Anda di halaman 1dari 26

Nama kelompok :

1.apria zirandi
2.cindi monica
3.nur azura asri
4.nurhanani afifa
5.provensia serfika
6.raja aini nurani
7.safitri gunawan
8.siti ramadania
KASUS PEMICU
Tn. K (60 thn) dirawat di RS dengan keluha
n sakit mata, gatal, silau, visus menurun,
mata merah dan bengkak, hiperemi konjungti
va, merasa kelilipan, sensibilitas kornea
yang hipestesia, fotofobia, lakrimasi, ble
farospasme,. Pada kelopak terlihat vesikel
dan infiltrat, filamen pada kornea diduga
penyebabnya adalah kelainan pada bulu mata
(trikiasis) dan sistem air mata (insufisie
nsi air mata, sumbatan saluran lakrimal ),
faktor eksternal : erosi kornea karena tra
uma, penggunaan lensa kontak, luka bakar p
ada daerah muka. Kelainan-kelainan kornea
yang disebabkan oleh : edema kornea kronik
, exposure keratitis dengan defisiensi vit
amin A.
: Laki-laki
- Umur
: 60 tahun
- Status perkawinan : Sudah
Menikah
- Pendidikan
: SD
- Suku/Bangsa :
Indonesia
- Alamat
: Ds Kerek - Tuban
- Pekerjaan
: Tukang Ojek
- Sumber informasi : Pasi
en dan anaknya
II. Keluhan Utama : sakit mata
III. Riwayat Keperawatan

v Riwayat Penyakit Sekarang :


- P : Tn.K dibawa ke RS kar
ena merasakan sakit pada matanya. Tn.K jug
a merasakan gatal dan terasa kelilipan seh
ingga sering mengucek matanya. Tn.K juga m
erasakan tidak enak badan dan badannya pan
as. Beliau tidak pernah memeriksakan mata
nya karena dianggap hanya sakit mata biasa
,tetapi saat ini beliau dibawa ke RS oleh
anaknya karena beliau sering merasakan sil
au dan terlihat ada putih-putih di matanya
.
Q : sakit mata dirasakan se
telah Tn.K pulang kerja, dengan skala nye
ri 8 disertai mata merah dan berair
- R : di daerah matanya
- S : sakit mata dirasakan
sangat mengganggu aktivitas pekerjaan Tn.K
, sampai-sampai beliau terus memejamkan ma
tanya karena sakit dan silau jika terkena
cahaya
T : sakit mata dirasakan belia
u setelah pulang ngojek di malam hari, dan
paginya di bawa ke RS olh anaknya.

v Riwayat Penyakit Dahulu :


Tn.K pernah mengalami mata merah, sudah di
beri obat tetes mata dan sudah sembuh. Tap
i sekarang timbul mata merah lagi.
v Riwayat Penyakit Keluarga :
menurut keterangan klien tidak ada ke
luarga yang mmiliki penyakit mata. Te
tapi istrinya menderita batuk-batuk y
ang tidak sembuh-sembuh dan telah men
inggal.
. Observasi dan Pemeriksaan Fi
sik
v Keadaan Umum :
- Mata Tn.K terlihat merah dan beng
kak hiperemi konjungtiva
- Tn.K tampak lelah
- Tn.K tampak meringis kesakitan de
ngan selalu memegangi matanya yg sakit
- Mata Tn.K terlihat berair
- Terlihat adanya trikiasis
v TTV :
- S : 39 celcius (normal 36,5 – 37,5 ce
lcius)
- N : 75 x/menit ( 70 – 75 x/menit)

- TD : 140/90mmHg (140/90 mmHg)


- RR : 18 x/menit (15 – 20 x/menit)
Data Etiologi Masalah

Data Keratitis Gangguan rasa nyaman


Etiologi
Masalah System endotel terganggu (nyeri)
Ds : Tn.K mengatakan matanya Dekompensasi endotel
sakit Edema kornea
Do: Dilatasi pembuluh darah di
• keadaan umum & pemfis :
• Mata Tn.K terlihat limbus
• merah dan bengkak hiperemi mata kemerahan & nyeri
konjungtiva Gangguan rasa nyaman
• Tn.K tampak meringis
kesakitan dengan selalu (nyeri)
memegangi matanya
• Mata Tn.K terlihat berair
• Terlihat adanya trikiasis
• Terdapat blefarospasme
• Skala nyeri 8 (berat)
• Uji fluoresin didapatkan adanya
erosi kornea
• Uji biakan (kultur) didpatkan
adanya agen bakteri
Data Etiologi Masalah

Ds : Tn.K mengatakan silau terhadap


cahaya
Keratitis Gangguan persepsi
Do: System endotel terganggu sensori (penglihatan)
• keadaan umum & pemfis: Dekompensasi endotel
• Mata Tn.K terlihat merah dan
bengkak hiperemi konjungtiva Edema kornea
• Pada kelopak mata terlihat ada Sinar tdk mampu
vesikel dan infiltrat
• Terdapat filament pada kornea dibiaskan
• Adanya sensibilitas kornea yang Silau
hipestesia
• Terdapat blefarospasme Gangguan persepsi
• Visus menurun 2/6 sensori (penglihatan
• Uji fluoresin didapatkan adanya
erosi kornea
Data Etiologi Masalah

Ds : Tn.K mengatakan tidak enak badan


dan badannya terasa panas
Keratitis Gangguan keseimbangan
Do: Merangsang pengeluaran tubuh (Hipertermia)
• keadaan umum & pemfis mediator kimia
• Suhu tubuh 39 celcius
• Mata Tn.K terlihat merah dan (prostaglandin)
bengkak hiperemi konjungtiva Peningkatan set.point
• Mata Tn.K terlihat berair
• Terlihat adanya trikiasis hipotalamus
• Pada kelopak mata terlihat ada vesikel Suhu tubuh meningkat
dan infiltrat
• Terdapat filament pd kornea Ganguan keseimbangan
• Adanya sensibilitas kornea yg suhu tubuh (hipertermia
hipestesia
• Terdapat blefarospasme
• Uji biakan (kultur) didpatkan adanya
agen bakteri
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri ) berhubunga
n dengan edema kornea akibat peradangan kornea

2. Gangguan persepsi sensori (penglihatan)


berhubungan dengan fotofobia (silau)

3. Gangguan keseimbangan suhu tubuh (hipert


ermia) berhubungan dengan proses peradangan
Prosedur Alur Berobat dengan BPJS secara Lengkap?
Berikut adalah Alur prosedur lengkap berobat dengan BP
JS dari mulai faskes tingkat 1 (poliklinik/puskesmas),
faskes tingkat II (RSUD) sampai Faskes tingkat III (RS
CM):

#Langkah 1 - Menuju Faskes Tingkat I (Puskesmas/Polikl


inik/dokter pribadi atau rumah sakit kategori D)
Jika kebetulan anda sakit dan ingin berobat menggunaka
n BPJS, langkah pertama yang harus anda tempuh adalah
menuju Faskes tingkat 1 atau bisa juga disebut FKTP (f
asilitas kesehatan tingkat pertama), bisa puskesmas a
tau faskes tingkat 1 lainnya sesuai dengan yang terter
a pada kartu BPJS Anda.
Di puskesmas (faskes tingkat 1 bpjs anda), seperti bia
sa anda melakukan registrasi terlebih dahulu dengan me
nunjukan kartu BPJS anda dan juga kartu berobat di pus
kesmas setempat, kemudian menunggu sampai giliran anda
dipanggil oleh untuk menuju ruang dokter untuk mendapa
tkan pemeriksaan.
Diruang pemeriksaan dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap
kesehatan anda apakah cukup bisa ditangani di puskesmas yang
bersangkutan atau perlu dirujuk,
Jika kebetulan hasil pemeriksaan dokter mengharuskan anda untuk dirujuk
maka dokter yang bersangkutan akan memberi rujukan ke faskes tingkat II
(dalam hal ini adalah RSUD atau rumah sakit umum daerah).
Dokter biasanya akan memberi pilihan mengenai tempat rujukan
berikutnya, anda bisa memilih rujukan sesuai dengan daftar lokasi rujukan
yang disarankan dokter.
Perlu diingat:
Jangan sekali-kali menentukan tempat rujukan sendiri, karena jika tidak
maka kemungkinan besar dokter akan memberikan kode APS (Atas pilihan
sendiri) pada surat rujukan untuk anda, sehingga biaya pengobatan harus
ditanggung oleh anda sendiri bukan oleh BPJS, dan pastikan surat rujukan
sudah memiliki stempel BPJS tingkat II, biasanya setelah surat rujukan
dibuat, dokter akan meminta kepada anda untuk melakukan stempel BPJS
oleh petugas pada puskesmas setempat.
#Langkah 2 - Menuju Fasilitas Kesehatan tingkat II BPJS (RSUD)
Jika kebetulan pengobatan untuk anda tidak bisa ditangani di
faskes tingkat 1 (puskesmas atau faskes tingkat 1 lainnya),
maka anda akan dirujuk ke faskes tingkat II (RSUD) yang sudah
melakukan kerja sama dengan BPJS, sebelum menuju RSUD
pastikan bahwa anda sudah mendapatkan surat rujukan dari
faskes tingkat 1 sebelumnya yang sudah di Acc atau distempel
bpjs.
Prosedur atau langkah-langkah melakukan pengobatan
dengan BPJS di RSUD (Faskes tingkat II)
1. Siapkan Persyaratan untuk Pengobatan dengan BPJS
Beberapa syarat yang harus anda persiapkan sebelum
berangkat ke RSUD adalah sebagai berikut:
Kartu BPJS Asli dan Fotokopi 2 lembar
Fotokopi KK (Kartu keluarga) dan KTP (buat dua lembar untuk
persiapan)
Surat rujukan Asli dan juga Fotokopi surat rujukan (buat 2
lembar)
Silahkan anda siapkan fotokopi untuk masing-masing syarat
diatas minimal 2 lembar atau lebih untuk antisifasi, karena
ada kemungkinan setiap rumah sakit memberlakukan syarat
dan ketentuan berbeda.
2. Menuju RSUD setempat untuk melakukan registrasi
Langkah berikutnya setelah anda mempersiapkan syarat-syarat
diatas adalah menuju RSUD sesuai di surat rujukan, kemudian
silahkan anda menuju bagian registrasi untuk melakukan registrasi
untuk mendapatkan kartu berobat.
3. Menuju Loket Jaminan BPJS
Langkah berikutnya setelah anda mendapatkan kartu berobat di
rumah sakit setempat, silahkan anda menuju loket BPJS untuk
mendapatkan Surat Elijibilitas peserta (SEP).
Pada umumnya di rumah sakit yang sudah melakukan kerja sama
dengan BPJS, loket untuk jaminan BPJS sudah disediakan di rumah
sakit tersebut, dan biasanya lokasinya terpisah dengan loket
registrasi, jadi ada loket registarasi rumah sakit, ada loket jaminan
bpjs, biasanya antriannya cukup padat jadi pastikan anda sedini
mungkin datang kerumah sakit tersebut agar proses mendapatkan
surat elijibilitas peserta dapat diproses secara cepat.
Di beberapa rumah sakit, ada juga yang memberlakukan bahwa
sebelum melakukan registrasi rumah sakit untuk mendapatkan
kartu berobat anda diharuskan melakukan registrasi di loket
jaminan BPJS terlebih dahulu untuk mendapatkan surat elijibilitas.
setelah surat elijibilitas anda dapatkan baru anda menuju bagian
pendaftaran rumah sakit untuk mendapatkan kartu berobat.
Yang jelas sebelum ke poli khusus di rumah sakit setempat anda
harus sudah mendapatkan kartu berobat rumah sakit setempat
dan juga surat elijibilitas perserta bpjs (SEP), jika berkas tersebut
sudah anda dapatkan anda akan diarahkan untuk menuju
poliklinik.
4. Menuju Poli Sesuai di surat surat rujukan
Setelah anda mendapatkan kartu berobat, dan juga surar elijibilitas
peserta BPJS, serta berkas-berkas lainnya, silahkan anda menuju
poliklinik khusus sesuai dengan rujukan anda, silahkan serahkan
berkas-berkas ke petugas perawat di poliklinik yang bersangkutan
untuk mendapatkan no antrian poliklinik setempat
5. Mendapatkan pemeriksaan dokter poli
Jika sudah waktunya giliran anda, anda akan diperiksa oleh
dokter spesialis di poliklinik rumah sakit tersebut, silahkan
uraikan keluhan anda secara panjang lebar, dokter akan
melakukan pemeriksaan.
Jika kebetulan pengobatan anda memerlukan pemeriksaan
penunjang seperti Lab, radiologi, atau mungkin perlu transfusi
darah, maka dokter akan membuatkan formulir pengantar
untuk pemeriksaan penunjang tersebut, pastikan di formulir
pengantar tersebut sudah mendapatkan acc atau legalitas bpjs.
Jika fasiltias kesehatan masih terdapat di rumah sakit setempat
(dalam gedung yang sama), misalnya apotek, lab dll, maka
silahkan anda menuju lokasi tersebut untuk mendapatkan
pelayanan dengan menyerahkan formulir pengantar dari
dokter yang sudah di stempel bpjs. biaya akan ditanggung
sepenuhnya oleh BPJS.
Jika fasilitas penunjang berada di luar rumah sakit yang bersangkutan
apa yang harus saya lakukan?
Jika kebetulan pemeriksaan penunjang berada di luar lokasi rumah sakit,
seperti misalnya anda membutuhkan labu darah untuk transfusi, karena
labu darah biasanya harus diambil di kantor PMI (diluar rumah sakit),
maka agar biaya bisa ditanggung oleh BPJS, anda harus mendapatkan
validitas BPJS di surat pengantar pengambilan labu darah untuk
mendapatkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mengambil darah di
PMI, silahkan antri kembali di loket BPJS dan lakukan pendaftaran, BPJS
akan mempersiapkan berkas-berkas pengambilan darah untuk anda.
Setelah berkas pengambilan darah dengan BPJS berhasil anda dapatkan,
silahkan menuju kantor PMI setempat untuk mendapatkan labu darah,
biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS.
Jika kebetulan fasilitas yang terdapat di faskses tingkat II RSUD tidak
memadai, maka anda akan dirujuk ke faskes tingkat III (RSCM atau
RSUPN), pastikan bahwa di surat rujukan menuju faskes tingkat III sudah
mendapatkan legalitas BPJS.
Langkah 3 - Menuju ke Faskes tingkat III (RSCM / RSUPN)
Jika kebetulan setelah anda mendapatkan pemeriksaan
dokter poli di faskes tingkat II (RSUD) dan ternyata
pengobatan yang anda butuhkan tidak tersedia di RSUD
tersebut, maka dokter akan merujuk anda ke level faskes
tingkat III (RSCM, (Rumah sakit Cipto Mangunkusumo)
atau ke RSUPN (Rumah sakit umum pusat nasional)).
Ini merupakan rujukan anda terakhir jika di faskes tingkat
II (RSUD) tidak memadai untuk pengobatan anda. RSCM
atau RSUPN adalah rumah sakit rujukan nasional seluruh
indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas yang sangat
lengkap.
Untuk melakukan pengobatan dengan BPJS di RSCM
tentunya memiliki prosedur khusus yang harus anda
ketahui. langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah melakukan pengobatan di RSCM dengan BPJS?
1. Persiapkan syarat-syarat pendaftaran di RSCM
Sebelum melakukan pengobatan di RSCM berikut beberapa
persyaratan yang wajib anda persiapkan:
KTP Pasien
Kartu BPJS
Surat rujukan dari faskes tingkat 1 (Puskesmas atau faskes
tingkat 1 lainnya)
Surat rujukan dari faskes tingkat II (RSUD/RSUPN)
KK (Kartu keluarga) / untuk antisifasi barangkali dibutuhkan.
Biasanya di RSCM anda anda akan diminta menunjukan berkas
asli persyaratan diatas, namun untuk berjaga-jaga anda bisa
fotokopi terlebih dahulu persyaratan diatas minimal 3 lembar
untuk tiap-tiap berkas.
2. Lakukan pendaftaran di RSCM
Setelah persyaratan diatas sudah anda persiapkan, silahkan
menuju RSCM, setelah anda tiba di RSCM yang dituju, langkah
pertama yang harus anda tempuh adalah melakukan
pendaftaran, silahkan menuju lobi untuk melakukan
pendaftaran untuk mendapatkan kartu Rumah sakit atau
kartu berobat di RSCM yang bersangkutan.
3. Mendapatkan SEP (eligibilitas BPJS)
Untuk mendapatkan SEP, prosedurnya tidak jauh berbeda
ketika anda melakukan pendaftaran di faskes tingkat II (RSUD),
anda akan diminta menunjukan berkas asli persyaratan diatas
di tambah dengan kartu berobat rumah sakit rscm yang sudah
anda dapatkan.
Berkas SEP biasanya terdiri dari 3 rangkap (Warna Putih,
merah dan kuning), setelah berkas SEP tersebut anda
dapatkan, silahkan anda fotokopi berkas tersebut, masing-
masing minimal 3 lembar untuk antisifasi, fotokopi berkas
tersebut biasanya anda butuhkan untuk keperluan legalisasi
resep.
4. Menuju poliklinik untuk pemeriksaan
Setelah berkas-berkas yang dibutuhkan (SEP dan juga
persyaratan lainya) anda dapatkan, langkah berikutnya
adalah menuju poliklinik setempat. silahkan serahkan kartu
rumah sakit dan SEP asli yang berwarna putih, Silahkan
tunggu antrian sampai anda menuju ruang pemeriksaan
dokter.
Di ruang dokter anda akan mendapatkan resep, pastikan
bahwa resep dan juga berkas SEP asli + fotokopinya
mendapatkan stempel dari bagian poliklinik,
5. Menuju Apotek untuk Mengambil Obat
Hasil pemeriksaan akan dilengkapi dengan resep obat yang
harus anda tebut, anda bisa langsung menuju apotek
setempat,
untuk legalisasi pengambilan resep, silahkan anda
persiapkan berkas sebagai berikut:
SEP warna merah dan fotokopinya sebanyak 2 lembar.
Resep asli dan juga 2 lembar fotokopinya
Foto kopi KTP yang sudah anda persiapkan 1 lembar
Silahkan anda menuju Apotek setempat untuk mengambil
obat dengan membawa persyaratan diatas, di apotek anda
biasanya akan antri lagi karena banyaknya pasien yang
harus dilayani. silahkan serahkan berkas diatas ke petugas
apotek dan tunggulah hingga nama pasien dipanggil.

Anda mungkin juga menyukai