Dosen Pembimbing
Ns.Yunita Liana, S.Kep, M.Kes
Disusun oleh
1. Pendahuluan
uterus dan tumbuh di luar rongga panggung atau tempat yang tidak semestinya
Error: Reference source not found. Endometriosis merupakan klasifikasi dari kista
yang biasa disebut dengan kista cokelatError: Reference source not found.
Perbedaan antara mioma, kista, dan endometriosis hanya terletak pada konsistensi
dan tempat inangnya. Pada kista didapatkan konsistensi cairan, pada mioma
hormon esterogen yang tinggi pada pasien yang dapat berupa usia menarce dini,
endometriosis pada organ reproduksi wanita. Salah satu tindakan yang dapat
dengan kelemahan berupa nyeri luka post operasi, risiko harga diri rendah
Insinden proporsional kista dan tumor ovarium jinak yang terjadi pada
wanita menyatakan kejadian kista fungsional folikel, korpus luteum) sebesar 24%,
source not found. Faktor risiko endometriosis adalah berjenis kelamin wanita
dengan riwayat ibu atau saudara perempuan menderita endometriosis, wanita usia
produktif yaitu 15-49 tahun, siklus menstruasi kurang dari 28 hari, usia menarche
yang lebih awal dari nomal (<11 tahun), dan lama waktu menstruasi lebih dari 6
hari. Kista endometriosis sebanyak 5-10% dapat ditemukan pada perempuan usia
reproduksi (Kim, Chae, Kim & Kang, 2013 dalam Error: Reference source not
banyak dilakukan di Indonesia. Meskipun secara umum kasus ini terjadi pada
endometriosis masih dapat terjadi pada wanita usia menopause, dari data temuan
di rumah sakit angkanya berkisar 13,6-69,5% pada kelompok infertilitasError:
Reference source not found. Data rekam medik pasien infertilitas yang melakukan
35,5% pasien datang melakukan pemeriksaan saat usia kurang dari 30 tahun,
44,48% datang saat umur 30-35 tahun dan 20% datang saat umur >35 tahun Error:
tahun 2012 mengalami penaikan sebesar 16% dari tahun 2011 dengan rincian
sebnayak 43 pasien pada tahun 2011 dan 65 pasien pada bulan Desember hingga
serta adanya emboli limfatik dan vascular Williams, 2011 dalamError: Reference
source not found. Sedangkan faktor penyabab mioma uteri belum diketahui secara
pasti Error: Reference source not found. Gejala kista endometriosis maupun
mioma uteri yang dapat ditemukan antara lain adanya nyeri haid (disminore),
maupun mioma uteri yang datang berobat dengan kondisi yang sudah berat. Hal
ini dikarenakan masih banyaknya wanita yang menganggap keluhan nyeri yang
dideritanya saat menstruasi adalah nyeri haid biasa, dan sebagian besar pasien
dengan mioma uteri tidak menunjukkan gejala berat sehingga kasus mioma uteri
kurang baik bagi wanita yang belum atau masih ingin mempunyai keturunan. Hal
ini dapat menyebabkan seorang wanita menjadi subfertil atau kurang begitu subur,
pada tempatnya, bisa di ovarium atau tuba uterine yang dapat menyebabkan
perdarahan abnormal. Selain itu endometrium juga merupakan tempat nidasi dari
sel telur yang telah mengalami fertilisasi, maka apabila endometrium ini berada di
tempat yang tidak seharusnya, maka sel telur akan menempel pada tempat yang
bukan seharusnya pula yang biasa kita sebut dengan kehamilan ektopik. Selain itu
hal ini yang mengganggu sperma untuk masuk sehingga menyebabkan sulit
Reference source not found. Penanganan kista endometriosis dan mioma uteri
dapat dilakukan dengan 2 golongan yaitu terapi pengobatan dan terapi tindakan.
Terapi pengobatan yang dapat digunakan adalah hormon yang berupa KB.
Sedangkan terapi tindakan dibagi menjadi 3 antara lain tindakan pertama surgical
lebih tinggiError: Reference source not found. Selain tindakan tersebut, tindakan
laparoskopi juga dapat dilakukan dengan atau tanpa diikuti terapi medikamentosa
dapat mengurangi disminore sampai 3 bulan, dan keluhan nyeri kronik dan nyeri
dispareuni dapat berkurang 1-2 bulan Error: Reference source not found. Akibat
dari terapi tindakan yang dilakukan salah satunya adalah pengangkatan rahim dan
berduka, ganguan citra diri, hingga harga diri rendah karena persepsi masyarakat
yang meyakini bahwa bila seorang perempuan mengalami kista pada saluran
2. Pengertian Endometriosis
Error: Reference source not found. Dalam keadaan normal, sel-sel endometriosis
akan tumbuh di dalam cavum uteri selama siklus menstruasi. Namun ketika tidak
terjasi fertilisasi maka dinding endometrium akan luruh sebagai darah menstruasi
wanita memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita terdiri dari genetalia
a. Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang
Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa
Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar
selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung – ujung
Labia Mayora. Alat ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan
d. Klitoris
darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya, oleh karena itu Organ ini
sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada Alat
Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora
pada sisi kiri dan kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan
dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah)
nya.
Himen ini mudah robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk
cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk
Setelah melahirkan hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut
2. Genetalia interna
Gambar 2.Gambaran Genetalia Eksterna
(sumber : https://lusa.afkar.id/genetalia-interna-wanita)
a. Vagina
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa
jaringan ikat yang berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai
darah dan lendir saat menstruasi. Otot pada vagina merupakan otot yang
berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot anus/dubur), sehingga otot
ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar yang
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan
berat sekitar 30 gram, dan tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada
rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan bagian atas yang lebih lebar.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium (dinding rahim) yang terdiri dari
sel –sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan
menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi. Untuk
bagian atas
karena ototnya mampu mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus
berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Fungsi tuba fallopi natara
lain :
2) Penangkap ovum
d. Ovarium
dengan Rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita
yang telah pubertas memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini
yang ada sekitar 300-400-an benih telur dan 1 ovum dikeluarkan setiap 28
hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses
sebesar ibu jari tangan, terletak di kiri dan di kanan, dekat pada dinding
2.2. Etiologi
Etiologi endometriosis belum diketahu secara pasti, namun beberapa ahli
masuk ke sirkulasi aliran limfa dan menyebar pada beberapa tempat. Sel hidup
Reference source not found. Penurunan respon imun selular terhadap antigen-
Error: Reference source not found. Pada cairan peritoneum terdapat peningkatan
jumlah makrofag dan monosit yang menghasilkan faktor pertumbuhan dan sitokin
found.
2.3 Klasifikasi
Fertily Society (AFS) pada tahun 1979 yang kemudian berubah nama menjadi
ASRM pada tahun 1996. ASRM merevisi klasifikasi endometriosis pada tahun
1996, yang dikenal dengan system skoring revisied AFS (r-AFS). Pada sistem ini
endometriosis dibagi menjadi 4 antara lain Error: Reference source not found :
memiliki anak). Nyeri yang terjadi tidak berkiatan dnegan besarnya endometriosis
Error: Reference source not found. Ada perbedaan intensitas nyeri yang dirasa
antara endometriosis berat dan ringan. Pada endometriosis berat sering didapatkan
dyschezia nyeri saat buang air besar) dibandingkan pada wanita dengan
endometriosis ringan (Karen, 2010 dalam Error: Reference source not found).
Nyeri Haid 62
Dyspareunia dalam 55
Infertilitas 40
2.5. Patofisiologi
peritoneum. Hal ini pertama kali diterapkan oleh John Sampson (1921).
Teori ini dibuktikan dengan ditemukan adanya darah haid dalam rongga
yang ada dalam haid itu dapat dikultur dan dapat hidup menempel dan
dan ektopik adalah dua bentuk yang jelas berbeda, baik secara morfologi
maupun fungsional.
ektopik.
2.6 Komplikasi
berikut :
2. Kanker ovarium
3. Adhesi
rahim.
4. Kista ovarium
Hal ini bisa terjadi apabila jaringan endometriosis terletak di dalam atau di
dekat ovarim.
Hal ini dapat terjadi karena endometriosis terletak dekat kolon dan ureter
1. Penanda Biokimiawi
cairan peritoneal pada pasien. Oleh Karen itu perlu dilakukan pemeriksaan
2. Pencitraan
endometriosis.
terjangkau
2.8 Penatalaksanaan
operatif dan kombinasi terapi medikamentosa dan operatif. Ini dari tujuan terapi
ada untuk mengontrol nyeri, supresi hormonal dari endometriosis aktif, dan/atau
Terapi ini bertujuan untuk mengurangi keluhan nyeri tetapi tidka dapat
2. Terapi Pembedahan
makroskopik endometriosis
Endometriosis
Gangguan stimulasi
Gangguan menstruasi
hormonal ovarium
Perubahan status
Infertile management
kesehatan
MK : Berduka
MK : Ansietas
dalam pemberian asuhan keperawatan, hal ini dofokuskan pada reaksi dan repson
individu terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik aktual maupun potensial
3.1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
pekerjaan, agama, jenis kelamin, alamat, tanggal masuk RS, alasan masuk RS,
2. Keluhan Utama
(disminore), diikuti dengan nyeri perut bawah terutama pada daerah pelvis yang
abnormal Error: Reference source not found. Keluhan nyeri tergantung pada
3. Pemeriksaan Fisik
lesi proliferasi merah pada forniks posterior yang dapat berdarah jika terkena
nilai ukuran, posisi, dan mobilitas dari uterus. Palpasi rektovagina diperlukan
klien, keluarga, dan komunitas terhadap maslaah kesehatan atau proses kehidupan
yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial Error: Reference
(D.0083)
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Promosi citra tubuh
3x24 jam diharapkan Citra tubuh meningkat Observasi
berarti persepsi tentang penampilan, struktur, Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
dan fungsi fisik individu meningkat. perkembangan
Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa citra Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan
tubuh meningkat adalah: umur terkait citra tubuh
1) Melihat bagian tubuh membaik Identifikasi perubahan citra tubuh yang
2) Menyentuh bagian tubuh membaik mengakibatkan isolasi sosial
3) Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri
4) Verbalisasi kehilangan bagian tubuh sendiri
membaik Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh
yang berubah
Terapeutik
Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan,
dan penuaan
Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi
citra tubuh (mis: luka, penyakit, pembedahan)
Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis
Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh
Edukasi
Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
perubahan citra tubuh
Anjurkan mengungkapkan gambaran diri sendiri
terhadap citra tubuh
Anjurkan menggunakan alat bantu (mis: pakaian,
wig, kosmetik)
Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis:
kelompok sebaya)
Latih fungsi tubuh yang dimiliki
Latih peningkatan penampilan diri (mis:
berdandan)
Latih pengungkapan kemampuan diri kepada
orang lain maupun kelompok
Pelaksanaan rencana keperawatan adalah tindakan yang diberikan kepada klien sesuai rencana keperawatan yang telah ditetapkan tergantung pada situasi dan
3.5. Evaluasi
Suatu penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan dengan berpegang teguh terhadap tujuan yang ingin dicapai sebelumnya. Pada bagian ini
ditentukan apakah perencanaan sudah tercapai atau belum, atau dapat juga timbul masalah baru.