Anda di halaman 1dari 22

Komunikasi

Remaja dengan
Lansia
Kelompok 3 Gerontic
Nursing
Nama Kelompok :
Husada Marga Tyas Seta (462020005)
Novanda Dyaniva Pratama (462020008)
Deby Natalia (462020011)
Nicha Ayu Nanda Utami (462020012)
Arum Dewi Wulandari (462020013)
Adelia Kethrin (462020014)
Indah Widyaloka Sagala (462020015)
Syifa Rahmawati (462020037)
Anis Sih Kurnia Sari (462020038)
Winda Febrianti (462020039)
Valentina Rinda Pramesti (462020042)
Novilya Meydi Lalintia (462020043)
Erlin Pirena (462020044)
Apa itu
komunikasi ?
Komunikasi adalah proses bertukarnya pesan
antara komunikator dengan penerima /
komunikan. Dalam komunikasi terdapat
beberapa unsur, pesan dan tujuan yang harus
dipahami saat berkomunikasi
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi
proses komunikasi ??

● Perkembangan
● Persepsi
● Nilai
● Latar belakang sos-
bud
● Emosi
● Jenis kelamin
● Pengetahuan
● Peran dan hubungan
● Lingkungan
● Jarak
Apa itu remaja
??❖ Remaja adalah seseorang yang mulai
melangkah satu tahap menuju dewasa
serta mengetahui hal salah atau benar,
mengetahui perannya dalam lingkungan
sosial, penerimaan terhadap jati diri, dan
proses pengembangan potensi yang
dimiliki (Jannah, 2016).
❖ Masa remaja merupakan bagian dari
perkembangan seseorang yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial,
fisik, dan transisi dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa (Fitri, Zola, & Ifdil,
2018)
Apa itu
Lansia lansia
merupakan tahap ???
lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh
kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis, Lansia
juga bisa disebut sebagai seseorang yang telah berusia >
60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Ratnawati, 2017).
Teknik Komunikasi yang Efektif
Teknik komunikasi adalah menyampaikan suatu pesan
yang dikemas dengan cara-cara tertentu agar terjadinya
komunikasi yang efektif antara komunikator dengan
komunikan. Berikut yaitu teknik komunikasi yang
efektif :

● Mendengarkan Lawan Bicara


● Komunikasi yang efektif juga memerlukan tanggapan dari pihak lain
● Memberikan Informasi dengan Jelas
● Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
● Mengontrol Emosi
● Memperkirakan waktu terbaik untuk mendengar dan berbicara
● Kejelasan dalam berbicara
Apa itu komunikasi teraupetik ??

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara


profesional oleh tenaga medis yang memiliki tujuan untuk
proses penyembuhan pasien (Kristyaningsih et al, 2018).

Pendapat lain dinyatakan oleh Sasmito, dkk tahun 2018


yang mengatakan komunikasi terapeutik adalah interaksi
yang dilakukan oleh pemberi pesan dengan penerima pesan
sebagai usaha yang bertujuan untuk proses pemulihan
kesehatan individu (Sasmito et al, 2018)
Tujuan Komunikasi Terapeutik
● Tujuan Komunikasi terapeutik secara umum salah satunya adalah
membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada
bila klien percaya pada hal yang di perlukan.
● Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
● Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
● Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai bila perawat memiliki
kesadaran diri, klasifikasi nilai, eksplorasi perasaan dan kemampuan untuk
menjadi model peran
Fungsi Komunikasi
Terapeutik
Komunikasi terapeutik sangat bermanfaat dalam bidang
keperawatan, fungsinya yaitu mendorong dan menganjurkan
kerjasama antara perawat dan klien dalam proses
keperawatan dan masih banyak lagi fungsi lainnya

Adapun manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk


mendorong dan menganjurkan kerjasama antar perawat dan
pasien melalui hubungan perawat dengan pasien/klien.
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji
masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
(Indrawati,2003 : 50).
Apa saja fase-fase dalam
komunikasi teraupetik ??
❖ Orientasi (orientation)
Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi
yang terjadi bersifat penggalian informasi antara perawat dan
pasien. Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing,
building trust, identification of problems and goals, clarification of
role dan contract formation
❖ Kerja (Working)
Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan pada fase orientasi. Bekerja sama
dengan pasien untuk berdiskusi tentang masalah - masalah yang
merintangi pencapaian tujuan.
❖ Penyelesaian (Termination)
Pada fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan
penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah
kondisi yang saling menguntungkan dan memuaskan. Kegiatan
pada fase ini adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan
(Arwani, 2003 : 61)
Apa saja sikap yang harus dilakukan dalam
komunikasi teraupetik ??
Lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi
komunikasi yang terapeutik menurut Egan, Yaitu:

● Berhadapan. Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk anda”.
● Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berati menghargai
klien dan menyatakan keinginan untuk berkomunikasi.
● Membungkuk kearah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau
mendengar sesuatu.
● Mempertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
● Tetap rileks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
dalam memberi respon kepada pasien.
Komunikasi Terapeutik
Yang Baik Antara Remaja
dan Lansia….
Komunikasi terapeutik yang baik antara remaja dan
lansia menurut (Ayuningtyas & Prihatiningsih, 2017)
yaitu :

● Lansia yang mengalami penurunan fungsi


pendengaran akan sulit memahami atau
mendengar apa yang dikatakan oleh individu
atau remaja sehingga perlu menatap lansia agar
lansia dapat membaca artikulasi bibir serta
isyarat dari mata.
Lanjutan….
● Mengurangi kebisingan serta pelan dalam berbicara tetapi jelas dan nada bicara normal. Remaja jangan berteriak
atau berbicara dengan suara yang melengking karena akan semakin mempersulit komunikasi dengan lansia.
● Jangan menanyakan sesuatu yang jawabannya mengerti atau ya atau tidak dikarenakan lansia akan berkemungkinan
menjawab ya terutama lansia yang mengalami gangguan pendengaran sehingga remaja lebih baik meminta lansia
untuk mengulang kembali instruksi yang telah disampaikan oleh remaja.
● Ketika remaja berkomunikasi dengan lansia yang mengalami gangguan penglihatan dapat memaksimalkan
pencahayaan serta menggunakan warna-warna yang mencolok dan ukuran huruf yang besar sehingga akan
membantu proses komunikasi yang dilakukan dengan lansia.
Lanjutan….
● Komunikasi pada lansia memerlukan pendekatan khusus. Pengetahuan yang dianggapnya benar tidak mudah digantikan dengan
pengetahuan baru sehingga kepada orang lansia, tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru
● Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap dalam menghadapi lansia. Menciptakan suasana
yang menyenangkan dan usahakan berhadapan langsung dengan lansia, baik fisik maupun emosi Gunakan perasaan dan pikiran
lansia serta bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dan memberikan kesempatan pada lansia untuk mengungkapkan
pengalaman dan remaja dapat memberi tanggapan terhadap pengalaman klien lansia tersebut.
● Berkomunikasi dengan lansia memerlukan suasana yang saling hormat menghormati, saling menghargai, saling percaya, dan
saling terbuka.
● Penyampaian pesan langsung tanpa perantara, saling mempengaruhi dan dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik secara
langsung, serta dilakukan secara berkesinambungan, tidak statis, dan selalu dinamis.
● Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya fungsi organ komunikasi dan perubahan kognitif
yang berpengaruh pada tingkat intelegensia, kemampuan belajar, daya memori, dan motivasi klien.
Hambatan / masalah Yang
Sering Muncul Dalam
Komunikasi Terapeutik
Antara Remaja dengan
Lansia ….
Hambatan Yang Sering Muncul :

01 02
Penurunan daya pikir pada
Perubahan neurologis dan sensorik,
perubahan visual, dan pendengaran lansia
Menyebabkan miskomunikasi Menyebabkan komunikasi yang dijalin
antara remaja dan lansia dengan remaja mudah dilupakan

03 04
Lansia sensitif atau Lingkungan yang bising
mudah tersinggung
Hambatan Yang Sering Muncul :

05 06
Sulit menjalin hubungan
mudah percaya Kurangnya pendengaran

07 08
Mengabaikan informasi
Jika sesuatu yang Adanya makna lain dari kata
dibicarakan tidak sesuai yang disampaikan
pasti akan terabaikan
Solusi/Teknik Dalam Penerapan Komunikasi
Terapeutik Antara Remaja dan Lansia :

01 02
Meminimalkan tingkat Menjadi pendengar yang
kebisingan setia dengan meyediakan
waktu ngobrol

03
Menyediakan alat bantu 04 05
dengar agar pendengaran Menerapkan teknik Menerapkan sikap
dapat berfungsi dengan komunikasi asertif responsif
baik
Solusi/Teknik Dalam Penerapan Komunikasi
Terapeutik Antara Remaja dan Lansia :

06 07
Memfokuskan komunikasi
sesuai dengan topik Memberikan dukungan pada
pembicaraan lansia

08 09
Klarifikasi dengan Meyakinkan lansia bahwa
mengajukan pertanyaan yang disampaikan sangat
ulang dan memberikan bermanfaat bagi
penjelasan lebih dari satu penyembuhannya
kali
Kesimpulan
Komunikasi terapeutik adalah hubungan yang dibangun melalui komunikasi interpersonal secara
profesional oleh tenaga kesehatan dengan pasien yang bertujuan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik saat penting karena fungsi dari adanya komunikasi terapeutik pada lansia ini
adalah mencegah adanya tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri klien dan juga klien merasa
puas dengan komunikasi terapeutik yang diberikan perawat. Dan juga komunikasi terapeutik antara
remaja dan pasien lansia harus berjalan efektif karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kesehatan dan kunci keberhasilan.. Komunikasi terapeutik yang biasa dilakukan oleh remaja kepada
lansia biasanya klien lansia tersebut yaitu sulit menjalin hubungan saling percaya antara lansia kepada
remaja, mudah lupa karena adanya penurunan daya pikir lansia (pikun), dan juga masih banyak lagi
hambatan yang terjadi pada remaja pada saat melakukan komunikasi terapeutik dengan lansia. Tetapi
hambatan-hambatan tersebut pasti ada solusinya, harus bisa meyakinkan kepada lansia bahwa yang
disampaikan sangat bermanfaat pada penyembuhannya dan dapat disampaikan berulang-ulang dengan
nada yang baik dan sesuai dengan teknik dalam melakukan komunikasi terapetik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai