Anda di halaman 1dari 7

Theory Planned Behaviour 

(TPB)
Definisi Theory Planned Behaviour (TPB)
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA).
Dalam TRA dijelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama
yaitu attitude toward the behavior dan subjective norms (Fishbein dan Ajzen, 1975), sedangkan
dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu perceived behavioral control atau kontrol perilaku yang
dirasakan (Ajzen, 1991).

Theory of Planned Behavior (TPB) yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned


Action (TRA) (Ajzen dalam Jogiyanto, 2007). Jogiyanto (2007) Mengembangkan teori ini dengan
menambahkan konstruk yang belum ada di TRA. Konstruk ini di sebut dengan kontrol perilaku
persepsian (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan di TPB untuk mengontrol
perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan keterbatasan-keterbatasan dari
kekurangan sumber-sumber daya yang digunakan untuk melekukan perilakuny (Hsu and Chiu 2002).

Faktor-faktor Theory Planned Behaviour (TPB)


 Sikap terhadap perilaku. Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu
kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku (Lubis,2010). Individu akan
melakukan sesuatu sesuai dengan sikap yang dimilikinya terhadap suatu perilaku. Sikap
terhadap perilaku yang dianggapnya positif itu yang nantinya akan dipilih individu untuk
berperilaku dalam kehidupannya. Oleh karena itu sikap merupakan suatu wahana dalam
membimbing seorang individu untuk berperilaku.

 Persepsi kontrol perilaku. Dalam berperilaku seorang individu tidak dapat mengkontrol
sepenuhnya perilakunya dibawah kendali individu tersebut atau dalam suatu kondisi dapat
sebaliknya dimana seorang individu dapat mengkontrol perilakunya dibawah kendali individu
tersebut. Pengendalian seorang individu terhadap perilakunya disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu
tersebut seperti keterampilan, kemauan, informasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari lingkungan yang ada disekeliling individu tersebut. Persepsi terhadap kontrol
perilaku adalah bagaimana seseorang mengerti bahwa perilaku yang ditunjukkannya merupakan
hasil pengendalian yang dilakukan oleh dirinya.
 Norma Subyektif. Seorang individu akan melakukan suatu perilaku tertentu jika perilakunya
dapat diterima oleh orang-orang yang dianggapnya penting dalam kehidupannya dapat
menerima apa yang akan dilakukannya. Sehingga, normative beliefes menghasilkan kesadaran
akan tekanan dari lingkungan sosial atau Norma Subyektif.
 

Teori-teori Theory Planned Behaviour (TPB)


Komponen Theory Planned Behavior (TPB)
Kepercayaan perilaku yang memengaruhi sikap terhadap perilaku. Keyakinan perilaku adalah hal-hal
yang mendorong individu untuk bertindak. Sedangkan sikap terhadap perilaku yaitu sikap individu
terhadap perilaku yang diperoleh dari keyakinan yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut.
1. Keyakinan normatif yang mempengaruhi norma subjektif. Kepercayaan normatif adalah
norma yang digunakan orang orang yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan norma-norma subyektif menjadi sebagai individu persepsi terhadap sosialisasi yang
ada untuk menunjukkan atau tidak perilaku. Norma-norma subyektif ini identik dengan keyakinan
dari seseorang tentang perbuatan atau orang lain atau orang lain yang perlu, harus, atau tidak
boleh melakukan perilaku, dan memotivasi orang untuk mengetahui orang lain tersebut
(Michener, Delamater, & Myers, 2004)
2. Kontrol keyakinan yang memengaruhi kontrol perilaku yang dirasakan. Pengendalian
keyakinan adalah pengalaman pribadi, atau orang-orang yang akan mempengaruhi hasil
individu. Kontrol perilaku yang dirasakan adalah keyakinan bahwa individu pernah melakukan
atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu. Kontrol perilaku cerdik dan diartikan persepsi
individu yang berhubungan dengan tingkah laku tertentu (Ismail dan Zain: 2008)

