Anda di halaman 1dari 20

ARTICLE REVIEW

ENDOMETRIOSIS: MASALAH DAN TATALAKSANA

Dibuat oleh:
Schedar Shafrizal Amar
J500210022

Fakultas Kedoketran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2024
REVIEW ARTIKEL: DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ENDOMETRIOSIS

Schedar Shafrizal Amar

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas


Muhammadiyah Surakarta
J500210022@student.ums.ac.id

Abstrak

Endometriosis didefinisikan sebagai adanya lapisan luar rongga rahim dengan


karakteristik mirip endometrium. Di antara teori patogenik yang ada saat ini, tidak ada
yang menjelaskan berbagai jenis endometriosis. Endometriosis bergantung pada
estrogen, yang dapat bermanifestasi dalam reproduksi untuk waktu yang lama,
menyebabkan rasa sakit dan infertilitas. Dismenore, dispareunia, disestesia, dan disuria
adalah gejala yang paling umum. Diagnosis standar dibuat dengan pencitraan langsung
pada lesi dan pemeriksaan histopatologi. Nyeri dapat diobati dengan menghilangkan
lesi peritoneum, nodul dalam, dan kista ovarium, atau dapat mengakibatkan penekanan
lesi dengan menghilangkan ovulasi dan menstruasi melalui manipulasi hormonal
dengan progestin, kontrasepsi oral, dan agonis hormon pelepas gonadotropin.
Pengobatan simtomatik dapat digunakan sebagai pengganti operasi sitoreduktif jika
risiko kekambuhan tinggi. Endometriosis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker
ovarium epitel sebesar 50%, namun tindakan preventif tetap mungkin dilakukan.
Kata kunci: Endometriosis, nyeri, diagnosis, dan tatalaksana

Abstract

" Endometriosis is defined as the presence of an outer lining of the uterine cavity with
characteristics similar to the endometrium. Among the currently existing pathogenic
theories, none explains the different types of endometriosis. Endometriosis depends on
estrogen, which can manifest in reproduction for a long time, causing pain and
infertility. Dysmenorrhea, dyspareunia, dysesthesia, and dysuria are the most common
symptoms. Standard diagnosis is made by direct imaging of the lesion and
histopathological examination. Pain can be treated by removing peritoneal lesions,
deep nodules, and ovarian cysts, or can result in suppression of the lesions by
eliminating ovulation and menstruation through hormonal manipulation with
progestins, oral contraceptives, and gonadotropin-releasing hormone agonists.
Symptomatic treatment may be used instead of cytoreductive surgery if the risk of
recurrence is high. Endometriosis is associated with a 50% increased risk of epithelial
ovarian cancer, but preventive measures are still possible.”
Keywords: cancer cervical, nyeri, diagnosis, management

