Anda di halaman 1dari 3

Indikator Kinerja (Input-Proses-Output-Outcome)

Posted on Maret 30, 2010 by danang651


INDIKATOR KINERJA INPUT
Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya
yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan
Contoh:
1.Jumlah dana yang dibutuhkan
2.Tenaga yang terlibat
3.Peralatan yang digunakan
4.Jumlah Bahan yang digunakan
INDIKATOR KINERJA OUTPUT
Dengan membandingkan keluaran dapat dianalisis apakah kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana.
Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan
sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup
dan sifat kegiatan instansi.
Contoh:
1.Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan / peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
2.Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung /jembatan yg dibangun meter panjang
– jalan yang dibangun/rehab
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran. Indikator outcome lebih utama
daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu secara outcome kegiatan
telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut
kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh
dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar
bagi masyarakat.
Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
1. Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
2. Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
3. Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
INDIKATOR KINERJA BENEFIT
Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indicator hasil/outcome. Manfaat tersebut baru
tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Indikator manfaat
menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal
(tepat waktu, lokasi, dana dll)
Contoh:
1.Peningkatan hal yg positif dlm jangka menengah dan jangka panjang
– % Kenaikan Lapangan kerja
– Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat
2. Penurunan hal yang negatif dlm jangka panjang
– Penurunan Tingkat Penyakit TBC
– Penurunan Tingkat Kriminalitas
– Penurunan Tingkat Kecelakaan lalulintas
INDIKATOR KINERJA DAMPAK
Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti
halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.
Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran kenapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro
pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.
Contoh:
1. Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
2. Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
Persyaratan Indikator Kinerja:
SMART
1. SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
2. MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”)
3. ATTAINABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)
4. RELEVANT (information needs of the people who will use the data)
5. TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision)

PENGERTIAN INPUT, PROSES,


OUTPUT, DAN OUTCOME DALAM
KEGIATAN PENDIDIKAN

Bagaimana pun kegiatan pembelajaran, sebenarnya ada tiga hal utama hendak diberdayakan yaitu input,
proses dan output atau outcome. Kadang, susah membedakan arti kata output dengan outcome.
Sehingga pemakaian kedua kata ini sering salah.

Input adalah semua potensi yang ‘dimasukkan’ ke sekolah sebagai modal awal kegiatan pendidikan
sekolah tersebut. Berkaitan dengan siswa, input adalah ‘siswa baru’ yang diterima dan siap
dididik/diberdayakan.

Input kelas VII SMP adalah lulusan SD yang diterima. Input Kelas VIII adalah siswa kelas VII yang naik
kelas, dan seterunya.

Proses adalah serangkaian kegiatan pendidikan yang dirancang secara sadar dalam usaha meningkatkan
kompetensi input demi menghasilkan output dan outcome bermutu.

Contoh wujud proses pendidikan formal: pembelajaran, pembinaan mental, pengembangan diri (oleh pihak
sekolah), pelatihan, penugasan, dan sebagainya.

Output adalah
(1) hasil langsung dan segera dari pendidikan (Kaluge,2000) atau
(2) jumlah atau units pelayanan yang diberikan atau jumlah orang-orang yang telah dilayani (Margaret C,
Martha Taylor dan Michael Hendricks,2002); atau
(3) hasil dari aktifitas, kegiatan atau pelayanan dari sebuah program, yang diukur dengan menggunakan
takaran volume/banyaknya (NEA, 2000).
Outcome adalah
1. efek jangka panjang dari proses pendidikan misalnya penerimaan di pendidikan lebih lanjut, prestasi dan
pelatihan berikutnya, kesempatan kerja, penghasilan serta prestise lebih lanjut (Lauren Kaluge,2000) atau
2. respon partisipan terhadap pelayanan yang diberikan dalam suatu program (Margaret C, Martha Taylor dan
Michael Hendricks,2002); atau
3. dampak, manfaat, harapan perubahan dari sebuah kegiatan atau pelayanan suatu program (NEA, 2000).
Dalam definisi lain dikatakan bahwa Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka pendek, sedangkan
outcome adalah hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek.
Untuk membedakan output dengan outcome, perhatikan tabel berikut (misalkan untuk perguruan tinggi
jrusan pendidikan matematika)
Output Outcome
Banyak guru matematika yang diwisuda (lulusan Tingkat serapan pengguna jasa/lembaga pendidikan
sarjana pendidikan) terhadap lulusan/diterima sebagai guru/bekerja sesuai
profesi
Banyak kegiatan di luar perkuliahan, misalnya Banyaknya rekomendasi penelitian yang dipakai
penelitian, pengabdian masyarakat masyarakat;
 Banyaknya kegiatan pengabdian yang diapresiasi
masyarakat, misalnya perguruan tinggi tersebut selalu
diminta membuat seminar, pelatihan, ceramah,
bimbingan, dsb

Atau perhatikan ilustrasi berikut:

Pada diagram di atas output berkenaan dengan dua aspek:

1. What we do: apa yang kita produksi/hasilkan, dan


2. Who we reach: siapa orang yang menjadi sasaran kita.

Sedangkan outcome lebih mencakup kepada berbagai hasil ( results) yang harus tercapai dalam jangka
pendek dan menengah serta dampak (impact) jangka panjang.
Otcomes jangka pendek adalah pembelajaran (learning) meliputi:
1. Awareness (kesadaran)
2. Knowledge (pengetahuan)
3. Attitudes (sikap)
4. Skill (keterampilan), dst
Otcomes jangka menengah adalah aksi (action) meliputi:
1. Behavior (Perilaku)
2. Practice (Profesi/praktek)
3. Decision Making (Pengambil kebijakan), dsb
Otcomes jangka panjang kondisi yang diharapkan (conditions) meliputi:
1. Kondisi ekonomi
2. Kondisi social
3. Kondisi sipil
4. Keadaan lingkungan
Jika memikirkan kompetensi inti yang ditagih kurikulum 2013 yaitu sikap, kognitif dan keterampilan,
pembelajaran saat ini adalah upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan potensi diri input menuju
terbentuknya output dan outcome yang memenuhi standar sebagaimana tertera pada diagram di atas.

Sumber:
Dokumen kurikulu 2013
http://www.uwex.edu

Anda mungkin juga menyukai