PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umun
Masyarakat bisa mengetahui tentang endometriosis, gejala, dan cara
pengobatannya.
1.3.2.Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan endometriosis
b. Mampu mengetahui gejala dari endometiosis
c. Mampu mengetahiu tempat-tempat terjadinya endometiosis pada genetia
eksternal wanita
d. Mampu mengetahui cara pengobatan endometriosis
1.4. Manfaat
1.Manfaat Bagi Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan mengenai tanda-
tanda bahaya dan usaha penanggulangan sehingga diharapkan dapat
dicegah.
2.Manfaat bagi mahasiswa
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat untuk
mendapatkan pengalaman nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Endometriosis
Endometriosis adalah adanya kelenjar dan stroma endometrium di
luar uterus, paling sering mengenai ovarium atau permukaan peritoneum
viseralis yang mengantung. Meskipun jinak, endometriosis bersifat
progresif, cenderung kambuh dan dapat mengivansi secara lokal, dapat
memiliki banyak fokus yang tersebar luas (jarang), dan dapat terjadi dalam
nodus limfe pelvis (30%).
Endometriosis adalah satu keadaan di mana jaringan endometrium
yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri
atas kelenjar-kelenjar dan stroma, terdapat di dalam miometrium ataupun di
luar uterus.
Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estrogen
berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan
pembuluh darah, hingga menonjol keluar rahim dan menyebabkan pelvic
pain.
3
4
2. Dispareunia
Dispareunia adalah nyeri ketika melakukan hubungan seksual
Dispareunia yang merupakan gejala yang sering dijumpai, disebabkan
oleh karean adanya endometriosis di kavum Douglasi.
3. Nyeri waktu defekasi, khusunya pada waktu
Defekais yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid, disebabkan
oleh karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid. Kadang-
kadang bisa terjadi stenosis dari lumen usus besar tersebut. Endometriosis
kandung kencing jarang terdapat, gejala-gejalanya ialah gangguan miksi dan
hematuria pada waktu haid.
4. Polimenorea dan hioermenorea
Polimenorea adalah panjang siklus haid yang memendek dari panjang
siklus haid yang klasik, yaitu kurang dari 21 hari per siklusnya, sementara
volume pendarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari volume
pendarahan haid biasa
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang banyak dan lebih lama
dari normal, yaitu 6-7 hari dan ganti pembalut 5-6 kali perhari.
Gangguan haid dan siklusnya dapat terjadi pada endometriosis apabila
kelainan pada ovarium demikian luasnya sehingga fungsi ovulasi
terganggu.
5. Infertilitas
Infertilitas adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat hamil secara
alami atau tidak dapat menjalani kehamilannya secara utuh.
Tiga puluh sampai empat puluh persen wanita dengan endometriosis
menderita infertilitas. Menurut Rubin kemungkinan untuk hamil pada
wanita dengan endometriosis ialah kurang lebih separuh wanita biasa.
Faktor penting yang menyebabkan infertilitas pada endometriosis ialah
apabila mobilitas tuba terganggu karena fibrosis dan perlekatan jaringan di
sekitarnya.
5
9. Kelenjar limfe
10. Walaupun sangat jarang, endometriosis dapat ditemukan dilengan, paha,
pleura, dan perikardium.
A. Data subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. M Tn.W
Umur : 30 tahun 35 tahun
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa Jawa
Pendidikan :SMA S-1
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga PNS
Alamat : P.Sidempuan P.Sidempuan
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawahdan daerah panggul dan
juga nyeri saat berhubungan.
9
10
6. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 9 hari
Sifat darah : cair
Siklus : 25 hari
Teratur : Tidak teratur
Keluhan : Diasminorhea
7. Riwayat Perkawinan
Sudah menikah
8. Riwayat KB
Belum pernah menggunakan KB
9. Data Psikososial
a. psikososial
Pasien mengatakan cemas karena tidak pernah mengalami hal seprti
itu.
b. sosial
Pasien mengatakan tinggal dengan kedua orangtuanya dan hubungan
dengan orangtua
11
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 370 C
Status emosional : Stabil
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 55 kg
LILA : 24,5 cm
2.Pemeriksaan Fisik
a.Inspeksi
Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada benjolan, tidak ada
bekas luka operasi
Muka : Bentuk oval, tidak odem, tidak ada kloasma, tidak ada
jerawat
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung : Simetris, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Telinga : Simetris, bersih, tidak terdapat serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, parotis
dan tidak ada pembengkakan vena jugularis
12
ASSASMENT
Dx : Ny. M usia 30 tahun dengan pendarahan pada uterus dan menderita
endometriosis.
Ds :Pasien mengatakan bahwa 1 minggu terakhir sering keluar darah
dan gumpalan-gumpalan darah dengan warna merah kecoklatan.
Do :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 370 C
Status emosional : Stabil
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 55 kg
LILA : 24,5 cm
PLANNING
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita
endometrosis sedang
2. Beritahu KIE kepada ibu bahwa endometriosis merupakan adanya
jaringan dinding rahim yang berada di luar rongga rahim. gejalanya nyeri
perut bagian bawah saat haid,nyeri ketika berhubungan seksual,menstruasi
tidak teratur, saat menstruasi keluar darah banyak. Pemeriksaannya dengan
cara laparaskopi oleh dokter S.pOG
3. Beritahu kepada ibu mengenai persetujuan tindakan yang akan di
lakukan.
4. Beritau kolaborasi dengan dokter S.pOG untuk melakukan tindakan
laparaskopi dan pemberian terapi.
5. Beri terapi sesuai ajuran dokter.
6. Beritahu dokumentasi tindakan.
IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita
endometrosis sedang
2. Memberitahu KIE kepada ibu bahwa endometriosis merupakan adanya
jaringan dinding rahim yang berada di luar rongga rahim. gejalanya nyeri
perut bagian bawah saat haid,nyeri ketika berhubungan seksual,menstruasi
tidak teratur, saat menstruasi keluar darah banyak. Pemeriksaannya dengan
cara laparaskopi oleh dokter S.pOG
3. Memberitahu kepada ibu mengenai persetujuan tindakan yang akan di
lakukan.
4. Memberitahu kolaborasi dengan dokter S.pOG untuk melakukan tindakan
laparaskopi dan pemberian terapi.
5. Memberi terapi sesuai dengan ajnjuran dokter.
6. Beritahu dokumentasi tindakan.
15
EVALUASI
4.1 Kesimpulan
Masyarakat bisa mengetahui tentang endometriosis, gejala, dan cara
pengobatannya.
a. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan endometriosis
b. Mampu mengetahui gejala dari endometiosis
c. Mampu mengetahiu tempat-tempat terjadinya endometiosis pada genetia
eksternal wanita
d. Mampu mengetahui cara pengobatan endometriosis
4.2 Saran
1.Manfaat Bagi Masyarakat.
Meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan mengenai tanda-
tanda bahaya dan usaha penanggulangan sehingga diharapkan dapat
dicegah.
2.Manfaat bagi mahasiswa
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat untuk
mendapatkan pengalaman nya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19