Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PENYAKIT


ENDOMETRIOSIS
Nia Fadilatul Azizah ( P17220184062 )
Vivi Noviyanti ( P17220184063 )
Muna Rosalina ( P17220184064 )
Nisya Diyah Anggraeni ( P17220184065 )
Rahmalia Amanda R A. ( P17220184066 )
Pengertian
Menurut para ahli :
• Endometriosis adalah keadaan ketika sel-sel endometrium yang seharusnya
terdapat hanya dalam uterus, tersebar juga ke dalam rongga pelvis (Mary
Baradero dkk, 2005).
• Endometriosis merupakan suatu kondisi yang dicerminkan dengan keberadaan
dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar uterus. ( Scott, R James, dkk.
2002).
• Endometriosis adalah lesi jinak atau lesi dengan sel-sel yang serupa dengan sel-sel
lapisan uterus tumbuh secara menyimpang dalam rongga pelvis diluar uterus
(Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, 1556 : 2002).
• Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium (kelenjar dan stoma)
diluar uterus (Arif Mansjoer, Kapita Selekta, 381: 2001).
Klasifikasi

Berdasarkan visualisasi rongga pelvis dan volume tiga dimensi dari endometriosis
dilakukan penilaian terhadap ukuran, lokasi dan kedalaman invasi, keterlibatan
ovarium dan densitas dari perlekatan. Dengan perhitungan ini didapatkan nilai-
nilai dari skoring yang kemudian jumlahnya berkaitan dengan derajat klasifikasi
endometriosis.
Nilai :
• 1-4 adalah minimal (stadium I)
• 5-15 adalah ringan (stadium II),
• 16-40 adalah sedang (stadium III)
• lebih dari 40 adalah berat (stadium IV) (Rusdi, 2009).
 
Etiologi

Etiologi endometriosis belum diketahui tetapi ada beberapa teori yang


telah dikemukakan :
a. Secara kongenital sudah ada sel-sel endometrium di luar uterus.
b. Pindahnya sel-sel endometrium melalui sirkulasi darah atau sirkulasi
limfe.
c. Refluks menstruasi yang mengandung sel-sel endometrium ke tuba
fallopi, sampai ke rongga pelvis.
d. Herediter karena insiden lebih tinggi pada wanita yang ibunya juga
mengalami endometriosis (Mary Baradero dkk, 2005).
Patofisiologi

Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi


dinding rahim. Endometriosis terjadi bila endometrium tumbuh di luar rahim.
Lokasi tumbuhnya beragam di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii,
jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rectum, juga di
kandung kemih.
Teori lain mengatakan bahwa sel-sel jaringan endometrium keluar dari rahim
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening, kemudian mulai tumbuh di
lokasi baru. Namun, ada pula teori yang mengatakan bahwa beberapa perempuan
memang terlahir dengan sel-sel yang “salah letak”, dan dapat tumbuh menjadi
endometrial implant kelak.
Gejala Klinis

Nyeri panggul Dismenorea (nyeri ketika


menstruasi)

Infertilitas (gangguan
Dispareunia (nyeri ketika
kesuburan, tidak dapat
senggama)
memiliki anak).
Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang

 Uji serum
• CA-125 : Sensitifitas atau spesifisitas berkurang
• Protein plasenta 14 : Mungkin meningkat pada endometriosis
yang mengalami infiltrasi dalam, namun nilai klinis tidak
diperlihatkan.
• Antibodi endometrial : Sensitifitas dan spesifisitas berkurang.

 Teknik pencitraan
• Ultrasound :Dapat membantu dalam mengidentifikasi
endometrioma dengan sensitifitas 11%
• MRI : 90% sensitif dan 98% spesifik
• Pembedahan : Melalui laparoskopi dan eksisi (Scott, R James,
dkk. 2002).
Komplikasi

• Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena


endometriosis dekat kolon atau ureter.
• Torsi ovarium atau ruptur ovarium sehingga terjadi
peritonitis karena endometrioma.
• Infertilitas, ditemukan pada 30% – 40% kasus.
Endometriosis merupakan penyebab infertilitas kedua
terbanyak pada wanita (Mansjoer, 2001). 
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Pengkajian :
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke daaerah
pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah
pembakaran sampah medis dan sampah perkotaan.
• Riwayat kesehatan sekarang
1. Dysmenore primer ataupun sekunder
2. Nyeri saat latihan fisik
3. Dispareun
4. Nyeri ovulasi, dll
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

 Nyeri b.d gangguan menstruasi,


proses penjalaran penyakit.
 Resiko tinggi gangguan citra tubuh
b.d gangguan menstruasi
 Resiko gangguan harga diri b.d
infertilitas
Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa : Nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.


Intervensi :
• Pantau/ catat karakteristik nyeri (respon verbal, non verbal, dan respon hemodinamik) klien.
• Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
• Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
• Jelaskan penyebab nyeri klien.
Diagnosa : Resiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan gangguan menstruasi
Intervensi :
• Bina hubungan saling percaya dengan klien.
• Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan tentang dirinya.
• Diskusikan dengan system pendukung klien tentang perlunya menyampaikan nilai dan arti klien bagi mereka.
Diagnosa : Resiko gangguan harga diri berhubungan dengan infertile pada endometriosis
Intervensi :
• Berikan motivasi kepada pasien
• Bina hubungan saling percaya
• Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai