Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN GERONTIK

KELOMPOK 1
Nama kelompok :

1) Putu Ayu Diah Sri Krisnayanti (17C10136)


2) Nurlinda Salsa Iriyanti A (17C10151)
3) Ni Ketut Ariasih (17C10169)
4) Kadek Deta Andri Riady (17C10171)
5) Ni Made Sri Purnami (17C10172)
6) Putu Jenirian Brahmawido S (17C10199)
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANSIA
OUTLINE
 Apa pengertian dari keperawatan terapeutik?
 Apa manfaat dari komunikasi terapeutik?
 Apa pengertian dari komunikasi terapeutik pada lansia?
 Apa saja keterampilan komunikasi terapeutik pada lansia?
 Apa prinsip gerontologis untuk komunikasi?
 Apa karakteristik komunikasi terapeutik pada lansia?
 Apa saja pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi?
 Apa teknik komunikasi pada lansia?
 Apa teknik komunikasi lansia pada reaksi penolakan?
 Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat berinteraksi pada lansia?
 Apa saja hambatan komunikasi terapeutik pada lansia?
Pengertian Dari Keperawatan
Terapeutik

Indrawati (2003) mengemukakan bahwa komunikasi


terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik
adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan
tukar menukar perilaku, perasaan, fikiran dan
pengalaman dalam membina hubungan intim
terapeutik.
Pengertian Dari Keperawatan
Terapeutik

Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor


fisik, psikologi, lingkungan dalam situasi individu harus
mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat.
disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta
memperhatikan waktu yang tepat. (Stuart dan
Sundeen, 2013)
Manfaat Komunikasi Terapeutik

Manfaat komunikasi terapeutik


adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama
antara perawat dan pasien
melalui hubungan perawat dan
pasien. Mengidentifikasi.
mengungkap perasaan dan
mengkaji masalah dan evaluasi
tindakan yang dilakukan oleh
perawat (Indrawati, 2003 : 50).
Komunikasi Terapeutik pada lansia

Menurut Wahjudi Nugroho (2008)


Komunikasi dengan lansia
adalah proses penyampaian
pesan atau gagasan dari
petugas atau perawat kepada
lanjut usia dan diperoleh
tanggapan dari lanjut usia
sehingga diperoleh kesepakatan
tentang isi pesan komunikasi.
Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
Menurut Lilik Ma’arifatul Azizah (2011) Keterampilan komunikasi terapeutik pada lanjut usia dapat
meliputi :

 Perawat membuka wawancara.


 Berikan waktu kepada pasien untuk menjawab.
 Gunakan kata-kata yangmudah di pahami lansia.
 Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia.
 Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian pada lansia
 Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda
kepribadian pasien dan distres yang ada.
 Perawat harus memperhatikan respon pasien
Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
Menurut Lilik Ma’arifatul Azizah (2011) Keterampilan komunikasi terapeutik pada lanjut usia dapat
meliputi :

 Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari


komunikasi dan tindakan.
 Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan
asing.
 Lingkungan harus dibuat senyaman mungkin.
 Lingkungan harus disesuaikan dengan kondisi lansia yang sensitive.
 Perawat harus mengkonsultasi hasil wawancara kepada keluarga pasien.
 Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.
Prinsip Gerontologis Untuk Komunikasi

Menurut Wahjudi Nugroho (2008) Lanjut usia yang mengalami penurunan daya ingat
mengalami kesulitan untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain. Hal ini sangat
mengecewakan dan membingungkan lansia dan perawat oleh karen itu, perlu
diciptakan komunikasi yang mudah antara lain :
 Buat percakapan yang akrab.
 Pakailah kalimat yang pendek dan sederhana
 Ulangi kalimat secara tepat.
 Berkata yang tepat
 Beri pilihan yang sederhana.
 Pakailah etiket,
 Pakai isayarat
 Buat keputusan yang tepat
 Kurangi gangguan
Karakteristik komunikasi terapeutik pada
lansia
Ada 3 hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaiu sebagi berikut (Arwani,
2003 : 54) :
 Ikhlas (genuiness)

Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien harus bisa diterima
dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal.

 Empati (Emphaty)

Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi klien.

 Hangat (warmth)

Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien


dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut
Pendekatan Perawatan Lansia Dalam
Konteks Komunikasi
Menurut Lilik Ma’rifatul Azizah (2011) pendekatan perawatan lanjut usia antara lain:

Pendekatan Pendekatan Pendekatan Pendekatan


fisik psikologis social spiritual
Teknik Komunikasi Pada Lansia

Beberapa teknik komunikasi yang dapat di terapkan antara


lain:
Teknik asertif
Responsif
Fokus
Supportif
Klarifikasi
Sabar dan Ikhlas
Teknik Komunikasi Lansia Pada Reaksi Penolakan

Menurut Wahjudi Nugroho (2008), Penolakan adalah


ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui
secara sadar terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau
kebutuhan pada kejadiaan-kejadian nyata atau sesuatu
yang merupakan ancaman.
Lanjutan…

Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk


menghadapi klien lansia dengan reaksi penolakan, antara
lain :
 Kenali segera reaksi penolakan klien
 Membiarkan klien lansia bertingkah laku dalam tenggang waktu
tertentu.
 Orientasikan klien lansia pada pelaksanan perawatan diri sendiri
 Libatkan keluarga atau pihak keluarga terdekat dengan tepat
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
berinteraksi pada lansia

 Menunjukkan rasa hormat


 Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
 Pertahankan kontak
 Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan
mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif
 Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan
perasaannya
 Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang sederhana.
Lanjutan…
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti pasien
Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
Mengurangi kebisingan saat berinteraksi, beri kenyamanan,
dan beri penerangan yang cukup saat berinteraksi.
Gunakan sentuhan lembut dengan sentuhan ringan di
tangan. Lengan, atau bahu.
Jangan mengabaikan pasien saat berinteraksi.
Hambatan Komunikasi Terapeutik pada
Lansia

Pasien dengan Defisit


Sensorik

Pasien dengan Demensia

Pasien yang Ditemani oleh


Caregiver
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai