Anda di halaman 1dari 10

WOC

TUNA NETRA

Keturunan Trauma Pertumbuhan anak


dalam kandungan

B3 Brain B6 Bone

Obstruksi Jaringan Trabekuler Hambatan pengaliran cairan


humor aqueous

Hambatan pengaliran cairan


humor aqueous TIO meningkat

Gangguan Syaraf Optik


TIO meningkat

Gangguan Lapang Pandang


Gangguan Syaraf Optik
Terbatas

Perubahan penglihatan perifer Resiko Cedera

Gangguan persepsi sensori


ASUHAN KEPERAWATAN

1) Anamnesa
Pengkajian dilakukan pada tanggal 03 Februari 2020 pukul 17.00 WIB
(1) Identitas klien
Nama Klien : An. Z
TTL : Banyuwangi, 01 September 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SLB
Alamat : Panti Werdha Bakti Luhur
Diagnosa Medis : Tuna Netra
(2) Identitas penanggung jawab
Nama Klien : Ny. B
TTL : Suranaya, 01 Oktober 1978
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Suster
Alamat : Panti Artopodo
Hubungan keluarga : Pengasuh Klien
(3) Keluhan Utama
Pengasuh mengatakan klien tidak bisa melakukan mobilisasi secara mandiri
karena mengalami kerusakan penglihatan.
(4) Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
An.Z Selama satu tahun terakhir tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
Jika sakit hanya pilek biasa.
 Riwayat kesehatan lalu
Riwayat prenatal sampai postnatal tidak bisa dikaji. Karena karena
kurangnya informasi dari orang tua klien dan klien tidak bisa diajak
berkomunikasi.
 Riwayat kesehatan keluarga
Tidak dapat di kaji karena klien tinggal di panti werdha
(5) Susunan genogram 3 (tiga) generasi
Tidak dapat di kaji karena suster kurang mendapat informasi dari orang
tua dan klien tidak bisa dikaji karena tidak bisa berkomunikasi.
(6) Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum
Keadaan umum An.Z cukup rapi, kesadaran compos mentis, klien
selalu duduk dan menundukkan kepalanya.
 Tanda vital
Tekanan darah Klien 110/70, nadi klien saat di hitung selama 1 menit
adalah 84x/menit, suhu tubuh klien 36,60C, pernafasan klien saat di
hitung adalah 18x/ menit.
 Pola aktivitas sehari-hari
Klien setiap hari makan sebanyak 3 kali yaitu pada pukul 07.00 WIB,
11.00 WIB dan 17.00 WIB dengan menu yang berbeda seperti sayur,
daging, ikan dan nasi dan Buah-Buahan. Klien bisa makan sendiri
dengan bantuan minimal dari pengasuh.
 Pola istirahat klien setiap hari yaitu istirahat siang dari jam 11.30-
15.00 WIB dan istirahat malam dari pukul 20.00-05.00 WIB
 Personal hygiene klien setiap hari yaitu setiap hari mandi dengan
dibantu oleh pengasuh sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari
pukul 17.00 WIB.
 Data penunjang
Klien tidak minum obat.

Surabaya, 03 Februari 2020


Mahasiswa,

Reka,Novel,Juari,Andre,Candra
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBJEKTIF PENYEBAB
DS: Kerusakan organ Gangguan Persepsi
Pengasuh klien mengatakan penglihatan
Sensori
”anak saya menderita kelainan
mata dimana kedua kelopak
matanya tidak bisa membuka
dan bola mata kecil dari sejak
lahir, menjelang besar anak
tidak mampu melihat apa-apa”
DO:
1) Bola mata klien tampak
kecil.
2) Klien tampak meraba
sekelilingnya saat berjalan.
3) Kedua kornea mata tampak
keputihan dan tidak bisa
mengidentifikasi objek
didepannya.

DS: Pengasuh mengatakan Kerusakan organ Resiko Cedera


“klien tidak bisa melakukan penglihatan
mobilisasi dan aktifitas
sederhana lainya tanpa
dibantu”

DO:
1) Klien tampak duduk
diatas kursi tanpa
menggunakan
pengamanan
2) Klien tampak dikamar
mandi sendiri
3) Klien selalu di bantu
ketika melakukan
aktivitas ringan seperti
berjalan
PRIORITAS MASALAH
1) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan
(cacat sejak lahir).
2) Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
Dx. 1 Tujuan :
Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan 1. Orientasikan klien terhadap 1. Klien lebih mengenal
Sensori penglihatan keperawatan selama 1x7 jam lingkungan lingkungan
berhubungan dengan diharapkan masalah gangguan 2. Letakan barang yang dibutuhkan 2. Memudahkan klien
kerusakan pada indera persepsi sensori dapat diatasi dalam jangkauan klien mengambil barang yang
penglihatan. dengan kriteria hasil : 3. Memberi penjelasan kepada diperlukan Tanpa meminta
 Mengenal gangguan sensori dan opengasuh untuk proteksi terhadap bantuan kepada pengasuh.
menerima terhadap keadaan. klien 3. Menurunkan resiko cidera dan
 Mengidentifikasi potensial 4. Latih makan dengan cara meraba member rasa nyaman pada
bahaya dalam lingkungan. sendok, kemudian menyendok nasi anak.
dan memasukan nya ke mulut 4. Melatih klien melakuukan adl
5. Latih Berjalan dengan cara meraba yang sering dilakukan
tembok dan benda disekitar 5. Melatih klien agar bisa
mandiri dalam aktivitas
sederhana.
Dx. 2 Tujuan : 1. Orientasikan lingkungan dan situasi 1. Meningkatkan pengenalan dan
Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan selama serta keadaan disekitar klien. meningkatkan daya ingat
berhubungan dengan 1 x7 jam diharapkan tidak terjadi 2. Anjurkan klien untuk mempelajari terhadap lingkungan sekitar
kerusakan pada organ cidera dengan kriteria hasil : kembali ADL yang sering dilakukan 2. Meningkatkan respon
penglihatan  Klien melakukan aktifitas 3. Mengatur lingkungan sekitar klien, stimulus dan menurunkan
sederhana tanpa mengalami jauhkan benda benda yang dapat ketergantungan
cidera menimbulkan kecelakaan 3. Mencegah cidera dan
 Klien mampu melakukan 4. Awasi / temani klien saat melakukan meningkatkan kemandirian
aktifitas sederhana dengan aktivitas 4. Meminimalkan resiko cidera
bantuan minimal dari pengasuh 5. Motifasi klien melakukan aktivitas memberikan perasaan aman
dan tidak mengalami cidera. sederhana bagi klien.
5. Mengontrol kegiatan klien
dan menurunkan bahaya
keamanan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD dan
Tanggal Nama
Jam Perawat
Minggu, Diagnosa 1: Minggu, 2 Februari 2020
2 Februari
2020 1. Mengorientasikan klien terhadap lingkungan dengan S : Pengasuh mengatakan, klien tidak mampu
Pukul: cara memperkenalkan keadaan lingkungan disekitar melakukan aktifitas secara mandiri dan harus
07.00 tempat klien melakukan ADL dibantu.
WIB O:
2. Meletakan barang yang dibutuhkan dalam Jangkauan - klien tampak dibantu ketika berjalan
klien dengan cara menyimpan benda yang dibutuhkan - klien tampak dibantu ketika mandi
klien di dekat klien misalnya sendok ketika klien ingin - klien tampak dibantu ketika memakai pakaian Reka,Novel
makan. ,Juari,
A : Masalah belum teratasi Andre,
3. Melatih makan dengan cara meraba sendok, kemudian Candra
menyendok nasi dan memasukan nya ke mulut P : Lanjutkan intervensi

4. Melatih klien Berjalan dengan cara meraba tembok dan Senin, 3 Februari 2020
benda disekitar klien. S : Pengasuh mengatakan, klien tidak dapat
melakukan aktivitas ringan dan harus dibantu.
5. Memberi penjelasan kepada pengasuh untuk proteksi O :
terhadap klien dengan cara menjelaskan kepada - klien tampak dibantu ketika berjalan
pengasuh bahwa jika tidak di lindungi dn diawasi maka - klien tampak dibantu ketika mandi
klien bisa cidera - klien tampak dibantu ketika memakai pakaian
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
Minggu, 2 Diagnosa 2: Minggu, 2 Februari 2020
Februari 1. Mengorientasikan lingkungan dan situasi serta keadaan S : Pengasuh mengatakan klien tidak bisa melakukan
2020 disekitar klien dengan cara memperkenalkan mobilisasi dan aktifitas sederhana lainya tanpa
Pukul: lingkungan disekitar klien dan mengingatkan benda dibantu.
07.00 benda yang ada di dalam ruangan seperti meja dan kursi
WIB serta lemari. O:
4) Klien tampak duduk diatas kursi tanpa
2. Menganjurkan klien untuk mempelajari kembali ADL menggunakan pengamanan
yang sering dilakukan dengan cara melatih klien 5) Klien tampak dikamar mandi sendiri
berjalan dengan cara memegang tembok, makan dengan 6) Klien selalu di bantu ketika melakukan aktivitas Reka,Novel
meraba piring, mengganti baju dengan cara meraba ringan seperti berjalan ,Juari,
baju. Andre,
A : Masalah belum teratasi Candra
3. Mengatur lingkungan sekitar klien,dengan cara
menjauhkan benda benda yang dapat menimbulkan P : Lanjutkan intervensi
kecelakaan seperti vas bunga, lantai kamar mandi yang
licin, serta benda benda tajam yang dapat melukai klien. Senin, 3 Februari 2020
S : Pengasuh mengatakan klien masih tidak bisa
4. Mengawasi / menemani klien saat melakukan aktivitas melakukan mobilisasi dan aktifitas sederhana
dengan cara selalu memantau dan mendampingi klien lainya tanpa dibantu.
ketika klien melakukan aktivitas sederhana seperti O :
berjalan, makan, dan duduk diatas kursi 7) Klien tampak duduk diatas kursi tanpa
menggunakan pengamanan
5. Mendorong klien melakukan aktivitas sederhana dengan  Klien tidak mampu melakukan aktivitas sederhana
cara meyakinkan klien bahwa perawat dan pengasuh seperti mandi, berjalan.
akan mengawasi ketika klien melakukan aktifitas A : Masalah teratasi
sehingga akan tetap aman untuk klien melakukan
aktifitas. P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai