Disusun Oleh :
HIKMA RIFANY
201902017
2020/2021
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN ENDOMETRIOSIS
C. KLASIFIKASI ENDOMETRIOSIS
Berbagai macam usaha telah dilakukan dalam rangka mengklasifikasi
stadium yang berbeda pada endometrisis, dengan harapan dapat
membandingkan hasil pengobatan secara akurat. Saat ini terdapat beberapa
klasifikasi endometrisis yang telah dibuat oleh para ahli. Namun belum ada
satu klasifikasi pun yang dapat diterima dengan baik karena masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kemajuan sangat berarti didapatkan
dengan penggunaan laparoskopi untuk membuat klasifikasi. Laparoskopi
merupakan baku emas untuk diagnostik dan penentuan stadium endometrisis.
Konfirmasi histologi dan patologi anatomi merupakan cara yang esensial
untuk diagnostik endometriosis. American Society for Reproductive Medicine
(ASRM) telah mengembangkan klasifikasi untuk menentukan stadium
endometriosis saat laparoskopi. Berat ringan stadium endometriosis ditentukan
dengan keberadaan dan lokasi lesi serta keterlibatan organ yang ditentukan
dengan visualisasi saat laparoskopi. Terdapat empat stadium, yaitu minimal,
ringan, sedang dan berat.
E. KOMPLIKASI ENDOMETRIOSIS
Endometriosis yang dibiarkan berkembang tanpa diobati dapat
menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
1. Gangguan kesuburan atau infertilitas
Endometrisis dapat menutupi tuba falopi, sehingga menghalangi sel
telur bertemu dengan sperma. Pada kasus yang jarang terjadi,
penyakit ini dapat merusak sel telur dan sperma. Sepertiga hingga
setengah penderita endometrisis diketahui menderita gangguan
kesuburan. Meski demikian, wanita dengan endometrisis ringan
sampai sedang masih berpeluang untuk hamil. Dokter akan
menyarankan penderita tidak menunda untuk memiliki anak,
sebelum kondisinya makin serius.
2. Kanker ovarium
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko terserang kanker
ovarium (indung telur) sedikit meningkat pada penderita
endometrisis. Selain kanker ovarium, wanita dengan riwayat
endometrisis juga berisiko terserang kanker endometrium, meski
sangat jarang terjadi.
3. Adhesi
Jaringan endometriosis dapat membuat sejumlah organ tubuh saling
menempel. Sebagai contoh, kandung kemih dan usus dapat melekat
ke rahim.
4. Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada ovarium.
Kondisi ini terjadi bila jaringan endometriosis terletak di dalam atau di
dekat ovarium. Pada sejumlah kasus, kista dapat membesar dan
menimbulkan nyeri parah.
F. DIAGNOSA ENDOMETRIOSIS
Diagnosis endometrisis diawali dengan anamnesis yang lengkap untuk
mengetahui riwayat menstruasi dan gejala yang timbul. Keluhan seperti nyeri
saat menstruasi, nyeri panggul kronis, nyeri saat berhubungan seksual, dan
infertilitas dapat mengarahkan kecurigaan pada endometrisis. Diagnosis
definitif dapat ditegakkan dengan laparoskopi.
Anamnesis
Gejala endometrisis dapat bervariasi sesuai dengan area yang terlibat. Gejala-
gejala tersebut, antara lain dispareunia, dyschezia, disuria, nyeri saat olahraga,
dan mual muntah. Oleh karena endometriosis biasanya terjadi di uterus,
ovarium, dan peritoneum posterior, pasien biasanya datang dengan keluhan
nyeri panggul dan dismenorea, yang terkadang bahkan dapat memengaruhi
aktivitas.
G. PENATALAKSANAAN ENDOMETRIOSIS
Penatalaksanaan endometriosis bertujuan untuk menghilangkan rasa
nyeri dan mencegah infertilitas. Terapi jangka panjang direkomendasikan
karena tergolong terjangkau dan memiliki efek samping yang minimal. Perlu
diketahui bahwa rekurensi endometrisis sering terjadi, oleh sebab itu terapi
medis tidak boleh sembarangan dihentikan. Tidak ada obat khusus untuk
endometrisis, tata laksana hanya menargetkan pada gejala dan tidak pada
penyakit yang mendasarinya.
No Register : 01.03.40.08
Tanggal Masuk : 08 Juli 2021 Pukul : 17.45 WITA
Tanggal Pengkajian : 08 Juli 2021 Pukul : 17.50 WITA
Tempat Praktek : RS Undata Palu, Ruang Matahari
1. Data Subjektif
a. Identitas / Biodata
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
1) Nn.”M” datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan nyeri
3) Mengeluh pada saat haid pengeluaran haidnya sedikit 1-2 kali ganti
1) Pola Nutrisi
2) Kebutuhan Eliminasi
a) BAB
b) BAK
3) Riwayat Reproduksi
a) Menstruasi
Manarche : 12 Tahun
Siklus haid : 26 Hari
Dismenarhoe : Kadang
4) Perilaku Kesehatan
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
b) Terpasang kateter
2) Kesadaran : Composmentis
4) Tanda-tanda vital
b) Nadi : 75 x/menit
c) Suhu : 36,9 0C
d) Pernapasan : 22 x/menit
5) Berat Badan : 50 kg
1) Kepala
Keadaan rambut hitam dan bersih, tidak ada ketombe, tidak ada
2) Wajah
Sedikit pucat
3) Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis dan sclera tidak icterus
4) Hidung
6) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan pendengaran baik
7) Leher
venna jugularis
8) Payudara
9) Abdomen
uterus bagian dalam dan pasti nilai WBC meningkat serta anemia sedang
Klasifikasi data
Data Subjektif :
1. Nn.”M” merasakan nyeri perut bagian bawah dan nyeri tekan yang di
3. Mengeluh pada saat haid pengeluaran haidnya sedikit 1-2 kali ganti
2. Kesadaran : Cemas
3. TTV
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 75 x/Menit
Suhu : 36,9◦c
Pernapasan : 22 x/ Menit
4. Terpasang cairan infus 20 tetes x/menit
5. Terpasang kateter
6. Palpasi Abdomen terdapat nyeri
7. Bengkak pada daerah kaki
Masalah Kecemasan
1. Pukul 09.15 WITA. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan
keluarganya 5S (senyum,sapa,salam,sopan dan santum)
Rasional : Pasien dan keluarga merespon positif terhadap
penyampaian yang diberikan
INTERVENSI
10. Beri dukungan moral kepada pasien untuk tidak cemas dan tetap tenang
Rasional : Dukungan moral dapat membuat pasien merasa lebih
tenang,percaya diri,dan mengurangi kecemasan dengan
keadaanya sekarang
No Register : 01.03.40. 98
DATA OBJEKTIF
ASSESMENT
Nn “M” umur 33 tahun dengan Endometriosis
PLANNING
http://repository.unair.ac.id/85343/1/Buku
%20Endometriosis_HAKI_compressed.pdf
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2021&q=pengertian+endometrisis+adala
h+pdf&btnG=
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=jurnal+endometriosis+pdf&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/754