Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn.

“M” UMUR 33 TAHUN


DENGAN CA. ENDOMETRIOSIS DI RS UNDATA
PALU RUANGAN MATAHARI

Disusun Oleh :

HIKMA RIFANY
201902017

PROGRAM STUDI DIII - KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2020/2021
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN ENDOMETRIOSIS

Endometrisis adalah kondisi ginekologis yang berhubungan dengan


hormon estrogen yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan
endometrium ektopik. Endometrium adalah lapisan jaringan dinding
terdalam uterus. Lapisan dinding endometrium dipengaruhi oleh hormon
selama siklus menstruasi. Jaringan endometrium yang berada di luar
lapisan rongga uterus berhubungan dengan proses peradangan yang
menyebabkan nyeri kronis. Endometrisis dapat berujung pada
infertilitas.
Endometrisis juga merupakan  kondisi ketika jaringan  yang dapat
membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan
yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba
falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang
terhubung ke anus).

Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk


menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi
hamil, endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai
darah menstruasi.

Pada kasus endometrisis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut


juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri bahkan dapat
menyebabkan kemandulan atau infertilitas wanita.
B. ETIOLOGI ENDOMETRIOSIS
Etiologi endometriosis sampai saat ini belum dapat ditentukan secara pasti,
tetapi terdapat beberapa teori yang menyebabkan keadaan ini, antara lain
menstruasi retrograde, metaplasia, genetik, dan penyebaran secara anatomi.
Faktor risiko seperti keluarga dan faktor lainya seperti keadaan anatomis
uterus dapat meningkatkan risiko endometriosis. Pada kasus iatrogenik,
endometriosis berada pada luka bekas operasi sesar atau operasi perut.

C. KLASIFIKASI ENDOMETRIOSIS
Berbagai macam usaha telah dilakukan dalam rangka mengklasifikasi
stadium yang berbeda pada endometrisis, dengan harapan dapat
membandingkan hasil pengobatan secara akurat. Saat ini terdapat beberapa
klasifikasi endometrisis yang telah dibuat oleh para ahli. Namun belum ada
satu klasifikasi pun yang dapat diterima dengan baik karena masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kemajuan sangat berarti didapatkan
dengan penggunaan laparoskopi untuk membuat klasifikasi. Laparoskopi
merupakan baku emas untuk diagnostik dan penentuan stadium endometrisis.
Konfirmasi histologi dan patologi anatomi merupakan cara yang esensial
untuk diagnostik endometriosis. American Society for Reproductive Medicine
(ASRM) telah mengembangkan klasifikasi untuk menentukan stadium
endometriosis saat laparoskopi. Berat ringan stadium endometriosis ditentukan
dengan keberadaan dan lokasi lesi serta keterlibatan organ yang ditentukan
dengan visualisasi saat laparoskopi. Terdapat empat stadium, yaitu minimal,
ringan, sedang dan berat.

Tabel Stadium dan skor klasifikasi endometrisis

STADIUM KLASIFIKASI SKOR


1 Endometriosis minimal 1-5
2 Endometriosis ringan 6-15
3 Endometriosis sedang 16-40
4 Endometriosis berat <40
Klasifikasi ini lebih ditekankan pada hubungan berat ringan
endometrisis dengan infertilitas. Digunakan sistem skor dengan
memperhatikan kelainan berupa progresivitas implan endometrisis dan
perlekatan pada peritoneum, ovarium, tuba dan kavum douglasi.
Klasifikasi AFS mempunyai keterbatasan yaitu tidak mempunyai nilai
prediksi untuk nyeri . Berdasarkan skor pada klasifikasi AFS yang sudah
direvisi ini endometrisis dibagi menjadi empat stadium. Ternyata pada
penatalaksanaan klinis klasifikasi ASRM terbatas kegunaannya karena
stadium tersebut tidak berkorelasi dengan keluhan pasien. Penting untuk
diperhatikan bahwa diagnosis dan deskripsi penyakit endometrisis sangat
subyektif dan bervariasi antar klinisi, karena itu dokumentasi dengan video
saat laparoskopi akan membuat hasil klasifikasi menjadi objektif.

D. TANDA GEJALA ENDOMETRIOSIS

Endometriosis diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan


tubuh, atau aliran darah menstruasi yang berbalik arah.Kondisi ini
umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

1. Nyeri di perut bagian bawah dan panggul.


2. Volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
3. Sakit saat buang air besar atau buang air kecil.

E. KOMPLIKASI ENDOMETRIOSIS
Endometriosis yang dibiarkan berkembang tanpa diobati dapat
menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
1. Gangguan kesuburan atau infertilitas
Endometrisis dapat menutupi tuba falopi, sehingga menghalangi sel
telur bertemu dengan sperma. Pada kasus yang jarang terjadi,
penyakit ini dapat merusak sel telur dan sperma. Sepertiga hingga
setengah penderita endometrisis diketahui menderita gangguan
kesuburan. Meski demikian, wanita dengan endometrisis ringan
sampai sedang masih berpeluang untuk hamil. Dokter akan
menyarankan penderita tidak menunda untuk memiliki anak,
sebelum kondisinya makin serius.
2. Kanker ovarium
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko terserang kanker
ovarium (indung telur) sedikit meningkat pada penderita
endometrisis. Selain kanker ovarium, wanita dengan riwayat
endometrisis juga berisiko terserang kanker endometrium, meski
sangat jarang terjadi.
3. Adhesi
Jaringan endometriosis dapat membuat sejumlah organ tubuh saling
menempel. Sebagai contoh, kandung kemih dan usus dapat melekat
ke rahim.
4. Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada ovarium.
Kondisi ini terjadi bila jaringan endometriosis terletak di dalam atau di
dekat ovarium. Pada sejumlah kasus, kista dapat membesar dan
menimbulkan nyeri parah.

F. DIAGNOSA ENDOMETRIOSIS
Diagnosis endometrisis diawali dengan anamnesis yang lengkap untuk
mengetahui riwayat menstruasi dan gejala yang timbul. Keluhan seperti nyeri
saat menstruasi, nyeri panggul kronis, nyeri saat berhubungan seksual, dan
infertilitas dapat mengarahkan kecurigaan pada endometrisis. Diagnosis
definitif dapat ditegakkan dengan laparoskopi.

Anamnesis
Gejala endometrisis dapat bervariasi sesuai dengan area yang terlibat. Gejala-
gejala tersebut, antara lain dispareunia, dyschezia, disuria, nyeri saat olahraga,
dan mual muntah. Oleh karena endometriosis biasanya terjadi di uterus,
ovarium, dan peritoneum posterior, pasien biasanya datang dengan keluhan
nyeri panggul dan dismenorea, yang terkadang bahkan dapat memengaruhi
aktivitas.

G. PENATALAKSANAAN ENDOMETRIOSIS
Penatalaksanaan endometriosis bertujuan untuk menghilangkan rasa
nyeri dan mencegah infertilitas. Terapi jangka panjang direkomendasikan
karena tergolong terjangkau dan memiliki efek samping yang minimal. Perlu
diketahui bahwa rekurensi endometrisis sering terjadi, oleh sebab itu terapi
medis tidak boleh sembarangan dihentikan. Tidak ada obat khusus untuk
endometrisis, tata laksana hanya menargetkan pada gejala dan tidak pada
penyakit yang mendasarinya.

Penatalaksanaan endometrisis dapat berupa medikamentosa, pembedahan, dan


kombinasi keduanya.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn. “M” UMUR 33 TAHUN
DENGAN CA. ENDOMETRIOSIS DI RS UNDATA
PALU RUANGAN MATAHARI

No Register : 01.03.40.08
Tanggal Masuk : 08 Juli 2021 Pukul : 17.45 WITA
Tanggal Pengkajian : 08 Juli 2021 Pukul : 17.50 WITA
Tempat Praktek : RS Undata Palu, Ruang Matahari

A. Langkah I. Pengumpulan Data Dasar (Pengkajian)

1. Data Subjektif

a. Identitas / Biodata

Nama Klien : Nn. “M”

Umur : 33 Tahun

Suku/ Bangsa : Bugis/Kaili

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jl. Ds. Toboli Barat Parigi

b. Keluhan yang di Rasakan

1) Nn.”M” datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan nyeri

tekan yang di rasakan sejak Tanggal 06 Juli 2021 sampai sekarang

2) Keluhan kaki bengkak ± 2 minggu

3) Mengeluh pada saat haid pengeluaran haidnya sedikit 1-2 kali ganti

pembalut sejak 3 bulan yang lalu

4) Saat itu tidak ada perdarahan


c. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

1) Pola Nutrisi

a) Pola makan : Nasi, ikan, sayur dan buah

b) Frekuensi : 3 kali sehari

c) Kebutuhan Minum : 7-8 gelas perhari

2) Kebutuhan Eliminasi

a) BAB

(1) Frekuensi : 1 kali sehari

(2) Warna : Kekuning-kuningan

(3) Konsistensi : Lunak

(4) Keluhan : Tidak ada

b) BAK

(1) Frekuensi : 3-4 kali sehari

(2) Warna : Kuning muda

(3) Bau : Amoniak

(4) Keluhan : Ada

c) Aktivitas Sehari – Hari

(1) Kebutuhan Istirahat

(a) Tidur siang : ± 2 jam/ hari

(b) Tidur malam : ± 7 jam

3) Riwayat Reproduksi

a) Menstruasi

Manarche : 12 Tahun
Siklus haid : 26 Hari

Lamanya haid : 5 hari

Dismenarhoe : Kadang

Sifat darah : Encer

Banyaknya : 2-3 Kali ganti pembalut / hari

4) Perilaku Kesehatan

a) Tidak pernah merokok

b) Tidak pernah minum minuman keras

c) Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : Lemah

a) Terpasang Infus cairan RL 20 tetes x/menit

b) Terpasang kateter

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan Emosional : Cemas

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan Dara : 110/70 mmHg

b) Nadi : 75 x/menit

c) Suhu : 36,9 0C

d) Pernapasan : 22 x/menit

5) Berat Badan : 50 kg

6) Tinggi Badan : 154 cm


b. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala

Keadaan rambut hitam dan bersih, tidak ada ketombe, tidak ada

benjolan dan nyeri tekan

2) Wajah

Sedikit pucat

3) Mata

Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis dan sclera tidak icterus

4) Hidung

Bersih tidak ada polip dan tidak ada secret

5) Mulut dan gigi

Bibir tampak lembab, tidak ada sariawan, tidak ada caries

6) Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan pendengaran baik

7) Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran kelenjar limfe dan

venna jugularis

8) Payudara

Payudara simetris kiri dan kanan

9) Abdomen

Adanya nyeri tekan pada abdomen

10) Ekstremitas atas dan bawah

Tidak ada varises. Reflex patella positif


11) Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium 08 Juli 2021 Pukul : 17.30 WITA

Darah : (a) Golongan darah : A+

(b) USG Abdomen : Endometriosis

(c) Hamaeglobin : 7,7 gr/dL

(d) WBC : 20,0 x 103/UL

B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/ Masalah Aktual

Diagnosa : Nn “M” umur 33 Tahun dengan Endometriosis adalah infeksi

uterus bagian dalam dan pasti nilai WBC meningkat serta anemia sedang

Klasifikasi data

Data Subjektif :

1. Nn.”M” merasakan nyeri perut bagian bawah dan nyeri tekan yang di

rasakan sejak Tanggal 06 Juli 2021 sampai sekarang

2. Mengeluh kaki bengkak ± 2 minggu

3. Mengeluh pada saat haid pengeluaran haidnya sedikit 1-2 kali ganti

pembalut sejak 3 bulan yang lalu

4. Saat ini tidak ada perdarahan

Data Objektif : 1. KU : Lemas

2. Kesadaran : Cemas
3. TTV
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 75 x/Menit
Suhu : 36,9◦c
Pernapasan : 22 x/ Menit
4. Terpasang cairan infus 20 tetes x/menit
5. Terpasang kateter
6. Palpasi Abdomen terdapat nyeri
7. Bengkak pada daerah kaki

8. Terdapat pengeluaran pervaginam berupa darah


merah kecoklatan dalam jumlah sedikit
9. USG terdapat endometriosis
10. HB : 7,7 gr/dL

Masalah Kecemasan

Nn “M” Merasa cemas dengan keadaan yang di alami

C. Langkah III. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial


Nn “M” umur 33 Tahun dengan Endometriosis dan anemia berat

D. Langkah Iv. Tindakan Segera / Kolaborasi


Melakukan kolaborasi dengan dokter berupa pemberian terapi untuk
mengurangi rasa nyeri dan Terapy antibiotic
Advice Dokter :
a) Injeksi dexa metasone 1 amp/IV sebelum transfusi
b) Pemberian transfusi darah PRC 1 labu/hari selama 3 hari
c) Tablet FE 2x1
d) Injeksi Furosemide 1 amp/12 jam
e) Asam mefenamat 3x1

E. Langkah V. Rencana Tindakan


Tujuan : 1. Haid kembali secara normal
2. Mengurangi rasa nyeri pada abdomen
3. Nn “M” dapat berdaptasi dengan kecemasan dan
kecemasan berkurang
4. Mengatasi anemia pada Nn “M”

