ARTIKEL JURNAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran dari Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran
1301101600204
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANDUNG
2019
PERBANDINGAN LUARAN MATERNAL DAN
NEONATAL PADA KEHAMILAN USIA REMAJA DAN
KEHAMILAN USIA REPRODUKSI DI RUMAH SAKIT
UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN
2015-2018
ARTIKEL JURNAL
Lembar ini untuk menyatakan bahwa kami telah memeriksa salinan artikel jurnal
dari kandidat dengan nama di atas dan menyatakan bahwa artikel jurnal ini telah
selesai dengan lengkap serta memuaskan untuk diajukan sebagai salah satu
persyaratan dalam mencapai gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran dan revisi yang diperlukan baik oleh pembimbing maupun penguji
telah dilaksanakan.
Pembimbing II
2
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah artikel jurnal dengan judul:
adalah murni merupakan laporan dari penelitian yang benar telah saya lakukan.
1) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan naskah
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
2) Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
3
PERBANDINGAN LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA
KEHAMILAN USIA REMAJA DAN KEHAMILAN USIA REPRODUKSI DI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN
2015-2018
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, 2Departemen
Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran,Universitas Padjadjaran,
3
Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran,
Universitas Padjadjaran, Bandung
4
PERBANDINGAN LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA
KEHAMILAN USIA REMAJA DAN KEHAMILAN USIA REPRODUKSI DI
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN
2015-2018
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, 2Departemen Obstetri
dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran,Universitas Padjadjaran,
3
Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran,
Universitas Padjadjaran, Bandung
Abstrak
Kata Kunci: Kecelakaan lalu lintas, sistem rujukan, tingkat keparahan, glasgow
coma scale, revised trauma score, probability of survival, pulang paksa
5
COMPARISON OF MATERNAL AND NEONATAL OUTCOMES IN
ADOLESCENTS PREGNANCY AND REPRODUCTIVE AGE
PREGNANCY AT DR. HASAN SADIKIN CENTRAL GENERAL
HOSPITAL BANDUNG YEAR PERIOD 2015-2018
1
Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran, Bandung; 2Departement of
Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran,
Bandung; 3Departement of Biomedical Sciences, Faculty of Medicine,
Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
Abstract
Background: The rate of Road Traffic Accidents (RTA) continue to increase from
year to year, followed by the increasing number of RTA victims referred from lower
to higher healthcare facilities. It causes a buildup of patients in higher healthcare
facilities without knowing the severity of the patient. Referral system is a system
which is responsible for regulating tasks delegation and responsibilities for health
services in accordance with the competency standards needed to be effective and
efficient. Thus, knowing more about the characteristics and description of the
severity of the referred RTA victims is important.
Method: This study used a quantitative descriptive design with secondary data
taken from the medical records of RTA patients referred to the ER of Dr. Hasan
Sadikin Bandung General Hospital in 2018.
Result: From 244 research subjects, as many as 74.59% were male, with range of
age 17-25 years (36.89%). As many as 70.90% of RTA victims were referred from
PPK 2, the referral reason was at most not recognized. The severity of RTA victims
had the Glasgow Coma (GCS) compos mentis scale (84.02%), mild revised trauma
score (87.29%) with probability of survival (Ps) ≥65% (93.85%). The majority of
the victims were discharged from the hospital by forced discharge (52.46%).
Conclusion: Most RTA victims were male, productive age, referred from PPK 2
with mild severity and reasons for being referred were not recognized. The majority
of victims went home from hospital by forced discharge.
