0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Tugas MK Ilmu Perilaku meninjau artikel tentang perubahan perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) pada pengguna fasilitas kesehatan BPJS sebelum dan sesudah menggunakan BPJS. Studi kasus tiga subjek menemukan perbedaan health seeking behavior sebelum dan sesudah BPJS, dipengaruhi oleh persepsi gejala dan layanan kesehatan serta pertimbangan manfaat dan pengorbanan mengunjungi dokter.
Tugas MK Ilmu Perilaku meninjau artikel tentang perubahan perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) pada pengguna fasilitas kesehatan BPJS sebelum dan sesudah menggunakan BPJS. Studi kasus tiga subjek menemukan perbedaan health seeking behavior sebelum dan sesudah BPJS, dipengaruhi oleh persepsi gejala dan layanan kesehatan serta pertimbangan manfaat dan pengorbanan mengunjungi dokter.
Tugas MK Ilmu Perilaku meninjau artikel tentang perubahan perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) pada pengguna fasilitas kesehatan BPJS sebelum dan sesudah menggunakan BPJS. Studi kasus tiga subjek menemukan perbedaan health seeking behavior sebelum dan sesudah BPJS, dipengaruhi oleh persepsi gejala dan layanan kesehatan serta pertimbangan manfaat dan pengorbanan mengunjungi dokter.
Judul artikel PERUBAHAN HEALTH-SEEKING BEHAVIOR PADA PENGGUNA
FASILITAS KESEHATAN BPJS KESEHATAN Penulis DYAH PUTRI PERTIWI & HAMIDAH Publikasi Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Link jurnal http://url.unair.ac.id/3cb97dc0 Reviewer Kelompok 1
Latar belakang Setiap negara mengingkan kemajuan di segala sektor, termasuk di
sektor kesehatan, begitu juga dengan negara Indonesia. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan yaitu fasilitas pengobatan modern milik Pemerintah sudah dilengkapi dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan adanya BPJS akan memberikan peluang yang sama kepada semua orang untuk melakukan pencarian pengobatan (health seeking behavior). Salah satu faktor yang berperan dalam kesehatan adalah perilaku, baik perilaku menjaga kesehatan (healthy behavior) maupun perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior). Ketika individu memiliki masalah kesehatan tentunya individu tersebut akan melakukan suatu upaya agar memperoleh kesembuhan atau yang kita kenal dengan health seeking behavior. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya BPJS apakah perilaku seseorang di bidang kesehatan khususnya health seeking behavior juga akan berubah?. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan health seeking behavior pada pengguna fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. Sampel Tiga orang subjek yang merupakan peserta BPJS Kesehatan dengan minimal satu kali pemanfaatan fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan tingkat satu. Metode Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data diperoleh menggunakan instrument penelitian wawancara terstuktur. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik dengan menggunakan teknik theory driven. Teknik pemantapan kredibilitas pada penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Hasil Dari 3 responden sebanyak 2 responden menunda pemeriksaan kesehatan kecuali memang setelah dilakukan pengobatan sendiri tidak ada perubahan kondisi, namun ada seorang partisipan yang sangat mempedulikan kesehatannya sehingga selalu melakukan pemeriksaan rutin. Setelah adanya BPJS, subjek lebih peduli dengan gejala yang diderita dan mempertimbangkan untuk pergi ke dokter. Adanya perubahan perilaku tersebut dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap layanan kesehatan BPJS, persepsi individu terhadap gejala yang diderita, bagaimana subjek mengenal gejala tersebut, pengaruh lingkungan bagi individu serta pemahaman individu dalam mempertimbangkan akan manfaat atau pengorbanan yang diperlukan dalam memutuskan pergi ke dokter. Diskusi - Pada hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa setiap partisipan memiliki tanggapan dan upaya yang berbeda-beda, hal ini sesuai dengan teori dari Dean (1986) dan (Widayati, 2012) yang menjelaskan tentang upaya individu jika dirasakahan ada gejala yang mengganggu kesehatannya - Health seeking behavior pada penelitian ini mengacu pada teori Ogden (2012) bahwa ada beberapa faktor pada kemunculan Health seeking behavior seseorang yaitu persepsi simtom (symptom perceptions), kognisi atau proses berpikir akan penyakitnya (illness cognitions), dari hasil penelitian menunjukkan bahwa individu sebelum menentukan akan menemui dokter melalui banyak proses. - ‘social triggers’/pemicu sosial menurut Ogden (2012) berkaitan dengan persepsi individu terhadap gejala itu sendiri dan lebih kepada akibat yang dimunculkan oleh gejala terhadap kelangsungan hidup individu tersebut, dari hasil penelitian ini subyek mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan aktivitas fisik. - Pada penelitian ini tahap akhir sebelum akhirnya subyek memutuskan mencari pengobatan melibatkan pertimbangan akan pengorbanan dan manfaat mengunjungi dokter. Setyawan menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap dan minat masyarakat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan modern (Setyawan, 2004). Kesimpulan Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan health seeking behavior pada pengguna layanan kesehatan BPJS sebelum menggunakan BPJS dan setelah menggunakan BPJS. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan bahwa proses health seeking behavior sebelum menggunakan BPJS ialah subjek cenderung menunda perilaku pencarian pengobatan dan mencoba mengabaikan gejala-gejala yang dirasa, namun jika dirasa gejala tidak membaik, individu cenderung melakukan pengobatan sendiri.Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pendekatan kuantitatif dengan mengkategorikan subjek dalam sosiodemografi, gender, pekerjaan dan lain sebagainya agar dapat memperkaya data penelitian, serta mampu menggali lebih dalam dan beragam mengenai perubahan health seeking behavior.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu