PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Keperawatan
pada Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
DAVID FIRMANSYAH
NPM 220110160082
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
SUMEDANG
2020
DESCRIPTION OF RISK FACTOR PRESSURE ULCER
BASED ON BRADEN SCALE AND GOSNELL SCALE
AT RSUD SUMEDANG
RESEARCH PROPOSAL
DAVID FIRMANSYAH
NPM. 220110160082
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FACULTY OF NURSING
BANDUNG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Mengetahui
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
iii
KATA PENGANTAR
SWT karena atas berkat rahmat dan karunia – Nya penulis dapat menyelesaikan
serta salam semoga selalu tercurah kepada jungjungan kita Rasulullah Muhammad
penyusunan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu , saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Besar harapan penulis agar penelitian ini dapat bermanfaat tidak hanya
untuk penulis, namun juga untuk ilmu pengetahuan dan bagi siapa saja yang
membutuhkan. Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan meridhoi dan semua ini
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekitar 1,7 juta orang di dunia mengalami dekubitus per tahun. Sedangkan di
indonesia angka prevalensi kejadian dekubitus sekitar 33.3% dimana angka ini
ASEAN yaitu 2,1% - 31.3% (Sugama, 2000). Jumlah tersebut haruslah menjadi
perhatian penting bagi tenaga medis maupun paramedis, terutama perawat yang
dapat terlihat bahwa 5 – 11% terjadi dalam perawatan akut, 15 – 25 % terjadi dalam
muncul dengan persentase 88% pada pasien rawat inap setelah rata – rata 5 hari
perawatan.
Dekubitus adalah luka yang terokalisir pada kulit yang disebabkan oleh
darah pada kulit berkurang atau tidak ada sehingga menyebabkan iskemia bahkan
necrosis. Biasanya terjadi pada pasien dengan gangguan kronik yang memerlukan
tirah baring lama (Sari, 2007). Dekubitus sering dialami oleh pasien dengan
gangguan mobilitas seperti pasien stroke, luka pada tulang belakang atau penyakit
degeneratif (Heri, 2008). Hasil penelitian Levina (2013) juga menyebutkan peringkat
pertama penderita dekubitus adalah pasien dengan gangguan Cardio Vaskuler Acut,
(gesekan), kelembapan kulit (Kozier, 2010). Gaya gesek yang ditimbulkan oleh
tekanan tulang yang menonjol akibat imobilisasi dalam waktu lama menyebabkan
daerah jaringan yang ditekan akan mengalami iskemia dan hipoksemia dikarenakan
aliran darah tersumbat. Aliran darah yang tersumbat menyebabkan pasokan oksigen
necrosis. Apabila tidak segera ditangani necrosis dapat menjalar ke otot dan tulang
dan dapat bertahap pula ke tendon dan sendi (Corwin, 2009). Kelembapan kulit yang
meningkat disebabkan Inkontinensia urine (buangan urine yang tidak terkontrol) atau
basah) sehingga epidermis kulit lebih mudah terkikis dan risiko infeksi lebih tinggi.
mobilitas dan aktivitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugama (2000) mengatakan
3
miring kiri pada pasien tirah baring lama menyebabkan kejadian dekubitus. Said
(2013) juga menambahkan bahwa lama hari rawat berperan dalam kejadian
Kejadian dekubitus pada pasien tirah baring lama akan memperburuk keadaan
pasien dan memperpanjang lama hari rawat pasien di rumah sakit, hal ini akan
angka mortalitas. Selain itu dekubitus juga bisa menimbulkan komplikasi yang
pengkajian risiko dini dekubitus, perbaikan keadaan umum pasien, perawatan kulit
meliputi hygiene dan pemberian topikal, dan masase pada bagian tubuh yang
tertekan tulang yang menonjol. kategori kedua yaitu terkait pencegahan mekanik dan
posisi dengan melakukan miring kanan – miring kiri secara berkala. Kategori ketiga
yaitu pendidikan kesehatan terkait dekubitus dan support system kepada pasien dan
melakukan penilaian dini risiko dekubitus. Penilaian dini risiko dekubitus bertujuan
untuk melihat tinggi rendahnya risiko kejadain dekubitus sehingga dapat segera
4
dilakukan tindaka untuk mencegahnya. Terdapat beberapa alat penilaian dini risiko
dekubitus yang dapat digunakan di rumah sakit seperti skala braden, norton, gosnell,
indeks (J = 68%) dalam penelitiannya skala gosnell memiliki validitas prediktif yang
lebih baik dalam memperkirakan risiko dekubitus jika dibandingkan dengan ketiga
skala pembandingnya yaitu skala braden, norton, dan waterlow, meskipun ketiga
skala tersebut memiliki spesifitas dan sensivitas yang cukup tinggi. Dalam penelitian
tersebut diketahui bahwa skala gosnell lebih sesuai untuk digunakan pada pasien
yang cukup konsisten dan efektif dalam memprediksi risiko dekubitus, tetapi apabila
di ambil rata – rata pada masing – masing hasil subskala pada skala braden dan skala
gosnell mereka mempunyai statistik keberhasilan yang sama. Jika kita perlu
keefektifan dan konsistensi dari sebuah instrumen dalam penilaian dini risiko
dekubitus diantara skala braden dan skala gosnell maka dianjurkan memilih gosnell,
tetapi jika perlu dalam hal kesensitifan dan efisiensi waktu maka bisa memakai skala
braden karena komponen yang lebih sedikit dan memiliki sensivitas dan spesifitas
populasi, maka perlu diteliti terlebih dahulu sampai mana validitas suatu instrument
pada populasi yang dikajinya sebelum instrument tersebut digunakan (Suriadi, 2008).
5
Rumah sakit umum daerah Kab Sumedang adalah rumah sakit tipe B yang
menetapkan Indikator mutu pelayanan rumah sakit terkait sasaran target angka
kejadian dekubitus di rumah sakit yaitu sebanyak 0%. Akan tetapi target tersebut
masih belum tercapai, dari hasil studi pendahuluan di ruang unit stroke Rumah sakit
umum daerah Kab Sumedang angka kejadian dekubitus pada bulan april – agustus
2019 didapatkan sebanyak 29 kejadian dari 301 pasien stroke yang berisiko
dekubitus yang didata ulang setiap bulannya, dengan catatan 6 pasien terdapat luka
dekubitus sejak dari rumah dan 7 pasien dari ruangan sebelumnya (2 dari High Care
risiko kejadian dekubitus berdasarkan skala braden dan skala gosnell di RSUD Kab
Sumedang”.
pada penelitian ini adalah “Gambaran faktor risiko kejadian dekubitus berdasarkan
3. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
6
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran
2) Tujuan Khusus
dekubitus
4. Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
keperawatan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu Gambaran faktor risiko
kejadian dekubitus berdasarkan skala braden dan skala gosnell di RSUD Kab
Sumedang.
2) Kegunaan Praktis
Keperawatan. Peneletian ini berharap dapat dijadikan sebagai data awal untuk
7
meneliti lebih lanjut terkait Gambaran faktor risiko kejadian dekubitus berdasarkan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai data pengkajian dalam
dapat diadakan pelatihan – pelatihan terutama dalam bidang pasien safety pencegahan
5. Kerangka Pemikiran
Dekubitus adalah luka yang terokalisir pada kulit yang disebabkan oleh
darah pada kulit berkurang atau tidak ada sehingga menyebabkan iskemia bahkan
necrosis. (Sari, 2007). Dekubitus sering dialami oleh pasien dengan gangguan
mobilitas seperti pasien stroke, luka pada tulang belakang atau penyakit degeneratif
(Heri, 2008).
pengobatan. Selain itu juga berdampak menambahkan beban kerja perawat dan length
of stay (LOS) pasien di rumah sakit. Dekubitus juga apabila terus dibiarkan dan tidak
tulang), sellulitis (infeksi jaringan bawah kulit), sepsis, dan infeksi kronis.
8
Beberapa faktor penyebab dekubitus diantara lain imobilisasi, Friction
risiko dekubitus menjadi dua kategori. Kategori intrinsik meliputi usia, tekanan
utama dalam pencegahan dekubitus yaitu kategori pertama terkait perawatan kulit
meliputi kebersihan kulit serta pemberian topikal. Kategori kedua terkait pencegahan
mekanik dan dukungan permukaan seperti kasur terapeutik dan perubahan posisi. Dan
Skala braden terdiri dari enam subskala, pada lima subskala (persepsi sensori,
aktivitas, mobilitas, status nutrisi dan kelembapan) memiliki rentang skor 1 – 4, lalu
Dengan interpretasi semakin rendah jumlah skor pasien maka semakin berisiko
mobilitas, aktivitas dan nutrisi. Dengan skala tambahan penampilan kulit, medikasi,
9
diet, dan kebutuhan cairan 24 jam, data demografi, itemn klinis, dan kriteria naratif.
Rentang skor total berkisar pada 5 – 20, dengan semakin tinggi total skor
10
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
DEKUBITUS
11
BAB II
LANDASAN TEORI
1. DEKUBITUS
1) Definisi
Dekubitus adalah luka yang terokalisir pada kulit yang disebabkan oleh
darah pada kulit berkurang atau tidak ada sehingga menyebabkan iskemia bahkan
necrosis. Biasanya terjadi pada pasien dengan gangguan kronik yang memerlukan
Dekubitus adalah suatu kondisi dari jaringan kulit yang telah mengalami
kerusakan akibat tekanan secara langsung pada kulit dan juga karena gesekan serta
dialami oleh kebanyakan pasien penyakit kronis, pasien dengan kondisi lemah, dan
pasien yang mengalami immobilasi dalam waktu yang lama, bahkan ini adalah
masalah sekunder yang dialami oleh banyak pasien rawat inap di rumah sakit.
2) Faktor Risiko
12
Faktor risiko intrinsik adalah faktor penyebab kejadian dekubitus yang berada
a) Usia
b) Tekanan interface
Tekanan interface adalah gaya per satuan luas yang bertindak tegak
c) Temperature
d) Nutrisi
13
serum albumin dibawah 3 g/100mL) maka cairan yang berada di
oksigen dan produk sisa terganggu apabila terjadi dalam waktu lama
a) Gesekan
b) Kelembapan
terinfeksi.(irawan, 2014)
c) Merokok
14
Suriadi (2008), dalam penelitiannya menyatakan ada hubungan yang
Nikotin pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan memiliki efek
d) Mobilitas
3) Klasifikasi
Advisory panel (NPUAP, 2007) dalam buku ajar ilmu penyakit dalam ed.2
berikut :
yang utuh, bula berisi darah oleh karena kerusakan jaringan lunak
akibat tekanan dan/ atau shear. Pada daerah tersebut jaringan teraba
sekitarnya.
b. Stadium I
15
Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis. Terlihat terdapat
c. Stadium II
sebagai luka yang dangkal dengan tepi yang jelas dan perubahan
d. Stadium III
e. Stadium IV
f. Unstageable
16
Perlukaan yang memiliki dasar ditutupi lapisan yang bewarna kuning,
4) Manajemen dekubitus
a. Penanganan dini
a) Pengkajian risiko
c) Perawatan kulit
17
Lakukan pemeriksaan kulit minimal 2 kali sehari (pagi dan
hati.
d) Masase
emolien.
b. Pencegahan mekanik
yang naik dan turun, lalu kasur air yang temperature airnya
18
masih mahal dan memerlukan perawatan khusus serta mudah
sekali rusak.
c. Pendidikan kesehatan
harian.
19
2. INSTRUMENT PENILAIAN DINI RISIKO DEKUBITUS
1) Braden scale
Skala Braden dikembangkan pada tahun 1987, terdiri dari enam subskala
berisiko terjadi dekubitus. Total skor dibagi dalam 5 kategori : > 18 tidak
2) Gosnell scale
Skala gosnell adalah salah satu skala yang dikembangkan gosnell pada
20
aktivitas dan nutrisi. Dengan skala tambahan penampilan kulit, medikasi,
diet, dan kebutuhan cairan 24 jam, data demografi, itemn klinis, dan
kriteria naratif. Rentang skor total pada skala gosnell berkisar pada 5 –
3) Norton scale
Jansen, 1998).
4) Waterlow scale
yaitu : jenis kelamin dan umur, perbandingan bentuk / berat dan tinggi
mobilitas, defisit neurologis, obat – obatan, jenis kulit dan daerah risiko
21
yang terlihat, bedah atau trauma mayor, nafsu makan. Setiap subskala
5) Knoll scale
Skala ini dikembangkan dengan melihat faktor risiko yang ada di ruang
asupan nutrisi melalui oral, asupan cairan melalui oral, dan penyakit yang
menjadi faktor predisposisi. Total skor terdapat pada rentang 0 – 33, total
2010).
3. Penelitian terkait
skala Braden. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukan apakah ada
subskala yang memiliki spesifikasi dan signifikasi yang lebih besar dari
subskala lainnya sehingga memiliki relevansi klinis yang lebih tinggi. Metode
22
234 fasilitas kesehatan di seluruh Jerman. Instrument yang idgunakan adalan
Penelitian ini menyatakan bahwa tidak semua subskala dalam skala Braden
kejadian dekubitus adalah friksi dan gesekan. Dan lalu subskala selanjutnya
Astutik (2017) melakukan penelitian yang berjudul Angka kejadian dan faktor
menganalisis tingkat pressure ulcer dan faktor risiko yang paling berpengaruh
memaparkan faktor risiko pressure ulcer Unit Stroke RSUD Tidar magelang.
Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sekitar
pada tingkat risiko tinggi dan 32,6% pada tingkat risiko rendah dan 53,1%
23
pergeseran diagnose dengan tingkat signifikansi <0,05. Penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, dimana peneliti akan
skala gosnell.
AWS Samarinda.
Setiani & Imamah (2019) melakukan penelitian terkait identifikasi bakteri dan
responden dan faktor risiko braden. Hasil penelitian yang didapatkan: Jenis
kuman gram negative paling banyak terdapat di pressure ulcer sebesar (81 %)
24
adalah cukup, sebanyak 72,7% gesekan dan robekan reponden memiliki
masalah.
braden dan skala gosnell dalam menilai tingkat risiko luka tekan. Penelitian
series, observasi dilakukan pada 2 jam pertama, 6 jam berikutnya dan 72 jam
berikutnya. Instrument yang digunakan adalah skala braden dan skala gosnell.
tirah baring selama 3 hari usia dewasa - lansia dengan jumlah sample 66
tabulasi silang, dan analisis Wilcoxon signed – Rank Test. Hasil penelitian
ada perbedaan yang bermakna antara aplikasi skala braden dan gosnell dalam
memprediksi kejadian luka tekan, dengan hasil uji wilcoxon menunjukan nilai
(mutlak), dan – 6,164 (mutlak) lebih dari nilai z tabel yaitu 1,96. Nilai
dimana nilai tersebut > alpha 0,05. Hasil analisis koefisien reliabilitas skala
gosnell sebesar 0,958 lebih tinggi dari skala braden yaitu sebesar 0,887 yang
berarti bahwa skala gosnell mempunyai efektifitas dan konsistensi lebih tinggi
skalaBraden.
25
BAB III
CRITICAL REVIEW
1. Metode Penelitian
meneliti faktor resiko berdasarkan skala braden dan juga berbagai literature
artikel yang berkaitan dengan topic pertanyaan peneliti baik itu dalam
penelitian ini adalah Dekubitus atau Luka tekan atau Pressure Ulcer,
26
ditetapkan adalah Faktor resiko kejadian Dekubitus. Berdasarkan teknik
pencarian dan kata kunci yang telah ditetapkan. Peneliti mendapatkan artikel
berjumlah 9.964 artikel. Kriteria inklusi pada studi literature ini adalah artikel
penelitian yang memiliki peer review, fulltext, memiliki judul dan isi yang
eksklusi antara lain artikel yang tidak memiliki struktur sebuah artikel yang
penelitian.
Proquest 7
PubMed 37
27
Total 9.964
28
Bagan 1
29
1) Critical Review
penelitian sampel
Pressure Ulcer Sardo et al., Retrospective 6.552 Hasilnya menunjukan bahwa Dari sekitar 6.552
Incidence And Braden (2018) di Cohort responden responden sebanyak 153 responden mengalami
Investigation of The Ozyurek et Deskriptif of 414 Hasilnya menunjukan insidensi dekubitus pada
Risk Factors of al., (2016). Di medical responden penelitin ini sebesar 17% (n=55). Sedangkan
Pressure Ulcers in Turki record berdasarkan skala braden sebesar 12.3% (n=40) tidak
31
durasi tinggal di rumah sakit
dekubitus.
Midrange Braden Alderden et Retrospective 6.377 Hasil penelitian ini menunjukan dari 6.377 pasien
Subscales Scores Are al., (2017) di review of responden ICU, sebanyak 516 (8%) mengalami kejadian
Associated With amerika medical dekubitus di segala grade / tingkatan dan 214 (4%)
Increased Risk For serikat records diantaranya dengan klasifikasi tingkat 2 sampai 4
32
semua kategori subskala kecuali subskala gesekan dan
Exploring Factors Raju et al., Data Mining 1.653 Dengan menggunakan The Random Forest Model
Associated With (2015) di Model responden didapatkan beberapa variabel dengan ranking tertinggi
Data Mining Approach Serikat hari rawat di rumah saki, albumin, umur, kandungan
33
subskala mobilitas tersendiri lebih dapat
34
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Y., 2007, Luka Tekan : Penyebab dan Pencegahan. Dikutip dari :
www.ppni.com, dilihat 28 Desember 2019.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Synder S.J. (2010). Buku ajar praktik
keperawatan klinis. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Suheri. (2010). Gambaran lama hari rawat dalam kejadian luka dekubitus pada
pasien immobilisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan. [Skripsi]. Dikutip dari
: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17133.3.
Dewi, purnama Hastuti, 2011. Faktor faktor yang mempengaruhi kejadian stroke di
RS Moewardi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.
Suriadi, Sanada,H., Sugama, J., Thigpen,B., Subuh, M. (2008). Development of a
new risk assessment scale for predicting pressure ulcer in an intensive care
unit. Journal Complication BritishnAssociation of Critical Care Nurses, 13
(1), 34 – 43.
Mizan, DM (2016). Perbandingan skala braden dan skala gosnell dalam menilai
tingkat risiko luka tekan. Prosiding Interdisciplinary postgraduate student
conference 1 st program pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta: Agustus 2016 ISBN: 978 – 602 – 19568 – 2 – 3
Jalali RI, Rezaie M. (2005). Predicting pressure ulcer risk: comparing the predictive
validity of 4 scales. Adv Skin Wound Care 2005 Mar, 18(2): 92 – 7.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fudamental Of Nursing. USA : Mosby Inc.
Braden, B.J., & Maklebust, J. (2005). Preventing Pressure ulcer with braden scale.
Diakses Februari 2020.
http://www.healthsystem.virginia.edu/internet/pnso/nurseeducation/Slide-16-
The-Braden-Scale.pdf
Sugama. 2000. New Synthetic Fiber Sheets Prevention Moisture And Heat Retention
and Reduce Shear In Bedfast Patients World Council Of Enterostmal
Therapist journal. (3). 45-48.
Levina, 2013. Profil penderita ulkus dekubitus yang menjalani tirah baring lama di
ruang rawat inap. JOM.FK.volume 2, Desember 2019.
Heri Sutanto, 2008. Dekubitius els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=20 99 -
17k. Diakses pada 11 januari 2020.
Depkes, RI. (2006). Panduan nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient
Safety). http://www.inapatsafety-persi.or.id/data/panduan.pdf
Mukti, E.N. (2005). Penelusuran hasil penelitian tentang intervensi keperawatan
dalam pencegahan kejadian luka dekubitus pada orang dewasa. Dikutippada
tanggal 15 Januari 2020, dari: http://www .fik.ui.ac.id/?
show=detailnewsekode=26 e tbl=riset.
Said, S., Haskas, Y., & Semana, A. (2013). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN DEKUBITUS PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG
ICU RS LABUANG BAJI MAKASSAR. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, 2(1), 7-12.
Moya J Morison, 2004. Manajemen Luka, edisi 1 Jakarta: EGC.
Tjokroprawiro, A. (Ed.). (2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed. 2: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo
Surabaya. Airlangga University Press.
Sumara, R. (2015). Tekanan Interface Pada Pasien Tirah Baring. THE SUN, 2(1), 60-
67.
Citra, E., & Nurfadhilah, N. (2018). Hubungan Immobilisasi Dan Usia Pada Pasien
Tirah Baring Lama Dengan Kejadian Tanda Dini Dekubitus Di Ruang Rawat
Inap RS Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2017. 'AFIYAH, 5(1).
Rospond, R. 2008. Penilaian Status Nutrisi. Alih bahasa Yohan,B., Lyrawati.
Jakarta :EGC.
Sussman, C.,& Bate – Jansen, B.M. (1998). Wound care: A Collaborative practice
manual for physical therapists nurses. Guithersburg, Maryland: Aspend
Publishers, Inc.
Astutik, A. M., & Huriah, T. (2017). ANGKA KEJADIAN DAN FAKTOR RISIKO DOMINAN
KEJADIAN PRESSURE ULCER. Adi Husada Nursing Journal, 3(1), 7-12.
Setiani, D., & Imamah, I. N. (2019). Identifikasi Bakteri dan Faktor Risiko Kejadian Pressure
Ulcer di RSUD AWS Samarinda. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 4(7), 391-
403.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Notoatmodjo S, editor. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Suyanto, S. K., & Kes, M. (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian
Keperawatan. Yogyakarta: Mulia Medika.
Lahmann, N. A., Tannen, A., Dassen, T., & Kottner, J. (2011). Friction and shear highly
associated with pressure ulcers of residents in long‐term care–Classification Tree
Analysis (CHAID) of Braden items. Journal of evaluation in clinical practice, 17(1),
168-173.
Alimul, A. (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
36
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hidayat, A. 2007. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika.
Rowley, J., & Slack, F. (2004). Conducting a literature review. Management research news.
Lau, F., & Kuziemsky, C. (2016). Handbook of eHealth evaluation: an evidence-based
approach.
37