Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN ALFI

1. Kasus
Anak F, perempuan, umur 5 tahun dilarikan kerumah sakit karena mengalami  bintik  bintik
putih pada mata, mata merah, berair, berair, bengkak, bengkak, juling, juling, dan
pengihatan pengihatan kabur. Ibu klien mengatakan mata klien sudah merah sejak 10 hari
yang lalu dan telah diberi obat tetes mata, namun tidak terdapat perubahan. Gejala yang
dialami klien juga disertai klien juga disertai demam, mual muntah, demam, mual muntah,
diare, dan kurang diare, dan kurang nafsu makan

2. Pengkajian secara teoritis


Pengkajian
A. Biodata
1) Identitas klien meliputi nama, agama jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan diagnosa medis.  
2) Identitas orang tua yang terdiri dari : Nama Ayah dan Ibu, usia,  pendidikan,
pekerjaan/sumber penghasilan, agama, alamat.
3) Identitas saudara kandung meliputi nama, usia, jenis kelamin, hubungan dengan
klien, dan status kesehatan.
B. Keluhan utama Keluhan utama berupa perubahan persepsi penglihatan, deman, kurang
nafsu makan, gelisah, cengeng, nyeri pada luka post operasi, terjadi infeksi pada luka
post op, serta perawatan dan pengobatan lanjutan dari tindakan operasi.
C. Riwayat kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Gejala awal yang muncul pada anak. Bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya
pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar.  
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan kemungkinan memakan
makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi di tempat lain misal :  pernapasan.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Berkaitan erat dengan keturunan dalam keluarga, misalnya ada anggota keluarga
yang pernah menderita penyakit yang sama.
D. Pemeriksaan sistem
1) Aktivitas
Gejala : kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas biasanya. Tanda : kelelahan otot, peningkatan kebutuhan tidur, samnolen.
samnolen.  
2) Sirkulasi
Gejala : palpitasi. Tanda : takikardi, mur-mur jantung, kulit, membran mukosa
pucat, defisit saraf kranial, dan/ atau tanda perdarahan cerebral.
3) Eliminasi
Gejala : diare ; nyeri tekan perianal, nyeri, darah merah terang pada tisu, feses
hitam, darah pada urine, penurunan haluaran urine.
4) Integritas ego
Gejala : perasaan tak berdaya/ tak ada harapan. Tanda : depresi, menarik diri,
ansietas, takut, marah, mudah terangasang  perubahan alam perasaan, kacau.
5) Makanan/cairan
Gejala : kehilngan nafsu makan, anoreksia, muntah, perubahan rasa/penyimpangan
rasa, penurunan berat badan.
6) Neurosensori
Gejala : kurang/penurunan koordinasi, petubahan alam perasaan, kacau,
disorientasi, ukuran konsisten, pusing, kebas, kesemutan parastesi. Tanda : otot
mudah terangsang, aktivitas kejang.
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri orbital, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, nyeri tekan sternal, kram
otot. Tanda : perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus, pada diri sendiri.
8) Pernapasan
Gejala : nafas pendek dengan kerja minimal. Tanda : dispnea, takipnea, batuk,
gemercik, ronchi, penurunan bayi nafas.
9) Keamanan
Gejala : riwayat infeksi saat ini/dahulu, jatuh, gangguan  penglihatan/kerusakan,
penglihatan/kerusakan, perdarahan perdarahan spontan spontan tak terkontrol
terkontrol dengan trauma minimal. Tanda : demam, infeksi, kemerahan, purpur,
perdarahan retinal,  perdarahan  perdarahan gusi epistaksis, epistaksis, pembesaran
pembesaran nodus limfe, limpa, atau hati (sehubungan dnegan infasi jaringan),
pupil edema dan eksoflamus.  
10) Seksualitas
Gejala : perubahan libido, perubahan aliran menstruasi, menoragia.
11) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat terpajan pada kimiawi, misalnya : benzene, fenilbutazone dan
kloramfenikol (kadar ionisasi radiasi berlebihan, pengobatan kemoterapi
sebelumnya, khusunya agen pengkilat), gangguan kromosom, contoh sindrom
down atau anemia fanconi aplastik.

3. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


A. Gangguan sensori persepsi : penglihatan berhubungan dengan kekeruhan lensa mata.
B. Risiko cidera berhubungan dengan penuruanan ketajaman penglihatan.
C. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
D. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan proses penyakit.
E. Nyeri berhubungan d  Nyeri berhubungan dengan proses penyakitnya. engan proses
penyakitnya.
F. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri dan gangguan  penglihatan.

