Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN

KEPERAWATAN
KASUS III
Nurul Fauzhiyah (01.2018.015)
KASUS
Seorang perempuan usia 32 tahun, datang ke RS dengan keluhan kedua mata mengalami penglihatan
kabur sejak 1 tahun yang lalu yang semakin lama penglihatan pasien makin kabur. Saat ini pasien hanya bisa
melihat bayangan orang yang lewat. Sejak 4 bulan SMRS mata bagian kanan tidak dapat melihat, diikuti
dengan mata bagian kiri hanya bisa melihat cahaya. Tidak ada keluhan seperti melihat asap atau pelangi.
Pasien sebelumnya masih dapat membedakan warna dengan baik. Pasien mengeluh nyeri kepala di seluruh
bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu. Nyeri dapat muncul tiba-tiba, saat istirahat ataupun aktivitas, nyeri tidak
didahului faktor pencetus. Nyeri terasa seperti ditimpa beban berat, dan leher juga terasa berat, kurang lebih 1
minggu sebelum masuk rumah sakit nyeri dirasakan semakin lama semakin sering dan memberat. Saat nyeri
kepala, pasien minum obat dari bidan Puskesmas ataupun obat warung, tetapi tidak ada perubahan. Sekitar 4
bulan yang lalu pasien dibawa ke dokter, dikatakan terdapat tumor dibagian belakang kepala dengan anjuran
operasi. Namun keluarga menolak untuk dilakukan operasi. Riwayat trauma kapitis, hipertensi dan dibetes
melitus disangkal. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang. Status generalis
dalam batas normal. Pada status neurologis didapatkan visus OD tidak ada persepsi cahaya dan OS 1/∞. Hasil
pemeriksaan laboratorium normal. Hasil CT Scan kepala ditemukan adanya massa multipel massa pada lobus
frontal dextra yang mendesak ventrikel lateralis dextra, terdapat midline shift, massa pada lobus parietal
sinistra dan massa pada lobus oksipital.
PENGKAJIAN
01 Identitas 02 Keluhan Utama
Nama : Ny. A  Pasien mengeluh kedua mata mengalami
JK : Perempuan penglihatan kabur sejak 1 tahun yang lalu
Umur : 32 tahun yang semakin lama penglihatan pasien
Agama : Islam makin kabur. Saat ini pasien hanya bisa
Suku/Bangsa :Indonesia melihat bayangan orang yang lewat.
Alamat : Perumnas, Balandai  Pasien mengeluh nyeri kepala di seluruh
Pekerjaan : Guru bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu. Nyeri
dapat muncul tiba-tiba, saat istirahat ataupun
aktivitas, nyeri tidak didahului faktor
pencetus. Nyeri terasa seperti ditimpa beban
berat, dan leher juga terasa berat, kurang
lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
nyeri dirasakan semakin lama semakin
sering dan memberat.
PENGKAJIAN
03 Riwayat Penyakit 04 Riwayat Penyakit Keluarga
Trauma kapitis : disangkal Dalam keluarga tidak ada
Hipertensi : disangkal mempunyai penyakit keturunan seperti
Dibetes mellitus : disangkal ini yang diderita pasien
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NO DATA FOKUS PROBLEM
DS :
• Pasien mengeluh nyeri kepala di seluruh
bagian kepala sejak 2 tahun yang lalu.
Nyeri dapat muncul tiba-tiba, saat
istirahat ataupun aktivitas, nyeri tidak
didahului faktor pencetus.
• Nyeri terasa seperti ditimpa beban
berat, dan leher juga terasa berat, Nyeri Kronis b.d kerusakan
1. kurang lebih 1 minggu sebelum masuk sistem saraf
rumah sakit nyeri dirasakan semakin
lama semakin sering dan memberat.
 
DO :
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DATA FOKUS PROBLEM
DS :
• Pasien mengeluh kedua mata mengalami
penglihatan kabur sejak 1 tahun yang lalu yang
semakin lama penglihatan pasien makin kabur.
• Sejak 4 bulan SMRS mata bagian kanan tidak dapat
melihat, diikuti dengan mata bagian kiri hanya bisa
melihat cahaya.
• Tidak ada keluhan seperti melihat asap atau pelangi.
• Pasien sebelumnya masih dapat membedakan warna Gangguan persepsi sensori :
2. dengan baik. penglihatan b.d gangguan
  status organ
DO :
• Visus OD tidak ada persepsi cahaya dan OS 1/∞.
• Hasil CT Scan kepala ditemukan adanya massa
multipel massa pada lobus frontal dextra yang
mendesak ventrikel lateralis dextra, terdapat midline
shift, massa pada lobus parietal sinistra dan massa
pada lobus oksipital
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DATA FOKUS PROBLEM
DS :
• Sekitar 4 bulan yang lalu pasien dibawa ke dokter,
dikatakan terdapat tumor dibagian belakang kepala
dengan anjuran operasi.
• Saat nyeri kepala, pasien minum obat dari bidan
Puskesmas ataupun obat warung, tetapi tidak ada
perubahan.
 
DO : Defisien pengetahuan b.d
3. • Hasil CT Scan kepala ditemukan adanya massa kurang sumber pengetahuan
multipel massa pada lobus frontal dextra yang
mendesak ventrikel lateralis dextra, terdapat midline
shift, massa pada lobus parietal sinistra dan massa
pada lobus oksipital
INTERVENSI
1 2 3
 Cek perintah pengobatan  Pastikan derajat/tipe kehilangan  Tunjukkan tehnik yang benar
meliputi obat, dosis, dan penglihatan. pemberian tetes mata. Izinkan
frekuensi obat analgesik yang  Kaji dan catat ketajaman pasien mengulang tindakan.
diresepkan penglihatan  Kaji pentingnya mempertahankan
 Evaluasi kemampuan pasien  Kaji tingkat deskripsi fugnsional jadwal obat, contoh tetes mata.
untuk berperan serta dalam terhadap penglihatan dan Diskusikan obat yang harus
pemilihan analgesik, rute dan perwatan dihindari, contoh midriatik,
dosis dan keterlibatan pasien,  Tunjukkan pemberian tetes mata, kelebihan pemakaian steroid
sesuai kebutuhan contoh menghitung tetesan, topikal.
 Tentukan analgesik sebelumnya, mengikuti jadwal, tidak salah  Identifikasi efek samping/reaksi
rute pemberian, dan dosis untuk dosis. merugikan dari pengobatan
mencapai hasil pengurangan  Sesuaikan lingkungan dengan (penurunan nafsu makan,
nyeri yang optimal kemampuan penglihatan seperti mual/muntah, kelemahan, jantung
 Berikan kebutuhan kenyamanan berikan pencahayaan yang cukup tak teratur, dll).
dan aktivitas lain yang dapat dan hindari cahaya yang  Dorong pasien membuat
membantu relaksasi untuk menyilaukan perubahan yang perlu untuk pola
memfasilitasi penurunan nyeri hidup.
 Berikan analgesik sesuai waktu  Tekankan pentingnya
paruhnya, terutama pada nyeri pemeriksaan rutin
yang berat
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No. Dx Diagnosa kep. Kriteria Hasil Implementasi Keperawatan Evaluasi

1 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring kepuasan pasien S: Klien mengatakan
kerusakan keperawatan selama 1x24 jam, terhadap manajemen nyeri nyeri pada mulai
sistem saraf nyeri kronis pasien teratasi 2. Menganjurkan tingkatan berkurang
dengan kriteria : istirahat dan tidur yang
O: Klien tampak lebih
1. Klien dapat adekuat
rileks
mengidentifikasi 3. Menjelaskan pada pasien
penyebab nyeri. penyebab nyeri Skala nyeri: 3
2. Klien dapat mengetahui 4. Mengobservasi reaksi
faktor-faktor yang dapat nonverbal dari A: Masalah nyeri
meningkatkan nyeri. ketidaknyamanan kronis teratasi
3. Klien mampu melakukan 5. Mengontrol lingkungan yang sebagian
tindakan untuk dapat mempengaruhi nyeri P: Intervensi
mengurangi nyeri. seperti suhu ruangan, dilanjutkan
pencahayaan dan kebisingan
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No. Dx Diagnosa kep. Kriteria Hasil Implementasi Keperawatan Evaluasi

2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji derajat/tipe S : Klien mengatakan


persepsi keperawatan selama 1x24 jam, kehilangan penglihatan pandangan masih tak
sensori : gangguan persepsi sensori : 2. Mendorong klien untuk jelas
penglihatan b.d penglihatan pasien teratasi mengekspresikan perasaan
gangguan status dengan kriteria : tentang kehilangan / O : Masih terdapat
organ 1. Pasien akan kemungkinan kehilangan penurunan ketajaman
mempertahankan lapang penglihatan penglihatan dan visus
ketajaman penglihatan 3. Melakukan tindakan untuk berkurang
tanpa kehilangan lebih membantu pasien untuk
lanjut. menangani keterbatasan A : Masalah belum
penglihatan, contoh, mengatur teratasi
perabot, perbaiki sinar dan
masalah penglihatan malam. P : Intervensi
4. Memberikan obat tetes mata dilanjutkan
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No. Dx Diagnosa kep. Kriteria Hasil Implementasi Keperawatan Evaluasi

3 Defisien Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S : Klien mengatakan


pengetahuan b.d keperawatan selama 1x24 jam, klien/keluarga dan rencanakan sudah dapat mengetahui
kurang sumber defisien pengetahuan pasien teratasi pemberian pengajaran sesuai kondisi yang telah ia
pengetahuan dengan kriteria : tingkat. Pemahaman klien dengan alami
1. Pasien menyatakan metode dan strategi yang tepat,
pemahaman kondisi, prognosis, misal : ceramah, demonstrasi, dll O : Dapat melakukan
dan pengobatan. 2. Menentukan materi pengajaran pengobatan secara
2. Mengidentifikasi hubungan yang dibutuhkan klien/keluarga mandiri
antar gejala/tanda dengan tentang apa yang telah klien alami
proses penyakit selama ini A : Masalah keperawatan
3. Melakukan prosedur dengan 3. Memberikan informasi/promkes belum sepenuhnya teratasi
benar dan menjelaskan alasan dari sumber-sumber terkait yang
tindakan dapat menolong klien/keluarga P : Intervensi dilanjutkan
dalam mempertahankan status
kesehatan
4. Melibatkan keluarga dalam
program pengobatan

Anda mungkin juga menyukai