Anda di halaman 1dari 22

SOAL MATA CIA 2018-2020

1. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata terasa sakit
tiba-tiba. Pasien mengeluh tidak bisa membuka mata sejak beberapa jam yang lalu. Mata
berair tetapi tidak ada kotoran mata. Pasien adalah seorang tukang las yang pada pagi
harinya melakukan pekerjaan mengelas tanpa kacamata pelindung. Pada pemeriksaan
didapatkan blepharospasme, fotofobia, dan hiperlakrimasi. Tekanan intraokuler palpasi
dalam batas normal. Pemeriksaan visus 1/60. Dari segmen anterior didapatkan hiperemi
pada konjungtiva dengan injeksi perikorneal, tidak didapatkan sekret mata, tidak
didapatkan korpus alienum pada kornea dan konjungtiva palpebra. Apakah pengobatan
untuk kasus tersebut?  Luka bakar kornea trauma termis
a. Rawat terbuka, berikan tetes mata antibiotika dan analgesik oral
b. Rawat tertutup, berikan tetes mata antibiotika dan analgesik oral
c. Rawat tertutup, bebat mata rapat dengan salep mata antibiotika dan analgesik oral
d. Rawat terbuka dengan salep mata antibiotika dan analgesik oral
e. Rawat terbuka, salep mata antibiotika dan antibiotika oral
2. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ada benjolan di
sudut mata kanan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan di sudut mata bagian dalam,
yang diawali benjolan kecil kemudian membesar, memerah, dan nyeri. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan konsistensi kenyal dan bila ditekan keluar sedikit nanah dari
punctum lakrimalis tanpa disertai nyeri. Pada pemeriksaan Anel test hasilnya
negatif.Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
a. Hordeolum internum
b. Hordeolum eksternum
c. Kalazion
d. Dakriosistitis akut
e. Dakriosistitis kronis

3. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ada benjolan di
sudut mata kanan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan di sudut mata bagian dalam,
yang diawali benjolan kecil kemudian membesar, memerah, dan nyeri. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan konsistensi kenyal dan bila ditekan keluar sedikit nanah dari
punctum lakrimalis tanpa disertai nyeri. Pada pemeriksaan Anel test hasilnya negatif.
Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk kasus di atas?
a. Insisi punctum lacrimalis
b. Dakriosistorinostomi  bikin saluran baru agar stenosis terbuka
c. Eksisi punctum lacrimalis
d. Ekstirpasi benjolan
e. Kuretase benjolan
4. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kiri terasa
berpasir sejak 3 jam yang lalu setelah terkena ranting pohon. Keluhan disertai kabur,
berair, silau dan sering berkedip-kedip. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD
6/6, VOS 6/15, pin hole \: not improve, fluorescein test positif dan Seidel test negatif.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien di atas?
a. Erosi kornea
b. Ruptur kornea
c. Ruptur sklera
d. Ruptur konjungtiva
e. Laserasi kornea

5. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan mata
kiri bagian atas bengkak sejak 3 hari yang lalu. Riwayat sebelumnya menderita
gondongan (mumps). Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan OS palpebra superior
edema, merah dan berbentuk curve S. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
a. Acute dacryoadenitis
b. Chronic dacryoadenitis
c. Acute dacryocystitis
d. Chronic dacryocystitis
e. Abscess lacrimal

6. Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata terasa
panas sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan terkadang disertai mata merah, mengeluarkan air
mata, dan terasa mengganjal tidak nyaman. Pada pemeriksaan tajam penglihatan kedua
mata 6/6, tampak foam cell di conjunctiva palpebra inferior, xerosis kornea, dengan tear
meniscus <1 mm di kedua mata. Pemeriksaan penunjang apa yang saudara usulkan
selanjutnya ?  DES
a. Tes cover
b. Tes schirmer
c. Tes kelenjar lacrimalis
d. Tes pinhole
e. Tes Hirschberg
7. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan utama mata
kanan kabur perlahan-lahan sejak 2 minggu yang lalu. Terkadang pasien mengeluh
penglihatan ganda dan merasakan mata kanan agak menonjol. Pada pemeriksaan
ditemukan VOD 6/60 pin hole tidak membaik , buta warna akuisita, pupil 3mm dengan
Relative Afferent Pupil Defect positif. Oftalmoskopi direk ditemukan papil kabur dengan
edem ringan. Uji diplopia positif pada posisi ekstrim pada beberapa gerak mata. Hasil
pemeriksaan mata kiri semuanya baik. Pasien didiagnosa dengan neuropati optik
kompresif.Dimana kemungkinan letak kompresinya?
a. Nervus optikus intraorbita bagian depan
b. Nervus optikus intraorbita bagian belakang
c. Nervus optikus intrakanalikular
d. Nervus optikus intrakranial
e. Nervus optikus tepat didepan khiasma
8. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kabur pada mata
kanan sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh melihat adanya kilatan cahaya dan
melihat bayangan yang bergerak-gerak seperti tirai. Pasien mempunyai riwayat
berkacamata pada mata kanan S-12,00 dan pada mata kiri S-11,00. Pada pemeriksaan
mata kanan didapatkan VOD 1/300 pin hole negatif. Segmen anterior dalam batas
normal. Segmen posterior tampak retina bergelombang seperti awan dengan pembuluh
darah yang berkelok pada bagian polus posterior.Apakah kemungkinan diagnosa yang
paling mendekati ?
a. OD retinoblastoma
b. OD katarak
c. OD retinopati hipertensi
d. OD Ablasio retina  Terpisahnya neurosensoris pada lapisan pigmen retina
e. OD Retinitis pigmentosa
9. Perempuan usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan terasa ada
benda asing sejak 3 bulan yafng lalu. Keluhan dirasakan terutama bila berkedip, serta
mata sering berair dan merah. Pmx didaptkan ada bulu mata yang menggores kornea pada
palpebra superior. Diagnosis?
a. Trichiasis
b. Enteropion
c. Extropion
d. Districhiasis
e. Keratitis
10. Seorang laki-laki, 40th mengeluh penglihatannya semakin menurun 2th terakhir. Kadang-
kadang saat melihat lampu penderita melihat bayangan pelangi disekitarnya. Penderita
tidak merasakan nyeri selama ini. Dari pemeriksaan oleh dokter mata diperoleh hasil
visus mata kanan dan kiri 1/60, didapatkan bilik maya depan yang dangkal. Dari
pemeriksaan funduskopi didapatkan pada papil nervus optikus cup disk rasionya adalah
0,8. Sedangkan tekanan bola mata adalah 28 mmhg untuk mata kanan dan 30 mmhg
untuk mata kiri. Diagnosis untuk pasien ini adalah ?
a. Glaukoma sudut tertutup kronis
b. Glaukoma sudut terbuka akut
c. HT okuli
d. Glaukoma sudut tertutup akut
e. Glaukoma sudut terbuka kronis
11. Laki-laki 47 th dibawa ke IGD post KLL. Menurut saksi px menabrak mobil yang sedang
parkir. RPD = adenoma hipofisis (+). Dari tes konfrontasi didapatkan px kehilangan
separuh penglihatan lateral pada kedua mata. Apa kelainan yang dialami?
a. Hemianopsia bitemporal
b. Hemianopsia binasal
c. Quadrianopsia kiri atas
d. Hemianopsia homonim kiri
e. Congrous left hemianopsia
12. Seorang laki-laki 20 th datang ke praktek dokter umum dengan keluhan penglihatan
ganda pasien seolah-olah melihat 2 bayangan benda padahal hanya satu. Satu hari
sebelumnya pasien dipukul anggota geng motor menggunakan helm dibagian matanya.
Keluhan ini menghilang jika ia menutup salah satu matanya. Apakah diagnosis pasien?
a. Diplopia binokuler
b. Dislokasi lensa mata
c. Gangguan waham myopia
d. Diplopia monocular

13. Laki2 58th datang ke igd dgn keluhan nyeri kedua mata. Nyeri bertambah saat kedua bola mata
ditekan muncul sejak 2 hari yll. Riw.DM(+) sejak 10 th ini. TTV: TD 135/80 N 90 RR 26 S 36.5
pemeriksaan mata: visus skotoma sentral, pemeriksaan fundus tidak didapatkan kelainan. Dx?
a. Neuritis optikum
b. Ablasio retina
c. Glaukoma
d. Retinopathy diabetic
e. Keratitis
14. Seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun datang ke puskesmas degan keluhan mata kanan
merah sejak 2 ari yll. Keluhan disertai mata pedih dan berair. Dari anamnesis diketahui adanya
riwayat mata kanan yang kemasukan serbuk padi saat bekerja di sawah. Pada pemeriksaan
didapatkan VOD 1/60 tidak membaik dengan pinhole dan VOS 6/12 membaik dengan pinhole.
Pada mata kanan, konjungtiva tampak hiperemis dan berair. Tampak defek epitel kornea dengan
lesi satelit di sekitarnya. Apakah pengobatan yang paling tepat diberikan? 
Keratokonjungtivitis
a. Tetes mata dexametason 6 x gtt 1 OD
b. Salep mata acyclovir 5 x OD
c. Tetes mata timolol 2 x gtt 1 OD
d. Tetes mata lefofloksasin 6 x gtt 1 OD
e. Tetes mata natamycin 6 x gtt 1 OD
15. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata terasa sakit
tiba-tiba. Pasien mengeluh tidak bisa membuka mata sejak beberapa jam yang lalu. Mata
berair tetapi tidak ada kotoran mata. Pasien adalah seorang tukang las yang pada pagi
harinya melakukan pekerjaan mengelas tanpa kacamata pelindung. Pada pemeriksaan fisk
didapatkan blepharospasme, fotofobia, dan hiperlakrimasi. Tekanan intraokuler palpasi
kedua mata dalam batas normal. Pemeriksaan visus 1/60. Dari segmen anterior
didapatkan hiperemi pada konjungtiva dengan injeksi perikorneal, tidak didapatkan sekret
mata, tidak didapatkan korpus alienum pada kornea dan konjungtiva palpebra.Apakah
diagnosis kasus tersebut?
a. Keratitis
b. Konjungtivitis akut
c. Luka bakar kornea karena trauma thermis
d. Glaukoma serangan akut
e. Uveitis anterior
23. Perempuan berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kelopak mata atas kanan
lebih turun. Keluhan dirasakan sejak 7 bulan. Pasien juga merasa penglihatan mata kanan
terganggu. Pasien memiliki riwayat DM dan pernah mengalami stroke. Pada pemeriksaan mata
posisi primer, didapatkan posisi palpebra superior OD lebih rendah dari OS dengan margo
menutup pupil. Apakah diagnosisnya?
A. Ptosis
B. Xanthelasma
C. Lagophtalmus
D. Dermatokalasia
E. Hordeolum
24. Seoranglaki-lakiberusia 30 tahun dating ke UGD dengankeluhanmatamerah dan nyerisejak 3 hari
yang lalu. Tidaktedapatpenglihatankabur dan tidakterdapat secret mata.
Pemeriksaanmatatampakhiperemiaseperti pada gambar. Diagnosis?
a. skleritis
b. blefaritis
c. pterygium
d. pingueculitis
e. uveitis pars plana

25. Seorang perempuan berusia 65 tahun. Datang ke puskesmas dengan keluhan terdapat penumpukan
atau plak warna kuning seperti lemak di kulit sekitar kelopak mata. Keluhan tersebut dirasakan 1
tahun terakhir. Awalnya sedikit kemudian semakin bertambah. Pasien memiliki riwayat
hiperlipidemia dan tekanan darah tinggi. Tanda vital dan pemeriksaan oftamolgi dalam batas
normal. Apakah diagnosis kasus diatas?
a. Ptosis
b. Xanthelasma
c. Lagophtalmus
d. Dermatokalasia
e. Hordeolum
26. Seorang laki-laki menerima 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata merah dan nyeri
sejak 1 Hari yang lalu. Tidak terdapat pandangan kabur dan tidak terdapat sekret mata. pada
mata tampak sklera keunguan merata pada kuadran superior Apakah tetapi pilihan pertama ubtuk
kasus di atas?
A. Sefiksim
B. Prednison
C. Klindamisin
D. Asetazolamid
E. Artificial tears
27. Seoerang bayi laki-laki berusia 6 bulan dibawa ibunya kepuskesmas dengan keluhan mata
sering mengeluarkan airmata berlebihan semenjak lahir dan sering ekluar kotoran mata.
Sejak 3 minggu ini didapatkan bengkak pada pangkal hidung yang makin lama semakin
membesar serta berwarna merah. Pada pangkal hidung didapatkan massa kemeran dan
keluar cairan kuning dari pungtum lakrimalis. Didapatkan riwayat epifora. Dari
pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus mata kanan dan kiri kesan respon positif
terhdap lingkungan, tidak didapatkan hiperemi pada konjungtiva.

a. ?
b. ?
c. Obstrusi Ductus lakrimalis
d. ?
e. ?
1. Sebuah penelitian yang dilakuakn pada suatu daerah menemukan adanya prevalensi
xerophtalmia yang cukup tinggi pada anak balita. Diketahui bahwa pada daerah tsb
cakupan suplemenyasi vit A yang dilakukan PKM mash rendah. Diperkiran penyebab
tingginya prevalensi adalah defisiensi vit A. apakah pemeriksaan yang diperlukan untuk
memastikan penyebab kelainan didaerah tsb?
a. serum beta karoten
b. serum axeropthol
c. serum retinal
d. serum alfa karoten
e. serum retinol  menggambarkan status vit A ketika cadangan vit A dalam hati
kekurangan tingkat berat (<0.07 mol/g hati) atau berlebihan sekali (>1.05)

16. Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan dengan hidrosefalus kongenital yang dirawat di
bangsal anak rumah sakit, dikonsulkan untuk mengetahui apakah ada papiledem. Pada
pemeriksaan didapatkan bayi dalam keadaan lemah. Pemeriksaan luar didapatkan kepala
membesar, fontanela anterior dan posterior luas. Kedua mata tenang tetapi visus tidak
dapat dinilai. Gerak bola mata sulit diperiksa, namun fenomena doll baik. Pupil mid
dilatasi dengan reflek cahaya sangat lambat. Pada funduskopi tidak didapatkan
papiledem. Apa penyebab paling mungkin tidak didapatkannya papiledem pada bayi ini?
a. Tidak ada kenaikan tekanan intrakranial
b. Adanya tekanan langsung N.ll oleh lobus frontalis
c. Sutura masih teregang
d. Nervus optikus bayi resisten terhadap kenaikan TIK
e. Aliran akson bayi tidak terpengaruh oleh kenaikan TIK
1. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke PKM dengan keluhan mata merah berair
sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan tidak ada kotoran mata dan rasa gatal, namun
merasa agak demam dan pilek. Pada pemeriksaan didapatkan visus ODS 6/6, folikel
konjungtiva palpebra dan nodul preaurikuler. Apakah kemungkinan penyebab kasus ini?
a. Chlamydia
b. Adenovirus
c. Gonococcus
d. Herpes simplex
e. Staphylococcus