4. Pengkajian Kasus
A. Pengkajian
1) Identitas klien  
- Nama : An. F : An. F
- Agama : Islam
- Jenis kelamin kelamin : Perempuan
- Pendidikan : -
- Alamat : Jl. Pendidikan no.103 Pemalang
- Tanggal masuk RS : 19 November 2019
- Tanggal pengkajian : 19 November 2019  
- No. Register : 10315627
- Diagnosa Medik : Retinoblastoma
2) Identitas Orang tua  
- Nama Ayah : Tn. B
- Usia : 35 tahun
- Pendidikan: Sarjana
- Pekerjaan : Pegawai Swasta
- Agama : Islam
- Alamat : Jl. Pendidikan no.103 Pemalang  
- Nama Ibu : Ny. R : Ny. R
- Usia : 29 tahun
- Pendidikan : Sarjana
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Agama : Islam
- Alamat : Jl. Pendidikan no.103 Pemalang
3) Keluhan Keluhan utama : Penglihatan kabur
4) Riwayat Kesehatan :
- Riwayat kesehatan sekarang
- Klien mengalami bintik putih pada mata, mata merah, berair,  bengkak,
bengkak, juling, juling, dan pengihatan pengihatan kabur, demam, mual
muntah, muntah, diare, dan kurang nafsu makan.  
- Riwayat kesehatan masa lalu
- Klien belum pernah mengalami penyakit mata sebelumnya.
- Riwayat kesehatan keluarga  
- Nenek buyut klien juga memiliki memiliki penyakit penyakit yang sama yaitu
Retinoblastoma.
5) Pemeriksaan sistem
- Aktivitas : klien nampak lelah, malaise, lemah, dan tidak mampu untuk
melakukan aktivitas.
- Sirkulasi : klien mengalami takikardi dan membran mukosa pucat.
- Eliminasi : klien mengalami diare dan penurunan frekuensi BAK.
- Integritas ego : klien nampak tak berdaya/ tak ada harapan, menarik diri,
ansietas, sering menangis dan mudah terangsang perubahan alam  perasaan.  
- Makanan/cairan : klien mengalami kehilngan nafsu makan, anoreksia, muntah,
penurunan berat badan.
- Neurosensori : klien mengalami kurang/penurunan koordinasi, pusing, kebas,
kesemutan parastesi.
-  Nyeri/ketidaknyamanan :   klien mengalami mengalami nyeri orbital, orbital,
sakit kepala, kepala, kram otot. Tanda : klien nampak selalu
berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus pada diri sendiri, dan menangis.
- Pernapasan : klien mengalami dispnea, batuk, ronchi
- Keamanan: klien mengalami gangguan penglihatan sehingga beresiko cedera

5. Analisa Data
Nama Pasien  : An. F
No Reg : 10315627
Umur : 5tahun
Ruangan : Melati

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DO: Terlihat bercak Nyeri berhubungan dengan
- Klien tampak gelisah putih mengkilat berhubungan dengan  proses
- Klien tampak meringis ↓ penyakit
kesakitan Neuvaskularisasi
- Klien tampak lemah dan  perdarahan
- Suhu : 38 C ↓
- Nadi : 98x/m Lemah,
- TD : 100/70 mmHg sakitkepala
- RR :20x/m ↓
DS : Nyeri
- Klien mengatakan nyeri
pada matanya
- Ibu Klien mengatakan
terjadi peningkatan suhu
tubuh
2 DO: Masa tumor yang Gangguanpersepsisensorik 
- Klien tampak meringis semakinmembesar penglihatan
kesakitan pada mata sebelah ↓
kanan leukokoria
- Mata klien tampak merah ↓
-Terlihat bengkak pada mata Refleks pupil
klien disebelah kanan berwarna putih
DS : ↓
- Klien mengatakan Pupil agak
gangguan pada  penglihatan, menonjol keluar

Gangguan
persepsi sensorik
penglihatan
3 DO: Status kesehatan Kecemasan
- Klien tampak gelisah menurun: Nyeri berhubungan dengan perubahan
- Klien kesulitan untuk tidur ↓ status kesehatan.
- Klien sering menangis Klien sulit tidur
DS: ↓
- Klien mengatakan takut Cemas
karena munculnya tanda dan
gejala penyakit
4 DO: Proses penyakit Gangguan citra tubuh
- Klien nampak malu ↓ berhubungan  berhubungan
bertemu orang baru Mata merah, dengan  proses penyakit
- Klien nampak menutupi juling, dan
mata kanannya bengkak
saat berinteraksi dengan ↓
orang baru Gangguan citra
DS: tubuh
- Ibu klien mengatakan klien
tidak mau melihat  pantulan
pantulan dirinya di cermin
5 DO: Tumor tumbuh Resiko cedera  berhubungan
- Klien nampak meraba-raba kedalam vitrenous berhubungan dengan  proses
saat akan mengambil sesuatu ↓ penyakitnya
DS : Penurunan visus
- Ibu klien mengatakan klien ↓ Gangguan
mudah tersandung saat penglihatan
berjalan ↓
Resiko cedera
6 DO : Terlihat bercak Intoleransi aktivitas
- Klien nampak lemak dan putih mengkilat berhubungan  berhubungan
lesu ↓ dengan nyeri dan gangguan
DS :  Neuvaskularisasi penglihatan
- Ibu klien mengatakan klien dan  perdarahan
dibantu saat  berjalan ↓
berjalan karena merasa sakit Lemah, sakit
kepala dan pandangan klien kepala
kabur. ↓
Nyeri

Intoleransi
aktivitas

6. Diagnosa Keperawatan Pada Kasus


A. Gangguan sensori persepsi : penglihatan berhubungan dengan kekeruhan lensa mata.
B. Risiko cidera berhubungan dengan penuruanan ketajaman penglihatan.
C. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
D. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan proses penyakit.
E. Nyeri berhubungan d  Nyeri berhubungan dengan proses penyakitnya.
F. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri dan gangguan  penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai