Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ASKEP KASUS PASIEN DENGAN AMBLIOPIA

DI RUANG PERAWATAN THT-MATA

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

RSUD H.ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Pembimbing Klinik:
Ns. Julyana Situmorang, S.Kep.

Disusun oleh:

FIQRI GUMILANG

G1B119071

KELOMPOK 3A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Nama : GBMK
Masuk rumah sakit : 25 oktober 2022
Usia : 11 thn
Pendidikan : Sekolah Dasar
Suku bangsa : Bali
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Hindu
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Banjar Dinas Kelodan Desa Bengkala
Ruang perawatan : THT-Mata

b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama :
Pasien mengeluh tidak bisa melihat tulisan di papan tulis, mata kanan
dirasakan lebih kabur daripada mata kiri. Penglihatan seperti
berbayang, seperti ada sesuatu di mata, penglihatan kadang-kadang
dobel. Konsentrasi buruk saat belajar di kelas karena sulit melihat
tulisan di papan tulis. Ibu mengeluh mata anaknya kadang-kadang
terlihat seperti juling.

2) Kondisi atau keadaaan klien saat dilakukan pengkajian :


Pasien baru menyadari dirinya kabur melihat jauh sejak satu bulan yang
lalu. Kepala kadangkadang dirasakan sakit terutama saat sesudah
bermain game dalam waktu lama.
c. Riwayat pengobatan terakhir

Pasien pernah mengalami sakit panas batuk pilek saat masih bayi dan balita
serta saat memasuki usia sekolah. Sakitnya sembuh setelah diberi obat atau
dibawa ke dokter. Pasien tidak pernah menjalani rawat inap atau tindakan
pembedahan. Pasien tidak memiliki alergi. Pasien tidak pernah
memeriksakan matanya. Saat lahir pasien memiliki BB, PB, dan LILA
normal. Imunisasi pasien lengkap dan tidak mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.

d. Riwayat kesehatan yang lalu


1) Penyakit yang pernah diderita : demam
2) Penyebab penyakit : perubahan cuaca
3) Pernah dioperasi : tidak pernah
4) Alergi : tidak ada riwayat alergi
e. Riwayat Kesehatan keluarga

Dalam keluarga pasien yang belum berumur 40 tahun tidak ada yang
mengalami gangguan refraksi. Kakek dan nenek pasien hanya mengalami
presbyopia dan katarak.

f. Pemeriksaan fisik
1) Umum
Keadaan umum : sedang
Tingkat kesadaran : composmentis
TB : 120 cm
BB : 29 kg
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,0 C
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan darah : 110/60
mmHg
B. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. DS: Gangguan Bayangan jatuh
pasien mengeluh kabur saat persepsi
ssensori tidak tepat di
melihat papan tulis, penglihatan
retina
berbayang, terkadang melihat
diplopia, seperti ada sesuatu
pada mata (distorsi sensori
visual). Ibu pasien mengeluh
konsentrasi anak buruk saat
belajar di kelas karena sulit
melihat tulisan di papan tulis.
Ibu pasien juga mengeluh
kadang-kadang mata anaknya
terlihat juling.

DO:
 respon terhadap tulisan pada
Snellen Chart tidak sesuai,
54 mengucek mata,
memicingkan mata dan
memiringkan kepala saat
berusaha melihat Snellen
Chart.

 TD : 110/60 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Suhu : 36,0 C
 RR : 20x/menit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. D.0085 Gangguan Persepsi Sensori berhubungan dengan gangguan


penglihatan ditandai dengan pandangan kabur, tidak bisa melihat tulisan di
papan tulis, merasakan seperti melihat bayangan, seperti melihat/ ada
sesuatu di mata, melihat dobel, memicingkan mata, mengucek mata, respon
terhadap Snellen Chart tidak sesuai.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria hasil dan Intervensi
keperawatan tujuan
1. 1. D.0085 Manajemen nyeri
Setelah diberikan
Gangguan tindakan keperawatan 1) Observasi
selama 30x24 jam  Periksa visus
Persepsi Sensori
diharapkan
berhubungan  Periksa tekanan bola mata
1. Persepsi Sensori
dengan (L.09083) membaik,  Periksa refraksi
gangguan dengan kriteria
hasil:  Skala Nyeri
penglihatan
a. Verbalisasi melihat 2) Teraupetik
ditandai dengan bayangan: menurun  Diskusikan perbedaan
pandangan
b. Distorsi sensori: tingkat penglihatan mata
kabur, tidak bisa menurun
kanan dan kiri dengan atau
melihat tulisan c. Konsentrasi: tanpa kacamata
di papan tulis, membaik
 Batasi stimulus pada mata
merasakan d. Orientasi: membaik
kiri untuk optimalisasi
seperti melihat 2. Fungsi Sensori
(L.06048) membaik, mata kanan dengan
bayangan,
dengan kriteria menggunakan eye patching
seperti melihat/ ketajaman
pada mata kiri
penglihatan
ada sesuatu di
meningkat  Jadwalkan penggunaan eye
mata, melihat
patching selama 6 jam
dobel, sehari selama 11 minggu/ 3
memicingkan bulan, diselingi dengan
mata, mengucek patching pada mata
mata, respon ambliopik 1 jam seminggu,
terhadap Snellen membaca dekat 1 jam/hari
Chart tidak  Bantu dan awasi pasien dan
sesuai. keluarga dalam intervensi
eye patching melalui
telenursing (whatsapp
video call)

3) Edukasi:
 Anjurkan untuk selalu
memakai kacamata yang
diresepkan kecuali saat
mandi dan tidur
 Ajarkan minimalisasi
stimulus dengan
mengajarkan pemakaian
eye patching pada mata kiri
 Motivasi pasien dan
keluarga dalam intervensi
eye patching melalui
telenursing (whatsapp
video call) sebanyak 2x
seminggu
4) Kolaborasi:
 Kolaborasi pemberian
vitamin Matovit 1x1 tablet
 Kolaborasi pemberian
Cendo Eyefresh Eye Drop
4x1 tetes/hari
DAFTAR PUSTAKA

1. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan


Tindakan Keperawatan (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
2. PPNI, T. Pokja S.D.K.I (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Indikasi dan indikator Diagnostik (Cetakan II). Jakarta.
3. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai