Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK PENGENALAN LAPANGAN (PPL) 1

DI SMKN MOJOAGUNG

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 1

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini mahasiswa

Nama : Desi Puspitasari

NIM : 2300103911855032

Program Studi : Bisnis dan Pemasaran


Dinyatakan telah melaksanakan Praktik Pengenalan Lapangan I (PPL I) di SMKN
Mojoagung. Laporan hasil Praktik Pengenalan Lapangan I (PPL I) tersebut telah mendapat
persetujuan dari Kepala Sekolah, Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing Lapangan PPL I.

Dosen pembimbing Lapangan Guru pamong

Drs. Saino, M.Pd Ali Fatkhur Rozzaq., S.Pd


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam melaksanakankegiatan Praktik Pengenalan
Lapangan (PPL) I Universitas Negeri Surabaya di SMKN Mojoagung dengan lancar. Laporan
ini merupakan hasil observasi mengenai karakteristik peserta didik, rencana pelaksanaan
pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dan lingkungan belajar yang dilakukan
selama proses Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) I di SMKN Mojoagung. Penulis
memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan
kajian, praktik sekaligus penyusunan laporan ini, terutama kepada:
1. Seluruh pihak kampus Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan fasilitas
dan dukungan penuh pada kegiatan Praktik Pengenalan Lapangan I.
2. Bapak Drs. Saino, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL I SMKN
Mojoagung yang senantiasa memberikan dukungan, pendampingan, sekaligus
bimbingan kepada penulis dalam pelaksanaan kegiatan PPL I,
3. Bapak Panca Sutrisno, S.Pd.,M.Si. selaku Kepala SMKN Mojoagung yang telah
mengizinkan mahasiswa untuk melaksanakan PPL I di SMKN Mojoagung
4. Bapak Drs. Ali Fatkur Rozak, S.Pd, selaku Guru Pamong PPL di SMKN Mojoagung
yang telah memberikan bimbingan, saran, nasihat sekaligus arahan selama kegiatan
observasi PPL I berlangsung,
5. Seluruh staff dan karyawan SMKN Mojoagung yangtidak dapat disebutkan satu
persatu namanya,

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih adanya. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan hasil Praktik
Pengenalan Lapangan kedepannya.

Jombang, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa PPG prajabatan 2023 wajib mengikuti Program Pembelajaran Praktik


Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di sekolah mitra. Dalam Permenristekdikti No 55
Tahun 2017 pasal 1 ayat 9 tentang Standar Pendidikan Guru, menjelaskan bahwa PPL
adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktekkan kemampuannya
dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan PPL sangatlah
penting untuk program PPG Prajabatan karena mahaiswa mempraktikkan teori dan
konsep yang didapatkan di kelas. Untuk itu PPL pada program PPG Prajabatan
dilaksanakan selama 2 tahap. Tahap 1 dilaksanakan di semester 1 dan tahap ke 2
dilaksanakan pada semester 2.

Pembelajaran Praktik Lapangan (PPL) I dilaksanakan dalam beberapa tahap


meliputi orientasi, observasi, asistensi mengajar, praktik pembelajaran terbimbing dan
refleksi. Lokasi pelaksanaan PPL I dilaksanakn penulis di SMKN Mojoagung. Observasi
dilakukan pada berbagai aspek yaitu lingkungan sekolah, karakteristik peserta didik,
perangkat pembelajaran, pelaksanaan kurikulum serta dokumentasi terhadap hasil
observasi.

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dan melibatkan


berbagai pihak. Aspek lingkungan belajar melibatkan waka kurikulum, waka sarana
prasarana, dan humas. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik melibatkan guru
bimbingan konseling, waka kesiswaan. Untuk perangkat pembelajaran melibatkan guru
pamong dan untuk pelaksanaan kurikulum melibatkan waka kurikulum.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan observasi sebagai berikut.
1. Mengetahui karakteristik peserta didik di SMKN Mojoagung, secara umum
dalam sebuah kelas, dan karakteristik individu pada kelas tertentu.
2. Mengetahui informasi mengenai kebijakan dan program kegiatan sekolah.
3. Mengkaji faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
kebijakan.
4. Mempelajari perangkat pembelajaran dan implementasinya di sekolah.
C. Manfaat Penulisan
Program Pembelajaran Praktik Lapangan (PPL) 1 PPG bertujuan untuk implementasi
penerapan teori yang telah dipelajari. Selin itu PPL 1 juga bertujaun untuk mengetahui
lingkungan pembelajaran, karaketristik peserta didik, program sekolah, faktor
lingkungan yang menjadi pendukung serta penghambat proses pembelajaran serta
dapat mempelajari perangkat pemeblajaran.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik Peserta Didik meliputi pembiasaan yang dilakukan di sekolah
yang menjadi suatu budaya yang harus dilakukan seluruh warga sekolah. Pembaisaan
yang menjadi karakteristik di SMKN Mojoagung diantranya
a. Penerapan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun). Hal ini tentu
membutuhkan peran aktif seluruh anggota sekolah, tidak hanya peserta didik
tetapi juga anggota sekolah lainnya
b. Datang ke sekolah tepat waktu (masuk sekolah pukul 06.45 ) membuat warga
sekolah menjadi disiplin dan tepat waktu.
c. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berdoa sebelum melakukan pembelajaran, pembiasaan membaca surat pendek di
hari selasa dan kamis untuk muslim dan menyanyikan lagu rohani untuk umat
kritani. sholat dhuhur, sholat ashar dan solat duha.
d. Menyanyikan lagu nasional dna membaca Pancasila di hari Rabu.
e. Penerapan pembelajaran P5
Di SMKN Mojoagung sesuai dengan profil pelajar pancasila yang saat ini menjadi
acuan dalam pembelajaran. Beberapa budaya sekolah maupun kelas yang
mengacu pada profil pelajar pancasila baik secara langsung maupun tidak
langsung merupakan karakter yang baik dan berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Seperti melakukan diskusi saat pembelajaran merupakan penanaman nilai gotong
royong yang mana dapat menjadi pelajaran agar peserta didik memiliki
ketrampilan sosial dan emosi dalam menghadapi dan menghargai orang lain.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yang didukung oleh fasilitas yang


lengkap, aman, dan nyaman membuat peserta didik dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki dan memiliki moral yang baik.

2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lingkungan sekolah
adalah lingkungan pendidikan yang secara sengaja dirancang, ditata dan dilaksanakan
dengan aturan. Lingkungan sekolah meliputi kondisi gedung, sarana prasarana,
interaksi sosial masyarakat sekolah, metode pembelajaran dan program kegiatan
secara umum. Lingkungan sekolah juga sangat berpengaruh dengan prestasi peserta
didik Menurut Pradiptya (2020) Prestasi belajar dapat diartikan sebagai bukti nyata
dari sebuah keberhasilan belajar yang dapat diukur, hal tersebut dapat berupa
pengetahuan, sikap, dan kemampuan sebagai interaksi aktif antara subyek dengan
obyek belajar selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mencapai hasil
belajar.
Kegiatan akademik di sekolah mencakup berbagai aktivitas yang dirancang untuk
membantu peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
dalam berbagai mata pelajaran. Keikutsertaan peseta didik dalam kompetisi atau
olimpiade di bidang akademik tertentu, seperti olimpiade sains, matematika, atau
sastra. Semua kegiatan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan peseta didik di bidang akademik.
Kegiatan ini tidak hanya membantu peseta didik memahami materi pelajaran, tetapi
juga mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, dan kemampuan berpikir
mandiri.
Kegiatan non akademik adalah kegiatan yang ada untuk menjadi wadah bagi
peseta didik untuk melalukan kegiatan di luar jam pelajaran. Berdasarkan Surat
Keputusan Mendikbud Nomor 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 dalam Asep
Herry Hernawan,dkk (2011:12.5) menjelaskan bahwa “kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum
dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Sehingga kegiatan akademik dan non akademik yang di rancang sekolah untuk
menjadi pembiasaan untuk menunjang prestasi-presetasi peseta didik. Keseimbangan
antara kegiatan akademik dan non-akademik sangat penting untuk memastikan
pengembangan peseta didik secara menyeluruh. Keduanya saling melengkapi dan
menciptakan lingkungan belajar yang lebih holistik, membantu peseta didik menjadi
individu yang terampil, berpengetahuan, dan berdaya saing tinggi di berbagai aspek
kehidupan.
Di SMKN Mojoagung tempat penulis melaksanakan kegiaatn PPL memiliki
banyak kegiatan yang rutin di lakukan untuk pembiasaan- pembiasaan yang
berdampak positif untuk peseta didik nya. Kegiatan tersebut seperti
a. Kegiatan harian non akademik:
1) Senin: Upacara bendera sebagai bentuk nasionalisme.
2) Selasa & Kamis: kegiatan rohani sesuai dengan kepercayaan masing-masing
peserta didik.
3) Bagi yang beragama islam akan mendengarkan murotal setiap pagi dan yang
non islam dikumpulkan di aula untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
4) Rabu: menyanyikan Indonesia Raya setiap pagi.
5) Selain itu semua diatas juga ada kegiatan ekstakulikuler yang terdiri ata 17
pilihan bidang ekstrakulikuler dan pramuka wajib untuk kelas 10.

b. Kegiatan harian Akademik:


1) Jum’at: jum’at raya (kegiatan KWU, jum’at sehat, jum’at rohani, jum’a t legi
dan jum,at bersih)
2) Setiap jum’at legi diadakan khotmil qur’an dengan target harus khatam.
Jum’at KWU diadakan acara jual beli produk yang dihasilkan oleh peserta
didik.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu penunjang proses pendidikan.
Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMKN
Mojoagung, peseta didik diharapkan mampu mengembangkan potensi yang mereka
miliki, baik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri
mereka, maupun yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkan
di dalam kelas, sehingga diharapkan dapat membant mberianpenguatan terhadap
peseta didik seperti teori yang dikembangkan oleh Skinner menjelaskan
bahwareinforcement(penguatan) sebagai unsur yang paling penting dalam proses
belajar. Yaitu menekankan pada hubungan antara tingkah laku danu peseta didik
untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. konsekuensinya. Selanjutnya
Skinner menjelaskan hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui
interaksi dengan lingkungan, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah
laku. Stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar
stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang
diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi
inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler berupa bina prestasi akademik dan
bina prestasi non akademik yang di selenggarakan di SMKN Mojoagung,
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peseta didik di dalam kelas dan
bukan menjadi penghambat peseta didik dalam meningkatkan prestasi belajar di
dalam kelas. Untuk mencapai hasil yang positif, maka perlu adanya pelatihan dan
pembiasaan kepada peseta didik terkait kegiatan ekstrakurikuler yang digeluti.
Selain kegiatan ekstrakulikuer, SMKN Mojoagung juga mempunyai kegiatan
penunjang akademik berupa jum’at raya. Kegiatan jum’at raya sangat mendukung
untuk peseta didik menunjukan kreatifitas dan keterampilan mereka dengan
menghasilkan suatu projek. Pada kegiatan tersebut setiap kelas harus membuat
minimal satu produk makanan yang harus mereka jual di bazar sekolah, selain itu
peseta didik juga diharuskan berpakaian adat. Di samping bazar juga ada hiburan
yang menampilkan kreatiftas peseta didik dalam bidang non akademik. Untuk
kegiatan jum’at legi sendiri sekolah mengadakan khotmil qur’an dengan target harus
khatam.
3. Perangkat Utama dan Perangkat Pendukung
Pendidikan kejuruan di Sekolah memiliki banyak permintaan yang membuat
alat-alat disetiap jurusan berbeda sesuai dengan jurusan yang ada. Peralatan di
Pendidikan kejuruan untuk tiap-tiap lapangan pekerjaan disesuaikan dengan
kompetensi dalam keterampilan yang harus dimiliki. Adanya peralatan utama dan
peralatan pendukung yang mewadai dapat mempengaruhi ketercapaian keterampilan
kejuruan. Jeni salat praktik di Pendidikan kejuruan disesuaikan dengan tujuan
pengajaran di dalam kurikulum. Pandu dkk (2014) menyatakan bahwa pembelajaran
praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik
dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang
diberikan dan peralatan yang digunakan. Melalui proses pembelajaran praktik yang
diberikan oleh guru produktif dapat membantu untuk mengasah ketrampilan yang
dimiliki sebagai salah satu potensi peserta didik dalam menciptakan hasil produksi.
Tujuan adanya pembelajaran praktik Tujuan adanya pembelajaran praktik
adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam
menerapkan teori atau konsep yang telah dipelajari dalam konteks dunia nyata.
Dengan kata lain, pembelajaran praktik bertujuan untuk menghubungkan antara teori
yang dipelajari di kelas dengan pengalaman praktis di lapangan atau dalam situasi
yang sesungguhnya. Pelaksanaan pembeljaaran praktik harus didukung dengan
ketersediaan alat praktik. Alat praktik digunakan untuk lebih memberikan pemahaman
yang jelas dan digunakan secara langsung oleh peserta didik. Fungsi alat praktik
dalam konteks pembelajaran atau pelatihan berfungsi untuk mendukung dan
memfasilitasi proses pembelajaran praktis, memperkuat pemahaman konsep, dan
membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk situasi dunia nyata. Budaya kerja
di tempat praktik Sekolah yaitu menerapkan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Budaya kerja ini bertujuan untuk megubah sikap dan juga perilaku SDM agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan dimasa yang
akan datang.
Laboratorium Bisnis Online di Sekolah menyediakan ruang laboratorium
dengan fasilitas yang memadai. Laboratorium bisnis online dibangun disesuaikan
layaknya perusahaan pada dunia insdustri bisnis online. Fasilitas laboratorium yang
dilengkapi dengan komputer, jaringan internet, proyektor dan ruangan ber-AC untuk
kenyamanan peserta didik dan mendukung pembelajaran serta praktik peserta didik
sebagai pemasar online. Laboratorium Bisnis Ritel di Sekolah menyediakan ruang
laboratorium dengan fasilitas yang mewadai . Laboratorium bisnis ritel dibangun
disesuaikan layaknya perusahaan pada dunia industry. Peralatan dalam bentuk mesin
modern penunjang pembelajaran transaksi dalam kegiatan praktik pemasaran seperti
cash register, Electronic Data Capture (EDC), barcode, timbangan digital, dan
perangkat lainnya.
Peralatan utama dan peralatan pendukung yang disediakan Sekolah untuk
menunjang pembelajaran bisnis online dan bisnis ritel ditata sesuai dengan kebutuhan
pesrta didik pada saat praktik. Peserta didik mampu menggunakan dan menjaga
peralatan di tempat praktik dengan baik. Berikut peralatan utama yang ada di ruang
laboratorium bisnis digital dan bisnis ritel yakni :
1) Etalase display
Etalase berfungsi sebagai rak display produk. Etalase dapat memberikan kesan
baik di mata pelanggan dan melindungi produk.
2) Meja display
Meja display berfungsi untuk tempat penyajian produk yang dijual dan
memperindah tampilan dalam toko. Meja display memberikan kemudahan pada
konsumen dalam memilih dan melihat produk yang dibutuhkan.
3) Komputer
Komputer berfungsi sebagai alat untuk praktikum. Komputer digunakan siswa
untuk pengolahan data sehingga menghasilkan output dalam bentuk informasi.
4) Cash register
Cash register berfungsi untuk mencatat ransaksi penjualan tunai dan menghitung
uang tunai yang diterima. Cash register dapat mengeluarkan hasil cetak (print)
dari struk penjualan (receipt).
5) Electric Data Capture (EDC)
EDC adalah Electronic Data Capture yang merupakan suatu mesin dengan fungsi
mendukung proses penerimaan pembayaran dari konsumen pengguna kartu debit
maupun kredit. Manfaat dari penggunaan mesin EDC adalah kemudahan
pengelolaan transaksi yang masuk ke bisnis. Karena alat tersebut dalam
mendeteksi seluruh aktivitas pembelian pelanggan dan merangkum laporan
informasinya secara singkat.
6) Timbangan digital
Timbangan digital sangat berguna untuk mengukur berat produk yang akan
dikirimkan kepada pelanggan. Dalam industri logistik, penggunaan timbangan
digital membantu dalam menghitung beban yang akan dimuat dalam truk atau
kapal. Ini dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
7) LCD dan Proyektor berfungsi untuk penjunjang proses pembelajaran praktik
dalam memproyeksikan gambar.
Adanya fasilitas peralatan utama dan peralatan pendukung praktik dapat
disimpulkan bahwa fasilitas peralatan praktik merupakan suatu yang berfungsi untuk
menunjang pencapaian tujuan akhir yakni pelaksanaan belajar mengajar menjadi lebih
kondusif, lancar serta untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal
praktik. Peralatan utama dan peralatan pendukung parktik bisnis digital dan bisnis
ritel disediakan Sekolah mempunyai tujuan yaitu menciptakan lulusan yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang berkompeten sehingga Sekolah memfasilitasi dan
menyesuaikan kebutuhan dan kapasisitas peserta didik.
4. Perangkat Ajar
a. Bahan Ajar
b. Modul/RPP
Perangkat pembelajaran yang disusun guru memakai 2 kurikulum.
5. Pelaksanaan kurikulum
Di Indonesia sudah mengalami beragam perubahan kurikulum. Pada masa
Orde Lama (Orla) atau era Presiden Soekarno berkuasa, terjadi 3 kali perubahan
kurikulum, yaitu Kurikulum Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar tahun 1964 dan Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1968. Pada masa
Orde Baru (Orba) atau pemerintahan Presiden Soeharto terjadi 6 kali perubahan
kurikulum, yaitu Kurikulum Proyek Perintis Pengembangan Sekolah 1973,
Kurikulum SD 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, dan Kurikulum Kurikulum
1975, dan Tinjauan kurikulum tahun 1997. Setelah berakhirnya masa Orde Baru atau
awal masa reformasi, terjadi tiga kali perubahan kurikulum, yaitu Perintis Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran
(KTSP) tahun 2006, dan Kurikulum 2013. mulai dari KTSP 2004. KTSP 2006,
Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 revisi sampai dengan Kurikulum Merdeka.
Perubahan kurikulum dilakukan sesuai pekembangan zaman dan kebutuhan dunia
pendidikan.
a. Kurikulum 2013 di SMKN Mojoagung
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang megarah pada
budi pekerti sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Melalui
kurikulum 2013 pemerintah mengharapkan peserta didik mampu
meningkatkan pengetahuan, menerapkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak mulia
sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Kebijakan kurikulum
2013 memuat empat perubahan pada kurikulum yaitu, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan Standar Penilaian.
Perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak pada empat model
pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif,
dan penilaian autentik yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik
kreatif, inovatif, produktif dan afektif agar dapat membawa bangsa Indonesia
maju. Kurikulum 2013 memadukan antara Pendidikan dengan kemajaun ilmu
teknologi.
SMKN Mojoagung merupakan sekolah menengah kejuruan yang
menyediakan jurusan bisnis daring dan pemasaran terdiri dari tiga rombel di setiap
tingakatan. Untuk tahun ajaran 2023/2024 SMKN Mojoagung menggunakan dua
kurikulum. Kelas X menggunakan Kurikulum Merdeka, sedangakan kelas XI dan
menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Penggunaan kurikulum yang berbeda
dikarenakan perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi
Tingakatan kelas yang menggunakan Kurikulum 2013 revisi sudah
menggunakan pembelajaarn yang berpusat kepada peserta didik, dimana guru
berperan aktif sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran, sehingga siswa akan
menjadi pusat belajar. Perangkat pembelajaran masih menggunakan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang menekankan pada fenomena alam,
fenomena sosial, fenomena seni, dan fenomena budaya. Karena tujuan Kurikulum
2013 adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam
berbagai bidang. Hasil observasi di kelas XII BDP 1 penggunaan kurikulum 2013
telah berjalan sesuai dengan tujuan. Bahkan guru telah menyiapkan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan media yang mendukung proses pemeblajaran.
Meskipun menggunakan K13, terlihat guru sudah sedikit menggunakan
pemeblajaran berdieferensiasi pada aspek materi materi, seperti penyampaian
materi dalam bentuk power point dan video.
b. Kurikulum Merdeka di SMKN Mojoagung
Program Merdeka merupakan program pendidikan yang dikembangkan
pemerintah Indonesia pada tahun 2020. Program ini merupakan perubahan dari
program sebelumnya yang dikenal dengan Kurikulum K13, Kurikulum merdeka
belajar dinilai lebih fleksibel dan efektif. (Mujab, S., & Gumelar, W. S. (2023).
Program Merdeka menekankan unsur kemandirian dan keberanian dalam belajar
siswa sekaligus memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa (Ansari, Albacer, &
Yusuf, 2022).
Dikatakan sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis, kurikulum memiliki peranan yang sangat penting bagi seorang
individu dalam bidang pendidikan karena kurikulum harus mampu dijadikan
sebagai pedoman ketercapaian pendidikan (Lince, L. (2022, May)). Kurikulum
memiliki berbagai tujuan, salah satu tujuan utama dari kurikulum itu sendiri
adalah untuk membantu peserta didik dalam mempersiapkan masa depannya
agar mampu menjadi pribadi yang memiliki kecakapan yang tinggi, memiliki
daya nalar yang tinggi serta cara berpikir kritis dan kreatif untuk diterapkan
nantinya dalam lingkungan masyarakat.
Kurikulum merdeka menjadikan pelajar harus memiliki jiwa pancasila.
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa Indonesia yangmemiliki sifat
demokrasi sebagai wujud dari nilai-nilai pancasila yang harus diterapkan
dalam satuan pendidikan. Penguatan profil pancasila bagi pelajar di
implementasikan melalui sebuah projek dengan tema demokrasi. Salah satu yang
menjadi bagian dari kurikulum merdeka yaitu adanya projekpenguatan profil
pelajar Pancasila. Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa Indonesia yang memiliki
sifat demokrasi sebagai wujud dari nilai-nilai pancasila yang harus diterapkan
dalam satuan pendidikan (Aryani et al., 2022).
Kurikulum merdeka di SMKN Mojoagung dilakukan pada kelas 10 yang
terdiri ada 14 kelas. Pada implementasi kurikulum merdeka yang dilakukan 1)
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan
kurikulum merdeka yaitu modul ajar. Modul ajar merupakan dokumen yang
menjelaskan tujuan, materi, dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
dikelas (Mujab, S., & Gumelar, W. S. (2023)). 2) penyusunan dan menyiapkan
perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka. 3) penyusunan dan
penyiapan evaluasi yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Evaluasi dilakukan
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
Di SMKN Mojoagung, siswa kelas 10 dalam kurikulum merdeka dalam proses
pembelajarannya lebih berpusat ke siswa yang mana dalam kegiatan di kelas guru
ketika memberikan materi ke siswa lebih bervariatif mulai dari memanfaatkan
media video meliputi teks, suara, narasi, music instrumental, dan gambar gerak
animasi yang dibuat semenarik mungkin. Dalam kurikulum mandiri, siswa
memproduksi media audio visual berupa film pembelajaran hingga materi arsip
yang telah diterima dengan baik oleh siswa usia itu karena kematangan mereka
dalam berpikir kritis dan pemecahan masalah kreatif (Apriliana, R., &
Rochmawati, R. (2023)). Dalam strategi pembalajaran yang dilakukan dalam kelas
menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan dalam
proyek hasil akhirnya lebih bervariatif dalam pengumpulannya mulai dari PPT,
makalah, video, dan lainnya tergantung gaya belajar siswa yang mereka sukai.
Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMKN Mojoagung
dilakukan pada hari jumat yang menggunakan tema yakni jumat raya (kegiatan
KWU diadakan acara jual beli produk yang dihasilkan oleh peserta didik), jumat
sehat, jumat rohani, jumat legi (kegiatan khotmil qur’an dengan target khatam),
dan jumat bersih. Implementasi kurikulum merdeka dengan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diterapkan di SMKN Mojoagung disambut
dengan sikap yang positif oleh peserta didik dengan mengikuti segala rangkaian
kegiatan yang diadakan di sekolah. Sehingga para peserta didik dapat secara
nyata menerapkan budaya demokrasi di lingkungan sekolah
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi Pembelajaran Praktik Lapangan (PPL) I dapat
disimpulkan bahawa kegiatan observasi dilaksanakan dalam beberapa tahap meliputi
orientasi, observasi, asistensi mengajar, praktik pembelajaran terbimbing dan refleksi.
SMKN Mojoagung merupakan sekolah menengah kejuruan yang menyediakan
jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. Tahun ajaran 2023/2024 pada kelas X
menggunakan Kurikulum Merdeka, sedangakan kelas XI dan menggunakan
Kurikulum 2013 (K13). Penggunaan kurikulum yang berbeda dikarenakan
perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi.
Di SMKN Mojoagung sesuai dengan profil pelajar pancasila yang saat ini
menjadi acuan dalam pembelajaran. Sekolah memiliki keberagaman lingkungan dan
budaya baik akademik maupun non akademik yang mengacu pada profil pelajar
pancasila baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan karakter yang baik
dan berguna bagi kehidupan sehari-hari. Keberagaman lingkungan dan budaya
tersebut mencakup aspek Keagamaan, Pendidikan kewarganegaraan, Kewirausahaan
dan Seni dan Olahraga. Implementasi kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari jumat
yang menggunakan tema yakni jumat raya (kegiatan KWU diadakan acara jual beli
produk yang dihasilkan oleh peserta didik), jumat sehat, jumat rohani, jumat legi
(kegiatan khotmil qur’an dengan target khatam), dan jumat bersih.
Sekolah Mengengah Kejuruan bertujuan untuk menciptakan lulusan yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi keahlian. Sekolah
memfasilitasi ruang Laboratorium untuk menunjang pencapaian pelaksanaan belajar
mengajar menjadi lebih kondusif, lancar serta untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam hal praktik. Peralatan utama dan peralatan pendukung praktik
bisnis digital dan bisnis ritel disediakan sesuai dengan kebutuhan layaknya mitra
usaha.
B. Saran
1. Implementasi kegiatan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Sekolah
diharapkan adanaya keberlanjutan dengan tetap memperhatikan karakteristik
peserta didik.
2. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi perlu diterapkan di kelas dengan
memusatkan pembelajaran berfokus pada peserta didik

Anda mungkin juga menyukai