Aplikasi Penerapan Theory of Planned Behavior


Penelitian sebelumnya menggunakan teori ini dalam mengetahui ada tidaknya pengaruh hubungan
independen antara indentitas diri individu dengan niatan atau rencana berperilaku. Hal ini dilakukan
karena keragu-raguan terhadap pengaruh sikap individu dalam konsumsi sayuran organik yang
dihasilkan negara. Hal ini berart intensi dan perilaku yang diteliti adalah konsumsi sayuran organik.
 Attitude Toward Behavior
Masyarakat United States bereaksi terhadap sayuran organik. Sayuran organik dianggap solusi
akan kekhawatiran penggunaan nitrogen sintetis yang telah meningkat enam kali lipat dan
produksi pestisida telah meningkat sekitar dua puluh kali (Andow dan Davis: 1989).
 Subjective Norms
Banyak orang bersedia membayar premi besar untuk makanan yang diproduksi secara organik
seperti buah organik yang dihasilkan dan vegetasi khusus. Saat ini diperkirakan perintah harga
premium semakin mengingkat. (Chadwick dkk: 1990). Banyaknya orang yang melakukan hal
tersebut turut memengaruhi keputusan individu dalam masyarakat tersebut untuk turut
membayar tinggi demi konsumsi sayuran organic.
 Perceived Behavioral Control
Pengalaman individu dalam konsumsi sayuran organik terjadi sejak akhir perang dunia II di
United States. Hal ini membuat wapsada individu dan memutuskan mengkonsumsi yang aman.
Dewasa ini, teori ini juga dapat diterapkan untuk beberapa perilaku sehat lainnya, seperti pencegahan
perilaku merokok. Komponen attitude toward behavior dari pencegahan perilaku merokok adalah
membuat perokok percaya akan hal postitif dan negative dari merokok sehingga ia memiliki
kecenderungan untuk  sadar akan konsekuensi merokok. Komponen subjective norms adalah orang-
orang disekitar perokok yang diminta atau dibuat untuk mendukung perokok berhenti merokok;
perokok juga distimulasi agar menginternalisasi bahwa ia harus berhenti merokok. Lalu, komponen  
perceived behavioral control adalah penggalian pengalaman buruk akibat merokok serta mendukung
perokok agar mengkontrol perilaku merokoknya.

Contoh Tesis yang membahas tentang Theory


Planned Behaviour (TPB)

Contoh Tesis 1 : Aplikasi Theory of Planned Behavior pada Perilaku


Pemberian ASI Eksklusif : Studi Kasus
ASI Eksklusif bermanfaat bagi ibu, bayi, dan masyarakat. Salah satu intervensi untuk mencegah
kematian bayi yaitu pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan. Sementara itu
cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target. Tujuan penelitian adalah
mengaplikasikan Theory of Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan hubungan antara sikap,
norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku dengan niat dan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode penelitian studi kasus terpancang. Penelitian
dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, dengan mengambil 14 desa dari 177
desa. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2016. Sasaran penelitian adalah ibu yang
mempunyai bayi berusia antara 6-12 bulan dan stakeholders program ASI Eksklusif di Puskesmas
dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif.
Pengumpulan data dilakukan melalui kajian dokumen, observasi partisipasi, wawancara mendalam
dan fokus group diskusi (FGD). Wawancara mendalam dilakukan terhadap 49 informan terdiri dari ibu
menyusui dari bayi berusia 6-12 bulan sebanyak 30 orang dan stakeholders program ASI Eksklusif
sebanyak 19 orang. Analisis data menggunakan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPB memberikan kerangka untuk menjelaskan dimensi utama
dari perilaku pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Sikap, norma subjektif dan persepsi kendali
perilaku secara kolektif berhubungan dengan niat perilaku dan niat merupakan anteseden langsung
dari perilaku pemberian ASI Eksklusif. Saran: meningkatkan cakupan program pemberian ASI
Eksklusif dapat dilakukan dengan membantu memperbaiki sikap positif, merubah norma subjektif
untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif, memperbaiki kendali perilaku yang dirasakan, dan
memperkuat niat pemberian ASI Eksklusif.

Contoh Tesis 2 : Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam


Membangkitkan Niat Pasien untuk Melakukan Operasi Katarak
Pembedahan adalah tindak lanjut dari diagnosis. Pendapatan terbesar di Klinik berasal dari operasi.
Nomor pasien yang menderita katarak yang tidak menjalani operasi katarak mempengaruhi
pendapatan dari Klinik. Masalah dalam penelitian ini jumlah penderita katarak yang tinggi yang tidak
menjalani operasi katarak dengan rata-rata 50,7% per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengklarifikasi pengaruh Theory of Planned Behavior dalam menghasilkan intensi untuk menjalani
operasi katarak di antara pasien. Populasi yang diteliti adalah pasien yang memenuhi syarat untuk
operasi katarak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling aksidental dengan
jumlah 67 responden. Pengumpulan data adalah dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil menunjukkan bahwa variabel sikap memiliki pengaruh dominan terhadap niat untuk menjalani
operasi katarak, dengan nilai dari ? = 0,379. Variabel kedua adalah kontrol perilaku yang dirasakan
dengan nilai ? = 0,258, dan ketiga variabel adalah norma subyektif dengan nilai ? = 0,246. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel sikap terhadap perilaku adalah faktor dengan pengaruh
dominan pada niat untuk menjalani operasi katarak. Akhirnya itu Diharapkan Klinik Mata Mojoagung
dapat meningkatkan sikap, persepsi kontrol perilaku dan norma subyektif pasien.

Contoh Tesis 3 : Analisis Theory Of Planned Behavior dalam


Pemilihan Produk Makanan Berlabel Halal Di Kota SEMARANG
Penelitian ini bertujuan untuk menguji actual purchase konsumen terhadap produk berlabel halal
dengan menggunakan Theory of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu
actual purchase ( 2 item), attitude ( 4 item), subjective norm (3 item), dan perceived behavior control
(3 item).
Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling, dengan 120 responden. Kemudian data
dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, analisis linier regresi
berganda, dan uji kelayakan model. Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel
attitude, subjective norm, dan perceived behavior control berpengaruh positif terhadap actual
purchase dengan koefisien nilai regresi masing – masing adalah 0.293 , 0.216 , dan 0.146.
Seperti halnya penelitian yang lain, penelitian ini juga mempunyai keterbatasan yaitu memiliki sampel
yang terbatas, selain itu juga tidak memenuhi uji normalitas pada asumsi klasik. Hal ini disebabkan
karena dalam penelitian menilai konsumen dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu sudut
pandang konsumen muslim dan non muslim terhadap produk halal. Sehingga untuk penelitian
selanjutnya diharapkan peneliti lebih memokuskan penelitian yang akan diambil.

Contoh Tesis 4 : Pengujian Pengaruh Theory Of Planned


Behavior Dan Tingkat Pemahaman Mengenai Chartered
Accountant Terhadap Niat Mahasiswa Untuk Mengambil
Sertifikasi Chartered Accountant (Studi Kasus pada Mahasiswa
Akuntansi Angkatan 2012 dan 2013 Universitas Negeri Yogyakarta)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh: (1) Sikap pada Chartered Accountant (CA), (2)
Norma Subjektif pada CA, (3) Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan (4) Tingkat Pemahaman
Mengenai CA terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, serta (5) Sikap, Norma
Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan Tingkat Pemahaman Mengenai CA secara
bersama-sama terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA. Penelitian ini termasuk
penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah 167 mahasiswa program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2012 dan 2013 dengan sampel penelitian
sebanyak 120 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan proportionate stratified random
sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Uji prasyarat analisis meliputi
uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sikap pada CA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat
Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 0,907 +
0,109X1, t hitung = 3,185 dan signifikansi = 0,001 serta R2= 0,079, (2) Norma Subjektif pada CA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA,
ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 3,120 + 0,120X2, t hitung = 2,382, dansignifikansi =
0,010, serta R2= 0,046 (3) Kontrol Perilaku Persepsian pada CA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan t hitung = 1,701 dan
signifikansi = 0,046, (4) Tingkat Pemahaman Mengenai CA tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Niat Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan t hitung = 1,210 dan
signifikansi = 0,115, (5) Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian pada CA dan Tingkat
Pemahaman Mengenai CA secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat
Mahasiswa untuk Mengambil Sertifikasi CA, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y= -1,392 +
0,095X1 + 0,077X2 + 0,136X3 + 0,021X4, F hitung = 4,340, dan signifikansi =0,005 serta R2= 0,131.
Contoh Tesis 5 : Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam
Membangkitkan Niat Pasien Untuk Melakukan Operasi Katarak
Pembedahan adalah tindak lanjut dari diagnosis. Pendapatan terbesar di Klinik berasal dari operasi.
Jumlah pasien yang menderita katarak yang tidak menjalani operasi katarak mempengaruhi
pendapatan dari Klinik. Masalah dalam penelitian ini adalah tingginya jumlah pasien katarak yang
tidak menjalani operasi katarak dengan rata-rata 50,7% per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengklarifikasi pengaruh Theory of Planned Behavior dalam menghasilkan niat untuk menjalani
operasi katarak pada pasien. Populasi yang diteliti adalah pasien yang memenuhi syarat untuk
operasi katarak. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling aksidental dengan
jumlah 67 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis dilakukan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap
memiliki pengaruh dominan terhadap niat untuk menjalani operasi katarak, dengan nilai ? = 0,379.
Variabel kedua adalah kontrol perilaku yang dirasakan dengan nilai ? = 0,258, dan variabel ketiga
adalah norma subyektif dengan nilai ? = 0,246. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel
sikap terhadap perilaku adalah faktor dengan pengaruh dominan pada niat untuk menjalani operasi
katarak. Akhirnya diharapkan Klinik Mata Mojoagung untuk meningkatkan sikap, persepsi kontrol
perilaku dan norma subyektif pasien.

Contoh Tesis 6 : Intensi Mencontek Ditinjau dari Theory Of Planned


Behavior
Perilaku mencontek masih saja dilakukan oleh para pelajar di Indonesia, dari SD sampai perguruan
tinggi bahkan kalangan masyarakat umum pun juga ada yang melakukannya. Theory of planned
behavior dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku mencontek. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi intensi mencontek dengan menggunakan TPB. Desain yang digunakan
kuantitatif prediktif dengan menggunakan skala TPB dan skala intensi mencontek. Jumlah subjek
sebanyak 211 orang, teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah cluster sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara TPB dengan intensi
mencontek, dan menunjukkan bahwa TPB dapat digunakan untuk memprediksi intensi mencontek (R
= 0.57 ; P = 0.000), dengan kontribusi yang diberikan oleh komponen sikap sebesar 0.327 ? (23.5%),
norma subjektif sebesar 0.321 ? (21.8%), dan kontrol perilaku yang dirasakan sebesar 0.220 ?
(11.7%).

Contoh Tesis 7 : Theory Planned Of Behaviour Sebagai Variabel


Anteseden Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi
Berwirausaha
Lulusan sarjana yang semakin meningkat dan lapangan kerja yang terbatas menyebabkan timbulnya
pengangguran. Salah satu solusi dalam memecahkan masalah tersebut adalah dengan
berwirausaha. Kewirausahaan banyak ditekankan pada generasi muda, karena orang muda memiliki
segudang ide yang terus berkembang dan mencari suatu yang berbeda dengan yang lain. Oleh
karena itu perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha melalui
pandangan teory perilaku Ajzen.
Intensi Berwirausaha adalah kepedulian atau ketertarikan seseorang terhadap hal-hal
kewirausahaan. Jika telah diketahui faktor mana yang berpengaruh pada intensi berwirausaha maka
seseorang dapat termotivasi untuk menjadi wirausahawan melalui faktor-faktor tersebut. TPB Ajzen
adalah teori yang menjelaskan perilaku manusia, yang mengandung tiga hal yaitu pertimbangan,
kehendak, dan perilaku. pertimbagan terdiri dari 3 dimensi, yakni attitude toward behaviour, subjective
norm, dan perceived behaviour control. Dari ketiga dimensi tersebut dapat diketahui dimensi mana
yang berpengaruh pada faktor-faktor yang mendorong minat wirausaha.
Penelitian ini melakukan analisisis tentang pengaruh faktor pendidikan, pengalaman kerja, keluarga,
attitude toward, subjective norm, perceived behaviour control. Tujuan dari penelitian ini untuk
menjawab pertanyaan yaitu apakah variabel pendidikan memiliki pengaruh pada attutude toward,
subjective norm, dan , perceived behaviour control, apakah variabel pengalaman kerja memiliki
pengaruh attutude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control, apakah faktor keluarga
memiliki pengaruh attutude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control, dan apakah
variabel anteseden attitude toward, subjective norm, dan perceived behaviour control memiliki
pengaruh pada minat berwirausaha..
Penelitian ini mengambil populasi sejumlah 79 mahasiswa hibah pengajaran kelas kewirausahaan (A
dan B) S 1 FE Reguler Universitas Sebelas Maret. Metode pengumpulan data adalah dengan
kuesioner yang diberikan secara langsung kepada responden. Alat uji analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan analisis jalur melalui progam SPSS For Windows 11,5.

Contoh Tesis 8 : Teori Tindakan Reasoned dan Teori Perilaku yang


Direncanakan (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku)
Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) dari Ajzen dan Fishbein
masih relatif baru, dan kurang banyak digunakan dan kurang banyak dikenal. Namun pada saat
sekarang teori ini banyak digunakan oleh peneliti pada berbagai bidang disiplin ilmu antara lain,
manajemen sumber daya manusia, marketing dan penelitian sosial lainnya. Theory Of Reasoned
Action dan Theory of Planned Behavior merupakan suatu teori yang menjelaskan tentang perilaku
manusia. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara
yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia.

Contoh Tesis 9: Aplikasi Theory Of Planned Behavior dalam


Membangkitkan Niat Berwirausaha (Studi Kasus di Fakultas
Ekonomi Unpaz, Dili Timor-Leste)
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh aplikasi theory of planned behavior dalam
membangkitkan niat berwirausaha. Penelitian ini dilakukan untuk membantu Fakultas Ekonomi
Universitas da Paz di Timor Leste sebagai dasar mengambil keputusan dalam memberikan kontribusi
bagi ilmu pengetahuan dalam hal berwirausaha.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang lulus dari program mata kuliah Kewirausahaan.
Teknik dalam penentuan anggota sampel menggunakan teknik proportionate stratified random
sampling. Penentuan ukuran sampel berdasarkan rumus Taro Yamane yaitu sampel sebanyak 94
orang dengan jumlah indikator penelitian sebanyak 12 yang semua tertuang dalam bentuk
pernyataan pada kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen X2 adalah variabel yang
dominan pengaruhnya terhadap niat berwirausaha, dengan nilai beta sebesar 0,342 dan variabel
yang menduduki diposisi ke dua adalah variabel kontrol perilaku (X3), dengan nilai beta 0,276, dan
peringkat ketiga sekaligus yang memiliki pengaruh paling kecil adalah sikap dengan nilai beta
sebesar 0,218.
Analisis kelayakan model menunjukkan nilai R2 sebesar 0.604, yang dapat diartikan bahwa 60,4
persen variasi atau baik buruknya Niat berwirausaha mampu dijelaskan Sikap (X1), Norma subjektif
(X2), dan Kontrol perilaku X3 secara bersama-sama, sementara sisanya 39,6 persen dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Implikasi dari hasil penelitian yang dapat dikemukakan adalah semakin memahaminya aplikasi theory
of planned behavior maka semakin meningkat niat berwirausaha oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Oleh karena itu Fakultas Ekonomi sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki sikap, norma
subyektif dan pengontrolan perilaku mahasiswa, dan juga harus memperluas jurusan yang terfokus
pada entrepreneurship sehingga dapat membangkitkan niat berwirausaha.

Contoh Tesis 10 : Implementasi The Theory Of Planned


Behavior Terhadap Perilaku Pembelian Produk Kosmetik Ramah
Lingkungan
Penelitian ini menjelaskan tentang perilaku pembelian ramah lingkungan terhadap produk kosmetik
ramah lingkungan, dengan menggunakan model The Theory of Planned Behavior sebagai landasan
teoritis. Data yang diolah dalam penelitian ini berjumlah 275 responden dan hasil dianalisis
menggunakan program SPSS 23.0. hasil menunjukkan bahwa behavioral belief berpengaruh secara
positif terhadap attitude, normative belief memiliki pengaruh positif terhadap subjective norms dan
control belief berpengaruh secara positif terhadap perceived behavioral control. Green purchase
intention secara simultan dipengaruhi oleh ketiga prediktor attitude, subjective norms dan perceived
behavioral control. Secara parsial, attitude memiliki pengaruh paling besar terhadap green purchase
intention. Hasil menunjukkan bahwa green behavior dipengaruhi secara positif oleh perceived
behavioral control dan green purchase intention. Efek mediasi dari green purchase intention
ditemukan antara perceived behavioral control terhadap green behavior. Hasil analisis ANOVA
menunjukkan bahwa perbedaan variasi dalam kelompok jenis kelamin, usia dan pendapatan perbulan
memiliki pengaruh terhadap control belief. Perbedaan variasi pada kelompok pendapatan perbulan
turut mempengaruhi normative belief.

Anda mungkin juga menyukai