Keywords: Traffic accident, referral system, severity level, Glasgow coma scale,
revised trauma score, probability of survival, forced discharge
6
Pendahuluan
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 15—19 tahun. Dalam
pada remaja wanita dan mempersiapkan mereka untuk memasuki fase wanita
dewasa.1 Sebanyak 21 juta remaja wanita (usia 15—19 tahun) dan 2 juta remaja
oleh Asia Selatan. Fenomena ini bukan menjadi fenomena yang baru di beberapa
negara tersebut karena pada beberapa negara memiliki tradisi menikah pada usia
Tingkat kelahiran pada usia remaja di seluruh dunia telah menurun dari 65
kelahiran per 1.000 perempuan pada 1990 menjadi 47 kelahiran per 1.000 perempuan
pada 2015. Angka kejadian kehamilan remaja di Indonesia sendiri adalah 48 per
populasi remaja semakin meningkat, ada indikasi angka kehamilan pada usia remaja
yang tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja.4 Survei
perempuan usia 15-19 tahun sudah menikah. Pernikahan remaja terbanyak terjadi di
pedesaan pada perempuan berstatus pendidikan rendah dan berasal dari keluarga
7
berstatus ekonomi rendah. Pernikahan usia remaja berisiko karena belum cukupnya
kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan
reproduksi.5
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebanyak 10,306 persalinan.
Sebanyak 4,57% dari total tersebut merupakan perempuan berusia 20 tahun ke bawah.
15—17 tahun, dan 1,48% merupakan perempuan berusia di bawah 15 tahun. Sebesar
postpartum.6
Hamil pada usia remaja meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas baik
merupakan penyebab utama kematian remaja usia antara 15—19 tahun.7 Kehamilan
pada usia remaja memiliki risiko eklampsia, endometritis nifas, dan infeksi sistemik
yang lebih tinggi dibandingkan perempuan berusia 20 hingga 24 tahun.8 Selain itu,
sekitar 3.9 juta aborsi yang tidak aman di kalangan remaja berusia 15—19 tahun
terjadi setiap tahun, hal tersebut berkontribusi terhadap kematian maternal dan
Neonatal yang lahir dari maternal yang berumur kurang dari 20 tahun
mempunyai 50% risiko lebih tinggi untuk mati dalam beberapa minggu pertama dari
neonatal yang lahir pada maternal yang berumur lebih dari 20 tahun.2 risiko
komplikasi lain yang dapat terjadi antara lain lahir premature, berat badan lahir
rendah, kekurangan asupan gizi, gangguan pernapasan, trauma saat persalinan, dan
kata lain, neonatal yang lahir akan memiliki nilai apgar yang rendah.10
8
Penelitian yang dilakukan oleh Atmaja Nair pada tahun 2013 tentang
gambaran luaran maternal dan nenonatal pada kehamilan pada usia remaja di Kerala,
India menunjukkan bahwa insidensi kehamilan pada usia remaja pada periode studi
adalah sebesar 8,48% dengan 90,89% remaja merupakan primigavida. Dari hasil
persalinan prematur, 14,87% mengalami preeklampsia, dan 29,5% dari neonatal yang
pada kehamilan usia remaja dan kehamilan usia reproduksi masih sangat sedikit.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini agar
dapat memperoleh data mengenai hal tersebut sehingga dapat digunakan selain untuk
penelitian lanjutan yang terkait kehamilan remaja maupun sebagai masukan bagi para
Metode
Hasil Penelitian
9
Berikut disajikan hasil analisis data yang merupakan hasil perbandingan luaran maternal
dan neonatal pada kehamilan usia remaja dan kehamilan usia reproduksi di Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2015-2018. Data hasil rekam medis yang
berhasil dikumpulkan dari sebanyak 2860 pasien, terdiri atas 355 pasien usia remaja, dan
Tabel 1 Perbandingan Karakteristik Kehamilan Pada Usia Remaja dan Usia Reproduksi
Kehamilan Usia Kehamilan Usia
Total
Remaja Reproduksi p
Frek % Frek % Frek %
Tempat tinggal
a. Kota Madya 97 9,3% 942 90,7% 1039 100% <0,001
b. Luar Kota Madya 258 14,2% 1563 85,8% 1821 100%
Status Pekerjaan
na. Kerja 5 1,0% 518 99,0% 523 100% <0,001
b. Tidak kerja 350 15,0% 1987 85,0% 2337 100%
Status pernikahan
a. Menikah 347 12,5% 2419 87,5% 2766 100% 0,314
b. Tidak menikah 8 8,5% 86 91,5% 94 100%
Status Pendidikan
a. Tidak Sekolah 1 8,3% 11 91,7% 12 100% <0,001
b. SD 55 24,9% 166 75,1% 221 100%
c. SMP 162 28,7% 402 71,3% 564 100%
d. SMA 134 7,5% 1648 92,5% 1782 100%
e. Perguruan Tinggi 3 1,1% 278 98,9% 281 100%
Keterangan : nilai-p diperoleh dari hasil uji Chi Square, perbandingan dinyatakan bermakna jika p < 0,05,
sangat bermakna jika p < 0,01
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa tempat tinggal, status pekerjaan dan
ditemukan pada wilayah luar kota madya (14,2% berbanding 9,3% pada wilayah kota
madya), sedangkan kehamilan usia reproduksi lebih banyak ditemukan pada wilayah kota
madya (90,7% berbanding 85,8% pada wilayah luar kota madya) dengan p-value < 0,001
(sangat bermakna).