2
Pendahuluan panggul, dan 21-48% wanita yang
menjalani laparoskopi akibat
Endometriosis merupakan keadaan infertilitas. Penyakit ini biasanya terjadi
ketika kelenjar dan stroma pada wanita usia reproduksi dan lebih
endometrium tumbuh secara ektopik jarang terjadi pada wanita
pada bagian miometrium dan dapat pascamenopause. Pertumbuhan
didiagnosis berdasarkan anamnesis, jaringan abnormal ini lebih sering
pemeriksaan fisik dan penunjang. terjadi pada wanita yang belum pernah
Jaringan tumbuh ini dapat merespons memiliki anak. Banyak wanita dengan
fluktuasi hormonal dalam siklus endometriosis tidak menunjukkan
menstruasi seperti halnya jaringan gejala dan diagnosis baru ditegakkan
endometrium normal. Laparoskopi setelah operasi untuk indikasi lain.1,2,4
dapat dilakukan dalam upaya Gejala yang paling umum pada
menegakkan diagnosis endometriosis, penderita endometriosis adalah nyeri,
namun dikarenakan ukuran lesinya pendarahan, dan masalah buang air
kecil dan tidak khas maka pemeriksaan kecil dan besar. Nyeri ini sendiri
biopsi jaringan dapat menjadi bergantung pada letak anatomi
1,2
diagnostik. endometriosis, namun paling sering
Prevalensi endometriosis sulit endometriosis disertai nyeri panggul
diukur karena gejalanya seringkali tidak kronis. Selain itu, gejala nyeri juga
menunjukkan gejala dan sensitivitas tes muncul saat menstruasi (dismenore).
untuk memastikan diagnosis rendah. Tingkat nyeri ini biasanya disebabkan
Wanita dengan endometriosis mungkin oleh kedalaman penetrasi jaringan pada
tidak menunjukkan gejala, lemah, atau lesi endometriosis dan apakah terdapat
menderita nyeri panggul, terutama hubungan langsung antara lesi dan
Ketika masa menstruasi. Keluhan yang serabut saraf. Namun, tingkat nyeri
paling sering dilaporkan pada wanita tidak dapat dinilai secara visual selama
dengan gejala endometriosis adalah operasi. Nyeri panggul dan dismenore
nyeri panggul. Selain itu, endometriosis juga dapat dikaitkan dengan
juga menyebabkan kelelahan bahkan pembengkakan kista endometrium,
kemandulan.3 yang menyebabkan perdarahan atau
Diperkirakan 8 hingga 10 % keluarnya cairan berdarah ke dalam
wanita di seluruh dunia menderita rongga perut. Gejala lainnya yaitu nyeri
endometriosis. Dimana endometriosis saat haid saat buang air besar,
sering terjadi pada wanita usia kemungkinan disebabkan oleh
reproduksi. Frekuensi endometriosis kerusakan pada septum rektum. Pada
pada wanita usia subur adalah 3 sampai saat yang sama, nyeri punggung bawah
10 %. Pada kelompok wanita infertil atau kolik ginjal yang memburuk saat
prevalensinya sekitar 9-50% dan pada menstruasi mungkin mengindikasikan
evaluasi operasi nyeri haid sebesar endometriosis ureter.2,3
60%. Endometriosis terjadi pada sekitar Penatalaksanaan endometriosis
6-43% wanita yang menjalani proses memiliki tujuan untuk mengurangi
sterilisasi, 12-32% wanita yang nyeri pada panggul, mengurangi
menjalani laparoskopi karena nyeri tindakan pembedahan, dan mencegah
3
nfertilitas. Manajemen yang dapat kronis, nyeri saat berhubungan intim
dilakukan untuk penderita (dispareunia), dan infertilitas. Berbagai
endometriosis antara lain obat-obatan, ilmuwan telah banyak mengemukakan
hormonal, bedah, serta kombinasi obat. pendapat mengenai nyeri yang terjadi.
Pilihan pengobatan tergantung pada Pada dasarnya nyeri endometriosis
kondisi individu pasien. Dimana terjadi karena inflamasi terjadi di
pemberian pengobatan pada endometriosis aktif. Sel-sel
endometriosis tidak dapat menjanjikan endometrium terlepas dan menetap di
kesembuhan secara permanen.3,5,6 satu tempat, setelah itu dapat
menstimulasi respons inflamasi,
Metode melepaskan sitokin yang dapat
Artikel review ini dibuat menimbulkan sensasi nyeri. Selain itu,
dengan metode studi pustaka dengan juga dapat disebabkan oleh karena
mencari literatur kepustakaan 10 tahun adanya migrasi sel-sel endometrium
terakhir (2014-2024). Pencariaan yang menyebabkan terbentuknya
literatue digunakan menggunakan jaringan parut pada tempat perlekatan
Pubmed, Science Direcet, Google dan terbentuknya perlengketan pada
Schoolar dengan kata kunci organ seperti ovarium, saluran tuba,
endometriosis, diagnosis, dan usus, dan kandung kemih. 4,5,7
tatalaksana. Publiksi yang dipilih
adalah literatur bebas akses (gratis) Infertilitas pada endometriosis
serta dalam bahasa Indonesia dan bisa disebabkan oleh gangguan di
bahasa Inggris.
sekitae lingkungan uterus, yaitu

Gejala Klinis terganggunya penempelan ovum yang


Endometriosis dapat ditemukan telah dibuahi pada endometrium. Pada
di berbagai tempat dan tempat palinng endometriosis yang sudah masuk
sering adalah pada bagian belakang
rongga rahim, pada jaringan antara kategori parah, terdapat perlengketan di
rektum dan vagina, serta pada rongga pelvis, tuba falopii, atau
permukaan rektum. Terkadang juga ovarium yang dapat menghalangi
dapat ditemukan di saluran tuba,
transport embrio. Insiden
ovarium, kandung kemih, dan dinding
samping panggul.2,7 endometriosis pada pasien dengan
Gejala endometriosis bervariasi infertilitas tanpa gejala bervariasi antara
dan tidak dapat diprediksi. Gejala
30 dan 50 %.3
umumnya meliputi nyeri haid
(dismenore), nyeri punggung bawah

