Anda di halaman 1dari 40

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN

PROFESIONAL (MAKP)
HURUN AIN
PENDAHULUAN
• Keberhasilan suatu asuhan keperawatan
sangat ditentukan oleh pemilihan metode
pemberian asuhan keperawatan profesional
• Dengan semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan yankep dan tuntutan
perkembangan iptek, maka metode sistem
pemberian askep harus efektif dan efisien
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MODEL
ASKEP (MAKP)
1. Sesuai Visi dan Misi Institusi
2. Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam
asuhan keperawatan
3. Efisiensi dan efektif penggunaan biaya
4. Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga, dan
masyarakat
5. Kepuasan kinerja perawat
6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara
perawat dan tim kesehatan lainnya
JENIS MODEL MAKP
1. FUNGSIONAL
2. KASUS
3. TIM
4. PRIMER
5. PRIMARY TEAM
METODE FUNGSIONAL
• Dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan askep sebagai
pilihan utama pada saat PD II karena masih terbatasnya
jumlah dan kemampuan perawat
• Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan
• Pearawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu
berdasarkan jadwal kegiatan yg ada
• Setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi
keperawatan (misalnya merawat luka) kepada semua pasien
di bangsal
• Yang bertanggung jawab : perawat yg bertugas pada
tindakan tertentu
BAGAN MAKP MODEL FUNGSIONAL

KARU

Perawat merawat luka

Perawat Perawat Perawat


pengobatan pengobatan merawat luka
Pas ien
KELEBIHAN MAKP FUNGSIONAL
• Manajemen klasik yg menekankan efisiensi,
pembagian tugas yang jelas, dan pengawasan
yg baik
• Sangat baik untuk RS yg kekurangan tenaga
• Perawat senior menyibukka diri dengan tugas
manajerial, sedangkan perawatan pasien
diserahkan kepada perawat junir dan atau
belum berpengalaman
KELEMAHAN MAKP FUNGSIONAL
• Tidak memberikan kepuasan pada pasien
maupun perawat
• Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak
dapat menerapkan proses keperawatan
• Persepsi perawat cenderung kepada tindakan
yg berkaitan dengan ketrampilan saja
MAKP MODEL TIM
• Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan
• Enam-tujuh orang perawat profesional dan perawat
associate bekerja sebagai satu tim, disupervisi oleh katim
• Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota
yg berbeda-beda dalam memberikan askep thd
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3
tim/grup yg terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan
pembantu perawat dalam satu kelompok kecil yg saling
membantu
• Yang bertanggung jawab : ketua tim
KELEBIHAN MAKP TIM
• Memungkinkan yankep yg menyeluruh
• Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
• Memungkinkan komunikasi antar tim,
sehingga konflik mudah diatasi dan memberi
kepuasan kepada anggota tim
KELEMAHAN MAKP TIM
• Komunikasi antar anggota tim terbentuk
terutama dalam bentuk konferensi tim, yang
biasanya membutuhkan waktu, yg sulit untuk
dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk
KONSEP METODE TIM
• Katim sebagai perawat profesional harus
mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan
• Pentingnya komunikasi yg efektif agar
kontinuitas rencana keperawatan terjamin
• Anggota tim harus enghargai katim
• Peran karu penting dalam model ini. Model
tim akan berhasil bila didukung oleh karu
TANGGUNG JAWAB ANGGOTA TIM
• Memberikan askep pada pasien di bawah
tanggung jawabnya
• Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
• Memberikan laporan
TANGGUNG JAWAB KATIM
• Membuat perencanaan
• Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi
• Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan
dapat menilai tingkat kebutuhan pasien
• Mengembangkan kemampuan anggota
• Menyelenggarakan konferensi
TANGGUNG JAWAB KARU :
1. PERENCANAAN
• Menunjukkan katim akan bertugas di ruangan masing-masing
• Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
• Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi, dan
persiapan pulang bersama katim
• Mengidentifikasi jml perawat yg dibutuhkan berdasarkan aktivitas
dan kebutuhan klien bersama katim, mengatur penugasan/
penjadwalan
• Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
• Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yg dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dg dokter tentang tindakan yg akan dilakukan
terhadap pasien
TANGGUNG JAWAB KARU :
1. PERENCANAAN (contd)
• Mengatur dan mengendalikan askep
– Membimbing pelaksanaan askep
– Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai askep
– Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
– Membrikan informasi kepda pasien dan keluarga yg baru masuk
• Membantu mengembangkan minta pendidikan dan
pelatihan
• Membantu membimbing peserta didik keperawatan
• Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah
sakit
TANGGUNG JAWAB KARU :
2. PENGORGANISASIAN
• Merumuskan metode penugasan yg digunakan
• Merumuskan tujuan metode penugasan
• Membuat rincian tugas katim dan anggota tim secara
jelas
• Membuat rentang kendali, karu membawahi 2 katim,
dan katim membawahi 2-3 perawat pelaksana
• Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan :
membuat proses dinas, mengatur tenaga yg ada setiap
hari , dll
• Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
TANGGUNG JAWAB KARU :
2. PENGORGANISASIAN (contd)
• Mengatur dan mengendalikan situasi tempat
pratik
• Mendelegasikan tugas, saat karu tidak berada
di tempat kepada katim
• Memberi wewenang kepada staf TU untuk
mengurus administrasi pasien
• Mengatur penugasan jadwal pos dan pekarya
• Identifikasi masalah dan cara penanganannya
TANGGUNG JAWAB KARU :
3. PENGARAHAN
• Memberi pengarahan tentang penugasan kepada katim
• Memberi pujian kepada anggota tim yg melaksanakan tugas dg
baik
• Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap
• Menginformasikan hal-hal yg dianggap penting dan
berhubungan dg askep pasien
• Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
• Membimbing bawahan yg mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
• Meningkatkan kolaborasi dg anggota tim lainnya
TANGGUNG JAWAB KARU :
4. PENGAWASAN
• Melalui komunikasi
– Mengawasi dan berkomunikasi langsung dg katim maupun pelaksana
mengenai askep yg diberikan kpd pasien
• Melalui supervisi
– Pengawasan langsung dilakukan dg cara inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan, dan memperbaiki/ mengawasi
kelemahan-kelemahan yg ada saat itu juga
– Pengawasan tdk langsung yaitu mengecek daftar hadir katim. Membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yg dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan katim
– Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dg rencana
keperawatan yg telah disusun bersama katim
– Audit keperawatan
BAGAN MAKP TIM
KATIM

KATIM KATIM

STAF PRWT

PX
KARU STAF PRWT STAF PRWT

PX PX
MAKP PRIMER
• Berdasarkan pada tindakan yg komprehensif dari filosofi keperawatan
• Perawat bertanggungjawab terhadap semua aspek askep, dari hasil
pengkajian kondisi pasien untuk mengoordinasi askep
• Rasio perawat : pasien = 1:4/1:5
• Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap askep px mulai dari px masuk sampai KRS
• Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara si
pembuat rencana askep dan pelaksana
• Metode ini ditandai dg adanya keterikatan kuat dan terus-menerus
antara px dan perawat yg ditugaskan untuk merencanakan, melakukan
dan koordinasi askep selama pasien dirawat
• Yang bertanggung jawab : perawat primer
KELEBIHAN MAKP TIM
• Bersifat kontinu dan komprehensif
• Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yg tinggi
terhadap hasil, dan memungkinkan pengembangan diri
• Pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu
• Askep yg diberikan bermutu tinggi dan tercapainya
pelayanan yg efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi, informasi, dan advokasi
• Dokter juga merasakan kepuasan karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yg selalu up
date dan komprehensip
KELEMAHAN MAKP PRIMER
• Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadahi dengan kriteria asertif, self
direction, kemampuan mengambil keputusan
yg tepat, menguasai keperawatan klinis,
akuntabel, serta mampu berkolaborasi dengan
berbagai disiplin ilmu
KONSEP DASAR METODE PRIMER
• Ada tanggung jawab dab tanggung gugat
• Ada otonomi
• Ketertiban pasien dan keluarga
TUGAS PERAWAT PRIMER (PP)
• Menerima pasian dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
• Membuat tujuan dan rencana keperawatan
• Melaksanakan rencana yg telah dibuat selama ia dinas
• Mengkomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yg diberikan
oleh disiplin lain maupun perawat
• Mengevaluasi keberhasilan yg dicapai
• Menreima dn menyesuaikan rencana
• Menyiapkan Discharge Planning (penyuluhan untuk pulang)
• Melakukan rujukan kepada pihak terkait
• Membuat jadwal perjanjian klinis
• Mengadakan Home visite (kunjungan rumah)
TUGAS KARU
• Sebagai konsultan dan pengendalian mutu PP
• Orientasi dan merencanakan karyawan baru
• Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan
pada PA
• Evaluasi kerja
• Merencanakan/ menyelenggarakan
pengembangan staf
• Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat
mengenali hambatan yg terjadi
KETENAGAAN
• Setiap PP adalah perawat Bed side
• Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu PP
• Penugasan ditentukan oleh karu
• PP dibantu oleh perawat profesional lain
maupun non profesional sebagai PA
PERAN MASING-MASING KOMPONEN DALAM
MAKP PRIMER
KARU PP PA
1. Menerima pasien baru 1. Membuat perencanaan 1. Memberikan askep
2. Memimpin rapat askep 2. Mengikuti timbang terima
3. Mengevaluasi kinerja 2. Melakkukan kolaborasi 3. Melaksanakan tugas yang
perawat 3. Memimpin timbang dielegasikan
4. Membuat daftar dinas terima 4. Mendokumentasikan
5. Menyediakan material 4. Mendelegasikan tugas tindakan keperawatan
6. Perencanaan, pengawasan, 5. Memimpin ronde
pengarahan keperawatan
6. Mengevaluasi pemberian
askep
7. Bertanggung jawab thd
pasien
8. Membari petunjuk jika
pasien akan pulang
9. Memimpin timbang
terima
10. Mengisi resume
keperawatan
MODEL MAKP PRIMER
PP

PX
SARANA
RS

KARU PP PAGI

PP
DOKTER
MALAM
PP SORE
MODIFIKASI MAKP TIM-PRIMER (PRIMARY
TEAM)
PP1

PA PA PA

7-8 PX 7-8 PX 7-8 PX 7-8 PX


MAKP KASUS
• Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi
keperawatan
• Perawat bertaggung jawab terhadap asuhan
dan observasi pada pasien tertentu
• Rasio perawat : pasien = 1:1
• Setiap pasien dilimpahkan kepada semua
perawat yg melayani seluruh kebutuhannya
Staf perawat
Staf perawat Staf perawat

KARU

PX PX
PX
APLIKASI MODEL MAKP
1. PENGKAJIAN-PULTA
2. ANALISIS SWOT
3. IDENTIFIKASI MASALAH
1. PENGKAJIAN-PULTA
1. Visi, Misi, dan Motto RS
2. PULTA
1. M1 (MAN) = SUMBER DAYA MANUSIA
2. M2 (MATERIAL) = SARANA DAN PRASARANA
3. M3 (METHOD)
M1 (MAN) = SUMBER DAYA MANUSIA

1. Struktur organisasi
2. Jumlah tenaga di ruangan (keperawatan dan
non keperawatan)
3. Tingkat ketergantungan pasien dan
kebutuhan tenaga perawat
M2 (MATERIAL) = SARANA DAN PRASARANA

1. Lokasi dan denah ruangan


2. Peralatan dan fasilitas
3. Administrasi penunjang
M3 (METHOD) = METODE ASKEP YANG
DIPAKAI
1. Penerapan model MAKP (pilih salah satu
model yang sesuai)
2. Timbang terima
3. Ronde Keperawatan (Nursing round)
4. Pengelolaan sentralisasi obat
5. Supervisi
6. Discharge Planning
7. Dokumentasi keperawatan
2. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan)
2. Weakness (Kelemahan)
3. Opportunity (Peluang)
4. Threatened (Ancaman)

Anda mungkin juga menyukai