Kriteria : 1. Menoraghia dapat teratasi


2. Nyeri pada abdomen dapat teratasi
3. Kecemasan harus berkurang
4. Anemia dapat teratasi

F. Langkah VI. Implementasi


Tanggal 13 Juli 2021 Pukul : 09.15 WITA

1. Pukul 09.15 WITA. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan
keluarganya 5S (senyum,sapa,salam,sopan dan santum)
Rasional : Pasien dan keluarga merespon positif terhadap
penyampaian yang diberikan

2. Pukul 09.20 WITA. Memberikan imformasi pada pasien tentang hasil


pemeriksaannya
Rasional : Agar klien tahu keadaannya dan hasil pemeriksaannya

3. Memeriksa Tanda-Tanda Vital


Rasional : TTV dalam batas normal

a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg


b. Nadi : 75 x/Menit
c. Suhu : 36,9 ºC
d. Pernapasan : 22 x/menit

4. Pukul 09.25 WITA. Memberikan informasi tentang menstruasi


Rasional : Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal,
merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa
-sisa sel secara berkala yang bersala dari mukosa dan
terjadi relative teratur mulai dari menarche sampai
monopouse kecuali pada masa hamil dan laktasi. Lama
perdarahn menstruasi bervariasi, pada umumnya 4-6 hari
dengan siklus menstruasi 28-30 hari ( Mandang,2016)

5. Pukul 09.30 WITA. Memberikan informasi tentang Endometriosis


Rasional : Endometriosis didefinisikan sebagai terdapatnya sel epitel
kelenjar dan stroma endometrium diluar kavum uteri.
Gambaran klinis utama adalah nyeri panggul kronis. Suatu
gangguan pada jaringan yang biasanya melapisi rahim
tumbuh di luar rahim.

6. Pukul 09.35 WITA. Melakukaan kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian terapy dalam mengurangi nyeri, pemberian ,dan kompres non
farmakologi
Rasional : Penanganan nyeri haid di lakukan dengan terapy
pemberian obat asam afenamat untuk peredah nyeri, tablet
Fe untuk penambah darah dan edukasi tentang kompres
hangat.

7. Pukul 09.40 WITA. Memberikan HE kepada ibu tentang


a. Gizi
Rasional : Menganjurkan pasien untuk mengomsumsi makanan yang
yang mengandung karbohitrat,lemak, protein, vitamin dan
mineral
b. Istrahat yang cukup
Rasional : Nn ”M” mengerti dan mau melakukan
c. Olahraga
Rasional : Nn ”M” mengerti dan mau melakukan olahraga yang
ringan seperti pekerjaan rumah yang tidak memberatkan
keadaannya
8. Pukul 09.45 WITA. Mengajurkan pasien untuk memperhatikan personal
hygiene yaitu dengan mandi 2x hari, menganti pembalut jika sudah
penuh,mengganti pakaian dalam bila telah lembab.
Rasional : Nn “M” mengerti dan akan melakukan personal hygiene
yaitu dengan mandi 2x hari, menganti pembalut jika
sudah penuh, mengganti pakaian dalam bila telah lembab.

9. Pukul 09. 43 WITA. Memberikan dukungan mental dan spiritual pada


pasien
Rasional : Nn ”M” mulai merasa sedikit tenang

10. Pukul 09.45 WITA. Mendokumentasikan tindakan yang telah di lakukan.


Rasional : Dokumentasi telah di lakukan.

INTERVENSI

1. Jalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 5S.


(senyum,sapa,salam,sopan dan santum)
Rasional : Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan
pasien dan keluarganya maka akan merasa senang
nyaman dan terlindung sehingga memudahkan
komunikasi

2. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaanya


Rasional : Informasi dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan
sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan
pasien serta hal ini merupakan tujuan pelayanan optimal
yang berkualitas dan berkesinambungan

3. Memeriksa Tanda – tanda vital


Rasional : Mengetahui keadaan umum dimana tanda-tanda
vital merupakan salah satu indicator sebagai
indikasi untuk bertindak
4. Beri informasi tentang menstruasi
Rasional : Agar pasien mengetahui pengertian atau proses menstruasi
5. Beri informasi tentang Endometriosis
Rasional : Agar pasien mengetahui penyakit yang di derita dan
pengobatannya

6. Lakukaan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy dalam


mengurangi nyeri, pemberian,dan kompres non farmakologi Rasional
7. Beri HE kepada ibu tentang
a. Gizi
Rasional : Kebutuhan nutrisi pada remaja sangat penting dalam
pemenuhan gizi pada remaja untuk fungsi normal
tubuh, zat gizi yang di butuhkan di antaranya
karbohitrat,lemak, protein, vitamin dan mineral.

b. Istirahat yang cukup


Rasional :Istirahat yang cukup membantu menjaga fungsi tubuh
tetap normal termasuk hormone pengatur menstruasi
( estrogen, progesterone, hormone perangsang folikel
( FSH) dan hormone luteinizing (LH).
c. Olahraga
Rasional : Olahraga dapat membuat tubuh menjadi sehat dan
bugar.

8. Anjurkan pasien untuk memperhatikan personal hygiene


Rasional : Untuk menjaga kebersihan diri dan mencegah infeksi

9. Beri dukungan mental dan spiritual pada pasien


Rasional : Agar pasien tidak terlalu merasa cemas dan khawatir
dengan keadaanyang dialaminya sekarang.

10. Beri dukungan moral kepada pasien untuk tidak cemas dan tetap tenang
Rasional : Dukungan moral dapat membuat pasien merasa lebih
tenang,percaya diri,dan mengurangi kecemasan dengan
keadaanya sekarang

11. Dokumentasikan tindakan.


Rasional : Sebagai alat pencatatan dan pelaporan untuk bahan bukti.

G. LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 13 Juli 2021 Pukul 09. 46 WITA

1. Komunikasi telah di lakukan dengan baik


2. Nn “M” mengerti tentang hasil pemeriksaan, kondisi yang di alami
pasien adalah Endometriosis.
3. Keadaan membaik di tandai dengan
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
1) Tekanan Darah : 130/80 mmHg
2) Nadi : 66 x/menit
3) Suhu : 36,5 0C
4) Pernapasan : 20 x/ menit
4. Nn “M” mengerti dengan penjelasan tentang menstruasi yang dijelaskan
oleh bidan dan dokter.
5. Nn “ M” mengerti dengan penjelasan tentang Endometriosis yang
dijelaskan bidan dan dokter
6. Penanganan nyeri haid telah di berikan
7. Nn ”M” mengerti tentang HE yang diberikan, dan mau melaksanakan
hidup sehat dan istirahat yang cukup
8. Ibu merasa sedikit tenang
9. Telah dilakukan dokumntasi.
PENDOKUMENTASIAN CATATAN PERKEMBANGAN

No Register : 01.03.40. 98

Tanggal Kunjungan : 08 Juli 2021 Pukul : 17.55 WITA

Tanggal Pengkajian : 13 Juli 2021 Pukul : 09.46 WITA

A. Identifikasi Data Dasar


1. Data Subyektif
Identitas/ Biodata
Nama Klien : Ny “M”
Umur : 33 Tahun
Suku/ Bangsa : Bugis/Kaili
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Honorer
Alamat : Jl. Ds. Toboli Barat Parigi
2. Data Subjektif
a. Nn “M” mengatakan keluhan nyeri perut bagian bawah mulai berkurang
b. Nn “M” mengatakan bengkak pada kaki berkurang

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan umum : Baik


2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan Emosional : Stabil
4. Tanda – tanda vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 77 x / menit
c. Suhu : 36,5 0C
d. Pernapasan : 22 x /menit
5. Berat badan : 50 Kg
6. Tinggi badan : 154 cm
7. Transfusi darah : 2 Labu/2 kantong darah A+

ASSESMENT
Nn “M” umur 33 tahun dengan Endometriosis

PLANNING

1. Komunikasi telah di lakukan dengan baik


2. Nn “M” mengerti tentang hasil pemeriksaan, kondisi yang di alami
pasien adalah Endometriosis
3. Keadaan membaik di tandai dengan
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal
1) Tekanan Darah : 130 mmHg
2) Nadi : 60 x/menit
3) Suhu : 36,6 0C
4) Pernapasan : 20x/ menit
4. Nn “M” mengerti dengan penjelasan tentang menstruasi yang dijelaskan
oleh bidan dan dokter.
5. Nn “ M” mengerti dengan penjelasan endometriosis yang di jelaskan
bidan dan dokter s
6. Penanganan nyeri pada perut telah di berikan
7. Nn ”M” mengerti tentang HE yang diberikan, dan mau melaksanakan
hidup sehat dan istirahat yang cukup
8. Ibu merasa sedikit tenang
9. Telah dilakukan dokumentasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unair.ac.id/85343/1/Buku

%20Endometriosis_HAKI_compressed.pdf

https://scholar.google.com/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2021&q=pengertian+endometrisis+adala

h+pdf&btnG=

https://scholar.google.co.id/scholar?

q=jurnal+endometriosis+pdf&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/754

Anda mungkin juga menyukai