain mengenai
permasalahan-permasalahan seputar penyusunan RPP, proses penampilan dan
tugas-tugas praktikan lainnya di sekolah. Tidak jarang praktikan mendapatkan
bimbingan dan arahan tentang bagaimana teknik atau cara menghadapi anak serta
bagaimana mengkondisikan anak agar anak dapat belajar dengan tenang di kelas.
Sehingga praktikan tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan bimbingan
dengan Dosen Luar Biasa.

3. Dengan Dosen Tetap PLP


Dosen tetap PLP memberikan arahan dan bimbingan tentang proses kegiatan
praktikan selama melaksanakan PLP. Dosen tetap PLP juga bertugas sebagai
penghubung antara praktikan dengan pihak sekolah. Dosen tetap PLP juga selalu
memberikan motivasi meskipun tidak diucapkan secara langsung karena jarangnya
Dosen Tetap PLP mengunjungi tempat PLP.
Adapun masalah yang dihadapi adalah kurangnya komunikasi antara praktikan dan
Dosen Tetap PLP dikarenakan kesibukan beliau sehingga jarang mengunjungi
tempat PLP, akan tetapi meskipun demikian Dosen Tetap PLP tetap memberikan
dukungan melalui telepon untuk melaksanakan tugas-tugas dalam kegiatan PLP
dengan sebaik-baiknya.
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya,


selama melaksanakan PLP tentunya terdapat banyak factor yang menyebabkan munculnya
permasalahan tersebut.

A. PENYUSUNAN RPP
Dalam penyusunan RPP permasalahan yang dialami lebih dikarenakan kurangnya
pengetahuan praktikan tentang cara atau teknik dalam pembuatan RPP. Selain itu
dalam menentukan indikator, tujuan pembelajaran, dan evaluasi yang harus
disesuaikan dengan kemampuan para siswa sedangkan praktikan belum mengenal
karakteristik dan kemampuan setiap siswa.

B. PROSES PENAMPILAN
Adapun yang menjadi faktor penyebab dari permasalahan dalam proses
penampilan lebih disebabkan karena kurangnya kesiapan fisik dan mental. Dimana
praktikan seringkali merasa tidak percaya diri, kaget, grogi dan canggung sehingga
berpengaruh terhadap proses penampilan praktikan yang tidak bias berkonsentrasi dan
fokus dalam mengajar.

C. BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRAKULIKULER
Dalam bimbingan belajar/ekstrakulikuler terdapat beberapa permasalahan yang
disebabkan karena kurangnya pengalaman praktikan tentang situasi dan kebiasaan
siswa di sekolah. Selain itu sul;itnya menyesuaikan jadwal ekstrakulikuler dan
mengkondisikan siswa yang cukup banyak dan tidak berimbang dengan jumlah
praktikan sehingga tidak semua siswa tidak dapat terbimbing dengan baik.

D. PARTIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH


Dalam pelaksanaan keikutsertaan praktikan dalam kegiatan sekolah tidak
mengalami kesulitan yang berarti, namun permasalahan yang ada pada umumnya lebih
disebabkan karena praktikan belum mengenal situasi, kondisi dan kebiasaan di sekolah
sehingga pada awalnya praktikan cukup kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan di sekolah.
E. PROSES BIMBINGAN
Dalam proses bimbingan tidak terdapat permasalahan yang berarti, namun
praktikan dan rekan-rekan praktikan yang lainnya kesulitan untuk melaksanakan
bimbingan dengan Dosen Tetap PLP dikarenakan kesibukan beliau yang lain.
Sedangkan untuk proses bimbingan dengan Koordinator DLB dan DLB tidak ada
masalah, karena meskipun bimbingan tidak dilaksanakan secara rutin namun sejauh ini
DLB menjalankan tugasnya dengan baik serta tidak lupa selalu memberikan saran dan
masukan yang membangun bagi praktikan.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Melihat permasalahan yang muncul selama melaksanakan kegiatan PLP,


seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, tentunya terdapat banyak faktor yang menjadi
penyebab dari permasalahan tersebut. Namun dengan adanya permasalahan tersebut tidak
membuat praktikan putus asa dan patah semangat, karena setiap permasalahan pasti
terdapat penyelesaiannya. Semua itu dapat dijadikan sebagai pengalaman dan bekal untuk
masa yang akan datang ketika praktikan menjadi seorang guru.

A. PENYUSUNAN RPP
Masalah yang dialami praktikan dalam penyusunan RPP selama melaksanakan
PLP di SLB-C Sukapura, seperti kesulitan dalam menentukan indikator, tujuan
pembelajaran dan evaluasi tersebut dapat teratasi dengan bimbingan dan konsultasi
yang dilakukan dengan Koordinator DLB dan DLB yang selalu memberikan saran,
masukan dan perbaikan sehingga membuat praktikan semakin semangat untuk terus
berlatih agar menjadi lebih baik lagi. Selain itu tidak lupa adanya dukungan dari para
guru yang tidak ragu-ragu untuk mebagikan ilmu dan pengalaman yang dapat
menambah pengetahuan praktikan di lapangan.

B. PROSES PENAMPILAN
Adapun upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang muncul
dalam proses penampilan adalah dengan melakukan banyak latihan yang terus
menerus. Selain itu praktikan juga melakukan konsultasi dengan DLB selain itu para
guru juga banyak memberikan nasehat dan masukan yang membangun terhadap cara
mengajar praktikan di kelas untuk bisa lebih baik lagi dalam mengajar.

C. BIMBINGAN BELAJAR/EKSTRAKULIKULER
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan bimbingan
belajar/ekstrakulikuler diantaranya dengan melakukan konsultasi dengan guru yang
bertanggungjawab terhadap ekstrakulikuler di SLB-C Sukapura yaitu Ibu Lilis
Hasanah. Kemudian praktikan bersama-sama rekan yang lain mengatur jadwal
kegiatan ekstrakulikuler dan membagi siswa kedalam berbagai macam kegiatan sesuai
dengan kemampuannya.
D. PARTIPASI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH
Dalam proses partisipasi dalam kehidupan sekolah upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi masalah adalah dengan banyak melakukan komunikasi dan konsultasi
dengan DLB dan para guru untuk mengetahui kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan, sehingga dengan demikian praktikan dapat melakukan penyesuaian dan
pembiasaan terhadap situasi dan kondisi di sekolah.

E. PROSES BIMBINGAN
Dalam proses bimbingan dengan dosen tetap PLP upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi permasalahn yang muncul adalah dengan melakukan komunikasi
lewat telepon dikarenakan sulitnya untuk bertatap muka secara langsung.
Sedangkan untuk Koordinator DLB dan DLB tidak ada kesulitan yang berarti
karena meskipun tidak secara rutin melaksanakan bimbingan namun sekiranya
diperlukan bimbingan baik itu Koordinator DLB maupun DLB selalu senantiasa
menampung dan memberikan saran terhadap permasalahan yang dialami praktikan
selama pelaksanaan PLP.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Program Latihan Profesi merupakan sebuah tolak ukur untuk dapat
mengaplikasikan teori-teori yang selama ini diperoleh dibangkku perkuliahan, selain
itu juga sebagai suatu pembuktian sejauh mana praktikan mampu menghadapi
permasalahan-permasalahan yang mungkin akan muncul ketika mengajar kelak.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan PLP ini adalah:
1. Pelaksanaan PLP dapat menambah pengetahuan tentang keadaan di lapangan
secara langsung serta memberikan kesempatan bagi praktikan untuk dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh praktikan selama di bangku perkuliahan.
2. Pelaksanaan PLP memberikan wawasan yang baru bagi praktikan, bahwa sebagai
seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar saja akan tetapi sebagai
seorang guru kita juga memiliki tugas-tugas lainnya yang juga menunjang
terhadap pembelajaran siswa untuk dapat mengoptimalkan kemampuan siswa.
3. PLP merupakan suatu jalan untu mengetahui bagaimana teknik atau cara dalam
mengajar serta bagaimana mengkondisikan siswa di kelas agar dapat belajar
dengan tenang di masa yang akan datang.
4. Melalui kegiatan PLP praktikan dapat lebih mengenal bagaimana karakteristik dari
anak Tunagrahita secara langsung, karena selama ini hanya mendapatkan teorinya
saja di bangku perkuliahan.

B. SARAN
Selama ±5 bulan melaksanakan kegiatan PLP di SLB-C Sukapura, terdapat
beberapa saran yang dianggap perlu untuk disampaikan demi perbaikan dan
pertimbangan PLP di masa yang akan datang, antara lain:
1. Kepada Praktikan
 Menyiapkan fisik dan mental sebelum dan selama melaksanakan PLP
 Mencari informasi terlebih dahulu tentang keadaan dan kegiatan sekolah
tempat pelaksanaan PLP
 Membekali diri dengan pengetahuan teori-teori yang dapat menunjang dalam
pelaksanaan PLP
 Tidak mudah putus ada dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan selama kegiatan PLP
2. Kepada UPT PLP
 Perlu adanya jadwal kunjungan yang jelas sehingga tidak menyulitkan siswa
untuk mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh praktikan
selama berada di lapangan.
 Perlu adanya pertemuan secara khusus sebelum pelaksanaan PLP antara
praktikan dengan supervisor dari UPT PLP, karena sejak pertama hingga
akhir pelaksanaan PLP praktikan tidak pernah berkomunikasi sekalipun
dengan pihak supervisor UPT PLP
 Pentingnya memberikan pembekalan yang cukup bagi mahasiswa sebelum
melaksanakan PLP karena dengan hanya satu kali pembekalan dirasakan
tidak cukup bagi praktikan yang akan melaksanakan PLP selama ±4 bulan.

3. Kepada Pihak Sekolah


 Pentingnya melaksanakan kegiatan keolahragaan secara bersama-sama untuk
memupuk rasa kebersamaan antara siswa dan guru.
 Pentingnya meningkatkan layanan pendidikan secara individual kepada
setiap siswa karena kemampuan setiap siswa yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
 Pentingnya memanfaatkan segala sarana dan prasarana yang ada di sekolah
untuk dapat menunjang proses pembelajaran.
 Tetap mempertahankan kekompakkan dan rasa kekeluargaan yang terjalin
antara guru
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PLP
A. Penyusunan RPP
B. Proses Penampilan
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler
D. Partipasi dalam Kehidupan Sekolah
E. Proses Bimbingan

BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI


A. Penyusunan RPP
B. Proses Penampilan
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler
D. Partipasi dalam Kehidupan Sekolah
E. Proses Bimbingan

BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH


A. Penyusunan RPP
B. Proses Penampilan
C. Bimbingan Pelajar/Ekstrakulikuler
D. Partipasi dalam Kehidupan Sekolah
E. Proses Bimbingan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai