Anda di halaman 1dari 15

SENAM UNTUK NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK

PAIN) PADA LANSIA

FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

1. PENGERTIAN Gerakan-gerakan yang dapat mencegah terjadinya nyeri pada daerah


servikal (leher bagian belakang), dorsal, lumbal-sakral dan koksigeal
(mulai punggung bagian bawah sampai tulang ekor) yang menyebar ke
bahu, panggul, dan anggota gerak.
2. TUJUAN a. Mengurangi serangan nyeri
b. Merelaksasi otot punggung bagian bawah
c. Mencegah kontraktur (kekakuan)
3. INDIKASI Lansia dengan masalah pada daerah pungung bawah
4. KONTRAINDIKASI Lansia dengan gangguan osteoporosis berat
5. PERSIAPAN PASIEN a. Posisi rileks
b. Memakai baju yang tidak ketat (longgar)
c. Tidak terdapat keluhan nyeri
d. Dilakukan sesuai tahapan
6. PERSIAPAN ALAT Kursi dan peralatan yang mendukung
7. CARA KERJA 1. Posisi istirahat/pemanasan untuk meringankan dan
memudahkan tekanan otot punggung bagian belakang,
kegiatannya :
a. Berpeganganlah pada kursi bagian belakang, posisi
jongkok dengan punggung lurus (lihat gambar 1). Lakukan
selama 30 detik kemudian berdiri selama 2-5 menit.
Gerakan ini berguna untuk mengistirahatkan bagian
belakang dengan meluruskan tulang punggung dan tulang
panggul.
b. Dududklah di kursi sendiri dengan telapak kaki datar di
lantai. Tekuklah badan dengan posisi kepala mencium
lutut (lihat gambar 2). Lakukan posisi tersebut selama 30
detik dan duduk tegak kembali selama 2-5 menit. Latihan
ini bias menyebabkan pusing sehingga perlu hati-hati.

c. Letakkan punggung diatas lantai yang rata dan kedua betis


diatas kursi (lihat gambar 3). Lakukan gerakan ini selama
15 menit.
2. Gerakan latihan inti untuk pemula :
a. Letakkan punggung di lantai dengan lutut ditekuk dan
kedua tangan diletakkan dibelakang leher. Telapak kaki
dalam posisi datar di lantai (lihat gambar 4). Tarik nafas
dalam dan rileks. Berikan tekanan kecil pada bagian
punggung di lantai, kencangkan bagian perut dan pantat
dengan posisi kedua tangan lurus di lantai dan telapak
tangan menghadap ke bawah (lihat gambar 5). Hal ini
akan menyebabkan ujung bawah tulang panggul berotasi
ke depan dan meratakan punggung di lantai. Lakukan
latihan ini selama 5 detik dengan santai.

b. Letakkan punggung di lantai dengan lutut di tekuk dan


telapak kaki datar di lantai. Tarik nafas dalam dan rileks.
Angkat dan tarik salah satu lutut ke dada bila
memungkinkan (sesuai kemampuan) dengan kedua tangan
(lihat gambar 6). Lakukan latihan ini selama 3 detik.
Setelah itu kaki diluruskan. Kemudian kembali pada posisi
awal. Lakukan lagi untuk lutut sebelahnya.

c. Letakkan punggung di lantai dengan lutut rileks dan


telapak kaki datar di lantai. Tarik nafas dalam dan rileks.
Angkat dan tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke dada
bila memungkinkan atau sesuai kemampuan (lihat gambar
7). Lakukan latihan ini selama 3 detik, setelah latihan kaki
diluruskan kembali dan rileks.
d. Letakkan punggung di lantai dengan lutut di tekuk, tangan
lurus telapak tangan menghadap ke bawah dan telapak
kaki datar di lantai

Tarik nafas dalam dan rileks. Tarik salah satu lutut ke dada

dan angkat kaki keatas sejauh mungkin bila kondisi


memungkinkan dan luruskan
Kemudian kembali ke posisi awal, ulangi untuk kaki yang
satunya.
Catatan, Latihan ini penuh dengan peregangan otot paha
sehingga latihan ini tidak dianjurkan untuk kasus HNP.
e. Letakkan perut di lantai dengan tangan digenggam
dibelakang pantat. Tarik bahu ke belakang dan ke bawah
dengan menekan tangan kearah bawah. Eratkan bahu atas
secara bersama-sama dan palingkan kepala dari lantai
(lihat gambar 11). Ambil nafas dalam, lakukan latihan
selama 2 detik dengan rileks.

f. Berdiri tegak dengan tangan lurus di belakang sambil


mengaitkan jempol tangan yang satu dnegan tangan yang
lain. Tarik ke bawah. Berdirilah dengan jari-jari kaki.
Lihat ke atas sambil tetap mendorong ke bawah
Lakukan latihan ini beberapa detik, ulangi selama 10 kali
dalam 2 jam selama anda bekerja.
g. Berdiri dengan punggung bersandar di pintu. Letakkan
tumit 4 cm dari pintu. Tarik nafas dalam dan rileks. Tekan
punggung pada pintu, kencangkan otot perut dan pantat
sehingga lutut agak tertekuk (lihat gambar 13).

Tekan leher di pintu dan tekan kedua tangan pada sisi yang
berlawanan, renggangkan kedua lutut (lihat gambar 14).

Lakukan latihan ini selama 2 detik dengan rileks.

3. Gerakan Latihan untuk yang Sudah Trampil :


a. Letakkan punggung dengan kedua betis dan lutut lurus.
Tangan lurus dengan posisi tertelungkup. Ambil nafas
dalam dan rileks. Angkat kaki ke bawah dan ke atas secara
bergantian dengan pelan-pelan (lihat gambar 15). Pada
latihan ini klien harus bebas nyeri dan latihan ini
dilakukan selama beberapa minggu. Sebaiknya konsultasi
dulu pada fisioterapi sebelum memulai latihan.

b. Berpeganglah pada kursi atau meja dan berjongkok ke


arah depan. Tegakkan kepala dengan pandangan ke depan.
Pantulkan badan ke atas dan ke bawah 2 atau 3 kali (lihat
gambar 16) kemudian berdiri tegak kembali.

c. Letakkan punggung dengan lutut di tekuk dan telapak kaki


datar di lantai. Ambil nafas dalam dan rileks. Tarik badan
ke posisi duduk dengan lutut tetap ditekuk dan tangan
berpegangan pada lutut (lihat gambar 17), kemudian
kembali ke posisi awal dan rileks.
8. HASIL a. Respon verbal
Klien mengatakan rasa punggung bagian bawahnya tidak terasa
nyeri
b. Respon non verbal
Relaksasi dari otot servikal (leher bagian belakang), dorsal,
lumbal-sakral dan koksigeal (mulai punggung bagian bawah
sampai tulang ekor), bahu, panggul, dan anggota gerak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

TELAH DIPERIKSA OLEH : Jember, ……………………………….20……

(…………………………………………….....) (……………………………………………….)
NIP. NIM.
TERAPI TAWA

FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

1. PENGERTIAN Terapi tawa adalah tertawa spontan tanpa ada rangsangan tertawa,
baik itu rangsangan emotif maupun kognitif yang diakukan secara
terstruktur dengan tujuan terapi. Terapi tawa adalah terapi yang
digunakan untuk menurunkan stress dan masalah kesehatan fisik dan
FKepologis lainnya dengan cara tertawa secata terprogram
2. TUJUAN a. Menghilangkan ketegangan
b. Menyembuhkan sakit kepala
c. Membantu menyembuhkan penyakit tekanan darah tinggi dan
kanker
d. Menghilangkan stress
e. Mengurangi asma dan bronchitis
f. Mencegah penyakit jantung
g. Memperlancar peredaran darah
h. Meningkatkan relaksasi tubuh dengan cara melatih jantung,
paru-paru, otot-otot perut, dada, bahu, mengaktifkan system
endokrin (merangsang susunan saraf pusat) dan memeperlancar
peredaran darah tubuh
i. Menjadikan hidup lebih nyaman, senang, tenang, dan sehat
serta rileks
3. INDIKASI Lansia dengan permasalahan proses menua
4. KONTRAINDIKASI Klien dengan wasir, hernia, penyakit jantung, sesak nafas, post
operasi, hamil, prolaps uteri, TB paru, flu, pilek, dan glaukoma.
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Membuat kelompok kecil dengan anggota 5-10 orang
2. Mempunyai seorang tutor
3. Ciptakan lingkungan secara nyaman dan kondusif
Agar pelaksanaan terapi tawa dapat terstruktur dengan baik maka
sebaiknya terapi tawa dilakukan secara berkelompok atau
membentuk klub terapi tawa, sebab dalam klub terapi tawa akan
terjadi tawa secara alami karena terprogram. Mudah tertawa alami
karena dibimbing oeh seorang tutor dan rekan satu klub dan ada
jadwal yang dapat dilakukan secara rutin serta lebih bermanfaat
secara bersama-sama.
6. PERSIAPAN ALAT Club Tawa. Untuk mendidikan suatu klub sebaiknya dipenuhi syarat
berikut ini :
1. Mempunyai anggota 5-10 orang;
2. Sebaiknya rentang usia anggota 17-70 tahun;
3. Harus dibimbing oleh tutor yang berpengalaman pada terapi
tawa dengan syarat tutor adalah yang memiliki pribadi menarik,
humoris, luwes, serta tidak kaku;
4. Terapi tawa dilakukan pada pagi dan sore hari. Siang hari tidak
dilakukan karena dianggap kurang baik;
5. Terapi tawa sebaiknya dilakukan secara periodik, jika
dilakukan 2 kali sehari maka lakukanlah pada pagi hari dan
sore harinya;
6. Agar terapi cepat terasa manfaatnya, bagi anggota klub
sebaiknya dilakukan 3-4 kali dalam seminggu. Jika hal seperti
ini dilakukan, maka hanya dengan satu bulan semua anggota
klub sudah merasakan manfaatnya.
7. CARA KERJA Tahapan Terapi Tawa
Satu sesi terapi tawa adalah kombinasi antara latihan pernafasan,
peregangan dan berbagai teknik tawa stimulus. Biasanya satu sesi
membutuhkan waktu antara 20-30 menit, sedangkan satu putaran
tawa memakan waktu antara 30-40 menit. Tahapan tersebut adalah :
1. Pertama, pemanasan dengantepuk tangan serempak semua
anggota klub sambil mengucapkan ho ho ho…..ha ha
ha…… . Tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta
karena saraf-saraf di telapak tangan akan ikut terangsang
sehingga menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi
dalam tubuh;
2. Kedua, Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang
ddilakukan semua cabang-cabang olahraga pada awal latihan
yaitu melakukan pernafasan dengan mengambil nafas
melalui hidung lalu nafas ditahan selama 15 detik dengan
pernafasan perut. Kemudian dikeluarkan perlahan-lahan
melalui mulut, hal ini dilakukan 5 kali berturut-turut;
3. Ketiga, Memutar engsel/sendi bahu ke depan dan kearah
belakang. Kemudian menganggukkan kepala ke bawah
sampai dagu hamper menyentuh dada, lalu mendongakkan
kepala ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan ke kanan.
Melakukan gerakan ini harus dilakukan secara perlahan,
tidak dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher
karena bisa terjadi cidera pada otot leher. Peregangan di
lakukan dengan memutar pinggang kea rah kanan kemudian
di tahan beberapa saat, kemudian memutar kearah kiri dan
ditahan beberapa saat, lalu kembali ke posisi semula.
Peregangan ini juga dapat dilakukan dengan otot bagian
tubuh lainnya. Semua gerakn ini dilakukan masing-masing 5
kali;
4. Keempat, Setelah melakukan latihan leher, baha, dan
peregangan, kita masuk ke tawa semangat. Dalam tawa ini
tutor memberikan aba-aba untuk memulai tawa, 1…2…3…
semua anggota klub tertawa serempak, diharapkan jangan
ada yang tertawa terlebih dalu atau belakangan, harus
kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa ini tangan
diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat
kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang.
Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa
bersemangat mau berakhir, maka sang tutor mengeluarkan
kata-kata ho…ho…ho…ha…ha…ha… beberapa kali sambil
bertepuk tangan;
5. Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik
nafas secara pelan dan dalam;
6. Kelima, Tawa sapaan, Tutor memberikan aba-aba agar
peserta tawa tertawa dengan suara sedang sambil mendekat
dan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melaksanakan
sesi ini mata peserta diharapkan saling memandang satu
sama lainnya. Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa
pelan, cara menyapa ini sesuai dengan kebiasaan kita
masing-masing atau budaya masing-masing orang. Setelah
itu kita menarik nafas secara pelan dan dalam;
7. Ke enam, Tawa Penghargaan, dimana para peserta membuat
lingkaran kecil dengan menghubungkan ujung jari telunjuk
dengan ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dan
ke belakang sekaligus memandang anggota lainnya dengan
melayangkan tawa yang manis sehingga kita kelihatan
memberi penghargaan kepada yang kita tuju. Kemudian
bersama-sama dengan tutor mengucapkan ho…ho…ho…
ha…ha…ha… sekaligus bertepuk tangan. Setelah
melakukan tawa ini kembali menarik nafas secara pelan dan
dalam agar kembali tenang,
8. Ke tujuh, sesi ini adalah Tawa Satu Meter, dimana tangan
kira dijulurkan ke samping tegak lurus dengan badan,
sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepas
anak panah, lalu tangan ditarik ke belakang sepeprti menarik
anak panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek seraya
mengucapkan : ae…ae…ae…lalu tertawa leps seraya
merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak
serta tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan ke
arah kiri lalu ke arah kanan, hal serupa diulangi 2-4 kali
setelah selesai kembali menarik nafas secara perlahan dan
dalam
9. Ke delapan, Tawa Milk Shake, anggota klub seolah-olah
memegang dua gelas berisi susu, yang satu ditangan kanan
dan satu di tangan kiri. Saat tutor memberikan instruksi lalu
susu dituang dari gelas yang satu ke gelas yang satunya
sambil mengucapkan Aaeee…..setelah selesai melakukan
gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan
gerak seperti minum susu. Hal ini serupa dilakukan
sebanyak empat kali, lalu bertepuk tangan seraya
mengucapkan ho…ho…ho…ha…ha…ha…kembali lakukan
tarik nafas dalam dan pelan,
10. Ke Sembilan : Tawa Hening tanpa suara, harus dilakukan
hati-hati sebab tawa ini tidak bisa dilakukan dengan tenaga
berlebihan, dapat berbahaya jika beban di dalam perut
mendapatkan tekanan secara berlebihan. Dalam melakukan
gerakan ini perasaan lebih banyak berperan daripada
penggunaan energi berlebihan. Pada tawa ini mulut dibuka
selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tanpa suara,
sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan
membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta
menggerak-gerakkan kepala dengan mimic –mimik lucu.
Dalam melakukan tawa hening ini otot-otot perut bergerak
cepat seperti melakukan gerakan tawa lepas. Kemudian
kembali menarik nafas dalam dan pelan,
11. Ke Sepuluh, Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup, ini
adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab
tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang
dipaksakan akan berdampak buruk karena menambah
tekanan yang tidak baik dalam rongga perut. Dalam
pelaksanaan gerakan ini peserta dianjurkan bersenandung
hmmm….dengan mulut tetap tertutup, sehingga akan terasa
bergema di dalam kepala. Dalam melakukan senandung ini
diharapkan semua peserta saling berpandangan dan saling
membuat gerakan-gerakan yang lucu sehingga memacu
peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menaeik
nafas dalam dan pelan,
12. Ke Sebelas : Tawa Ayunan, merupakan tawa yang banyak
digemari para klub tawa karena tawa ini seakan-akan
bermain-main dan kompak. Peserta klub harus mendengar
aba-aba dari tutor, dan peserta dalam gerakan ini lebih baik
berbentuk lingkaran. Peserta disuruh mundur dua meter
sambil tertawa, untuk memperbesar lingkaran dan kemudian
maju kembali sekaligus mengeluarkan ucapan aee…aee…
aee… dan seluruhnya mengangkat tangan dan serempak
tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu
ditengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing.
Tahap berikutnya mereka kembali ke posisi semula, dan
melanjutkan gerakan maju ke tangah dan mengeluarkan
ucapan aee…ooo…ee..uu…dan sekaligus tertawa lepas dan
serupa dilakukan bisa sampai empat kali, setelah selesai
menarik nafas dalam dan pelan,
13. Ke Duabelas, Tawa Singa, ini merupakan tawa yang sangat
bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah dan memperkuat
kerongkongan serta meperbaiki saluran dan kelenjar tiroid
sekaligus menjadikan peserta klun menghilangkan rasa
malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar
dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, mata
dibuka lebar-lebar seperti melotot, dan tangan diangkat ke
depan dimana jari-jari dibuat seperti akan mencakar, seolah-
olah seperti singa mau mencakar mangsanya. Pada saat
itulah peserta klub tertawa dari perut, setelah selesai lakukan
kembali gerakan menarik nafas secara dalam dan pelan,
14. Ke Tigabelas, Tawa Ponsel, dimana peserta klub dibagi
dalam dua kelompok yang saling berhadapan, dan masing-
masing seolah-olah memengang handphone. Dengan aba-
aba tutor mereka disuruh saling menyeberang sambil
memegang handphone, pada saat itulah peserta klub tertawa
sambil saling erpandangan dan setelah itu kembali lagi ke
posisi semula dan tarik nafas dalam dan pelan,
15. Ke Empatbelas, Tawa Bantahan, dimana anggota klub dibagi
dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi jarak.
Biasanya mereka dibagi dengan kelompok perempuan dan
laki-laki. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan
sekaligus tertawa dan saling menuding denga jari telunjuk
kepada kelompok yang berada dihadapannya. Gerakan ini
sangat menarik para peserta karena mereka akan bisa tertawa
lepas, kemudian tarik nafas dalam dan pelan,
16. Ke Limabelas : Tawa Memaafkan, peserata klub
mememgang kuping telinga masing-masing sekaligus
menyilangkan lengan dan berlutut diikuti dengan tawa. Tawa
memaafkan ini mengajarkan kepada kita ada perselisihan
terhadap orang lain maka diajarkan harus memaafkan, dan
setelah itu tarik nafas dalam dan pelan,
17. Ke Enambelas : Tawa Bertahap, Disini tutor
menginstruksikan agar semua anggota klubmendekatinya.
Dalam sesi ini tutir mengajak anggotanya untuk tersenyum
kemudian bertahap menjadi tertawa ringan, berlanjut
menjadi tertawa sedang dan terakhir menjadi tertawa lepas
penuh semangat. Dalam melakukan tawa ini sesama anggota
saling berpandangan dari anggota yang lain ke anggota
lainnya juga. Tawa ini dilakukan selama satu menit. Setelah
selesai tarik nafas dalam dan pelan, setelah tertawa selesai
akan terasa sekali bahwa badan kota akan segar.

Tahapan Praktis Terapi Tawa:


1. Pemanasan denga tepuk tangan serentak semua anggota
sambil mengucapkan ho…ho…ho…h…ha…ha…
2. Melakukan teknik pernafasan dengan mengambil nafas
melalui hidung, ditahan selama 15 detik dengan pernafasan
perut kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Hal
ini dilakukan lima kali berturut-turut
3. Memutar engsel bahu ke arah depan dan ke belakang,
menganggukkan kepala ke bawah sampai dagu hamper
menyentuh dada lalu mendongakkan kepala keatas belakang
lalu menoleh ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini dilakukan
secara perlahan. Lakukan peregangan dengan memutar
pinggang ke arah kanan ditahan beberapa saat kemudian
memutar kearah kiri dan tahan beberapa saat, lalu kembalike
posisi semula. Semua gerakan ini dilakukan lima kali
4. Melakukan tawa semangat . Dlam tawa ini, tutor
memberikan aba-aba untuk memulai tawa 1,2,3,… semua
anggota klub tertawa serentak. Dalam tawai ini, tangan
diangkat keatas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat
kembali sedangkan kepala agak mendongak ke belakang.
Tahap ini diakhiri dengan sang tutor dan anggota bertepuk
tangan sambil menarik nafas dalam dan pelan
5. Melakukan tawa sapaan. Pada tahap ini tutor memberikan
aba-aba agar anggota tertawa dengan suara sedang sambil
mendekat dan bertegur sapa satu sama lain. Pada sesi ini
mata peserta diharapkan saling memandang, sesi ini diakhiri
dengan menarik nafas dalam dan pelan
6. Melakukan tawa penghargaan. Anggota membuat ingkaran
kecil, masing-masing menghubungkan ujung jari telunjuk
dengan ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dank
e belakang sambil memandang anggota lainnya dengan
melayangkan tawa yang manis sehingga terlihat saling
memberikan penghargaan. Tahap ini diakhiri denga tutor
bertepuk tangan dan anggota menarik nafas dalam dan
pelan
7. Melakukan tawa bersenandung dengan bibir tertutup. Tawa
ini harus dilakukan dengan hati-hati karena menambah
tekanan yang tidak baik dalam rongga perut, dalam
pelaksanaan ini anggota dianjurkan bersenandung hmm…
hmm…hmm.. dengan mulut tetap tertutup sehingga terasa
bergema didalam kepala. Anggota diharapkan saling
berpandangan dan membuat geraka-gerakan lucu sehingga
memicu anggota lain tertawa. Tawa inidiakhiri dengan
menarik nafas dalam dan pelan
8. Melakukan tawa ponsel. Tawa ini dilakukan dengan cara
saling berhadapan dan masing-masingseolah-olah
memegang handphone. Pada saat itulah anggota tertawa
sambil slaing berpandangan dan mendekat setelah itu
kembali ke posisi semula. Setelah itu diakhiri dengan
menarik nafas dalam dan pelan
9. Melakukan tawa bantahan. Anggota dibagi 2
bagian/kelompok yang saling bersaing dan dibatasi jarak.
Dalam kelompok ini saling berpandangan sambil tertawa
dan saling menuding denga jari telunjuk kepada kelompok di
depannya, setelah selesai menarik nafas perlahan dan dalam
agar tenang dan senang
10. Melakukan tawa bertahap.Disini tutor menginstruksikan
agar semua anggota mendekatinya. Tutor mengajak
anggotanya untuk tersenyum kemudian bertahap menjadi
tertawa ringan berlanjut tertawa sedang dan terakhir tertawa
lepas dan penuh semangat. Tawa ini dilakukan saling
berpandangan. Kegiatan ini dilakukan selama satu menit.
Setelah selesai menarik nafas dalam dan pelan
11. Melakukan tawa dari hati ke hati. Tawa ini merupakan sesi
terakhir. Semua anggota saling berpegangan tangan sambil
berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling
bertatapan dengan perasaan lega. Anggota bisa saling
bersalaman atau berpelukan sehingga menjalin keakraban
yang mendalam
12. Setelah selesai melakukan terapi tawa masing-masing
anggota mengakhirinya dengan cara melakukan tawa secara
spontan selama lima menit dan menarik nafas dalam dan
pelan
8. HASIL Evaluasi verbal : Dalam evaluasi verbal setelah mengikuti terapi
tawa maka seseorang akan menyatakan bahwa dirinya merasa segar,
bebas dari stress, badan lebih rileks dan tenang

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Teknik Supaya Mudah Tertawa
1. Membuat klub tawa minimal 5 orang, jika bisa lebih banyak akan lebih mudah tertawa;
2. Pada saat tertawa dianjurkan peserta terapi tawa saling berpandangan sebab tertawa saling
berpandangan akan memicu tawa dari dalam diri kita, karena setiap orang mempunyai cirri khas
tawa masing-masing, hal ini akan menciptakan tawa yang lepas, demikin pula tawa juga akan
mudah menular;
3. Saat tertawa kedua tangan ke atas tegak lurus, posisi seperti ini membuat kita mudah tertawa dan
rasa malu serta takut juga akan hilang;
4. Tertawa lebih mudah muncul jika serempak dilakukan semua peserta setelah diberi aba-aba oleh
tutor.

TELAH DIPERIKSA OLEH : Jember, ……………………………….20……

(…………………………………………….....) (……………………………………………….)
NIP. NIM.

Anda mungkin juga menyukai