2. Seorang perempuan usia 32 tahum, datan ke poli umum klinik pratama dengan keluhan
benjolan di kelompak mata bawah pada mata kanan. Dikatakan sekitar 1 bulan yang lalu
benjolan tsb tidak sebesar saat sekarang ini. Benjolan dikatakan tidak nyeri, namun
sangat mengganggu penglihatannya. Keluhan seperti sudah pernah terjadi tahun lalu dan
sembuh sendiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan status lokasi pada mata kanan
benjolan pada kelopak mata bawah dengan diameter 1,5cm, tidak hiperemi, tidak terdapat
nyeri tekan, pseudoptosis (+). Apakah penyebab yang paling mungkin dari keluhan
tersebut ?  Kalazion
a. Radang kelenjar meibom
b. Infeksi kelenjar zeiss
c. Infeksi kelenjar Moll
d. Radang pada ganglion gasen
e. Radang pada sakus lakrimal
f. Seorang anak usia 6th dibawa ibunya ke PKM dengan kuluhan kedua mata merah
sejak 2 hari yll. Keluhan tersebut disertai rasa gatal dan kotoran mata. Dari hasil
pemeriksaan mata didapatkan visus OD = 6/12, visus OS = 6/15, hipermia,
hipertomi papiler (cobble stone), secret mukoid, fluorescein test (-). Apakah
etiologi kasus tersebut diatas ?  Vernal konjungtivitis
a. Defisiensi imun
b. Alergi
c. Bakteri
d. Kekurangan Vitamin A
e. Jamur
g. Perempuan 56 th ke PKM dengan keluhan mata kabur sejak 2 th, merah -, nyeri -.
ODS 6/6. Dengan penambahan spheris +2,50 px dapat membaca dengan baik
pada jarak 30 cm. Dx?
a. Hipermetropia
b. Presbiopia
c. Katarak kongenital
d. Astigmatisma
e. Miopia
16. Perempuan berusia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kelopak
mata atas kanan lebih turun. Keluhan dirasakan sejak 7 bulan. Pasien juga merasa
penglihatan mata kanan terganggu. Pasien memiliki riwayat DM dan pernah
mengalami stroke. Pada pemeriksaan mata posisi primer, didapatkan posisi
palpebra superior OD lebih rendah dari OS dengan margo menutup pupil. Apakah
diagnosisnya?
A. Ptosis
B. Xanthelasma
C. Lagophtalmus
D. Dermatokalasia  Dermatokalasis adalah kelainan pada kulit kelopak mata atas
yang tampak menggantung, disebabkan oleh timbunan lemak. Biasanya ditemui
pada usia lanjut.
E. Hordeolum

1. Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke puskesmas mengeluh pusing jika lama
membaca. VODS 6/50 setelah dikoreksi S+1.50 visus menjadi 6/6. Dikoreksi dengan
S+2.00 visus menjadi 6/6. Dikoreksi dengan S+2.50 visus menjadi 6/7.5. Apakah
kelainan yang dikoreksi dengan lensa S+1.50 ?
A. Hipermetropi total
B. Hipermetropi absolut
C. Hipermetropi laten
D. Hipermetropi manifest
E. Hipermetropi fakultatif
2. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas mengeluh penglihatan kabur.
Pada pemeriksaan didapatkan OD/S tidak terdapat tanda-tanda adanya peradangan dan
infeksi. Cornea dan lensa jernih. Tidak terdapat kelainan pada mata bagian belakang.
Tajam penglihatan mata kana 6/15, dikoreksi dengan lensa cylinder S-0,75 aksis 600
menjadi 6/6. Tajam penglihatan mata kiri 2/60 dikoreksi dengan lensa sferis minus 7.00
hanya bisa mencapai 4/60. Apakah diagnosis kasus ?
A. Hemianopsia temporalis pada mata kiri
B. Amblyopia pada mata kiri
C. Scotoma pada mata kiri  kecacatan pada lapang pandang seseorang, yang
biasanya diakibatkan oleh kerusakan saraf penglihatan. Kerusakan saraf penglihatan
ini dapat diakibatkan oleh glaukoma, peradangan saraf, penekanan saraf atau
tumor. Paling sering, skotoma diakibatkan oleh glaukoma, yang menyebabkan
kecacatan lapang pandang terutama di bagian tengah.
D. Ablation retina pada mata kiri
E. Myopia pada kedua matanya

3. Seorang laki-laki berusia 11 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan
matanya kabur. VOD 20/20, VOS 20/70. Setelah dikoreksi dengan lensa terbaik S+3.00D
VOS menjadi 20/40/ COA tenang, funduskopi normal. Apa diagnosis kasus diatas ?
A. Ambliopia
B. Astigmatisma
C. Hemianopsia   kehilangan penglihatan di setengah dari bidang visual satu mata
atau kedua mata. Penyebab umum adalah stroke, tumor otak, dan trauma pada
otak. Biasanya, setengah otak kiri menerima penglihatan dari mata kanan, dan
sebaliknya.
D. Myopia  Rabun jauh, titik focus jatuh didepan retina  lensa sferis (-) terkecil
E. Hipermetropia  Rabun dekat, titik focus belakang retina, lensa sferis (+) terbesar
8. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas mengeluh kedua mata gatal.
Mata seperti berpasir, silau, penglihatan kabur, terdapat sekresi mucus berlebihan pada
mata, sukar menggerakkan kelopak mata, mata tampak kering dan terdapat erosi kornea.
Pasien merupakan TKI yang telah lama bekerja di arab Saudi pada kawasan wisata gurun
pasir. Pada pemeriksaan tes Schemer didapatkan resepan air mata pada kertas Schmer
kurang dari 10 mm dalam 5 menit. Apa diagnosis pasien diatas ?
A. Keratokonjungtivitis limbus inferior
B. Keratokonjungtivitis limbus superior
C. Keratokonjungtivitis sika
D. Keratokonjungtivitis veronal
E. Keratokonjungtivitis epidemic
9. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas mengeluh kedua mata gatal.
Mata seperti berpasir, silau, penglihatan kabur, terdapat sekresi mucus berlebihan pada
mata, sukar menggerakkan kelopak mata, mata tampak kering dan terdapat erosi kornea.
Pasien merupakan TKI yang telah lama bekerja di arab Saudi pada kawasan wisata gurun
pasir. Pada pemeriksaan tes Schemer didapatkan resepan air mata pada kertas Schmer
kurang dari 10 mm dalam 5 menit. Apakah peyebab kelainan yang dialami pasien ? 
DES
A. Defisiensi air mata akibat sindrom syorgen
B. Evaporasi berlebihan
C. Obstruksi lakrimal
D. Parut pada mata
E. Defisiensi vitamin A

10. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas mengeluh kedua mata gatal.
Mata seperti berpasir, silau, penglihatan kabur, terdapat sekresi mucus berlebihan pada
mata, sukar menggerakkan kelopak mata, mata tampak kering dan terdapat erosi kornea.
Pasien merupakan TKI yang telah lama bekerja di arab Saudi pada kawasan wisata gurun
pasir. Pada pemeriksaan tes Schemer didapatkan resepan air mata pada kertas Schmer
kurang dari 10 mm dalam 5 menit. Apakah penatalaksanaan yang dapat diberikan untuk
pasien tersebut ?  Dry Eye Syndrom
A. Kompres dingin
B. Artificial tear
C. Pemberian lensa kontak
D. Antibiotic oral
E. Suplemen vitamin C

96. wanita 20 thn ke pkm. OD/S tdk ada adanya peradangan dan infeksi. cornea dan lensa jernih.
tdk ada kelainan pada bagian belakang. tajam penglihatan mata kanan 6/15, dikoreksi dengan
silinder berbentuk S-0,75 aksis 600 menjadi 6/6. tajam penglihtan mata kiri 2/60, dikoreksi
dengan lensa sferis minus 7,00 hanya bisa mencapai 4/60/ diagnosis ?
a. hemianopsia temporalis pada mata kiri
b. ambliopia pada mata kiri
c. scotoma pada mata kiri
d. myopia pada keua matanya
e. ablasio retina pada mata kiri

97. perempuan 25 thn k pkm keluhan tdk bisa membaca tulisan dengan jarak dekat tetai saat
melihat benda2 jauh ia dapat melihat dengan jelas. diagnosis ?
a. presbyopia ???
b. astigmatism
c. buta senja
d. hipermetropia
e. myopia
Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke puskesmas mengeluh pusing jika lama membaca.
VODS 6/50 setelah dikoreksi S+1.50 visus menjadi 6/6. Dikoreksi dengan S+2.00 visus
menjadi 6/6. Dikoreksi dengan S+2.50 visus menjadi 6/7.5. Apakah kelainan yang dikoreksi
dengan lensa S+1.50 ?
a. Hipermetropi total
b. Hipermetropi absolute  pertama cek langsung 6/6
c. Hipermetropi laten  +1. antara total dan manifes
d. Hipermetropi manifest  cek selanjutnya baru 6/6
e. Hipermetropi fakultatif  2-1,5 = 0,5
15. Seorang laki-laki Sa 58 tahun dibawa keluarganya berobat ke puskesmas dengan keluhan
rasa sakit pada kedua mata. Dikatakan oleh pasien bahwa sakit pada mata dirasakan bertambah
apabila kedua bola mata ditekan. Keluhan nyeri sudah terjadi selama 2 hari dan disertai
penurunan penglihatan. Pasien mengatakan memiliki riwayat kencing manis selama 10 tahun
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 135/80mmHg, denyut nadi 92x/menit,
suhu axila 36,7ės 0, frekuensi napas 20x/menit. Dari pemeriksaan lapang pandang ditemukan
dan pada pemeriksaan indirek oftalmoskop tidak ditemukan kelainan pada fundus. Apakah
diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?
A. Neuritis retrobulbar  funduscopi nnormal
B. Retinopati diabetic  Neovaskilarisasi
C. Ablasio retina
D. Amaurosis fugaks
E Glaukoma

1. Seorang nak usia 13 tahun dibawa ke praktik dengan keluhan kabur apabila melihat tulisan
dippan tulis terutama jika duduk belakang sejak 6 bulan. Mata merah (-), nyeri (-), ayah ibu
berkacamata sejak kecil, hasil pemeriksaan visus VOD 6/25 dengn lensa S -2.00 menjadi
6/6 VOS 6/12 dengan lensa S -1.00 menjadi 6/6. Apakah diagnosa paling mungkin pada
kasus di atas?
a. Miopia
b. Katarak kongenital
c. Hipermetropia
d. Presbiopia
e. Astigmatisma

2. Seorang laki-laki 47 th dibawa ke UGD RS karena kecelakaan. Menurut saksi mata, pasien
menabrak mobil yang sedang parkir. Riwayat penyakit pasien menderita pituitary
adenoma. Dari tes konfrontasi didapatkan pasien kehilangan separuh penglihatan lateral
pada kedua mata. Apakah bagian yang mengalami kerusakan pada kasus diatas?
a. Occipital cortex
b. Optic chiasm
c. Optic nerve
d. Parietal lobe
e. Mayer’s loop

TES-TES PENUNJANG MATA


Dalam dunia kedokteran, dikenalkan berbagai macam tes pemeriksaan
penunjang mata. Pemeriksaan ini  coba saya list kan, dan rangkumkan. Sebagai
berikut ini:

1. Tes Schirmer adalah tes untuk memeriksa produksi air mata. Tes ini
dilakukan dengan cara menyisipkan kertas saring di fornix inferior
mata, kemudian ditunggu selama 5 menit. Pada kondisi normal,
glandula lacrimalis dapat memproduksi air mata 10 mm dari pangkal
ketrtas saring basah oleh air mata.
2. Tes Regurgitasi adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya patensi saccus lacrimalis, dimana dilakukan dengan cara
menekan saccus lacrimalis dan dilihat ada tidaknya sekret yang keluar
dari saccus tersebut. Tes ini bernilai positif bila terdapat secret yang
keluar. Tes ini positif pada Dacriocystitis.
3. Tes Anel adalah tes yang dilakukan untuk melihat patensi ductus
lakrimalis. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum tumpul
ke punctum lakrimalis ke dalam saccus lakrimalis, kemudian
disemprotkan larutan garam fisiologis (NaCl). Tes anel bernilai positif
bila ada rasa asin di tenggorokan, dan tes anel bernilai negatif bila
tidak ada asin. Tes anel negatif berarti terdapat patensi pada duktus
nasolakrimalis.
4. Tes Amsler Grid adalah tes untuk mengetahui fungsi penglihatan
sentral makula. Pada tes ini juga dapat dilakukan untuk melihat
adanya skotoma pada lapang pandang dan dokumentasi metamorfosa.
5. Tes Plasido adalah tes untuk menilai rata tidaknya kurvatura
permukaan kornea. Tes ini menggunakan piringan dengan lingkaran
berwarna hitam putiih.
6. Tes Flouresin adalah tes untuk melihat adanya defek pada sel epitel
kornea. Pada tes ini dilakukan dengan kertas flouresin dibasahi terlebih
dahulu dengan NaCl kemudian diletakkan pada saccus konjunctiva
inferior, setelah terlebih dahulu pasien diberi anestesi lokal. Pasien
diminta menutup matanya selama 20 detik, kemudian kertas diangkat.
Defek kornea akan terlihat berwarna hijau dan disebut sebgai uji
flouresin positif.
7. Tes Seidel adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui adanya
perforasi kornea. Tes ini dilakukan dengan cara setelah flouresin
menempel pada kornea, dilakukan sedikit penekanan pada korna.
Apabila terdapat lubang di kornea, maka floresin akan tercecer oleh
aquos humor dan keluar sehingga tampak sebagai suatu aliran.
8. Tes shadow adalah tes yang digunakan untuk mengetahui stadium
katara. Prinsipnya, apabila lensa belum keruh seluruhnya, ketika
disinari menggunakan senter dari depan bola mata dengan sudut 45 oC,
sinar akan dipantulkan dan mengenai iris, sehingga terbentuk
bayangan iris pada pupil yang terlihat seperti bulan sabit. Shadow tes
positif bila didapatkan pupil terlihat seperti bulan sabit.
9. Tes Hirschberg adalah tes skrining yang digunakan untuk melihat
misalignment dari ocular (strabismus). Dilakukan dengan cara mata
disinari dan diamati pantulan kornea. Pada saat melakukan tes, refleks
cahaya kedua mata dibandingkan. Pada orang normal, refleks tersebut
akan simetris, berbeda pada orang strabismus.
10. Tes cover-uncover adalah tes yang digunakan untuk melihat
deviasi dari strabismus. Seperti yang telah kita ketahui bersama,
bahwa deviasi okular, ada 2, yakni tropia dan phoria. Tropia adalah
misalignment dua mata ketika pasien melihat dengan kedua mata yang
tidak ditutupi. Phoria adalah hanya muncul bila penglihatan binocular
rusak, dan dua mata tidak lagi melihat obyek yang sama. Phoria
disebut juga deviasi laten.
11. Tes ophthalmoscopy direct adalah tes yang digunakan untuk
mengamati retina dengan sinar konvergen yang dipantulkan dalam
pupil pasien. Sinar muncul dari setiap titik di fundus pasien mencapai
retina melalui lubang di ophthalmoscop. Dalam ophtalmoscopy
langsung, terlihat obyek tegak, virtual, dan diperbesar 15 kali dari
kondisi emetrop.
12. Tes ophthalmoscopy indirect adalah tes ini dilakukan dengan
menempatkan lensa cembung di depan mata pasien, sehingga sinar
muncul dari daerah fundus membuat bayangan nyata, dan terbalik
antara lensa dan mata pengamat. Bayangan yang dibentuk di
ophthalmoscopy indirect adalah nyata, terbalik dan diperbesar.
Ophthalmoscopy indirect sangat penting dalam manajemen retinal
detachment dan lesi di retina perifer.
13. Tes perimetri adalah tes untuk menilai lapang pandang. Tes ini
dapat melihat kelainan penglihatan sentral dan perifer yang
disebabkan berbagai penyakit mata seperti glaucoma, stroke, tumor
otak, dan defisit neurologis. Alat yang digunakan adalah perimeter
goldmann.
14. Tes tonometri adalah tes untuk menilai tekanan intraokular.
Pengukuran Tonometri indirect atau tidak langsung terdiri atas
indentasi dan aplanasi dimana pengukurannya berdasarkan besarnya
indentasi atau deformitas terhadap bola mata. Tonometer Schiftz
merupakan contoh dari tonometri indentasi. Kedua, Tonometri anaplasi
dimana tonometri ini didasarkan pada besarnya tekanan intra okular
berbanding lurus dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk
meratakan (membuat datar) permukaan sferis, dan dibagi area yang
anaplasi (area yang tidak terdatarkan) atau yang kita kenal dengan
hukum Imbert-Fick. Banyak sekali jenis tonometri aplanasi diantaranya
tonometer aplanasi Goldmann, Draeger, Tono-pen,Perkins,
pneumatik, noncontact, dan lain-lain.
15. Tes goniometri adalah tes untuk menilai sudut iridokornealis.
16. Tes Ishihara adalah tes buta warna yang dikembangkan oleh Dr.
Shinobu Ishihara. Tes ini menggunakan kartu yang tercetak dan
tergambar pola titik-titik berbagai ukuran dan kombinasi warna
berbentuk lingkaran. Titik dan kombinasi warna tersebut disusun
sistematis agar penglihatan orang buta warna tidak dapat
membedakan warna seperti orang normal (pseudo-isochromaticism).

Anda mungkin juga menyukai