Anda di halaman 1dari 21

Ilmu Penyakit Mata

Siti kholijah
15360228
1. Pasien perempuan usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan kelopak mata kanan atas merah dan nyeri sejak 2 hari
terakhir. Sebelumnya pasien merasakan gatal pada mata kanan
nya. Keluhan ini baru pertama kali dialami pasien. Pemeriksaan
fisik didapatkan edema, hiperemi dan nyeri tekan pada palpebra
superior okuli dextra, tidak didapatkan sekret maupun krusta.
Diagnosis pasien?
a. Kalazion
b. Pterygium
c. Blepharitis
d. Hordeolum
e. Konjungtivitis
Hordeolum Kalazion
Tanda radang (+) Tanda radang (-)
Interna → kelenjar Radang
meibom granulomatosa/
Eksterna → kelenjar zeiss- kronik kelenjar meibom
moll
Terapi → eksisi
Fase Infiltratif
Terapi → kompres
hangat, antibiotik topikal
Fase Supuratif
Terapi → drainase insisi
2. Seorang mahasiswa usia 20 tahun datang dengan keluhan
mata kabur sejak 3 hari yang lalu, pasien jg mengeluh sulit
membaca jarak jauh. Riwayat pernah memakai kaca mata atau
trauma okuli disangkal.Hasil pemeriksaan OD pinhole 6/12, S-
2,00 6/6, OS pinhole 6/20, S-2,00 6/6. Diagnosa?
a. ODS hipermetropi
b. ODS miopia
c. OD emetrop, OS miopia
d. ODS astigmatisma
e. ODS astigmatisma miopia simplek
Kelainan refraksi
miopia hipermetropi
• Sumbu bola mata • Sumbu bola mata
lebih panjang lebih pendek
• Titik fokus jatuh di • Titik fokus jatuh di
depan retina belakang retina
• Lensa terlalu • Lensa terlalu datar,
cembung, akomodasi akomodasi susah
kuat • Koreksi : sferis (+)
• Koreksi : lensa sferis terbesar
(-) terkecil
• Komplikasi : ablasio retina
3. Wanita 22 tahun mengeluh pandangan kabur sejak 1 minggu ini. Tidak
ada keluhan nyeri atau mata merah. Riwayat pasien menggunakan
kacamata sejak 5 tahun yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan visus,
dokter memberikan resep kacamata : OD S-0,5 C+0,75 aksis 90O
OS S- 1,0 C+1,5 aksis 30O Diagnosis pasien?
a. Astigmatisma hipermetropi simplek
b. Astigmatisma hipermetropi komplek
c. Astigmatisma miopia simplek
d. Astigmatisma miopia komplek
e. Astigmatisma miktus
Astigmatisma
Kelengkungan kornea
atau lensa tidak rata
• Koreksi : lensa silinder (C+/-)
• Jenis : – Astigmatisma Miopia Simplek → C-
– Astigmatisma Hipermetropia Simplek→ C+
– Astigmatisma Miopia Kompleks → C- S-
– Astigmatisma Hipermetropia Komplek →C+ S+
– Astigmatisma Miktus → C- S+ atau C+ S- (C>S)
4. Pasien perempuan 28 tahun ke dokter dengan keluhan sakit
kepala. Pasien bekerja sebagai sekretaris dan sering
menggunakan komputer. Pada pemeriksaan visus OD 6/60
dikoreksi S -5.00 menjadi 6/6, OS 6/20 dikoreksi S -1.00
menjadi 6/6. Apa diagnosis?
a. Ambliopia
b. Astigmatis
c. Anisometropia
d. Esotropia
e. Hipermetrop
c.Anisometropia: kelainan refraksi OD dan OS tidak sama
dimana selisih S(-) > 3D, S(+) > 2D dan C(+/-) > 1,5 D
5.Pasien perempuan 56 tahun dg keluhan nyeri pada kelopak
mata kanan sudah dirasakan sekitar 1 bulan. Pasien juga
mengeluh bengkak, merah, dan mata berair pada sisi yang nyeri.
Pada pemeriksaan didapatkan mata kanan hiperemis dan edem.
Saat saccus lakrimalis inferior ditekan keluar sekret berwarna
kekuningan. Apa diagnosis pada kasus tersebut?
a. Blefaritis
b. Hordeolum
c. Kalazion
d. Dakriosititis
e. Dakrioadenitis
Dacryocystitis Dacryoadenitis
• Radang pada sakus • Radang pada kelenjar
lakrimalis, bengkak lakrimalis
bagian medial/nasal • Bengkak pada bagian
• Akut → radang + berair lateral/temporal
• Kronik → mata berair • S shape palpebra
• Terapi : kompres hangat • Terapi : kompres
antibiotik topikal dan hangat, antibiotik /
sistemik antiinflamasi topikal dan
sistemik
6. Seorang laki-laki 40 tahun datang denga keluhan kedua mata
mengganjal sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mata merah.
Tidak ada keluhan mata kabur dan tidak ditemukan kotoran pada
mata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan selaput pada konjunctiva
nasal mulai tepi limbus sampai menutupi kornea 0.3 mm. Pasien
bekerja sebagai petani. Pemeriksaan penunjang tes sonde (-). Apakah
diagnosa yang paling mungkin ?
a. Pterygium
b. Pseudopterygium
c. Chalazion
d. Pingeikula
e. Blefaconjunctivitis
Pterygium
Jaringan konjungtiva yang tumbuh dari arah lateral ke kornea
• Selaput berbetuk segitiga
• Faktor Resiko : paparan sinar UV, mata kering, radang
• Pemeriksaan penunjang :
Tes sonde (-) artinya tidak bisa dilewati sonde
• DD : pseudopterygium → tes
sonde (+)
• Terapi : Ekstirpasi pterigium
(Bare Sklera, CLG, SGF)
7. Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan mata terkena padi 1 minggu yang lalu. Keluhan saat ini nyeri,
mata merah, dan penurunan penglihatan. Pemeriksaan fisik mata
didapatkan visus 3/60, spasm konjungtiva dan perikornea injeksi
positif. Pada kornea terdapat defek dengan diameter 3 mm keputihan
dan menggaung kedalam setengah dari stroma dengan tetes
fluoresens positif. Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
a. Keratokonjungtivitis
b. Konjungtivitis
c. Keratitis
d. Ulkus kornea
e. Blefaritis
Ulkus kornea
Etiologi : infeksi (bakteri, jamur, herpes, akantamuba), trauma
yang merusak epitel kornea
• Tipe : sentral dan marginal/perifer
• Gejala : pandangan kabur, silau,nyeri, melihat bayangan cahaya
melingkari benda (halo)
• Tanda : edema kornea, kekeruhan kornea, dengan pewarnaan
fluoresein tampak defek pada epitel hingga stroma
• Terapi : sikloplegik, antibiotik, bila lesi sampai stroma,
diberikan antibiotik topikal fortified
8.Pria usia 55 tahun datang dengan keluhan mata kiri terkena
air aki 30menit yang lalu. Visus mata kiri 6/30 tidak dapat
dikoreksi, didapatkanedema kornea, injeksi konjungtiva.
Tindakan yang dilakukan?
a. Irigasi NaCl 0,9% 2 L, sikloplegik, salep AB
b. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2L, debrideman, sikloplegik,
tetes mata AB
c. Pantocain, irigasi NaCl 0,9% 2 L, debrideman, awasi TIO
d. Pantocain, debridemen, siklopegik, salep AB
e. Pantocain, debridemen, siklopegik, awasi TIO
Trauma kimia occuli
Asam Basa
Irigasi NS 15-30mnt/hingga pH Lebih destruktif dr asam,
normal/ 2L sambil eversi saponifikasi (+), penetrasi lebih
kelopak dan debrideman. dalam
Medikamentosa: topikal • Irigasi NS 15-30mnt/hingga
steroid-NSAID, sikloplegik, pH
antibiotik profilaksis normal/2L sambil eversi
kelopak dan debrideman.
• Medikamentosa: topikal
steroid-NSAID, sikloplegik,
antibiotik profilaksis,EDTA,
9. Perempuan usia 19 tahun mengeluh mata kanan merah sejak
1 hari yg lalu. Riwayat sebelumnya terkena bola kasti. Visus OD
6/60 OS 6/6.Pada mata kanan dijumpai konjungtiva bulbi
hiperemis, kornea jernih, COA dijumpai darah ¾ bagian.
Pemeriksaan mata kiri normal. Apakah diagnosis pada kasus
tersebut?
a. Katarak traumatika
b. Subkonjungtival hemorarrge
c. Uveitis cum hipopion
d. Uveitis bleeding
e. Hifema
Hifema
Definisi :
Darah di dalam bilik mata depan (COA)
• Etiologi : trauma yang merobek pembuluh darah iris atau badan
siliar
• Gejala : nyeri, visus turun, kadang disertai epifora dan
blefarospasme
• Pemeriksaan : darah mengisi COA
• Tatalaksana :
- Tirah baring dengan kepala posisi ditinggikan 30 derajat
- Obat untuk menghentikan perdarahan
- Mata ditutup
• Komplikasi : glaukoma, perdarahan sekunder, siderosis bulbi
Derajat hifema
10.Laki-laki 70 tahun datang ke klinik dengan keluhan kedua
mata buram secara perlahan sejak 1 tahun ini, tidak nyeri dan
tidak merah. Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan visus ODS 5/40 tidak maju
dengan koreksi maupun pinhole, kornea jernih, bilik mata
depan dalam, lensa keruh tidak merata, shadow test (+).
Pemeriksaan funduskopi dalam batas normal. Apakah diagnosis
pasien?
a. Katarak Senilis Matur
b. Katarak Senilis Imatur
c. Katarak Senilis Insipien
d. Katarak Senilis Hipermatur
e. Katarak Senilis Morgagni
Klasifikasi katarak senilis

Anda mungkin juga menyukai