Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H DENGAN
TINDAKAN OPERASI EKSTIRPASI INDIKASI KISTA BARTHOLINI DI IBS
RSUD Dr. SLAMET GARUT

(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Keperawatan


Maternitas)

Disusun Oleh:
Afzal Risman Noor Falah KHGD22012
Astiani Fadilah Difani KHGD22013
Ega Anjani KHGD22014
Epul Saepuloh KHGD22001
Resti Pujianti KHGD22005
Rizki Maulana Firmansyah KHGD22089

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN TINDAKAN
OPERASI EKSTIRPASI INDIKASI KISTA BARTHOLINI DI IBS
RSUD Dr.SLAMET GARUT
A. Pengkajian Klien
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. H
Usia : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karangpawitan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Operasi : 29 Desember 2022
Diagnosa Medis : Kista Bartholini
Rekam Medis : 01338514

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. N
Usia : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangpawitan
Pekerjaan : wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan Utama
Klien mengatakan takut karna akan di operasi

 Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Desember 2022, klien
mengeluh nyeri pada bagian selangkangan dan bibir vagina. Nyeri
bertambah jika berjalan dan berkurang jika didiamkan, klien mengatakan
nyerinya menyebar ke pinggang, paha dan tungkai kaki. Skala nyerinya 5
dari 0 – 10. Klien merasakan nyeri nya muncul terus – menerus.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit
yang sama dengan klien.
 Riwayat Penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun
sebelumnya.
3. Psikospiritual
 Kecemasan Pra operatif
Klien mengatakan cemas saat mengetahui bahwa harus dilakukan
operasi dan operasi ini merupakan yang pertama kali untuk dirinya.
 Perasaan
Klien merasa takut akan terjadi sesuatu akan dirinya.
 Koping
Klien mengatakan dirinya dan keluarga sudah menyetujui untuk
operasi bahkan suami dan keluarganya terlihat selalu menyemangati klien
dan mendoakan klien.
 Spiritual
Klien beragama islam, ketika merasakan sakit klien selalu beristigfar
dan klien selalu berdoa untuk kelancaran operasi dan kesembuhannya.
4. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,5
RR : 20x/menit Nadi : 83x/menit

5. Pemerikasaa Fisik
a. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu nafas, pola nafas
teratur dengan frekuensi nafas 20x/menit, suara nafas vesikuler.
b. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada nyeri dada, tidak ada cyanosis, irama jantung regular TD :
120/80 mmHg, nadi 83 x/menit.
c. Sistem persyarafan
Tingkat kesadaran klien composmentis, GCS E4-V5-M6=15
d. Sistem urinaria
Klien terpasang kateter untuk prosedur invasif. Klien mengatakan pola
BAK nya lancar dan tidak ada keluhan.
e. Sistem pencernaan
BB klien mencapai 58 kg.
f. Sistem muskuluskeletal
Klien mengatakan nyeri saat berjalan karena nyeri dari vagina yang
menjalar ke pinggang, paha dan tungkai kaki sebelah kiri.
g. Sistem Genetalia
Kulit disekitar selangkangan klien tampak inflamasi, terdapat benjolan
di dekat vagina.
h. Sistem penginderaan
 Mata : normal
 Hidung : normal tidak ada bantuan nafas
 Telinga : ketajaman pendengaran baik
 Perasa : bisa merasakan rasa pahit, asam, manis dan asin
 Peraba : normal

6. Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin 13.1 g/dl
Hematokrit 38 %
Jumlah lekosit 6.550 /mm3
Jumlah trombosit 324.000 /mm3
Jumlah eritrosit 4.92 juta/mm3

7. Analisa data :
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Agen pencedera fisiologis Nyeri akut
(inflamasi)
Klien mengeluh nyeri dan
pegal pada bagian ↓
selangkangan dan bibir Penumpukan secret pada
kelenjar bartolini
vagina. Nyeri bertambah jika

berjalan dan berkurang jika Pembesaran kelenjar
didiamkan, klien mengatakan bartolini

nyerinya menyebar ke
Pelepasan bradykinin,
pinggang, paha dan tungkai serotonin, dan histamin
kaki sebelah kiri. Skala nyeri ↓
Perangsang reseptor nyeri
klien 5 dari 0 – 10. Klien

merasakan nyeri nya muncul Nyeri akut
terus-menerus.

DO :

 Klien tampak pucat


 Kulit klien pada bagian
selangkangan tampak
mengalami inflamasi.

2. DS : Personal hygiene yang Ansietas


buruk
 Klien mengatakan dirinya ↓
agak takut untuk Infeksi alat kelamin
wanita
melakukan prosedur

operasi. Menginfeksi daerah vulva
 Klien mengatakan ini ↓
Kuman menginfeksi
merupakan pengalaman
vesibula
operasi untuk yang ↓
pertama kalinya sehingga Menghambat lubrikasi
merasa cemas. kelabia mayor dan minor

Penumpukan sekret
DO :
 Klien tampak gelisah. ↓
Pembesaran kelenjar
 Klien tampak tegang
Bartolini

Bartolinitis

Rencana oprasi

Ansietas

3 DS : - Tindakan pembedahan Resiko Perdarahan


DO : ekstripasi
 Dilakukan tidakan ↓
pembedahan ekstirpasi Luka insisi

Tampak luka insisi Genetalia
pembedahan pada area
genetalia ↓
Resiko perdarahan
4. DS : Nyeri post op Gangguan
 Klien mengatakan nyeri Mobilitas Fisik

pada luka post op saat
bergerak Cemas untuk bergerak

 Klien mengatakan cemas ↓


untuk bergerak
Rentang gerak klien
DO :
terbatasi
 Rentang gerak klien
terbatas ↓

 ROM menurun ROM menurun

Gangguan mobilitas fisik


B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis, ditandai dengan :
DS :
 Klien mengeluh nyeri dan pegal pada bagian selangkangan. Nyeri
bertambah jika tertekan, klien mengatakan nyerinya menyebar ke
pinggang, skala nyeri klien 5 dari 0 – 10. Klien merasakan nyeri nya
muncul terus – menerus.

DO :
 Klien tampak pucat
 Kulit klien pada bagian selankangan tampak mengalami inflamasi.
2. Ansietas b.d rencana operasi, ditandai dengan :
DS :
 Klien mengatakan dirinya agak takut untuk melakukan prosedur
operasi.
 Klien mengatakan ini merupakan pengalaman operasi untuk uuang
pertama kalinya sehingga merasa cemas.
DO :
 Klien tampak gelisah.
3. Resiko perdarahan b.d tindakan pembedahan d.d:
DS : -
DO :
 Dilakukan tidakan pembedahan ekstirpasi
 Tampak luka insisi pembedahan pada area genetalia Klien tampak
tegang
4. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d:
DS :
 Klien mengatakan nyeri pada luka post op saat bergerak
 Klien mengatakan cemas untuk bergerak
DO :
 Gerakan klien terbatas
 Rentang gerak (ROM) menurun

C. Intervensi Keperawatan
Kamis 29 Desember 2022
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Tindakan
asuhan Observasi Observasi
DS : keperawatan 1x2 - Identifikasi lokasi, - Untuk mengetahui lokasi,
jam diharapkan karakteristik, durasi, karakteristik, durasi,
tingkat nyeri frekuensi, kualitas, frekuensi, kualitas,
Klien mengeluh
menurun dan intensitas nyeri intensitas nyeri
nyeri dan pegal kontrol nyeri - Identifikasi faktor yang - Untuk mengetahui apa
pada bagian meningkat dengan memperberat dan yang bisa memperberat
selangkangan kriteria hasil: memperingan nyeri dan meringankan nyeri
 Nyeri Terapeutik Terapeutik
dan bibir vagina.
terkontrol - Berikan teknik - Untuk membantu pasien
Nyeri bertambah cukup - nonfarmakologis untuk menangani dan membantu
jika berjalan dan meningkat. - mengurangi rasa nyeri mengurangi rasa nyeri
 Kemampuan (mis. hypnosis, terapi yang dirasakan dengan
berkurang jika
mengenali musik, terapi pijat, teknik non farmakologis
didiamkan, klien onset nyeri aromaterapi, teknik
mengatakan meningkat imajinasi terbimbing) - Agar nyeri yang dirasakan
 Kemampuan - Kontrol lingkungan pasien tidak menjadi lebih
nyerinya
menggunakan yang memperberat rasa parah
menyebar ke nyeri (mis.suhu
teknik non
pinggang, paha farmakologis ruangan, pencahayaan,
kebisingan) - Untuk memenuhi
dan tungkai kaki cukup
- Fasilitasi istirahat dan kebutuhan tidur pasien
meningkat.
sebelah kiri. tidur - Untuk memilih strategi
Skala nyeri klien - Pertimbangkan jenis yang tepat dalam
dan sumber nyeri menangani masalah nyeri
5 dari 0 – 10.
dalam pemilihan yang dirasakan pasien
Klien merasakan
strategi meredakan
nyeri nya nyeri Edukasi
- Agar pasien mengetahui
Edukasi hal yang menyebabkan
muncul terus- - Jelaskan penyebab, nyeri
menerus. periode, dan pemicu - Agar pasien mengetahui
nyeri strategi meredakan nyeri
- Jelaskan strategi - Agar pasien mampu untuk
DO :
meredakan nyeri memantau nyeri
 Klien tampak - Anjurkan memonitor - Agar pasien dapat
pucat nyeri secara mandiri mengurangi nyeri yang
 Kulit klien - Ajarkan teknik dirasakan dengan teknik
pada bagian nonfarmakologis untuk non farmakologis
selangkangan mengurangi rasa nyeri Kolaborasi
tampak
- Agar rasa nyeri yang
mengalami
Kolaborasi dirasakan pasien dapat
inflamasi.
- Kolaborasi pemberian dihilangkan atau dikurangi
analgetik
2. Ansietas Setelah dilakukan Dukungan Keyakinan
DS : asuhan Observasi Observasi
 Klien keperawatan - Identifikasi - Untuk mengetahui
mengatakan selama 1x2 jam, kesembuhan jangka kesembuhan pasien dalam
dirinya agak diharapakan panjang sesuai kondisi jangka waktu panjang
takut untuk tingkat ansietas klien Terapeutik
melakukan menurun dengan Terapeutik - Untuk menumbuhkan
prosedur kriteria hasil: - Berikan harapan yang semangat dan harapan
operasi. 1. Verbalisasi realistis sesuai pasien

 Klien khawatir akibat prognosis - Untuk membantu pasien

mengatakan kondisi yang - Fasilitasi pertemuan dalam membuat keputusan

ini dihadapi cukup antara keluarga dan tim yang tepat

merupakan menurun kesehatan untuk


pengalaman 2. Perilaku membuat keputusan Edukasi

operasi untuk gelisah cukup Edukasi - Agar pasien mengetahui

yang pertama menurun - Jelaskan bahaya atau bahaya dan risiko yang

kalinya 3. Perilaku tegang resiko yang terjadi terjadi karena keyakinan

sehingga cukup menurun akibat keyakinan negatif

merasa negatif - Agar pasien mampu


memahami penjelasan
cemas. - Berikan penjelasan dengan baik
yang relevan dan
DO :
mudah dipahami
 Klien tampak
gelisah.
 Klien tampak
tegang

3 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan Tindakan


perdarahan tindakan Observasi Observasi
DS : - keperawatan 1x30  Monitor tanda dan - Untuk mengetahui adanya
DO : menit tingkat gejala perdarahan gejala perdarahan
 Dilakukan perdarahan  Monitor nilai Ht/Hb - Untuk mengetahui apakah
tidakan menurun dengan sebelum dan setelah ada perbedaan kadar
pembedahan kriteria hasil: kehilangan darah Hb/Ht pada pasien
ekstirpasi  Perdarahan  Monitor tanda-tanda - Tekanan darah sebagai
 Tampak luka intra operasi vital indikator dini perdarahan
insisi menurun Terapeutik Terapeutik
pembedahan  Hemoglobin  Batasi tindakan - Untuk mencegah
pada area membaik invasive, jika perlu terjadinya perdarahan
genetalia  Hematocrit banyak
membaik Kolaborasi Kolaborasi

 Tekanan darah  Kolaborasi pemberian - Untuk membantu


membaik obat pengontrol mengontrol perdarahan

 Frekuensi nadi perdarahan, jika perlu - Untuk menambah

membaik  Kolaborasi pemberian kehilangan darah yang

Suhu tubuh cukup produk darah, jika dialami pasien

membaik perlu
4 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik asuhan (I.05173)
b.d nyeri keperawatan Observasi
DS : selama 1x7 jam, Observasi - Untuk mengetahui adanya
 Klien diharapakan  Identifikasi adanya nyeri yang menghambat
mengatakan mobilitas fisik nyeri mobilisasi
nyeri pada meningkat dengan - Untuk mengetahui adanya
luka post op kriteria hasil:  Identifikasi toleransi keterbatasan fisik dalam
saat bergerak  Pergerakkan fisik melakukan melakukan pergerakan
 Klien ektremitas pergerakan - Untuk melihat kondisi
mengatakan sedang  Monitor kondisi umum umum pasien dalam
cemas untuk  Rentang gerak selama melakukan keadaan baik saat
bergerak (ROM) sedang mobilisasi mobilisasi
DO :  Nyeri cukup Terapeutik
 Rentang menurun Terapeutik - Untuk membantu pasien
gerak klien Kecemasan - Fasilitasi aktivitas dalam melakukan aktivitas
terbatas menurun mobilisasi dengan alat mobilisasi

 ROM bantu (tempat tidur) - ROM dapat menurunkan

menurun - Fasilitasi melakukan intensitas nyeri,


pergerakan (ROM memperlancar sirkulasi
pasif) darah, mengurangi
ketegangan, meningkatkan
relaksasi dan memelihara
mobilisasi
- Dukungan keluarga bisa
- Libatkan keluarga
meningkatkan motivasi
untuk membantu pasien
pasien dalam melakukan
meningkatkan
mobilisasi
pergerakan
Edukasi
Edukasi
- Agar pasien mengetahui
- Jelaskan tujuan dan
tujuan dan prosedur
prosedur mobilisasi
mobilisasi
- Untuk memberikan
- Anjurkan melakukan
dukungan pada pasien
mobilisasi dini pentingnya mobilisasi
- Mobilisasi dapat
- Ajarkan mobilisasi mengurangi nyeri,
sederhana yang harus memperlancar sirkulasi
diakukan (duduk di darah, mengurangi
tempat tidur, miring ketegangan, meningkatkan
kanan miring kiri, relaksasi dan mencegah
ROM pasif dan aktif) kerusakan integritas kulit

D. Implementasi dan Evaluasi


Kamis 29 Desember 2022
No Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Waktu : 08.45 Waktu : 10.45
pencedera fisiologis  Mengobservasi : S : klien mengatakan
Lokasi, karakteristik, masih nyeri tapi tidak
DS :
durasi, frekuensi, kualitas, seperti sebelumnya
intensitas nyeri. O : klien tampak lebih
Klien mengeluh
 Mengidentifikasi skala tenang dan rileks dari
nyeri dan pegal pada
nyeri. sebelumnya
bagian selangkangan
 Mengidentifikasi faktor A : masalah teratasi
dan bibir vagina.
yang memperberat dan sebagian
Nyeri bertambah
memperingan nyeri. P : lanjutkan intervensi
jika berjalan dan
berkurang jika Waktu : 08.50
didiamkan, klien  Memberikan teknik
mengatakan nonfarmakologis untuk
nyerinya menyebar mengurangi rasa nyeri
(teknik imajinasi).
ke pinggang, paha
 Ajarkan teknik
dan tungkai kaki nonfarmakologis untuk
sebelah kiri. Skala mengurangi rasa nyeri
nyeri klien 5 dari 0 –
10. Klien merasakan
nyeri nya muncul
terus-menerus.

DO :

 Klien tampak
pucat
 Kulit klien pada
bagian
selangkangan
tampak
mengalami
inflamasi.

2. Ansietas b.d rencana Waktu : 09.00 Waktu : 10.50


operasi  Memberikan harapan yang S : Klien mengatakan
realistis sesuai prognosis dirinya masih merasa
DS :
 Menjelaskan bahaya atau cemas tapi klien
 Klien resiko yang terjadi akibat mengatakan berusaha
mengatakan keykinan negative percaya pada Allah
dirinya agak  Memberikan penjelasan bahwa dirinya akan
takut untuk yang relevan dan mudah sembuh.
melakukan dipahami O : Klien terlihat lebih
prosedur operasi. tenang dari sebelumnya
 Klien A : Masalah Ansietas
mengatakan ini teratasi sebagian
merupakan P : lanjutkan intervensi
pengalaman
operasi untuk
yang pertama
kalinya sehingga
merasa cemas.

DO :

 Klien tampak
gelisah.
 Klien tampak
tegang

3 Resiko perdarahan S:-


b.d tindakan  Memonitor tanda dan O :
pembedahan gejala perdarahan  Tidak tampak adanya
DS : -  Memonitor tanda-tanda tanda dan gejala
DO : vital perdarahan
 Dilakukan  TD : 100/70 mmHg
tidakan HR : 81x/mnt,
pembedahan RR : 20x/mnt
ekstirpasi SpO2 : 99%
 Tampak luka  TD : 130/64 mmHg
insisi HR : 78x/mnt
pembedahan RR : 21x/mnt
pada area SpO2 : 99%
genetalia  TD : 110/81 mmHg
HR : 79x/mnt
RR : 19x/mnt
SpO2 : 99%
A : Resiko perdarahan
tidak terjadi
P : Hentikan intervensi
4 Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi toleransi S:
fisik melakukan  Klien masih mengeluh
fisik b.d nyeri pergerakan nyeri saat bergerak
DS :  Memonitor kondisi umum  Klien mengatakan
 Klien selama melakukan masih takut untuk
mengatakan mobilisasi bergerak
nyeri pada luka  Membantu melakukan O:
post op saat pergerakan (ROM pasif  Pergerakkan klien
bergerak dan aktif) masih terbatas
 Klien  Menjelaskan tujuan dan  Rentang gerak (ROM)
mengatakan prosedur mobilisasi menurun
cemas untuk  Menganjurkan melakukan A : Gangguan mobilitas
bergerak mobilisasi dini fisik
DO : belum teratasi
 Rentang gerak P : Lanjutkan intervensi
klien terbatas
 ROM menurun

Anda mungkin juga menyukai