0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan6 halaman
Peserta dinilai kemampuannya dalam merangkum riwayat penyakit pasien dengan Bells palsy melalui anamnesis. Pemeriksaan fisik meliputi evaluasi wajah, mata, dan fungsi saraf kranial VII. Diagnosis yang ditetapkan adalah Bells palsy dengan diagnosis banding TIA. Peserta dinilai kemampuan berkomunikasi dengan pasien dan memberikan edukasi secara empatik. Tindakan yang diberikan adalah terapi non-farmakologi
Peserta dinilai kemampuannya dalam merangkum riwayat penyakit pasien dengan Bells palsy melalui anamnesis. Pemeriksaan fisik meliputi evaluasi wajah, mata, dan fungsi saraf kranial VII. Diagnosis yang ditetapkan adalah Bells palsy dengan diagnosis banding TIA. Peserta dinilai kemampuan berkomunikasi dengan pasien dan memberikan edukasi secara empatik. Tindakan yang diberikan adalah terapi non-farmakologi
Peserta dinilai kemampuannya dalam merangkum riwayat penyakit pasien dengan Bells palsy melalui anamnesis. Pemeriksaan fisik meliputi evaluasi wajah, mata, dan fungsi saraf kranial VII. Diagnosis yang ditetapkan adalah Bells palsy dengan diagnosis banding TIA. Peserta dinilai kemampuan berkomunikasi dengan pasien dan memberikan edukasi secara empatik. Tindakan yang diberikan adalah terapi non-farmakologi
Tertinggi bila MAKS 1. Anamnesis Peserta No. Aspek yang dinilai 1 3x1 memfasilitasi 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri pasien untuk 2. Menanyakan identitas (nama,usia diatas,alamat,pekerjaan) menceritakan 3. Keluhan utama : mulut miring disebelah sisi penyakitnya 4. Riwayat penyakit sekarang dengan sejak kapan ? akut/ kronis? Saat istirahat atau pertanyaan- setelah beraktifitas? pertanyaan yang lokasi? Kronologis? sesuai untuk Sudah berapa lama? Tiba- tiba atau makin lama mendapatkan makin bertambah? informasi yang Apakah hilang timbul atau terus menerus? relevan, adekuat, Apakah ada faktor yang memperberat? dan akurat Adakah faktor yang memperingan? Dengan istirahat? Apakah sudah berobat? Apakah ada keluhan lain?terasa tebal disebelah wajah? Mata bisa menutup tidak? Makan minum tersedak? Nyeri kepala? Mual muntah? Lemah separuh badan? Gangguan pendengaran? Pernah jatuh? Gangguan pengecapan? Keluar air mata nerocos? Keluar liur ? 5. Riwayat Penyakit Dahulu apakah sebelumnya pernah seperti ini? Apakah terdapat penyakit lain? 6. Riwayat Penyakit Keluarga Apakah ada anggota kelurga yang menderita seperti ini? 7. Riwayat sosial dan ekonomi
8. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya 9. Memberi resume anamnesis 10. Memberi kemungkinan diagnosis penyakit 11. Menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan dilakukan 2. Pemeriksaan Peserta ujian Keadaan umum : baik 1 3x1 Fisik melakukan cuci kesadaran : CM tangan sebelum Tanda vital : dan setelah TD : dbn pemeriksaan N : dbn menggunakan RR : dbn sarung tangan T : dbn dalam melakukan Status lokalis pemeriksaan fisik Wajah : lagoftalmus (kelopak mata lebih lambat) Plika sesuai masalah nasolabialis datar Nyeri dibelakang telinga klinik pasien Mata : Lakrimasi Fungsi pendengaran Dapat terganggu/normal Tergantung letak lesi Dada dan abdomen dbn Nervi Kraniales N VII paralysis unilateral otot wajah, gangguan pengecapan lidah 2/3 depan Reflek fisiologis dan patologis dbn
3. Menentukan Peserta ujian dapat Bells palsy 3 3x3
diagnosis dan menentukan Dd TIA diagnosis diagnosis dan banding diagnosis bandingnya secara lengkap 4. Komunikasi dan Peserta ujian Dokter menyapa pasien dan mempersilakan duduk 3 3x3 edukasi pasien menunjukkan Dokter memperkenalkan diri
kemampuan Dokter menanyakan kembali identitas pasien berkomunikasi Dokter menanyakan keluhan yang dirasakan pasien dan dengan membentuk komunikasi dua arah dengan pasien menerapkan salah Dokter menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien satu prinsip Dokter meminta ijin pasien ketika akan melakukan pemeriksaan berikut: fisik 1. Mampu membina Dokter mempersilakan pasien untuk bertanya tentang hubungan penyakitnya. baik Dokter menjawab pertanyaan pasien dengan baik dan benar dengan sehingga pasien mengerti. pasien secara verbal non verbal (ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan komunikas i dua arah respon) 2. Mampu memberika n kesempata n pasien untuk bercerita dan
mengarahk an cerita 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaa n klinik 4. Mampu memberika n penyuluha n yang isinya sesuai dengan masalah pasien 5. Tata laksana Peserta melakukan Menghindari faktor penyebab 5 3x5 non farmako tindakan terapi /pemberian terapi Terapi farmakologi :kortikosteroid (tindakan) dengan informed consent yang jelas, proteksi diri (sepsis asepsis)
profesional memeperkenalkan Memperkenalkan diri diri dan meminta Menjelaskan saat akan memeriksa pasien izin secara lisan Mencuci tangan saat akan memeriksa pasien dan melakukan Menjelaskan hasil pemeriksaan poin di bawah ini Menjelaskan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan lengkap sebagai Merujuk pasien untuk penanganan lebih lanjut berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati- hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan konsultasi bila diperlukan
GLOBAL PERFORMANCE Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus. TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR