BACTH FEBRUARI
Divisi Soal UKMPPD
UKDI Corner Preparation
OFTALMOLOGI
Nn. D usia 23 tahun dibawa rekan kerjanya ke IGD dengan keluhan
mata kanan memerah setelah terkena shampoo sejak 6 jam yang lalu.
Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD 6/20 dan VOS 6/6.
Pemeriksaan segmen anterior mata kanan ditemukan blefarospasme
(+), injeksi siliar (+), kornea keruh (+), iskemia konjungtiva <1/3 limbus.
Apakah tatalaksana awal yang dapat dilakukan?
a. Debridement
b. Irigasi koloid 500 cc
c. Antibiotik sistemik
d. Steroid topical
e. Irigasi normal saline 2 L
awal
↳ sampai PH Normal
langutan
-
Ny. W usia 48 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan lapang
pandang semakin hari semakin menyempit. Pasien terutama sering
mengeluhkan tidak bisa melihat dengan jelas saat senja dan malam
hari. Ibu pasien memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Pada
pemeriksaan perimetri didapatkan lapang pandang perifer menyempit.
Dari pemeriksaan funduskopi didapatkan bone spicule. Apakah
kemungkinan diagnosis kasus di atas?
a. Xeropthalmia
b. Glaukoma kronik sudut tertutup
c. Retinoblastoma
d. Retinitis pigmentosa
e. Neuritis optik
Retinitis Pigmentosa
• Kelainan genetik (mutasi gen rhodopsin) yang
menyebabkan kerusakan retina terurama sel
batang
• Diturunkan autosomal dominan, resesif, maupun x
Ygygyg
linked THT
yby
• Manifestasi klinis: niktalopia (buta senja) dan
tunnel vision (lapangan pandang perifer
menyempit)
• Pemeriksaan penunjang: perimetri - lapangan
pandang menyempit, funduskopi - bone spicule
(deposit pigmen epitelium dibagian perifer)
Tn. Q usia 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan
merah dan nyeri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
penglihatan kabur dan silau bila terkena cahaya. Sebelumnya terdapat
riwayat mata pasien terkena daun padi saat bekerja di sawah.
Pemeriksaan visus OD 6/20 OS 6/6; segmen anterior OD injeksi siliar
(+), pada tes fluoresensi ditemukan lesi satelit (+). Apakah diagnosa
pada pasien tersebut?
a. Keratitis fungal
b. Keratitis viral e.c herpes simplex
c. Keratitis viral e.c herpes zooster
d. Panoftalmitis
e. Keratitis protozoal
An. R usia 8 tahun dibawa oleh ibunya karena sering memincingkan
matanya saat di kelas sejak 6 bulan yang lalu. Pandangan dirasa kabur
terutama pada mata kiri. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa
seluruh keluarga menggunakan kacamata. Pada pemeriksaan fisik
tidak didapatkan kelainan. Dari pemeriksaan visus didapatkan VOD
6/12 koreksi optimal dengan S-0.5 C-0.25 axis 90° menjadi 6/6 dan
VOS 6/60 koreksi optimal dengan S-3.75 C-0.5 axis 90° menjadi 6/6.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
a. Miopia ringan
b. Miopia tinggi
c. Astigmatisma miopia mixtus
d. Anisometropia
e. Ambliopia
Miopia diatas sama dengan 3 dioptri
Hipermetropia diatas sama dengan 2 dioptri
Astigmatisma diatas sama dengan 1,5 dioptri
Tn. G usia 49 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata merah sejak 1
minggu yang lalu. Pasien juga merasa pandangannya tidak jelas. Diketahui
pasien memiliki riwayat operasi katarak pada kedua matanya sekitar 2 bulan
yang lalu, namun pasien tidak kontrol rutin. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 140/90 mmHg, HR 92 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37.8°C.
Pemeriksaan oftalmologis ditemukan adanya palpebra edem (+), injeksi siliar
(+), pupil kekuningan (+), hipopion (+), kornea keruh (+), gerak bola mata
normal, dan bagian belakang mata tidak dapat dinilai. Apakah diagnosis
yang sesuai pada kasus di atas?
a. Keratitis bakteri
b. Katarak nuclear
c. Erosi kornea
d. Endoftalmitis
e. Panoftalmitis
Komplikasi Post Manuver/ Operasi pada mata
Endoftalmitis Panoftalmitis
Komplikasi :
Imatur -> glaucoma fakomorfik
Matur/hipermatur -> glaucoma fakolitik
• Alergi IOL -> glaucoma fakoanafilaktik
An. S usia 14 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di
kelopak mata kiri atas sejak 2 hari yang lalu. Benjolan dirasakan nyeri
saat disentuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, HR
76 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 36.9°C. Pemeriksan oftalmologis
didapatkan visus kedua mata 6/6, teraba massa soliter di palpebral
superior sinistra bagian dalam, hiperemis (+), hangat (+). Apakah
penyebab dari keluhan yang dialami pasien?
a. Sumbatan kelenjar moll
b. Sumbatan kelenjar zeis
c. Sumbatan ductus lakrimal
d. Penurunan produksi air mata
e. Sumbatan kelenjar meibom
BENJOLAN PADA KELOPAK
Kalazion Hordeolum
Peradangan kronis lipogranulomatous Peradangansupuratif akut +fluktuasi
padakelenjarmeibom Etiologi : Staphylococcus
b. Rekonstruksi
c. Insisi
d. Eksisi
e. Epilasi
KELAINAN BULU MATA
Trikiasis Distikiasis
Dx: Bulu mata masuk ke Dx: Barisan bulu mata
dalam tambahan
Tx: Epilasi, elektroforesis Tx: Epilasi
cryosurgery
Tn. H berusia 43 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
pandangan kabur atau tidak jelas. Dari pemeriksaan didapatkan visus
turun dan dilakukan koreksi dengan kacamata S +1 C -1.25 Axis 90
ODS 6/6. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
a. Astigmatisma mixtus
b. Astigmatisma miopia simpleks
c. Astigmatisma miopia kompositus
d. Astigamtisma hipermetropia simplek
e. Astigmatisma hipermetropia kompositus
Tn. N usia 30 tahun datang praktek dokter dengan keluhan mata kanan
kemerahan sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri dan mata
berair. Riwayat trauma maupun penyakit lainnya disangkal. Dari
pemeriksaan visus didapatkan ODS 6/6. Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan mata merah, fotofobia (+), lakrimasi (+), dan hasil tes
fenilefrin 2,5% (+). Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Perdarahan subkonjungtiva
b. Konjungtivitis bakteri
c. Konjungtivitis vernal
d. Episkleritis
e. Skleritis
Penyakit pada sklera
EPISKLERITIS SKLERITIS
Difusa
Nodular Necrotizing
Tatalaksana Episkleritis:
- Kompres dingin
- Artificial tears
- Nsaid Oral
- Steoid topical (betametason asetat/dexametason)
Tatalaksana Skleritis:
- Nsaid Oral
- Steoid oral (Prednisoolon 40-80 mg/hari)
- AB sistemik +/-
THT
Ny. F usia 47 tahun mengeluhkan penurunan pendengaran setelah
mendengar suara petasan. Dilakukan pemeriksaan otoskop didapatkan
gambaran normal. Apa yang akan diperoleh dari hasil pemeriksaan
audiometri?
a. Hantaran udara dan tulang < 25 dB
b. Hantaran udara dan tulang > 25 dB tanpa gap
c. Hantaran udara < 25 db tulang > 25 db
d. Hantaran udara > 25 db tulang < 25 db
e. Hantaran tulang dan udara > 25 db dengan gap
Ny. E G2P1A0 sedang hamil 19 minggu, berusia 35 tahun datang ke praktek
dokter umum dengan keluhan hidung tersumbat bergantian terutama pagi hari
sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai bersin ataupun gatal pada mata.
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat mudah bersin ataupun gatal baik di
hidung dan mata sebelumnya. Keluhan demam disangkal oleh pasien. Tanda-
tanda vital lain dalam batas normal. Pasien mengaku belum mengonsumsi
obat apapun sebelumnya. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak
gambaran konka inferior membesar dan berwarna merah gelap dengan sekret
serosa. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Rinitis Kronik
b. Rinitis Akut
c. Rinitis Alergi
d. Rinitis Atrofi
e. Rinitis Vasomotor
Rhinitis vasomotor
FR : - Asap rokok, bau menyengat, udara dingin
TK : Hidung tersumbat bergantian bergantung posisi, bersin, rinore
Concha hipertrofi dan hiperemis
PP : Skin prick test -
Tx : hindari pencetus
- Rinore, Bersin, PND+Hidung tersumbat -> Antihistamin topikal
- Rinore -> antikolinergik topikal (ipratropium bromide)
- Hidung tersumbat -> kortikosteroid topikal
Dekongestan
Definitif : transeksi nervus vidianus
Ny. D usia 35 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada
pangkal hidung sejak satu minggu ini. Keluhan diawali keluar ingus
berbau. Keluhan disertai hidung tersumbat dan demam. Pemeriksaan
tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 89 x/m, RR 22 xm, suhu 38.1oC.
Pemeriksaan fisik dijumpai secret mukopurulen, nyeri tekan kantus, tes
regurgitasi (-). Diagnosis yang tepat adalah?
a. Dakrioasistitis akut
b. Sinusitis frontalis subakut
c. Sinusitis ethmoidalis kronis
d. Sinusitis ethmoidalis akut
e. Sinusitis sphenoidalis akut
An. Y usia 14 tahun datang ke Poliklinik THT dengan keluhan perdarahan
pada hidung sebelah kanan. Keluhan disertai dengan hidung tersumbat, akhir-
akhir ini pasien juga sering merasa pusing. Keluhan tersebut dialami sejak
satu tahun yang lalu namun hilang timbul. Tanda vital TD 110/70 mmHg, HR
89 x/m, RR 22 x/m, suhu 36.8oC. Pemeriksaan fisik hidung ditemukan massa
warna keabuan di cavum nasi kanan yang mudah berdarah. Rhinoskopi
posterior ditemukan massa melekat pada nasofaring berwarna merah
keabuan yang menonjol ke kavum nasi. Kemungkinan diagnosis kasus di
atas adalah?
a. Epistaksis anterior
b. Epistaksis posterior
c. Angiofibroma nasofaring juvenile
d. Karsinoma nasofaring
e. Polip nasi
Tumor nasofaring
Faktor resiko : anak-anak Faktor resiko : usia tua, merokok, mengkonsumsi zat
Temuan klinis : hidung tersumbant, epistaksis berulang karsinogenik
Rhinoskopi posterior : masa keabuan atau merah gelap Temuan klinis : gejala mata, hidung, pembesaran kgb
Rhinoskopi posterior : masa rapuh mudah berdarah
Ny. C usia 61 tahun datang ke UGD RS diantar oleh anaknya dengan keluhan
keluar darah dari kedua lubang hidung. Darah merah segar dengan volume
sekitar 300 cc, keluhan baru pertama kali dirasakan. Pasien merasakan ada
cairan mengalir dari hidung ke tenggorokan. Keluhan muncul tiba-tiba. Tidak
ada riwayat trauma. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol.
Pemeriksaan fisik: kesadaran compos mentis, TD 187/98 mmHg, HR 84 x/m,
RR 20 x/m, suhu afebris. Status generalisata tidak ada kelainan. pemeriksaan
penunjang dalam batas normal. Pembuluh darah yang terlibat pada kasus
tersebut adalah?
a. Arteri Etmoidalis Anterior
b. Pleksus Kisselbach
DX Epistaksis
:
Posterior
c. Arteri Faringeal Ascendens
d. Arteri Sfenopalatina
e. Arteri Palatina Mayor
An. V usia 5 tahun, diantar orangtuanya ke IGD dengan keluhan demam tinggi
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri menelan. Pada pemeriksaan
didapatkan HR 130x/menit, RR 28x/menit, suhu 38,5°C. Pada pemeriksaan
didapatkan retraksi substernal, napas cuping hidung, dan tampak selaput berwarna
putih keabuan yang menutupi area tonsil, palatum, hingga faring. ada pemeriksaan
sediaan usap tenggorok dengan pewarnaan Gram didapatkan bakteri batang
positif Gram tidak berspora. Tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien
adalah?
a. Tirah baring dan suportif saja
b. Parasetamol dan Ciprofloxacin
c. Parasetamol, ADS, dan Penisilin
d. ADS dan kortikosteroid
e. Eritromisin dan vaksin TDaP
Tonsilitis Difteri
Tonsilitis Difteri
Et : Corynebacterium diptheriae
FR : Riwayat imunisasi tidak lengkap
PF : Pseudomembran mudah berdarah jika diangkat,
bullneck +/-
Tx :
- ADS = 20.000-100.000 iu
- Antibiotik
1st Penicilin prokain 25.000-50.000 U/kgbb/
hari IM (14 hari)
2nd Eritromisin
Tn. M usia 37 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit
membuka mulut sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai sulit menelan.
Pasien memiliki infeksi sakit gigi sebelumnya. Hasil pemeriksaan fisik
140/90 mmHg, 90x/m, 26x/m, 38,5 C. Pada regio submandibular kiri
teraba edema, kulit tegang, hiperemis dan berfluktuasi. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Abses peritonsiler
b. Abses parafaring
c. Abses submandibular
d. Angina Ludwig
e. Abses parotis
Tn. O usia 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan gangguan
pendengaran sejak 1 bulan terakhir. Sebelumnya pasien merasa ada yang
aneh dengan pendengarannya, namun pasien belum sempat berobat.
Gangguan pendengaran dirasakan makin berat akhir-akhir ini. Keluhan nyeri
atau gatal pada telinga tidak ada. Riwayat infeksi telinga (+). Tanda vital TD
130/80 mmHg, HR 89 x/m, RR 22 x/m, suhu 37.1C. Pada pemeriksaan
otoskopi didapatkan patch putih ireguler pada membran timpani seperti kapur.
Diagnosis kasus di atas adalah?
a. Otosklerosis
b. Keratosis obturans
c. Timpanosklerosis
d. Kolesteatom
e. Otomikosis
Tn. K usia 25 tahun, datang ke Puskesmas mengeluhkan telinga kirinya
sulit mendengar sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasa telinganya seperti
berbunyi air yang bergerak. Keluhan ini muncul setelah pasien berlibur
ke beberapa negara dengan pesawat. Tanda vital TD 130/80mmHg, HR
89 x/m, RR 22 x/m, suhu 36.8oC. Pada pemeriksaan otoskopi telinga
kanan, didapatkan gambaran berikut. Diagnosis pada kasus di atas
adalah?
a. Miringitis bulosa
b. Otitis media serosa
c. Otitis media akut stadium oklusi
d. Otitis media akut stadium supuratif
e. Otitis media kronik supuratif
Etiologi/faktor resiko
Gangguan fungsi tuba
Tatalaksana
Awal -> dekongestan
Definitif -> grommet tube
Tn. F usia 54 tahun mengeluh adanya penurunan pendengaran yang
dirasakan sudah lama. Pada pemeriksaan audiometri didapatkan
ambang pendengaran sebesar 55 dB. Derajat kelainan pendengaran
tersebut termasuk dalam?
a. Tuli derajat sedang
b. Tuli derajat sedang-berat
c. Tuli derajat berat
d. Tuli derajat sangat berat
e. Tuli derajat ringan
Tn. D usia 37 tahun datang ke RS dengan keluhan tidak bisa bernafas
apabila tidur miring sejak satu minggu ini. Keluhan juga disertai sering
bersin pagi hari apabila cuaca dingin ataupun terkena debu. Pemeriksaan
tanda vital TD 120/80 mmHg, HR 89 x/m, RR 22 x/m, suhu 38.1oC.
Status lokalis didapatkan adanya benjolan berwarna putih keabuan,
bertangkai, bisa digerakkan, tidak nyeri, tidak mengecil dengan epinefrin.
Tatalaksana definitif pada kasus ini?
a. Polipektomi
b. Vasokonstriktor intranasal
c. Antibiotik topikal
d. Antibiotik oral
e. Steroid intranasal
FR :
Alergi
(Keabuan / Pucat)
budesonide Fluticasone
& ,
mometasone
DEFINITIF/
Gagal Obat
POLIp drjt tinggi 3
Obs Sal hapas
. -
GEH
Ny. E usia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB hitam sejak 3
minggu terakhir. Pasien mengaku mengkonsumsi obat hepatitis B sejak 1
tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya dilatasi vena pada
perut, shifting dullness (+), dan splenomegali (+). Dari pemeriksaan
esofagografi didapatkan gambaran berkelok-kelok (serpiginosa). Pada
pemeriksaan gold standard dapat ditemukan gambaran?
a. Red wale sign
b. Incomplete tear pada mukosa dan submukosa esofagus
c. Hamman’s sign
d. Watermelon sign
e. Metaplasia epitel kolumnar
Perdarahan Saluran Makan
• Perdarahan divertikula
Variseal Non variseal • Tumor
• Kolitis
Varises esofagus • Mallory weiss tear • Anorektal - hemoroid, fissura
(SEKASIH) • Gastritis erosiva ani, ulkus rektal dll
• Ulkus peptikum
• Dll
①
②
Tn. G usia 60 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan sulit
menelan sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya pasien hanya mengalami kesulitan
untuk menelan makanan padat, namun sekarang mengalami kesulitan saat
minum. Setiap kali makan dan minum pasien selalu muntah. Sehingga pasien
mengalami penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 37 C. Dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu
menegakkan diagnosis. Apakah pemeriksaan penunjang terbaik kasus
tersebut?
a. Barium swallow
b. Manometri esofagus
c. Myomotomi heller
d. X foto thoraks
e. USG
Akalasia (2)
Kelainan motorik esofagus, degenerasi plexus aurbach, gangguan relaksasi LES
Candidiasis oral
Etiologi : Candida Albicans Etiologi : EBV
FR : immunodeficiency (HIV), penggunaan Ks jangka FR : immunodeficiency (HIV), rokok
panjang AB fangka Panjang Dm Bay ,
-
.
TK : Plak putih tidak bisa diangkat
TK : Plak putih kekuningan menyisakan dasar eritema bila PP : Histopatologi -> Hiperkeratosis, parakeratosis, atrofi
diangkat PBY Tx : Obati penyakit dasar
tepat
PP : KOH 10% -> Pseudohifa, Blastospora, Yeast
>
-
eksisi
-
drop
-
Tx : Nystatin -
Tn. H usia 35 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu. Pasien
tampak kuning dan mengeluh mual. Riwayat penyakit disangkal. TD 130/70
mmHg, HR 96 x/m, RR 20 x/m, suhu 38.6 C. Sklera ikterus (+/+), hepar teraba
2cm BAC. Didapatkan hasil pemeriksaan seperti ini, HbsAg (+), IgMHBs (+),
IgMHBc (+), IgM anti HAV (-), IgG anti HAV (-), HCVRNA (-), anti HCU (-).
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
a. Sekarang Hepatitis A, dulu pernah hepatitis B & C
b. Sekarang hepatitis A, tidak pernah hepatitis B, dulu pernah hepatitis C
c. Tidak pernah hepatitis A, sekarang hepatitis B, dulu pernah hepatitis C
d. Tidak pernah hepatitis A, sekarang hepatitis B, tidak pernah hepatitis C
e. Tidak pernah hepatitis A & B, sekarang hepatitis C
Tn. K usia 20 tahun datang dengan keluhan perut terasa penuh dan
sering sendawa sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
mulut terasa pahit, mual (+), muntah (+), dan terkadang terasa panas di
dada. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70, HR
88x/menit, RR 16x/menit, Tax 36. Dari esofagoskopi didapatkan lumen
esofagus tampak menyempit. Diagnosis yang paling mungkin pada
pasien adalah?
a. Striktur esofagus
b. Barret esofagus
c. Sumbatan benda asing
d. Akalasia
e. Tumor esofagus
Ny. V usia 54 tahun datang ke IGD diantar suaminya dengan keluhan nyeri
perut kanan atas sejak 5 hari yang lalu. Nyeri dirasakan semakin memberat
sejak 1 hari yang lalu sehingga pasien kesulitan berjalan. Keluhan disertai
mual dan demam. Suami pasien mengatakan kulit istrinya tampak
menguning, BAB dempul (+). Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum
tampak sakit berat, TD 90/60 mmHg, HR 120 x/m, RR 24 x/m, suhu 38,7 ºC,
sklera ikterik, nyeri tekan RUQ (+). Saat dokter palpasi hepar, pasien menarik
napas dalam dan nafas pasien sempat terhenti karena kesakitan. Diagnosis
yang paling tepat adalah?
a. Kolesistitis akut
b. Kolangitis akut
c. Koledokolithiasis
d. Kolelithiasis
e. Pankreatitis akut
PEDIATRI GEH
Bayi A usia 2 minggu, datang dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan BAB
berdarah sejak 12 jam yang lalu. Keluhan disertai muntah 2x berisi susu. Sejak
3 hari yang lalu, anak mulai mendapatkan susu formula karena ASI ibu tidak
lancar. Pasien lahir denganusia kehamilan 33 minggu, BBL 1400gr. Pada tanda
vital didapatkan anak tampak sakit berat, RR 30x/menit, HR 140x/menit, suhu
38°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut distensi (+), eritem, bising usus
menurun. Pada pemeriksaan xray abdomen dijumpai gambaran pneumatosis
intestinalis. Apa diagnosis pada pasien?
a. Necrotizing enterocolitis
b. Hirschsprung disease
c. Intusepsi
d. Volvulus
e. Atrresia duodenum
Necrotizing Enterocolitis
Warm Cold
- Suhu tubuh 37 c - Suhu 0-4 C
- IgG (warm agglutinin) - IgM ( cold agglutinin) mengikat komplemen C
- usia muda - usia tua
- Tx : kortikosteroid - Tx : menghindari paparan dingin
Tn. J usia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan lemas sejak 3
bulan yang lalu. Pasien juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20
x/menit, suhu 38 C, ptekiae (-), hepatomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 8 g/dL, leukosit 60.000, trombosit 95.000. Dari hapusan darah
tepi ditemukan smudge cell (+). Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Leukemia limfoblastik akut
b. Leukemia limfoblastik kronis
c. Leukemia myeloid akut
d. Leukemia myeloid kronis
e. Limfoma maligna
Ny. I usia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala dan
mudah lelah. Pasien juga mengeluhkan sering merasa kebas pada
tangan dan kaki. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/100 mmHg,
HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37 C. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 19 g/dL, eritrosit 11 juta/ml, hematokrit 52%,
leukosit 24.000, trombosit 800.000. Apakah tatalaksana yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Pemberian terapi kelasi
b. Pemberian eritropoietin
c. Pemberian kortikosteroid
d. Melakukan flebotomi
e. Pemberian zat besi
POLISITEMIA
Absolut Relatif
Primer Sekunder
UOP
Oligouri6jam
-
>
-
! 12
Jam
24fam/
&
-
-
-
anuria
5 12gam
-