PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Program latihan profesi (PLP) adalah mata kuliah kependidikan yangdilaksanakan di sekolah
dalam bentuk keterampilan melaksanakan tugas,kewajiban dan tanggung jawab guru secara
professional. PLP merupakan salahsatu mata kuliah yang tergabung dalam kelompok mata
kuliah keahlian.
Melalui mata kuliah ini para calon guru di tempa untuk mengintegrasikan wawasan
kependidikan, pengetahuan, mengenai teori kependidikan danketerampilan dasar mengajar
yang di peroleh di perkuliahan ke dalam dunia pendidikan dan pengajaran nyata di sekolah. PLP
ini di laksanakan berdasarkan kurikulum Nasional Program Sarjana Kependidikan dan Kurikulum
Tingkat Satuan. Maka dari itu dengan latihan profesi inilah mahasiswa menempa dirinya untuk
menjadi pendidik dan guru yang kompeten dan profesional.
Dalam PLP ini, calon pendidik guru bukan hanya menguasai teori kependidikan, tetapi harus
memiliki indera kepekaan pendidik, hal ini dapat ditemui dan dilatih secara langsung dalam
proses pembelajaran secara langsung dalam menghadapi suatu permasalahan pembelajaran.
Melalaui program lapanganini calon pendidik guru dapat mengintegrasikan antara ilmu
kenpendidikan dan keterampilan dasar mengajar dengan keadaan lapangan.
waktu pelaksanaan PLP yang di beri kan + 4 bulan atau 6 RPP dan dua belas kali pertemuan,
diharapkan dapat membekali pengalaman belajar serta pengalaman mengajar, karena selain
praktik mengajar, mahasiswa dituntut juga untuk belajar sendiri (self directed learning). Selain
mempelajari proses belajar mengajar, mahasiswa pun dapat mengetahui suatu bentuk
menejemen sekolah(MBS ) yakni suatu kualitas kependidikan tercipta karena ada kerjasama
dariseluruh personil sekolah. Untuk itu setiap praktikan dianjurkan untuk melakukan obser-asi
sekolah, mulai dari keadaan fisik sekolah sampai kegiatan ektrakurikuler siswa, dan mahasiswa
dituntut untuk berperan serta dalam segala bentuk kegiatan sekolah dan belajar dalam
mengenal "kehidupan sekolah" dari sudut tenaga Pendidikan.
Berdasarkan uraian tersebut mahasiswa praktikan, guru pamong, pesertadidik, dan seluruh
personel sekolah lainnya diharapkan dapat saling memberikan pengalaman pembelajaran yang
sangat berarti, sehingga dapat meningkatkan kualitas mahasiswa praktikan khususnya dan bagi
dunia pendidikan padaumumnya.
Laporan program latihan profesi ini merupakan hasil dari pelaksanaan PLP yang terpusat pada
proses belajar Mengajar (TBM) yang bertujuan dapat melahirkan calon guru-guru professional.
Laporan ini adalah bentuk pengalaman-pengalaman mahasiswa dalam mengaktualisasikan TBM
yang sebenarnya. Dengan laporan yang berisi semua dokumen sekolah yang di jadikan
tempatlatihan profesi ini, adalah sebagai bukti tindakan nyata yang didapatkan penyusundari
sekolah yang bersangkutan.
Secara khusus laporan ini merupakan syarat bagi mahasiswa praktikandalam menyelesaikan
praktik PLP dan sebagai bukti keterlibatkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan
mengaplisikan kemampuan dari hasil perkuliahan dalam membimbing peserta didik dalam
proses belajar secara aktif dan efisien.
Secara internal seorang pendidik yang baik mampu menyampaikan materi belajar di dalam
kelas dan menguasai bahan materi yang akan di sampaikannya. Interaksi antara pendidik dan
peserta didik sangat menentukan keberhasilan tugas seorang pendidik di depan kelas. Proses
belajar mengajar di katakana berhasilmanakala materi pelajaran di terima dan di mengerti oleh
guru dan peserta didik,sehingga guru dan peserta didik memiliki persepsi yang sama dan
memudahkaninteraksi dalam interaksi sosial guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru.
Selanjutnya dapat di kembangkan tiga aspek pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dengan begitu guru dan peserta didik tidak lagi dikatakan berfokus padahasil dan materi, akan
tetapi berfokus pada kualitas proses pembelajaran. Semoga PLP ini dapat memberikan
pengalaman bagi calon guru untuk meningkatkankualitas mengajar.
BAB II
TUJUAN
Tujuan umum dari program latihan profesi yaitu sebagai upaya untuk menghasilkan tenaga
baru dalam bidang pendidikan, yaitu memiliki ilmu pengetahuan, berwawasan yang luas, sikap,
perilaku, dan keterampilan yang professional sebagai tenaga pendidik, dalam rangka
menjunjung pelaksanaan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan
nasional sesuai dengan UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa tujuan
pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Yang menjadi tujuan khusus pelaksanaan Program Latihan Profesi ini adalah
1. Meningkatkan mutu akademis mahasiswa akta mengajar sebagai calon pendidik yang
professional melalui program latihan profesi (PLP).
2. Memperoleh pengalaman langsung yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yakni
proses interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber belajar, sehingga memperoleh
gambaran tentang bentuk dan jenis pekerjaan apa yang akan di jalani apabila menjadi
guru kelak.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan (disiplin ilmu) di lapangan yang direflesikan terhadap
kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tempat praktik dilaksanakan.
4. Menanamkan rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa akta IV terhadap profesinya
sebagai tenaga pendidik dan dapat menyesuaikan dirinya di masyarakat.
5. Mengkaji permasalahan bahan-bahan permasalahan yang mungkin dapat di
kembangkan sebagai bahan penelitian atau sebagai bahan kajian.
6. Ikut serta mengatasi kesulitan-kesulitan teknik edukatif dan administratif di sekolah
tempat dilaksanakan PLP.
2.3 Landasan Program Latihan Profesi
a. Landasan Akademis
1) Praktik keguruan merupakan salah satu syarat dalam penyesuaian program akta
mengajar di FKIP UNSUR.
2) Praktik keguruan merupakan kegiatan yang telah ditentukan oleh Biro Akademis
Universitas Suryakancana Cianjur.
3) Program latihan profesi merupakan suatu kegiatan yang di
laksanakan dalam waktu efektif dan singkat.
b. Pelaksanaan.
1. Pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) mahasiswa FKIP UNSUR Cianjur Tahun
2014-2015 dilaksanakan di SMAN 1 CILAKU di mulai pada tanggal 21 September.
2. Kelas yang di gunakan untuk Program Latihan Profesi adalah Kelas X, XI, XII IPA dan
IPS
Hal ini sesuai dengan keberadaan guru pamong di sekolah tersebut.
.
NPM. 88201110
PBSI
NPM. 88201110
PBSI
3.1.3 Observasi
Dalam kegiatan observasi mahasiswa berupaya mempersiapkan diri
untuk mempelajari beberapa hal mengenai:
Struktur organisasi sekolah
Kurikulum sekolah: program tahunan, jadwal formatif/sumatif. UAN, perpustakaan,
program semester dan laporan pendidikan.
Administrasi sekolah dan administrasi kelas, daftar hadir guru, daftar hadir siswa,
daftar hadir karyawan, buku induk, leger, tugas dan kewajiban guru kelas/wali kelas,
buku piket dan lain-lain.
Persyaratan hygne ekonomi: gedung halaman, letak sekolah komposisi ruangan,
mata pelajaran, serta ruang kondisi lain.
Ukuran ruang belajar: jatah ruang, ventilasi, lampu listrik
Melebar sekolah: kursi, meja, papan tulis terutama ukurannya, persyaratan edukatif,
pemasangan warna dan sifat permukaan.
Kegiatan intra dan ekstra kurikuler
Penyusunan laporan PLP, Peserta Peraktikan PLP di SMA N I Cilaku Cianjur rumusannya sebagai
berikut:
2. Mendata buku-buku sumber dan bahan-bahan pengajaran serta tugas-tugas sebelum tampil
didepan siswa
3. Membuat catatan evaluasi sebagai bahan diskusi setelah akhirnya jam pelajaran
4. Mengatur jadwal hadir siswa (absen) 5. Membuat alat peraga yang berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan masing-masing praktikan
Dalam rangka memperlancar kegiatan belajar mengajar di SMA N 1 Cilaku Cianjur, diperlukan
bangunan yang representativ serta sarana penunjang lainnya yang memadai. Alhamdullillah
fasilitas sarana dan prasarana di SMA N 1 CILAKU sudah memadai. Bahkan ketika saya sedang
menjalani PL.P pun, di sana sedang diperbaiki masjid bangun dan kelas untuk memeberikan
kenyamanan dan kelengkapan fasilitas sekolah.
Logo :
1. Bentuk dasar segi lima beraturan, merupakan symbol dari pancasila sebagai landasan Negara
Indonesia. Ini mengisyaratkan bahwa landasan dari setiap gerak dan langkah yang diusung oleh
SMAN I CILAKU selalu harus berlandaskan pada pancasila
2. Warna dasar biru, merupakan symbol dari kedalaman dan ketakterhinggaan. Ini berarti suatu
pengharapan, setelah melalui proses pendidikan diharapkan peserta didik akan memiliki
wawasan yang luas dan dalam tentang ilmu pengetahuan, keterampilan serta moral yang baik,
yang terus menerus ditingkatkan dalam waktu tak terhingga sepanjang hayat.
Selama praktik keguruan, penulis berupaya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang
ada di sekolah serta selalu menjalin hubungan yang baik dengan semua civitas akademik SMA
Negeri 1 Cilaku Cianjur. Penulis juga menyadari akan pentingnya tugas dan kewajiban yang
telah ditentukan dan disepakati baik dengan koordinator, kepala sekolah, seksi kurikulum, guru
pamong, dan rekan-rekan praktikan itu sendiri.
Pendekatan dengan guru pamong lebih sering dilakukan dalam upaya mengkonsultasikan
kondisi kelas serta materi pelajaran yang akan disampaikan pada kegiatan belajar mengajar.
Begitu juga adaptasi dengan siswa dalam upaya mengantisipasi terjadinya perilaku dan sikap
siswa yang bersifat mencoba, bahkan mencemooh atau perilaku para praktik grogi dan kaku
dalam mengajar.
Kegiatan praktik mengajar dimulai dari tanggal 21 September 2014 sampai 17 Januari 2014
diawali dengan upacara pembukaan serta para peserta mengikuti acara penerimaan PLP.
Anggota Praktikan di SMA Negeri 1 CILAKU Cianjur ini terdiri atas 21 orang, dari 4 Jurusan yaitu,
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan
Matematiku, dan Pendidikan Jasmani Kreasi dan Rekreasi (PJKR).
Kami mulai melakukan PLP dan KBM pada tanggal 18 September 2014 sesuai dengan prodi
masing-masing yang kemudian dibagi oleh WAKASEK Kurikulum berdasarkan tugas guru
pamong masing-masing. Yang digunakan selama kegiatan PLP ini yaitu Kelas X, XI. XII, IPA dan
IPS.
Adapun melaksankan PLP ini 3 kali dalam satu minggu berdasarkan jadwal yang sudah
ditentukan oleh sekolah selain melaksanakan pengajaran tetap Kami juga terkadang pernah
menggantikan dan mengisi pelajaran ketika guru pamong sedang berhalangan hadir di kelas
yang harus beliau ajar.
disampaikan pada kegiatan belajar mengajar. Begitu juga adaptasi dengan siswa dalam upaya
mengantisipasi terjadinya perilaku dan sikap siswa yang bersifat mencoba, bahkan mencemooh
atau perilaku para praktik grogi dan kaku dalam mengajar.
Pada kegiatan orientasi, observasi dan adaptasi pada umumnya tidak menghadapi masalah dan
kendala yang berarti yang pada intinya bagaimana usaha praktikan itu sendiri dalam
menyelesaikan tugasnya.. Namun meskipun demikian permasalahan tetap ada, diantaranya
banyaknya informasi dan data yang harus kami kumpulkan dari berbagi sumber, baik dari
perorangan maupun dari data yang ada, berbandingan lurus dengan waktu yang tersedia.
Selain itu kondisi pembelajaran serta materi yang penulis terima di ruang kelas jauh berbeda
dengan kondisi yang ada disekolah.
Masalah yang dihadapi dalam melaksankan praktek mengajar ini merupakan hal-hal yang wajar
terjadi karena permasalahan itu muncul akibat adanya perubahan situasi pengajaran yang biasa
dilakukan oleh gumu lalu digantikan oleh praktikam seperti penulis ini. Selain itu kurangnya
kesiapan praktikan di dalam beberapa hal karena adanya perbedaan antara kondisi
pembelajaran dan materi di ruang kelas yang berbeda dengan kondisi di sekolah. Kondisi
mental siswa di sekolah yang terkadang sulit diprediksi menjadi masalah tersendiri bagi penulis
karena kurangnya pembekalan dari kampus berkenaan kondisi psikologi siswa. Selain itu kami
menemukan berbagai macam kesulitan-kesulitan namun seiring waktu, semua masalah sedikit
demi sedikit dapat teratasi, ada beberapa hal yang menurut pandangan kami menjadi sebuah
kesulitan diantaranya
3. Adanya siswa yang kurang memperhatikan pelajaran ketika materi sedang disampaikan oleh
guru praktikan.
4. Masih ada siswa yang kurang disiplin, dalam tugas dan kewajiban sebagai siswa
5. Adanya beberapa perbedaan kondisi dan materi yang didapatkan penulis di ruang kelas
dengan situasi sebenarnya di sekolah.
Orientasi dan observasi dilaksanakn mulai tanggal 21 September 2014 setelah penyerahan
praktekan secara resmi oleh wakil dari lembaga.
Untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi yang diperlukan, kami melakukan pembagian
tugas, disamping kami mendapatkan dokumentasi program kerja SMA Negeri 1 Cilaku Cianjur
tahun 2014-2015.
Upaya pemecahan masalah yang berhubungan dengan praktek mengajar adalah sebagai
beriku :
a. Meminta saran, pendapat dan petunjuk dari guru pamong dalam menghadapi permasalahan
tersebut.
b. Mengikuti petunjuk dari guru pamong tentang masalah yang dihadapi serta mencoba untuk
melaksanakan pada saat proses belajar megajar.
c. Mengajukan pertanyaan terhadap Peserta didik yang dianggap kurang menanggapi pelajaran
atau acuh tak acuh.
d. enguasa kelas. Dengan mencoba mengadakan pendekatan secara langsung kepada siswa
yang suka gaduh di kelas, secara tidak langsung hal ini membuat suasana kelas sedikit demi
sedikit terkuasai sehingga proses pembelajaran akan baik sehingga para siswa antusias dan
semangat belajar.
g. Perbedaan kondisi ruang kuliah dengan ruang kelas di sekolah kami antisipasi dengan banyak
berkonsultasi dengan guru pamong serta guru-guru lainya, selain itu untuk menambah bekal
mengajar kami berdiskusi dengan banyak pihak serta menambah bahan bacaan guna
mengantisipasi kekurangan praktikan didalam materi ajar.
Secara historis SMA Negeri 1 Cilaku berdiri dua puluh Sembilan tahun ke belakang tepatnya
tahun 1984, yang pada mulanya diberi nama SMA N 3 Cianjur. Tentu saja dulu namanya bukan
SMA Negeri I Cilaku tetapi SMAN 3 Cianjur. Seiring perkembangan zaman SMA N I Cilaku mulai
mempercantik diri dengan menambah gedung serta fasilitas lainnya di antaranya ruang belajar,
ruang laboratorium, ruang perpustakaan, mesjid, ruang BP, ruang osis, lapangan basket, lapang
sepakbola dan lain-lain.
Dengan berjalannya waktu fasilitas di SMA negeri 1 Cilaku bertambah. lagi diantaranya ruang
komputer dan ruang lab multimedia dengan jaringan internet, kemudian renovasi mesjid telah
selesai sehingga dapat menampung lebih banyak jama'ah. Ada lab untuk fisika, biologi, dan
kimia.
4. Membudayakan K-6
1. Melakukan rapat-rapat dinas dan silaturahmi. 2. Pembagian tugas guru dan karyawan.
b. yang tidak ada akan disesuaikan dengan minat dan kemampuan. c. pembagian tugas secara
merata
c. untuk memproleh hasil Yang Optimal agar membuat analisis butir soal dan perhitungan daya
serap siswa dan kelas
d. Mengadakan tindak lanjut berupa pengajaran remedial dan pengayaan. e. Tiap guru memiliki
buku nilai yang harus dikelola sebagaimana mestinya.
6. Mengupayakan beasiswa bagi siwa yang tidak mampu dan bagi siswa yang berprestasi..
6. Meningkatkan kegiatan OSIS dan Ekstrakulikuler 7. Membentuk tim kesenian dan olahraga.
13. Guru :
h. Meningkatkan peran guru sebagai wali kelas, petugas BK dan orang tua sekolah.
e. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti kursus-kursus dalam latihan yang
relavan dengan tugasnya.
8. Sekolah berupaya memiliki dan menambah alat peraga dan media pendidikan.
9. Alat peraga yang ada dimanfaatkan secara optimal.
10. Siswa agar dirancang untuk mencoba membuat alat peraga sederhana dibawah bimbingan
guru.
11. Melalui kurikuler-kurikurer membuat kliping sebagai media pendidikan dan perpustakaan.
b. Melengkapi data-data.
a. Menjaga kebersihan.
b. Perbaikan sanitilasi.
2. Menggali sumber dana lain yang tidak memberatkan dan tidak mengikat siswa.
1. Mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah denga guru, karyawan, komite dan siswa.
3. Kerja sama dengan tookoh masyarakat, pondok pesantren, ulama dan instansi
4. Meningkatkan perran aktif dalam masyarakat melalui khotib Jum'at dan pengajian rutin.
5. Intern:
a. Hubungan kepala sekolah Sekolah dengan guru-guru dalam dan luar dinas.
Pemantapan hubungan kepala Sekolah dan guru-guru dalam dan luar dinas.
Mengembangkan sikap keterbukaan.
Mengembangkan sikap silih asuh, sislih asih, dan silih asah.
Membudayakan sikap Tut Wuri Handayani.
6. Extern:
1. Mengadakn pengajian rutin bulanan bagi seluruh tenaga pendidik dan karyawan.
1. Pembinaan Administrasi:
2. Pembinaan Kelembagaan
c. Tiap siswa wajib memiliki buku pegangan ( melalui koperasi untuk memperoleh kemudahan).
1. Melaksanakan senam pagi dan SKJ untuk guru, pegawai dan siswa.
6. Mengadakan pemeriksaan psikolog untuk siswa, kerjasama dengan yayasan konsultasi dan
bimbingan.
1. Pengelolaan Surat-surat
a. Pemantapan pengelolaan data kepegawaian, DUK kenaikan pangkat/ tingkat dan berkala.
b. Pemantapan pengolahan buku induk pegawai, komite, komite sekolah, arsip, riwayat hidup,
pekerjaan, cuti, tugas insidentil, teguran dan peringatan-peringatan.
f. Petugas harus selalu siap bila sewaktu-waktu di supervise oleh petugas yang berwenang.
2. Adanya perubahan sikap dan perilaku sehari-hari siswa dengan memperhatikan norma-
norma Islam dan peraturan yang berlaku.
8. Meningkatnya perihan nilai danem siswa kelas III dan mampu berkooperatif dengan sekolah
lain.
11. Meningkatnya rasa memiliki bagi siswa terhadap sarana dan prasarana Sekolah.
13. Meningkatnya sikap disiplin semua tenaga pendidikan dan siswa dalam melaksanakan
kewajibannya.
14. Terwujudnya kebersamaan, persaudaraan dan Ukhuwah Islamiyah demi terwujudnya SMA
Negeri I cilakufavorit.
Dengan terintegrasinya proses pembelajaran yang berbasis ICT/TI sesuai dengan tuntutan PBKL
diharapkan memberikan hasil sebagai berikut:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari hasil orientasi, observasi, dan kegiatan mengajar di SMA N 1 Cilaku Cianjur Tahun Pelajaran
2014/2015, dapat disimpulkan, di antaranya:
1. Dari segi Kelembagaan. SMA N 1 Cilaku Cianjur mampu dan layak dikategorikan sebagai salah
satu standar Lembaga Pendidikan yang dapat dijadikan barometer bagi Lembaga Pendidikan
lain yang sederajat.
2. Dari segi Administrasi, SMA N 1 Cilaku memiliki susunan yang rapi dan baik sesuai dengan
kebutuhan dan pembagian kerja masing-masing.
3. Dari segi Pembinaan, SMA N 1 Cilaku Cianjur mampu menciptakan keselarasan hubungan
baik siswa, guru, kepala sekolah, staf, dan masyarakat sekitar dengan sering diadakan kegiatan-
kegiatan pembinaan yang bersifat kemasyarakatan.
4. Dari segi sarana dan prasarana yang ada, SMA N I Cilaku Cianjur mampu memfasilitasi siswa
maupun guru dalam rangka menciptakan suasana belajar kondusif.
5. Dari ssegi tenaga pengajar/guru, SMAN 1 Cilaku Cianjur terus berusahamemposisikan para
guru, staf, dan karyawan yang terlibat dalam kepengurusaan sesuai dengan komposisi dan
kompetensinya.
6. Dari segi Keorganisasian, SMA N 1 Cilaku Cianjur memiliki banyak keunggulan baik itu OSIS
maupun organisasi lain yang berada di sekolah karena terbukti mampu meraih beberapa
kejuaraan baik intern maupun ekstern.
7. Dari segi Kurikulum, SMA N 1 Cilaku Cianjur sudah baik sehingga pembelajaran berlangsung
dengan kondusif.
4.2 Saran
4.2.1 Saran bagi Sekolah Tempat Praktik Setelah disimpulkan, penulis memberikan berbagai
saran sebagai berikut:
1. Peningkatan hubungan sosial antara individu baik siswa, guru, kepala sekolah, staf, karyawan,
maupun masyarakat sekitar walaupun sudah terjalin dan terlaksana dengan baik.
2. Peningkatan pembinaan siswa aktif organisasi oleh pembina yang telah ditentukan oleh pihak
lembaga.
3. Peningkatan keamanan dan kenyamanan saat siswa melaksanakan KBM di luar kelas maupun
dalam lingkungan sekolah.
4. Sekolah hendaknya menambah sarana dan prasana untuk pembelajaran seperti infokus,
buku bacaan baru di perpustakaan, Aula, peralatan teater
5. Pelaksanaan disiplin di sekolah terus dipertahankan dan lebih ditingkatkan terhadap peserta
didik maupun pendidik sehingga SMA N 1 CILAKU akan menjadi lebih baik lagi.
Fkip UNSUR Cianjur hendaknya mempersiapkan materi pembelajaran di ruang kuliah selalu
disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan situasi yang terjadi di sekolah sehingga ketika di
sekolah nanti mahasiswa tidak akan kebingungan dan praktek akan menjadi lebih baik dan siap.
Selain itu FKIPI UNSUR Cianjur juga hendaknya menyelenggarakan DIKLAT PLP secara terperinci
dan lengkap sebelum pelaksanaan kegiatan PLP Hal ini sangat penting dilaksanakan sebagai
pembekalan materi bagi mahasiswa agar siap dan dapat melaksanakan kegiatan PLP dengan
baik.
Seluruh praktikan hendaknya menjadikan kegiatan PLP ini sebagai sarana pelatihan peningkatan
kemampuan mengajar sehingga ketika kelak menjadi pengajar sebenarnya sudah siap dan akan
mampu menjadi guru yang baik dan profesional.