Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN NOTULEN KELOMPOK 2 B

Komunikasi Teraupetik Pada Lansia

Komunikasi Keperawatan II

DOSEN PENGAMPU : Ns. Yusnilawati S.Kep., M.Kep

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 B :


Mirna Wati (G1B120040)
Auliah Triski Syahputri (G1b120045)
Birgitta Arta Milawati (G1b120049)
Pebriyanti Putri (G1b120056)
Ayu Prasetya Pratiwi (G1b120060)
Ravia Gustina (G1B120066)

MODERATOR : Ravia Gustina (G1b120066)


PENYAJI 1 : Ayu Prasetya Pratiwi (G1b120060)
PENYAJI 2 : Birgitta Arta Milawati (G1b120049)
NOTULEN : Mirna Wati(G1B120040)
1. Rifki Wahyudi (G1B120024)
Suasana komunikasi seperti apakah yang harus di ciptakan dalam
melakukan komunikasi terapeutik

Jawab : Birgita Arta Milawati (G1b120049)


a. Suasana hormat menghormati Orang dewasa dan lansia akan
mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat pribadinya
dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berpikir dan
mengemukakan pikirannya. Suasana saling menghargai Segala
pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, dan sistem nilai yang dianut
perlu dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri
mereka akan dapat menjadi
b. kendala dalam jalannya komunikasi.
c. Suasana saling percaya Saling memercayai bahwa apa yang
disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa hasil yang
diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan pada apa yang
dikomunikasikan oleh orang dewasa atau lansia, karena mereka
akan tidak percaya dengan Anda dan mengakibatkan tujuan
komunikasi tidak tercapai.
d. Suasana saling terbuka Keterbukaan dalam komunikasi sangat
diperlukan, baik bagi orang dewasa maupun lansia. Maksud
terbuka adalah terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka
untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan
segala alternatif dapat tergali.

Tambahan : Ayu prasetya (G1b120060)


 Suasana hormat menghormati Orang dewasa dan lansia
akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat
pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut
berpikir dan mengemukakan pikirannya. Suasana saling
menghargai Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
dan sistem nilai yang dianut perlu dihargai. Meremehkan
dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi
 kendala dalam jalannya komunikasi.
 Suasana saling percaya Saling memercayai bahwa apa yang
disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa hasil
yang diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan pada
apa yang dikomunikasikan oleh orang dewasa atau lansia,
karena mereka akan tidak percaya dengan Anda dan
mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai.
 Suasana saling terbuka Keterbukaan dalam komunikasi
sangat diperlukan, baik bagi orang dewasa maupun lansia.
Maksud terbuka adalah terbuka untuk mengungkapkan diri
dan terbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya dalam
suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali.

2. Indah Ahsya Putri (G1B120015)


Bagaimana tips yang bisa dipertimbangkan untuk berkomunikasi secara
efektif dengan lansia?

Jawab : Pebriyanti Putri (G1b120056)


1) Beri waktu ekstra. Biasanya lansia menginginkan menerima
informasi lebih banyak dan lebih rinci dibanding klien yang lebih
muda. Waktu ekstra diberikan mengingat ada beberapa lansia yang
kemungkinan cara berkomunikasi kurang baik dan kurang fokus
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
2) Hindari ketidakpedulian. Klien lansia ingin merasakan bahwa
perawat menyediakan waktu yang berkualitas untuk klien. Enam
puluh (60) detik pertama adalah waktu untuk menciptakan kesan
pertama dengan penuh perhatian.
3) Duduk berhadapan dengan klien. Klien yang mengalami gangguan
pendengaran akan membaca bibir untuk menerima informasi yang
diberikan perawat.
4) Pelihara kontak mata. Kontak mata adalah penting pada
komunikasi nonverbal.
5) Sampaikan kepada klien bahwa perawat senang bertemu klien
sehingga klien menaruh kepercayaan kepada perawat. Memelihara
kontak mata merupakan hal positif dan dapat menciptakan suasana
nyaman sehingga klien lebih terbukamenerima tambahan
informasi.
6) Mendengarkan, kurangi kegagalan komunikasi dengan
mendengarkan cerita pasien lansia.

Tambahan : Ravia Gustina (G1B120066)


 Bicarakan dengan jelas dan nyaring.
 gunakan kata-kata sederhana, pendek dan singkat untuk
memudahkan penerimaan klien lansia.
 Fokuskan pada suatu pembicaraan karena klien lansia tidak mampu
memfokuskan pembicaraan pada banyak topik yang berbeda.
 beri catatan untuk instruksi yang rumit agar menghindari
kebingungan klien.

Tambahan : Auliah Triski Syahputri (G1b120045)


 Gunakan gambar atau table untuk mempermudah pemahaman.
 Ringkas point utama untuk memberikan penekanan pada topik
utama pembicaraan
 Beri kesempatan pada lansia untuk bertanya
 Cari tempat yang tenang untuk mencegah kebingungan dan
menciptakan suasana kondusif dalam komunikasi.
 Gunakan sentuhan untuk memberikan kenyamanan pada lansia dan
sebagai bentuk perhatian perawat kepada lansia

Anda mungkin juga menyukai