Kelompok 4 :
1. Aditiya Noprianto (2014201017)
2. Bunga Lestari (2014201035)
3. Salsabillah Dhiva Ardhana (2014201034)
4. Ulfa Kartika Sari (2014201030)
5. Winda Syahbirah (2014201033)
A. DEFINISI
Endometriosis adalah lesi jinak atau lesi dengan sel-sel yang serupa
dengan sel-sellapisan uterus tumbuh secara menyimpang dalam rongga pelvis
diluar uterus. (Brunner &Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, 1556 :
2002)
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar kavum
uterus. Bilajaringan endometrium terdapat di dalam miometrium disebut
adenomiosis (adenometriosisinternal) sedangkan bila di luar uterus disebut
(endometriorisis ekterna).(Arif Mansjoer,Kapita Selekta, 381: 2001)
KLASIFIKASI
1. Nyeri
a. Dismenore sekunder
b. Dismenore primer yang buruk
c. Dispareuni / nyeri ovulasi
d. Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri
pada bagian bawah abdomen selama siklus menstruasi.
e. Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
f. Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter.
PATOFISIOLOGI
Ny.C sudah menikah, pada usia 24 tahun dan mempunyai anak usia 1,5
tahun. Klien mengeluh nyeri pada daerah kuadran kiri bawah pada saat
menstruasi. Sekarang klien menggunakan alat kontrasepsi IUD, menstruasinya
biasanya banyak dari hari pertama sampai hari keempat, setiap hari klien ganti
pembalut lebih dari lima kali. Klien menceritakan bahwa selama kehamilan
klien tidak pernah merasakan nyeri. Rasa nyeri saat menstruasi dimulai ketika
klien berusia sekitar 18 tahun, klien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi
alkohol. Dari dokter klien di diagnosa endometriosi
PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny. C
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Surabaya
Status Kawin : Kawin
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Dx Medis : Endometriosis
Tanggal Masuk RS : 12 Desember 2021
Lanjutan
b. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada daerah kuadran kiri bawah pada saat menstruasi.
c. Riwayat penyakit sekarang
Menstruasi yang dialami klien biasanya banyak dari hari pertama sampai hari
keempat, setiap hari klien ganti pembalut lebih dari lima kali.
d. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Klien menceritakan bahwa selama kehamilan klien bebas dari rasa nyeri. Rasa nyeri
saat menstruasi dimulai ketika klien berusia sekitar 18 tahun.
e. Riwayat penyakit lalu
Tidak ada
ANALISA DATA
1 Nyeri akut b.d peluruhan endometrium dan endometriosis saat menstruasi d.d
mengeluh nyeri.
2 Syok hipovolemik b.d perdarahan massif pervaginam saat menstruasi d.d takanan
darah menurun
3 Gangguan pola seksual b.d rasa nyeri saat melakukan hubungan seksual d.d
mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual
Latar Belakang :
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat
ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Secara klinis, penyakit ini dapat berkembang begitu seorang
wanita mencapai menars dan berlanjut ke masa remaja. Perkembangannya semakin jelas pada usia
reproduksi dan masih dapat ditemukan pada usia pasca menopause.
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita Endometriosis di Ruang
Rawat Inap RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung selama periode Januari 2011- Desember
2013.
Metode Penelitian :
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survai deskriptif, terhadap Data
penelitian menggunakan sumber data sekunder dengan pendekatan cross sectional.
JURNAL MEDIKA MALAHAYATI
Vol 3, No 1, Januari 2016 : 50 – 54
Hasil :
Didapatkan hasil bahwasanya frekuensi usia terbanyak adalah usia 25>-50 tahun yaitu 32
kasus (68.1%). Dan terendah 15 kasus (31.9%) pada umur 15-<25. Frekuensi keluhan
terbanyak adalah keluhan disminore sebanyak 28 kasus (59,5%), yang terendah keluhan
dispareunia 4 kasus (8,5%). Frekuensi Lokasi terbanyak adalah lokasi internal 27 kasus
(57.4%). Sisanya 20 kasus (42.6%) pada lokasi external. Frekuensi Stadium terbanyak adalah
stadium I dengan 16 kasus (53,4%), dan yang terendah stadium III dan IV dengan 4 kasus
(13,3%). Frekuensi pengobatan terbanyak adalah pengobatan dengan obat-obatan 25 kasus
53,3%, dan yang terendah pengobatan dengan obat+operasi 6 kasus (12,7).
JURNAL MEDIKA MALAHAYATI
Vol 3, No 1, Januari 2016 : 50 – 54