4
Diagnosis Endometriosis merupakan
Dalam memastikan diagnosis, penyakit inflamasi yang patogenesisnya
dapat dilakukan anamnesis dan melibatkan TNF-α, sitokin, IL, yang
melakukan pemeriksaan fisik. Penderita dimanifestasikan oleh peningkatan
endometriosis pernah mengalami nyeri jumlah sitokin dalam cairan peritoneum
pada daerah panggul yang berlangsung pasien endometriosis. Dilakukannya tes
cukup lama dan mengganggu aktivitas IL-6 berguna untuk membedakan wanita
sehari-hari. Selain itu, pasien mengaku psitif atau negatif endometriosis, serta
mengalami pendarahan yang tidak untuk mengetahui derajat endometriosis.
normal. Perdarahan abnormal tersebut Sedangkan TNF-α memiliki peran dalam
terjadi pada 11-34% penderita proses perkembangan endometriosis
endometriosis, karena sel-sel pada pasien. Dalam menentukan derajat
endometrium yang tumbuh di luar dan dapat menjadi penanda
dinding rahim juga mengikuti siklus endometriosis dapat menggunakan
menstruasi yang dipengaruhi oleh larutan CA 125. Dimana larutan CA 125
hormon estrogen, ketika sel-sel adalah penanda tumor yang sering
endometrium tumbuh di luar dinding digunakan pada kanker ovarium. Kadar
rahim, sel tersebut juga menghambat CA 125 juga meningkat pada
kerja organ di sekitarnya. Endometriosis endometriosis. Dalam pemeriksaan ini
sedang hingga parah yang memiliki sensitivitas yang rendah karena
mempengaruhi ovarium menghambat kadar CA 125 juga meningkat pada
pergerakan sel telur di saluran tuba, yang penyakit radang panggul, fibroid, dan
pada akhirnya menyebabkan pada trimester pertama kehamilan. Oleh
2,3
infertilitas. karena itu, pemeriksaan ini biasanya
Setelah anamnesis dan hanya digunakan sebagai pemeriksaan
pemeriksaan fisik, dapat dilakukan prognostik setelah endometriosis. Kadar
pemeriksaan ginekologi. Biasanya CA 125 yang rendah berarti prognosis
terdapat nodul yang sangat nyeri di kekambuhan yang rendah.3,5,6
rongga Douglas. Pasien endometriosis Selain itu, dapat dilakukan
kemudian mendeteksi gema internal dan pemeriksaan Magnetic Resonance
fokus hyperechoic di dinding kista Imaging (MRI) dilakukan untuk melihat
dengan USG. Dalam hal ini, sebaiknya adanya penebalan yang terdapat pada
dilakukan USG transvaginal karena juga dinding myometrium. Pemeriksaan
dapat menemukan tempat lain di mana histopatologi pada lesi endometriosis
sel-sel endometrium tumbuh selain juga dapat dilakukan dalam membantu
dinding rahim. Selain prosedur ini, penegakan diagnosis. Pada pemeriksaan
standar emas untuk mendiagnosis didapatkan kelenjar dan stroma
endometriosis adalah laparoskopi. Pada endometrium di luar tempatnya. Dapat
pasien dengan endometriosis, prosedur juga dilakukan laporoskopi sebagai baku
laparoskopi konservatif dengan atau emas dalam diagnosis endometriosis.3,5,8
tanpa pengobatan dapat mengurangi
dismenore hingga 3 bulan, dan pada
nyeri kronis dan dispareunia hingga 1-2
bulan.2 Tata Laksana
5
Endometriosis harus dilihat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
sebagai penyakit kronis yang ditandai pasien dengan endometriosis. Namun,
dengan nyeri panggul dan infertilitas. harus diperhatikan mengenai efek
Situasi ini memerlukan pengobatan samping dari progestin seperti, nyeri
individual dan jangka panjang yang kepala, nyeri menstruasi ireguler, mood
bertujuan untuk memaksimalkan terapi depresi, serta timbul jerawat. 5,9,10
obat dan menghindari prosedur bedah Selain itu, juga dapat diberikan
berulang. Pengobatan endometriosis obat agonis GnRH ysng bekerja
dibagi menjadi dua pilihan, yaitu terapi memberikan paparan pada hipofisis
konservatif dan pembedahan. secara berkelanjutan sampai terjadi
Endometriosis harus dianggap sebagai down-regulation pada reseptor GnRH
penyakit kronis yang memerlukan yang memberikan efek terjadi penurunan
pengobatan jangka panjang untuk sensitivitas kelenjar hipofisis yang akan
mengoptimalkan penggunaan obat- mengakibatkan hipogonadisme yang
obatan dan menghindari operasi dapat memengaruhi lesi dari
berulang.5,6 endometriosis sehingga mencegah
Hormon estrogen dikatakan pembentukan lesi yang baru. Dapat juga
memiliki keterkaitan dengan kejadian diberikan aromatase inhibitor.
endometriosis, sehingga pilihan Dikarenakan hormon estradiol
pengobatannya adalah penggunaan obat diperkirakan memiliki sifat mitogenik
penghambat hormon. Beberapa aspek yang memicu pertumbuhan dan proses
seperti efisiensi, biaya, dan preferensi inflamasi di lesi endometriosis.
pasien juga harus diperhatikan dalam Pemberian obat ini dapat dikombinasi
perawatan pasien. Perawatan dengan progestin, kontrasepsi oral, atau
pembedahan tidak memengaruhi analog GnRH serta harus tetap
patogenesis mekanisme endometriosis, mempertimbangkan dan memperhatikan
yang menyebabkan gejala dan efek samping dari penggunaan jangka
kekambuhan cukup sering terjadi. Jadi Panjangnya. Efek samping yang
setelah dilakukan tindakan operasi, mungkin timbul relatif tidak berat,
kekambuhan dapat dibatasi dengan seperti nyeri kepala ringan, mual, dan
pemberian obat progestin jangka panjang diare. Dengan adanya peningkatan risiko
atau obat kontrasepsi oral. osteopenia, osteoporosis dan fraktur
4,5,7Kontrasepai kombinasi menahan LH dalam pemakaian jangka panjang.5,9,11
dan FSH serta mencegah ovulasi Tatalaksana bedah pada kasus
sehingga menyebabkan kehamilan palsu. endometriosis dapat berupa bedah
Selain itu, juga memperpendek siklus konservatif yang bertujuan untuk
menstruasi, membuat implan memulihkan kondisi alami serta
endometriotik terlepas, dan menghilangkan rasa nyeri dan bedah
meningkatkan proses kematian sel definitive melibatkan oofrektomi
endometrium ektopik pada wanita bilateral yang bertujuan agar
penderita endometriosis. Sedangkan menginduksi menopause dan termasuk
progestin merupakan pilihan terapi lini pengangkatan uterus dan eksisi pada lesi
pertama yang memiliki efek antimitotic nodul endometriosis. Pada setiap kasus
pada sel endometrium sehingga dapat endometriosis, laparoskopi menjadi
6
pilihan utama yang paling sering dipilih penyakit radang panggul, fibroid dan pada
menjadi manajemen bedah karena trimester pertama kehamilan. Selain itu,
terbukti mengurangi nyeri dan pemulhan pemindaian magnetic resonance imaging
lebih cepat.5,7,10 (MRI) dilakukan untuk mendeteksi
ketebalan dinding miometrium.
Pemeriksaan histopatologi lesi
endometriosis juga dilakukan untuk
memastikan diagnosis. Laparoskopi juga
Algoritma Manajemen Endometriosis dapat dilakukan sebagai standar emas
dalam diagnosis endometriosis.
Manajemen yang direkomendasikan
adalah terapi konservatif dan
pembedahan.
Daftar Pustaka
1. Luqyana, et al.(2019). Diagnosis
Dan Tatalaksana Terbaru
Endometriosis, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kedokteran Indonesia

