Anda di halaman 1dari 7

TUJUH SUBSISTEM MENURUT DOROTHY E.

JHONSON

TUGAS ANALISA DAN IMPLEMENTASI

oleh

Istna Abidah Mardiyah

NIM 152310101070

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2015
A. Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan


pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan KDM, dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan. Asuhan keperawatan (DPP PPNI, 1999):

Asuhan keperawatan dilaksanakan dalam bentuk proses keperawatan yang


meliputi tahap:

1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan

3. Perencanaan (intervensi)

4. Pelaksanaan (implementasi)

5. Evaluasi (formatif/proses dan sumatif)

B. Tujuh subsistem menurut Drothy E. Johnson

Subsistem merupakan bagian pembentuk suatu sistem dengan tujuan


khusus dan berfungsi yang saling berhubungan dengan subsistem yang lain
sehingga dapat mencapai tujuannya. Subsistem tidak dapat dipisahkan dengan
sistem yang lainnya karena subsistem saling melengkapi satu sama lain. Jika ada
salah satu subsistem yang tidak berfungsi maka akan mempengaruhi subsistem
yang lainnya tidak bisa berjalan dengan baik. Tujuh subsistem menurut Dorothy
E. Johnson, yaitu :

1. Subsistem Attachement
2. Subsistem Dependency
3. Subsistem Ingestive

4. Subsistem Eliminative

5. Subsistem Sexsual

6. Subsistem Agresive

7. Subsistem Achievement

Analisa :

1. Subsistem Attachement

Subsistem ini membentuk landasan semua organisasi sosial,


memberikan kelangsungan hidup (survival) dan keamanan (security).
Konsekuensi dari subsistem ini adalah inklusi sosial, kedekatan (intimacy),
pembentukan dan pemeliharaan ikatan sosial yang kuat. Analisa dalam
asuhan keperawatan :

Pengkajian meliputi semua organisasi social yang membentuk


kedekatan dn pemeliharaan ikatan social yang kuat. Dengan mengkaji
secara sistematis untuk menetukan masalah social dalam memberikan
kelangsungan hidup. Penerapannya dapat dengan mengumpulkan
informasi yang lengkap dan akurat tentang keadaan pasien, menentukan
masalah dan kesehatan pasien. Dengan diagnosa keperawatan yang
berfokus pada kebutuhan pasien dalam membentuk landasan organisasi
social untuk kelangsungan hidup dan pemenuhan keamanan pasien.
Perencanaan atau intervensi yang telah dipertimbangkan secara matang
berdasarkan hasil pengumpulan data dan diagnosa yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini direncanaakan guna membentuk dan memelihara ikatan
social yang kuat. Kemudian dilaksanakan atau diimplementasikan
berdasarkan perencanaan, dengan pertimbangan konsekuensi yaitu inklusi
social dan kedekatan sosial. Tahap terakhir adalah evaluasi mengenai
tindakan-tindakan yang sudah diimpelementasikan sebelumnya.

2. Subsistem Dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu
mengembangkan perilaku yang memerlukan respon pengasuhan.
Konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan
dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari
hamper, bergantung total kepada orang lain kearah bergantung total
kepada orang lain kearah bergantung kepada diri sendiri dengan derajat
yang lebih besar. Jumlah interpedency tertentu adalah penting untuk
kelangsungan kelompok social. Analisa dalam asuhan keperawatan :
Pengkajian keperawatan dalam hal ini meliputi perilaku pasien
yang memerlukan respon pengasuhan. Pengkajian dilakukan secara
sistematis dalam menentukan masalah pasien. Dilakukan untuk
memandirikan pasien dalam memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga
tidak bergantung kepada perawat dan orang sekitarnya. Diagnosa
keperawatan berfokus pada pemenuhan kebutuhan pasien dalam
kelangsungan hidup pasien. Memandirikan pasien agar mampu memenuhi
kebutuhannya sehingga tidak bergantung total kepada orang lain.
Perencanaan atau intervensi berfokus pada jumlah interpendency tertentu,
dengan mengubah perilaku pasien kearah yang lebih baik. Penerapan atau
implementasinya dilakukan pada pasien-pasien yang membutuhkan
pengasuhan dengan memberikan tindakan, bantuan fisik, pengarahan dan
pelatihan yang bertujuan untuk memandirikan pasien. Tahap terakhir
adalah evaluasi mengenai konsekuensi dalam implementasi hal tersebut
seperti bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik.

3. Subsistem Ingestive
Subsistem ini mencakup semua hal yang berhubungan dengan pola
makan. Kapan, apa, dan bagaimana kita makan dan mengatur pola makan
kita. Analisa dalam asuhan keperawatan :
Pengkajian keperawatan disini mengkaji tentang pola makan
pasien. Disini perawat memberikan informasi yang akurat tentang kapan,
apa, bagaimana cara pola makan yang baik dan benar demi kesembuhan
pasien. Diagnosa keperawatan yaitu dengan memberikan pengarahan yang
berfokus pada pola makan pasien dalam pemenuhan kabutuhan sehari-
harinya. Sehingga pasien diharapkan untuk mampu memenuhi pola
makannya sendiri untuk kedepannya. Perencanaan yang di lakukan dengan
menetapkan prioritas, tujuan dan tindakan yang diberikan pada pasien
mengenai pola makan pasien yang baik dan benar. Penerapan atau
implementasinya yaitu dengan memberikan tindakan, pengarahan dan
pelayanan yang dapat membantu pasien sehingga dapat mengubah pola
makannya kearah yang baik. Tahap terakhir adalah evaluasi pada tindakan
yang telah dilakukan tersebut.

4. Subsistem Eliminative
Dalam subsistem ini pasien harus bisa menyeleksi pola dan
perilaku yang dapat memperburuk kesehatannya. Analisa dalam asuhan
keperawatan :
Pengkajian ini mengkaji tentang semua pola buruk pasien yang
dapat memperngaruhi kesehatannya. Misalnya merokok. Disini asuhan
keperawatan mengkaji tentang perilaku pasien dengan memberikan
informasi yang akurat tentang bahaya merokok demi kesehatan pasien.
Diagnosa keperawatan dilakukan berfokus pada pembaharuan perilaku
pasien dalam perilakunya sehari-hari. Perencanaan dilakukan dengan
memprioritaskan, tujuan tindakan yang diberikan kepada pasien agar
pasien berperilaku lebih baik agar mencapai tingkat kesehatan yang baik.
Penerapan atau implementasinya dimulai dengan memberikan pengarahan
dan tindakan yang dapat merubah perilaku pasien tersebut. Tahap terakhir
adalah evaluasi.

5. Subsistem Seksual
Menciptakan hubungan saling mencintai dan menyayangi.
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan
kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan
mating, system respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis
kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku
berdasar prinsip jenis kelamin. Analisa dalam asuhan keperawatan :

Pengkajian ini mengkaji tentang kasih sayang perawat terhadap


pasien dan begitu sebaliknya kasih sayang pasien terhadap perawat. Agar
menciptakan hubungan yang harmonis dalam melakukan perawatan.
Diagnosa keperawatan dilakukan dengan menciptakan hubungan yang
harmonis agar pasien nyaman dalam perawatan sehingga pasien bisa cepat
sembuh, perencanaan yang dilakukan dengan melayani pasien dengan
penuh kasih sayang tanpa membeda-bedakan tingkatan kelas. Penerapan
atau implementasi yang dilakukan dengan memberikan tindaka-n-tindakan
dengan penuh kasih sayang sehingga menciptakan kenyamanan. Tahap
terakhir adalah evaluasi pada kesembuhan pasien.

6. Subsistem Agresive
Subsistem aggressive adalah perlindungan (protection) dan
pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli
ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran
perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi
memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun,
masyarakat meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode
perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan
dilindungi. Analisa dalam asuhan keperawatan :
Pengkajian yang dilakukan yaitu dengan melindungi pasien dalam
bahaya. Memberikan informasi yang akurat kepada pasien yang sifatnya
tidak merugikan pasien. Dalam hal ini pasien berhak berperilaku dengan
tegas menangkal ancaman-ancaman bagi diri pasien. Diagnose
keperawatan berfokus pada perlindunga pasien. Perencanaan yang
dilakukan adalah memberikan perawatan yang sifatnya melindungi pasien
dan tidak mengancam pasien. Penerapannya adalah sdengan menghormati
privasi-privari pasien dan melindungi pasien dari ancaman-ancaman
bahaya. Evaluasi yang dilakukan bertejuan untuk melindungi pasien.

7. Subsistem Achievement

Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan.


Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada
beberapa standar kesempurnaan . cakupan perilaku prestasi termasuk
kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social. Analisa dalam
asuhan keperawatan adalah :

Pengkajian yang dilakukan dengan mengontrol aspek pribadi atau


lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan. Diagnose kperawatan
berfokus padsa tingkat capaian kesehatan, capaian apa saja yang sudah
bisa dicapai oleh pasien. Perencanaan dilakukan dengan mencakup
perilaku prestasi intelektual, fisik kreatif, mekanis dan sosial. Penerapan
atau implementasinya dilakukan dengan memberikan tindakan tindakan
yang dapat meningkatkan kreatifitas pasien untuk dapat mencapai
kesehatan pasien. Tahap terakhir adalah mengevaluasi tindakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai