Anda di halaman 1dari 24

BABY MASSAGE II

Pijat Bayi (baby massage) merupakan salah satu bentuk terapi sentuhan dengan menggunakan tangan yang berfungsi sebagai salah satu teknik
pengobatan penting.

Cara Memijat :

1. Anggota badan yang dapat dipergunakan untuk memijat adalah :


a. Jari tangan
b. Kepalan tangan
c. Telapak tangan
2. Pijatan bisa dimulai setelah menemukan titik pijatan yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat yang berupa rasa nyeri atau pegal
3. Lama pijatan dalam 1 kali treatment :
a. Untuk bayi berumur 3 6 bulan : 1 4 menit
b. Untuk bayi berumur 6 12 bulan : 1 5 menit
c. Untuk anak berumur 1 3 tahun : 3 7 menit
d. Untuk anak > 3 tahun : 5 10 menit
4. Fungsi pijatan :
Setiap pemberian rangsangan terhadap titik pijat akan memberikan reaksi terhadap :
a. Daerah sekitar titik tersebut
b. Daerah yang dilintasi oleh meridian titik tersebut
c. Organ yang mempunyai hubungan dengan titik tersebut
Oleh karena itu setiap perangsangan yang akan dilakukan harus diperhitungkan secara cermat, reaksi apa yang perlu ditimbulkan reaksi
penguatan atau reaksi melemahkan.
5. Lama pemijatan
Pijatan yang bereaksi menguatkan 30 kali tekanan
6. Arah pijatan
Pijatan yang menimbulkan reaksi menguatkan adalah pijatan yang mengikuti arah putaran jarum jam atau searah dengan jalannya meridian
Pijatan yang menimbulkan reaksi melemahkan adalah pijatan yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam

1|Premium Training Baby Spa II


Beberapa diantara kondisi bayi yang dapat diberikan terapi pijat diantaranya ;

1. BATUK PILEK

BATUK

Mekanisme protektif pada saluran nafas. Reseptor Batuk berada di laring dan cabang trakeobronkial. Batuk yang muncul lebih dari 2 minggu
dapat diakibatkan oleh asthma, rhinosinusitis, refluks gastroesofageal, bronchiestasis, serta bronkitis kronis. Batuk kronis yang persisten dapat
dikaitkan dengan memburuknya kualitas hidup seseorang.
Infeksi berulang ( > 8 kali dalam setahun atau bila terjadi infeksi 1-2 kali tiap bulan selama 6 bulan berturut-turut) sering dialami oleh
seorang anak khususnya infeksi saluran napas akut.
Kondisi ini diakibatkan karena rendahnya kerentanan seseorang terhadap terhadap terkenanya infeksi.
Biasanya infeksi berulang ini dialami berbeda dalam kekerapan kekambuhan, berat ringan gejala, jenis penyakit yang timbul dan
komplikasi yang diakibatkan

a. Faktor Penyebab Infeksi Berulang


1) Paparan dengan lingkungan
Polusi tinggi (rokok)
AC = bagi yang alergi dingin
Kipas angin = menerbangkan debu rumah
Penularan virus atau bakteri = sekolah, tempat bermain dll.
2) Struktur dan anatomi organ tubuh
3) Masalah sistem kekebalan tubuh (mekanisme system imun yang berlebihan (alergi)
4) Infeksi yang tidak pernah diobati dengan tuntas

b. Kategori Batuk berdasarkan lamanya


1. Acute Cough = < 3 Weeks Duration
2. Subacute Cough = 3 8 Weeks Duration
3. Chronic Cough = > 8 Weeks Duration

2|Premium Training Baby Spa II


c. Mekanisme Batuk :

d. Tanda-Tanda Serius (urgent medical attention) Stridor (bunyi berisik saat inspirasi),
a) Nafas pendek-pendek saat istirahat Wheeze (suara siulan saat ekspirasi),
b) Bernafas dengan frekuensi lebih banyak Indrawing atau recession (cekungan pada celah antar-
c) Pencekungan kulit disekitar tulang clavicula dan sternum saat costae saat melakukan inspirasi)
inspirasi Stertor (suara mendengkur dibelakang hidung dan
d) Tampak lemah dan lesu tenggorokan), biasanya terdapat pada bayi yang mengalami
e) Tidak mampu minum atau menyusui akibat batuk atau nafas pilek, keberadaan persisten adenoid yang membesar
yang cepat Nafas cepat (tachypnea)
e. Diagnosa Grunting, suara glotis pada permulaan ekspirasi, diikuti oleh
Berapa umurnya ? fase inspirasi singkat. Secara umum diasosiasikan dengan
2 bulan infeksi bawaan neonatal tachypnea
4 - 5 bulan resiko tinggi apnea/sudden death Apakah frekuensi nafas meningkat ?
< 12 bulan bronchiolitis Kapan dikatakan pasien anak bernafas cepat :
Berapa lamanya ? < 2 bulan : Lebih dari 60 X per menit
7-14 hari Batuk pilek biasa, akan membaik segera 2-12 bulan : Lebih dari 50 X per menit
2 minggu perlu diselidiki lebih lanjut etiologi batuknya >12 bulan : Lebih dari 40 X per menit
Apakah ada gangguan nafas ? Apakah pasien mengalami choking ?
Bila ada menandakan adanya infeksi saluran nafas Dilihat keadaan kulit apakah terjadi cyanosis keadaan darurat.

3|Premium Training Baby Spa II


COMMON COLD (Pilek/selesma)
Common Cold (pilek, selesma) adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran udara yang besar.

a. Penyebab Common Cold


Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya common cold:
Picornavirus (contohnya rhinovirus)
Virus influenza
Virus sinsisial pernafasan.
Ketiganya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita

b. Manifestasi Klinik
Keluhan :
1. Hidung tersumbat atau mengeluarkan banyak sekret sulit bernafas
2. Pusing, Perasaan tidak tenang
3. Suhu tubuh meningkat (meriang) kedinginan
4. Sekret menyebabkan sumbatan hidung, sehingga anak susah bernapas melalui mulut dan anak menjadi gelisah
5. Kadang-kadang didapat rasa nyeri pada otot, pusing dan anoreksia akibat sumbatan hidung dan selaput lendir tenggorok yang kering
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala awal berupa rasa tidak enak di hidung atau tenggorokan.
Kemudian penderita mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan.
Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari pertama jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu
penderita. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning-hijau dan jumlahnya tidak terlalu banyak.
Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai
minggu kedua.

Common cold is a disease frequently seein in clinic caused by exogenous pathogenic factors which occur mostly in autumn and
winter. Main symptoms are nasal obstruction, running nose, sneezing, sore throat, cough, headache, chills and fever. The severity of
common cold is relatedto the strongness of defensive and to the deptof transmission of pathogenic wind which combines with cold ,
heat, summer and summer humid-heat. Wind-cold type mostly in autumn and winter., while wind-heat type mostly in spring and
summer. Common cold caused by summer humid-heat often occurs in late summer.

4|Premium Training Baby Spa II


Treatment :
1. Wind-cold type :
Prescription: (L.I.20), (Lu.7), (S.I.7), (U.B. 12), (G.B. 20), (L.I. 4)
Headache: (Extra), (Extra 2).
Sore aching back: Cupping on the (U.B. 13), or pushcup from (Du 14) downward to lumbar region , then push upward , and remove it after
cupping at (U.B. 13) for 10-20 minutes.
2. Wind-heat type :
Precription: (Lu. 5), (Lu. 10), (L.I. 11), (St. 44), (Du 14, (S.J. 5).
Soreness and swelling of throat: (Lu. 11). Prick with three-edged needle to let the blood out.
Infantile high fever: (Du 26), (Extra).
3. Summer humid-heat type :
Prescription : (Lu. 6), (L.I. 4), (Ren 12), (St. 36), Zhigou (S.J. 6)
High fever: (Du 14)
Excessive humidness: (Sp. 9)
Abdominal distension and loose stool: (St. 25).
the blood-defeciency: (U.B. 13), (Sp. 10), (K.7) with the reinforcing method of acupunture.
Remarks:
1. The symptoms of common cold are smilir to the symptoms of some infectious disease, so clinical diffrentiation should be done between them.
2. Someone reported that acupuncture was applied to preverent influenza among 818 healty subjects.
Methods: Punctured (St. 36) of one side with the reinforching method, withdrew the needle until there was sensation of distension, soreness
or tingling at the dorsum of foot. Each subject had one acupuncture treatment with one needle. There was not a single case of influenza after
the preventive acupuncture. It shows that acupuncture is an effective means to prevent influenza.
3. Report: acupuncture treatment for 373 cases of influenza.
Points (Du 14), (L.I 4), (St. 36).
Method: strong stimulation, on retention of needles.

5|Premium Training Baby Spa II


2. MUNTAH
Muntah didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung secara paksa dengan kekuatan atau pengeluaran isi lambung secara ekspulsif dengan
bantuan kontraksi otot-otot perut.
Muntah pada anak sering menimbulkan kecemasan pada orang tua
Memerlukan penilaian dan pemeriksaan seksama untuk mengetahui etiologi
Dapat menyebabkan berbagai komplikasi
1. Tahapan muntah :
a) Nausea : Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik, cukup sukar untuk membuat definisi yang sempurna. Kejadian ini
biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung, kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi,
keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada rithme pernafasan. Refluk duodenogastrik dapat terjadi selama periode
nausea yang disertai peristaltik retrograde dari duodenum kearah anthrum lambung atau secara bersamaan terjadi kontraksi anthrum dan
duodenum
b) Retching : adalah upaya yang kuat dan involunter untuk mutah, tampak sebagai upaya persiapan untuk mutah. Upaya ini terdiri dari
kontraksi spamodik otot diafragma baik (costal dan crural) dan dinding perut serta dalam waktu yang sama terjadi relaksasi LES (lower
eosopheal sphingter). LES juga tertarik keatas oleh kontraksi otot bergaris longitudinal dari bagian natas esofagus. Selama retching isi
lambung didorong masuk esofagus oleh tekanan intraabdominal dan adanya peningkatan tekanan negatif dari intratorakal, bahan mutahan
yang ada diesofagus akan kembali lagi kelambung oleh karena adanya peristaltik eosofagus. Mutah berbeda dengan retching bahan
mutahan dikeluarkan dari mulut. Pertama ekspulsi bahan mutahan kedalam esofagus dilakukan oleh retching, yang kemudian diikuti oleh
relaksasi diafragma crura dan kembalinya tekanan intratorakal dari negatif menjadi positif. UES (upper eosophageal sphingter) juga
relaksasi sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan intraluminal eosofagus.
c) Spitting / regurgitasi : Yang membedakan dengan vomiting adalah keluarnya isi lambung kedalam mulut tanpa adanya tekanan dan tidak
terjadi nausea dan retching dan tidak ada kontraksi diafragma maupun dinding perut. Regurgitasi adalah bentuk dari gastroeosophageal
reflux. Apakah fisiologi regurgitasi berbeda dengan vomiting masih belum diketahui secara pasti, tetapi motorik mempunyai kesamaan
dengan vomiting. Bila regurgitasi isi lambung menyebabkan aspirasi, batuk gagging, jejas peptik maka reflek mutah akan terjadi dengan
kekuatan untuk mengeluarkan isi lambung (forceful expulsion) mungkin dimediasi melalui aferen dari faring dan esophagus.
2. Etiologi (tersering ditemukan)
a) Neonatus ( < 2 minggu ) b) Bayi ( 2 minggu 12 bulan ) Pankreatitis
Kelainan konginetal Stenosis pylorus Kelainan susunan saraf pusat
Necrotizing enterokolitis GER Cyclic vomiting, abdominal
Gangguan metabolic Alergi epilepsy
Kelainan neurologi c) Anak ( > 12 bulan ) Psikologis
Ulkus peptikum

6|Premium Training Baby Spa II


3. Mekanisme Muntah
Kemampuan untuk memuntahkan merupakan suatu keuntungan karena memungkinkan pengeluaran toksin dari lambung. Muntah terjadi
bila terdapat rangsangan pada pusat muntah yang berasal dari, gastrointestinal, vestibulo okular, aferen kortikal yang lebih tinggi, menuju
CVC kemudian dimulai nausea, retching, ekpulsi isi lambung.
Ada 2 regio anatomi di medulla yang mengontrol muntah :
1) Chemoreceptor trigger zone (CTZ)
2) Central vomiting centre (CVC)
CTZ terletak di area postrema pada dasar ujung caudal ventrikel IV di luar blood brain barrier (sawar otak). Koordinasi pusat muntah
dapat dirangsang melalui berbagai jaras. Muntah dapat terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek serebri dan sistem limbik
menuju pusat muntah (CVC) dan jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim vestibuloserebelum dari labirin di dalam telinga.
Rangsangan bahan kimia melalui darah atau cairan otak (LCS ) akan terdeteksi oleh CTZ. Mekanisme ini menjadi target dari banyak obat
anti emetik. Nervus vagus dan visera merupakan jaras keempat yang menstimulasi muntah melalui iritasi saluran cerna dan pengosongan
lambung yang lambat. Sekali pusat muntah terangsang maka cascade ini akan berjalan dan akan menyebabkan timbulnya muntah.
Pencegahan muntah mungkin dapat melalui mekanisme ini

Gambar Mekanisme Muntah

7|Premium Training Baby Spa II


Vomiting is a common symto in the clinic occurig together with other diseases. Iti is due to disharmony and upward reversal of stomach-
caused by pathogenic wind, cold, summer humidness, phlegm-humor, food accumulation or liver disorders.

Differentiation
1. Cold type: it is due to pathogenic caold invading in the epigastric region manifested by vomiting with clear water or saliva after
the intake of foofd, white tongue coating and retarded pulse, preference or warmth,fear for cold, or loose stool.
2. Heat type: it is due to pathogenic cold invading in the episgastric region manifted by vomiting caused by the over-intake of
food,vomiting with sour and bitter content and wit
3. Phelgm-humor stagnation type: this is due to phlegm-humor obstruction in the spleen and stomach or,overintake of raw,cold and
oily food,or it may due to liver transversely attacking the stomach and forcing stomach toflow down-ward. This could result from
emotional disturbance. The symptoms are fullnes of chest, dizzness and vertigo, vomiting with mucus, or palpilation, white tongue
coating and slippery pulse, or hypochondriac ain, acid regurgitation and wire pulse.
4. Retention of food type: it is due to an over-intake of food resulting in indegestion and manifested by epigastric and abdom-inal
pain and distension, acid fermented vomitus, belching,constipation, foul gas, thick and sticky tongue coating, slippery and pulse.
5. Weakness of stomach: intermitten vomiting, lackof appetite, slightly loosestools, general lassitude,forceless pulse, thin and sticky
tongue coating.

Treatment :
Method: selectthe poit of foot channel as the main points. Retain the needles and apply moxibustion for cold type of vomiting, swiftly with
draw the needles without moxibution for heat type. Reduce the point of foot channel for liveri attacking stomach type. Simultaneously
reinforce spleen white tacking stomach type. Simultaneously reinforce spleen while treating weaknes of stomach.
Prescription : (Ren 12), (P. 6), (St. 36), (Sp. 4).
Secondary points
Heat type : (L.I. 4, (Exstra), (Extra).
Cold type : (Ren 13), (U.B. 21).
Phlgemhumor : (Ren 17), (St. 40).
Retention of food : (Ren 10), (Ren 21).
Liver-Qi : (G.B. 34), (Liv. 3)
Weaknesof stomach and spleen : (U.B. 20), (Liv. 13)

8|Premium Training Baby Spa II


Remarks:

1. Vomiting occurs in acute gasritis, hepatitis, spasm orobstruction of cardia and pylorus, pancreatitis,cholecystitis, ect.
2. The acupuncture treatment described above canbe usedfor vomiting of morning sickmen and drug response.
3. For belching, moxibustion can be applied on the (P. 5).
4. Acupuncture treatment is effective for vomiting. But other treatments for the primary disease that causes vomiting is very
important, such as serious obstruction of the upper digestive system,tumor or cerebral disorders.

Case report: one patient sufferedfrom gastrectasia accompanied by intermittent nausea and vomiting.the patient was admitted to the
hospital, but the disease condition gradually worsened after various kindsof treatment, then acupuncture treatment was applied by using
(St. 36), (L.I. 4) and (U.B. 21) bilaterally. The patient was initially treated twice a day, needles were retained for 5 minutes.in the
morning of the first treatment, the patient soon felt better and vomiting stopped.in the afternon the patiet had one bowel movement with
soft stool, and the abdominal distension was relieved. after 3 day treatment there was no more vomitingor abdominal distension.the
patient recovered and was discharged from the hospital.

3. KOLIK INFANTIL
Kolik adalah masalah yang sering terjadi dan menyebabkan bayi menangis lama dan sulit didiamkan. Kolik infantil dikarakterisasi dengan
tangis yang susah ditenangkan pada bayi sehat, ditemani oleh ekpresi muka kesakitan, wajah memerah/flushing, perut yang menekuk, dan
buang angin. Kolik biasanya dimulai dibeberapa minggu awal kehidupan dan secara umum terjadi hingga bayi berumur 4 bulan.
Kolik infantil merupakan penyakit yang bisa hilang dengan sendirinya tetapi membutuhkan perawatan karena dapat menimbulkan trauma awal
pada usus halus dan mungkin merupakan ekspresi awal dari penyakit atopik, gangguan saluran cerna dan problem psikologi di masa depan.

1. Etiologi
Meskipun telah banyak studi penelitian terhadap penyebabnya, belum ditemukan penyebab pastinya. Namun ada beberapa teori yang
menjabarkan penyebab kolik meliputi :
a. Gangguan pencernaan : Hal ini mungkin disebabkan karena intoleransi protein susu sapi atau laktosa.
b. Refluks esophageal : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan mengalirnya kembali isi dari lambung yang diakibatkan karena kenaikan
asam lambung.
c. Kejang pada otot usus : Hal ini disebabkan karena system pencernaan bayi yang belum matang. Biasanya terjadi pada BBLR.
d. Peningkatan gas usus : Hal ini disebabkan oleh udara yang tertelan, difusi dari darah dan produksi bakteri koliformis intralumen. Faktor-
faktor lain yang meningkatkan akumulasi gas usus adalah tertelannya udara obligat sewaktu menghisap susu, hal ini diperburuk oleh teknik
pemberian makanan yang kurang baik.

9|Premium Training Baby Spa II


e. Peningkatan kadar hormon yang menyebabkan sakit perut atau perubahan suasana hati menjadi rewel.
f. Hipersensitif terhadap stimulasi lingkungan (suara, cahaya, dll).
g. Sebuah temperamen intens pada masa neonatus.
h. Sebuah sistem saraf yang belum matang.

2. Manifestasi Klinik
Bila bayi mengalami kolik , mereka menangis. Namun semua bayi menangis. Begitulah cara mereka memberitahu Anda bahwa mereka lapar,
basah, atau lelah. Membedakan bayi menangis penyebab kolik atau bukan adalah sebagai berikut :
a. Selama 3 bulan pertama kehidupan, bayi bisa menangis sampai 2 jam sehari. Bayi dengan kolik mulai menangis tanpa alasan yang jelas.
Misalnya, mereka tidak perlu makan atau memiliki popok mereka berubah.
b. Seringkali menangis dimulai di malam hari. Atau itu terjadi pada waktu yang sama setiap hari.
c. Menangis berlangsung selama 3 jam atau lebih setiap hari dan hal itu terjadi lebih dari 3 hari seminggu, selama paling sedikit 3 minggu.
d. Bayi dengan kolik menangis lebih keras dan lebih intens daripada biasa menangis. Kedengarannya lebih seperti teriakan bernada tinggi dari
tangisan.
e. Bayi dengan kolik sangat sulit untuk ditenangkan. Tidak ada yang orang tua mereka mencoba termasuk memberi makan dan digoyang-
goyang, berhenti mereka menangis.

3. Gejala
Menangis bukan satu-satunya gejala kolik. Bayi dengan kolik juga dapat menampilkan gejala ini:
a. Melengkungkan punggung mereka.
b. Mengepalkan tangan.
c. Menekuk lengan dan kaki ke perut mereka.
d. Perut kembung.
e. Wajah memerah ketika menangis.
f. Buang gas selama episode menangis, sering kali karena mereka menelan udara saat mereka menangis.
g. Bayi dengan kolik masih makan dan berat badan normal. Berat badan bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan lain.

4. Patogenesis
Patogenesisnya multifaktorial, dan dapat melibatkan kebiasaan tingkah laku, sosial, dan neurodevelopmental yang berperan dalam
interaksi saluran cerna dan otak. Kejadian menangis berhubungan dengan dismotilitas usus dan kesulitan pencernaan,
ketidakmatangan fungsi imun dan sawar usus, hyperalgesia visceral, dan respon berlebihan terhadap stress.

10 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
5. Massage for the Relief Of Colic/Gas
This massage routine can be used when problems like tummy
pain, gas, constipation, or colic occur. Repeat this series of
strokes three times, 2-3 times a day, for at least 2 weeks. This
takes about 5-10 minutes. Some alternate techniques, which can
also help are : Resting Hands, Touch Relaxation and
Containment Holds.
1. Resting Hands
Begin by taking a few deep breaths to relax, rest your hands on
baby`s tummy

4. Sun and Moon


Do six times
One hand draws a clockwise full circle. The other draws a
partial clockwise circle (from approx. 10 to 5 on a clock)
5. Knees Up
2. Water Wheel Kness together and push them gently into tummy. Hold for a
Do six times with each hand slow count of 6. Use Touch Relaxation, gently bounching legs.
Stroke with alternating hands from rib case to legs
3. Knees Up
Knees together and push them gently into tummy. Hold for a
slow count of 6. Use Touch Relaxation, gently bouncing legs.

4. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)


Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

1. Definisi WHO
Masa gestasi : HPHT s/d hari kelahiran ( hari/ minggu)
Berat lahir : BB bayi 1 jam pertama setelah lahir

11 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
a) BBLR : berat lahir < 2500 gram
b) BBLSR : berat lahir 1000-1500 gram
c) BBLASR : berat lahir < 1000 gram
d) Bayi kurang bulan(KB) : masa gestasi < 37 minggu( 259 hari)
e) Bayi cukup bulan(CB) : masa gestasi 37- 42 minggu( 259 - 293 hari)
f) Bayi lebih bulan : masa gestasi > 42 minggu

2. BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan :


Bayi kurang bulan murni ( Premature)
Bayi kecil masa kehamilan ( KMK)
Sifat, komplikasi, prognose yang berbeda

3. Diagnosa
a) Bayi Kurang Bulan Murni (Premature)
Masa gestasi < 37 minggu
Berat badan sesuai berat badan masa gestasi disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan
Fungsi organ belum sempurna, kesulitan untuk hidup diluar rahim ibu komplikasi & kematian tinggi
b) Bayi Kecil Masa Kehamilan ( KMK)
Berat lahir < dari berat untuk masa gestasi
Retardasi pertumbuhan intra uterin
Pertumbuhan organ dalam tubuhnya > baik dibandingkandenganbayi premature dengan berat yang sama

4. Penyebab BBLR
a) Bayi kurang bulan murni
Faktor :
Toxemia gravidarum Kelainan uterus
APB Kehamilan kembar
Penyakit sistemik akut pada ibu Kausa tak diketahui (50 %)
b) Bayi kecil masa kehamilan:
Faktor :
Diabetes Melitus Infeksi ibu
Hypertensi Ibu malnutrisi
Preeklamsia Obat-obatan

12 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
5. Karakteristik Klinik
Bayi kurang bulan murni 7. Tulang rawan daun telingga blm cukup
Berat badan : < 2500 gram Jaringan mamma < sempurna, puting belum terbentuk
Panjang badan : < 45 cm Posis fetal, pergerakkan kurang dan lemah
Lingkar dada : <30 cm Banyak tidur
Lingkar kepala : < 33 cm Tangis lemah
Tampak luar ( external Sign) Nafas belum teratur,sering apnu
1. Kepala relatif > besar dari badan Otot hipotonik
2. Kulit : tipis ,transparant,lanugo banyak Tonusotot leher lemah
3. UUB & sutura lebar Reflex Moro, Menghisap, Menelan, Batuk belum
4. Genetalia immature sempurna
5. Pembuluh darah kulit di perut terlihat banyak Edema
6. Rabut tipis halus, teranyam

Bayi Kecil Masa Kehamilan


Dibagi 3 stadium:
1. Stadium I 2. Stadium II:
Tampak kurus Stad I + Kehijauan kulit,umbilikus,
Kulit longgar,kering spt perkamen plasenta
Noda mekoneum belaum ada 3. Stadium III:
Stad II + warna kuning kulit,kuku,tali pusat

Pertimbangan umum selama pijat

Komunikasi dengan bayi bahwa akan dilakukan pemijatan. Perhatikan bahasa tubuh bayi dalam menerima pijatan
Jika ada keraguan dalam situasi tertentu, gunakan Resting Hands atau Containment Holds. Jika ada reaksi negatif pada saat memijat,
jeda pijat sampai anak menunjukkan bahwa pijat dapat dilanjutkan
Untuk membuat rasa nyaman pada bayi, buat batas-batas disamping bayi menggunakan selimut atau guling
Keluarga dapat mendampingi selama proses pemijatan. Dapat diketahui bahwa ketika bayi dengan kebutuhan tambahan / khusus lahir,
keluarga dengan kebutuhan tambahan / khusus juga lahir
Kondisikan keadaan yang fleksibel
Berikan musik, jika bayi menyukainya dan nyaman dapat digunakan secara konsisten

13 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
Teaching Positive Touch

1. Preparation and Observation


2. Touch Permission
Idealnya setiap sentuhan yang diberikan harus dimulai dengan pikiran atau kata niat untuk mempersiapkan bayi untuk disentuh.
Menggosok tangan bersama-sama terlebih dahulu, agar bayi dapat mendengar, komunikasi untuk sentuhan bayi adalah untuk
meningkatkan kehangatan di tangan. Langkah penting ini adalah tindakan meminta izin dan menunjukkan pengakuan bahwa kita
percaya bayi kecil memiliki sarana berkomunikasi.
Mempersiapkan bayi untuk sentuhan juga menunjukkan kepercayaan, mendukung anak akan memunculkan rasa percaya diri pada
anak dan hal tersebut dapat membantu penbentukan perilaku anak
3. Being receptive
Perhatikan reaksi-reaksi bayi pada saat dilakukan pemijatan. Dengan memperhatikan ambang bayi saat menerima rangsangan,
akan membantu stabilitas bayi dan memperluas kapasitas bayi untuk berinteraksi.
4. Approach
Without Touch
Metode ini dapat digunakan untuk bayi yang sangat prematur,bayi yang baru sembuh dari operasi, atau bayi yang sangat sakit dan /
atau dibius. Metode ini dapat dilakukan oleh orang tua. Orang tua dapat membuat kehadiran bayinya merasa mencintai.
Resting Hands and Containment Holds
Ini adalah cara memberikan stabilitas dan prediktabilitas untuk bayi. Sentuhan dilakukan dengan sangat lembut. Ini dapat
membuat bayi tenang dan merasa aman.

5. ASMA
Asma merupakan penyakit saluran napas yang paling sering dijumpai pada anak di seluruh dunia. Hampir 300 juta anak-anak & dewasa
menderita asma di seluruh dunia. Penatalaksanaan asma pada anak bertujuan untuk mencegah terjadinya serangan asma & memungkinkan anak
dapat tumbuh secara optimal.
1. Definisi :
Gangguan inflamasi kronis saluran nafas yang ditandai oleh obstruksi jalan napas total atau parsial, dengan banyak elemen selular yang
berperan.
Inflamasi kronis berhubungan dengan hiperresponsivitas jalan napas yang menyebabkan episode berulang dari wheezing, sesak nafas, rasa
dada tertekan, dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari.
Gejala biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan napas yang luas namun bervariasi, yang bersifat reversibel baik secara spontan
maupun dengan pengobatan

14 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
2. Faktor Resiko
a. Faktor Host b. Faktor Lingkungan
1. Genetik asma, 1. Alergen baik dalam ruangan maupun di luar ruangan,
2. Alergik (atopi), 2. Sensitisasi lingkungan kerja,
3. Hipereaktivitas bronkus 3. Asap rokok,
4. Faktor jenis kelamin dan ras, 4. Polusi udara,
5. Obesitas 5. Infeksi pernapasan terutama virus,
6. Diet,
7. Status ekonomi
3. Diagnosis
a. Gejala: sesak napas, wheezing, batuk, dan dada terasa berat yang bersifat episodik
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pengukuran faal paru (spirometri atau PEF)
d. Pengukuran status alergi
e. Klasifikasi kontrol asma untuk membantu manajemen klinis asma

Anak < 5 tahun


Adanya sensitisasi terhadap alergen , atopi, merupakan faktor risiko utama perkembangan asma
Batuk & wheezing berulang sering terjadi disebabkan selain asma
3 kategori wheezing pada anak < 5 tahun:
Transient early wheezing : 3 tahun pertama, prematuritas & orang tua yg merokok
Persistent early-onset wheezing : episode wheezing berulang berhubungan dengan infeksi viral pernapasan, tidak ada faktor atopi
atau riwayat atopi dalam keluarga
Late-onset wheezing/asthma : asma pada anak-anak yang menetap hingga remaja atau dewasa. Terdapat riwayat atopi, eksim, dan
patologi jalan napas sesuai asma

Pertimbangkan asma apabila ada tanda atau gejala berikut:


Wheezing frekuen (lebih dari sekali sebulan),
batuk atau wheezing yang diinduksi oleh aktivitas,
batuk nokturnal pada periode tanpa infeksi virus, absennya wheezing sesuai musim,
Tidak ada variasi seasonal dari wheezing
gejala menetap sampai usia lebih dari 3 tahun
Gejala memberat dengan adanya aeroalergen, latihan, pollen, infeksi virus, ekspresi emosional berlebihan, asap rokok.
Gejala membaik bila diberikan obat asma

15 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
4. Klasifikasi Asma

The causative factor of this disease is due to invasionof exogenous pathogenic wind-cold or wind-heat, and the smelling of paint,
smoke or pollens; or due to emotional disturbance or overstrainleading to the affection of the lung. The lung loses its function of
spreading lung threny causing accumulation of phlegm humor, which obstructs the respiratory tract; or due to an over intake of cold,
sour, fatty food, fish or shrimps and the spleen fails to carry on its function of transportation and transformation so that is also produces
phelgm-humor stagnation in the lung, asthma result from an obstruction of the respiratory tract. At thr acute stage, it is mostly a excess
condition; after repeated occurrence it becomes a defeciency type

Differentiation
1. Excess type
it occurs mostly in winter due to an invasion of exogenous pathogenic wind-cold, causing the cold-humor accumulation in the lung and
obstruction in the respiratory tract. Manifestations are dypnea, wheezing noises, cough with little white and thin sputum or with foamy
sputum expeled with dificulty, fear of cold, little or no sweating, and headaches and general aching, white slippery tongue coating, tense

16 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
or superficial-tense pulse. If exogenous pathogenic wind-cold cause heat to accomulate in the lung so that it loses its functionof
descending , the symptoms would be cough and asthma with coarse breathing, flushed face, fever with sweating, yellow-sticky sputum
which is difficultto expel, thirst,irritsbility, psin in the chest due to cough, yellow-stickyntongue coating,superficialforceful or slippery-
rapid pulse.
2. Defeciency type
Defeciency of the lung is manifested by pale and luster-less complexion,spontaneous sweating with aversion to cold, shortnes and
weakness of breathing, weakness of speaking, nasal obstruction, sneezing, fatique, light red tongue proper, thready, rapid and forceless
pulse. If it is due to spleen deficiency, symptoms would be lusterless complexion, poor appetite, fullness of epigastric region, excessive
sputum, general fatique, loose stool or diarrhe, flabby tongue body with thick-sticky coating, slow-slipper or soft-slow pulse. If it is due to
kidney deficiency, symptoms would be accompanied by a dark complexion, hasty breathing which is exacerbated byb movement,
palpitation, dizzines, ringing in the ears, sore aching of the thready and forceless pulse. If it is due heart deficiency and enervated heart , it
would be also accompanied by cold extremities, purple spots on tongue surface, with feeble or intermittent pulse.

Treatment :
1. Excess type
Method: to disperse pathogenic cold, spread and soothie asthmaby selecting the points of channels with the reducing
method or with moxi-bustion onpoints of back or with fire-cuppingfor wind-cold type illnesses. Point of channel are used for
the phlegm heat type with no moxibustion method.
Prescription: (Ren 17), (Lu. 7), (U.B.13), (Lu. 5).
Wind-cold: (U.B. 12).
Phelgm-heat: (St.40), (Du 14), (Lu. 6)
Severe asthma: (Ren 22), (Extra, 1.5 cun bilateral to Dazhui,Du 14) or cupping on Feishu(U.B. 13) and yunmen (Lu. 2).
2. Defeciency type
Method: To support the by the (body resistance) and cultivate the foundation of essential by the reinforcing method or
moxibustion.
Prescription: (U.B. 13), (U.B. 43), (Ren 6), (U.B. 43), (St. 36), (Lu. 9), (K.3)
Remarks:
1. Asthma here includes bronchial asthma, asthmatic brochitis, and dyspnea in some other lung diseases.
2. If asthma is accompanied by bronchitis, it should be treated soon after the relief of asthma.
3. Severe onset of asthma of those who have had long time recurrence of asthma should be treated together with drugs.
4. Preventive measures shouldbe considered before the onset of asthma. For exampl, put on more clothes when the
weather become colder.people with allergic body constitution should avoid contact with allergens or sensitive food.

17 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
6. DIARE
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya
(tiga kali atau lebih) dalam satu hari
1. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare berdasarkan lama waktu diare terdiri dari :
a. Diare akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak
datangnya dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi
penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu: (1) Diare tanpa dehidrasi, (2) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan
yang hilang 2-5% dari berat badan, (3) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar 5-8% dari berat badan, (4) Diare
dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang lebih dari 8-10%.
b. Diare persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
c. Diare kronik
Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau
gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari.

2. Penyebaran kuman penyebab diare


a. Biasanya orofekal melalui makanan / minuman
b. Perilaku khusus yang meningkatkan resiko diare :
Tidak memberikan ASI eksklusif
Menggunakan susu botol
Menyimpan makanan tidak ditutup
Air minum yang tercemar
Tidak mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar
Tidak membuang tinja (termasuk tinja bayi) dengan benar

3. Faktor pejamu (host) yang meningkatkan kerentanan terhadap diare :


Faktor-faktor ini dapat meningkatkan insiden, beratnya penyakit dan lamanya diare :
1. Tidak mendapat ASI sampai umur 2 tahun
2. Kurang gizi
3. Campak
4. Immunodefisiensi

18 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
4. Etiologi :
70 90% penyebab diare akut dapat diketahui dengan pasti
Penyebab dibagi 2 bagian :
a) Penyebab tidak langsung / faktor-faktor yang mempermudah terjadinya diare

b) Penyebab langsung

19 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
Diarrhea indicates frequent movement of bowels with loose or watery stools. Acute diarrhea is mostly due to contaminated
food or injury of the stomatch and intestines caused by an overintake of food and drink. It is manifested be abrupt abdominal pain,
borborygums, diarrhea, or even with fever. Chronic diarrhea is often caused by (deficiency) of spleen and kidney and manifested by
dull abdominal pain, loose stoo, 2-3 times a day, anorexia, lasstidue, etc. Most the symtoms belong to the scope of acute and chronic
enteritis, intestinal tuberculosis, etc.
Treatment
Main points : (St. 25), (Ren 8), (ST.36)
Combined points: (L.I 4),(L.I 11), (Ren 12), (P.6), (Ren 4),(Sp.9),(u.b.20),(u.b.23)
Method : firstly puncture (St.25) , (St,36) and do moxibustion on the (Ren 8) point. Then add som e pounts according to the other
symptoms
Fever with aversion to cold : (L.I.11), (L.I.4)
Vomiting : (Ren 12), (p.6)
Dehydration : Moxibustion on (Ren 4)
Acute cases: puncture (L.I.11), Prick (U.B.40) with three-edged needle to let the blood out.
Chronic casses: (U.B.20), (U.B.21), (U.B 23), (Du 4), (Ren 6), and plus moxibustion after needling

7. ALERGI
1. Definisi
Alergi adalah reaksi imun dengan IgE yang berkelebihan terhadap bahan/zat (antigen) yang pada orang biasa tidak membahayakan.
Ada dua jenis alergi yang lazim yang terkait pernapasan serta kulit.
a) Gangguan/alergi pernapasan dapat berupa asma dan alergi rinitis atau bersin dan pilek berulang, terutama di pagi hari.
b) Reaksi pada kulit berupa biduran atau kaligata dan eksim. Kecenderungan seseorang engidap alergi dipengaruhi faktor genetik dan
lingkungan. alergi tidak menular, tapi menurun, karena ditentukan faktor genetika.
2. Spektrum Klinis dari alergi makanan
Anafilaksis: reaksi imun akut yang dahsyat & melipatkan lebih dari 2 sistem organ dicetus oleh makanan, sengatan, injeksi dll
Gejala klinis akut / Anafilaksis
Saluran Nafas : batuk, mengik (asma) dispnea karena edema pada tenggorakan & lidah
Kardiovaskular : nadi lemah & cepat, syok, pucat, pusing, gelisah, tidak sadar
Kulit : Eritema (tenggorakan, lidah bibir), edema, gatal, urtikaria, pucat
Saluran Cerna : mual, muntah, diare

20 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
3. Spektrum Klinis: Anafilaksis Reaksi Alergi Akut
Saluran Nafas Respirator / Dyspnea
Asma ialah resiko kematian besar dari alergi makanan
Sebaliknya, alergi makanan adalah faktor resiko tinggi terkena asma kelak
Kardiovaskular
Dilitasi pembuluh darah
Bocoran kapilar (histamin)
Hipotensi umum
Pucat, kurang sadar,
Takikardia
Saluran Cerna
Emesis, diare, kram (akut) Enterokolitis karena protein makanan
Sindroma alergi mulut (akut) Sindroma Allergi eosinofilik
Oral allergy syndrome Enteropati karena protein makanan:
Refluks Gastro-esofogus Penyakit celiak (gluten enteropathy )
Kulit
Urtikaria akut dan angioedema akibat kontak dan memakan sesuatu sering terjadi dan penyebabnya mudah diketahui, misalnya tangan
seseorang menjadi bengkak dan gatal setelah mengupas udang atau bibir seorang anak bengkak setelah minum susu atau makan kacang.
Sedangkan urtikaria menahun atau berulang alergennya sukar diketahui dan jarang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe I saja,
mungkin gabungan dengan reaksi hipersensitivitas tipe IV.

Urticaria, also known as wind wheals is a kind of allergic skin disease. The attack appears to be connected with physical,chemical
or biological factors to which the patient is hypersensitive. An abrupt onset has itching wheals of various sizes or with pimples rising
one after another in white or light red color, red skin around the rashes, causing terrible itching. The attack may pass off in a few
minutes or a few hours, or may last for several days. The eruption c ontinues to come out in excessive patches.
Treatment:
Main points: (L.I 11), (Sp.10), (St.36), (U.B.40)
Combined points : (Sp.6), (U.B.17), (Ren 12), (P.6)
Method: puncture first on (L.I.11), (Sp. 10), (St.36) during the attack of urticaria. It is accompanied by stomachache or irritability. (P.6)
and (Rren 12) can be used. If it is bright red in color, (U.B 17) should be added, or venous pricking on (L.I 11) with a three-edged
needle. (St 36) has a particularly good effect on urticaria caused by food allergens.

21 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
TITIK MERIDIAN ANGGOTA TUBUH
MANUSIA

22 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
TITIK MERIDIAN ANGGOTA TUBUH
MANUSIA

23 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I
24 | P r e m i u m T r a i n i n g B a b y S p a I I

Anda mungkin juga menyukai