2. Putri, U.(2019), Kedokteran, W. P.


& Kedokteran, F. Analisis
Penanganan Endometriosis Dan
Dampaknya Pada Kesuburan
Wanita.

3. Iskandar.I. (2021).
Simpulan F.Endometriosis. AVERROUS:
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Endometriosis merupakan keadaan
Malikussaleh vol. 7
dimana kelenjar dan stroma endometrium
mengalami pertumbuhan yang ektopik 4. Suparman Erna. 2014.
dan dapat didiagnosis berdasarkan Penatalaksanaan Endometriosis.
hasilanamnesis, pemeriksaan fisik, dan Jurnal Biomedik
penunjang. Selama pemeriksaan
pramenstruasi, rahim biasanya lunak dan 5. Konsensus Tata Laksana Nyeri
empuk. Dalam hal ini, sebaiknya Endometriosis Revisi Pertama
Himpunan Endokrinologi
dilakukan USG transvaginal, karena dapat
Reproduksi Dan Fertilitas
digunakan di tempat lain di mana sel-sel
Indonesia (HIFERI) Perkumpulan
endometrium tumbuh, selain di dinding Obstetri Dan Ginekologi Indonesia
rahim. Oleh karena hal tersebut, (POGI) 2017.
pemeriksaan IL-6 digunakan untuk
membedakan wanita positif atau negatif 6. Putra Adnyana. (2020). Buku Ajar
mengalami endometriosis serta untuk Endometriosis. Universitas
mengetahui luas lesi endometriosis. Tes Udayana. ISBN:978-623-6875-
ini memiliki sensitivitas yang rendah, 19-3
karena kadar CA 125 juga meningkat pada
7
7. Djuwantono, T. et al. (2015). 10. Allaire, C., Bedaiwy, M. A. &
Manajemen Endometriosis Untuk Yong, P. J. Diagnosis and
Meningkatkan KualitaS Hidup management of endometriosis.
Wanita Penderita Endometriosis. CMAJ. Canadian Medical
Association Journal vol. 195
8. Horne, A. W. & Missmer, S. A. E363–E371 Preprint at
Pathophysiology, diagnosis, and https://doi.org/10.1503/cmaj.2206
management of endometriosis. 37 (2023).
BMJ Preprint at
https://doi.org/10.1136/bmj-2022- 11. Falcone, T. & Flyckt-Rebecca, R.
070750 (2022). Clinical management of
endometriosis. Obstetrics and
9. Nezhat, C., Vang, N., Tanaka, P. P. Gynecology 131, 557–571 (2018).
& Nezhat, C. Optimal Management
of Endometriosis and Pain.
Obstetrics and Gynecology 134,
834–839 (2019).

8
Review artikel
by 1 1

Submission date: 24-Jan-2024 08:20AM (UTC+0530)


Submission ID: 2276598507
File name: J500210022_Schedar_Shafrizal_Amar_Tugas_Remidi.docx (185.67K)
Word count: 2037
Character count: 14191
9
11

10
1
1

10

1 2

11
2

12
3

12 5

13
3

13

14
8

9
2

15
7

16
Review artikel
ORIGINALITY REPORT

20 %
SIMILARITY INDEX
19%
INTERNET SOURCES
4%
PUBLICATIONS
3%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

repository.lppm.unila.ac.id
1 Internet Source 6%
ojs.unimal.ac.id
2 Internet Source 5%
staff.ui.ac.id
3 Internet Source 3%
4 Submitted to St George's Hospital Medical
School 1%
Student Paper

es.scribd.com
5 Internet Source 1%
Submitted to University of Warwick
6 Student Paper 1%
7 Karolina Frankowska, Izabela Dymanowska-
Dyjak, Monika Abramiuk, Grzegorz Polak. 1%
"The Efficacy and Safety of Transvaginal
Ethanol Sclerotherapy in the Treatment of
17
Endometrial Cysts—A Systematic Review",
International Journal of Molecular Sciences,
2024

18
<1 %
Publication

bapin-ismki.e-journal.id
8 Internet Source

<1 %
repository.unsri.ac.id
9 Internet Source

<1 %
Indrani B. Wu, Hermie M.M. Tendean, Maya E.
10
Mewengkang. "Gambaran Karakteristik
Penderita Endometriosis di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado", e-CliniC, 2017
Publication

<1 %
core.ac.uk
11 Internet Source

<1 %
ebookkedokteranfrontal1st.blogspot.com
12 Internet Source

<1 %
lontar.ui.ac.id
13 Internet Source

Exclude quotes On Exclude matches Off


Exclude bibliography On

19
Review artikel
PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

20

Anda mungkin juga menyukai