Berdasarkan status pekerjaan, kehamilan usia remaja lebih banyak ditemukan pada
wanita yang tidak bekerja (15% berbanding 1% wanita yang bekerja), sedangkan
10
kehamilan usia reproduksi lebih banyak ditemukan pada wanita yang bekerja (99%
berbanding 85% wanita yang tidak bekerja) dengan p-value < 0,001 (sangat bermakna).
proporsi wanita dengan usia kehamilan remaja atau usia reproduksi berdasarkan status
pada wanita dengan pendidikan SMP (28,7%), sedangkan kehamilan usia reproduksi lebih
banyak ditemukan pada wanita dengan pendidikan perguruan tingi (98,9%) dengan p-value
Tabel di atas menunjukkan bahwa kematian maternal lebih banyak terjadi pada
wanita dengan kehamilan usia remaja (57,1%) jika dibandingkan dengan kehamilan usia
reproduksi (42,9%), dan perbedaannya dinyatakan sangat bermakna (p = 0,003 < 0,05).
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang bermakna dari
luaran morbiditas neonatal berdasarkan usia kehamilan (p = 0,636 > 0,05), dimana baik
fetal distress maupun low birth weight keduanya lebih banyak terjadi pada kehamilan usia
11
Tabel 4 Perbandingan Luaran Morbiditas Antepartum Maternal
maternal jika dilihat berdasarkan usia kehamilan, dimana pada kehamilan usia remaja
persentase tertinggi terjadi pada kategori eclampsia (28,9%), sedangkan pada kehamilan
usia reproduksi persentase tertinggi terjadi pada kategori Ectopic Pregnancy (97,1%), dan
maternal jika dilihat berdasarkan usia kehamilan, dimana pada kehamilan usia remaja
persentase tertinggi terjadi pada kategori Preterm Labour with Preterm Delivery (19,2%),
sedangkan pada kehamilan usia reproduksi persentase tertinggi terjadi pada kategori
Pembahasan
14
mengindikasikan pasien untuk dibawa ke pusat trauma.18 Sehingga pasien yang
dirujuk paling banyak tidak menimbulkan perubahan fisiologi sistem saraf pusat
akibat trauma kepala yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran
serta tidak terjadi penurunan tekanan darah akibat perdarahan yang aktif dan terjadi
penurunan dari laju respirasi.19
Cara kepulangan pasien dari rumah sakit paling banyak adalah dengan cara
melakukan pulang paksa yaitu tanpa seizin dokter (52,46%). Serupa dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Widiarti AS di RS TNI AU Iswahjudi.22 Korban
yang mengalami trauma kepala dan patah tulang seharusnya ditangani oleh dokter
untuk tindakan lebih lanjut. Korban lebih banyak memilih melakukan pengobatan
tradisional. Sehingga akan memberikan dampak buruk terhadap status kesehatan
pasien itu sendiri.23
Kesimpulan
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas korban KLL yang dirujuk
ke IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2108 adalah laki- laki,
berusia produktif. Sebagian besar korban dirujuk dari PPK 2 dengan alasan
15
dirujuk tidak diketahui dengan tingkat keparahan korban adalah ringan. paling
banyak korban keluar dari rumah sakit dengan cara pulang paksa.
16
Daftar Pustaka
17
18
19
20