Anda di halaman 1dari 11

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

POST NATAL CARE

OLEH
IWAN INDRIAWAN
NPM 2022207209457

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023
RESUME
POSTNATAL CARE

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2023
1. Biodata
Nama : Ny. W
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Sumber Biaya : Pembiayaan Mandiri
Alamat : Kampung Sidodadi, Kec. Bandar Surabaya
Diagnosa Medik : P1A0 Post partum spontan hari ke-3
2. Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada perineum, klien merasa takut
jahitannya akan terbuka (lepas) jika mau berkemih.
3. Riwayat kesehatan sekarang : sampai saat ini setelah 4 jam melahirkan belum
berani berkemih. Merasa senang dengan kelahiran anak pertama ini, namun
bingung karena belum tahu cara merawat bayi dan cara menurunkan berat
badan namun tetap ingin bisa menyusui.
4. Riwayat Obstetri
Riwayat menstruasi
a) Menarche : 13 tahun
b) Siklus : 28 hari
c) Banyaknya : 3-4 kali pemakaian pembalut/hr)
d) Keteraturan : teratur setiap bulan
e) Lamanya : 3-6 hari
f) HPHT : 21 Agustus 2022
g) Keluhan yang menyertai : Tidak Ada
Riwayat perkawinan
a) Kawin / tidak kawin : Kawin
b) Umur Ibu Menikah : 20 Tahun
c) Umur Bapak Menikah : 22 Tahun
d) Lama Pernikahan : 2 Tahun
e) Berapa kali menikah : Perkawinan Pertama

Riwayat keluarga berencana:


a) Melaksanakan keluarga berencana: ( ) Ya (√) Tidak
b) Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan : ( ) MOP ( Medis Operatif Pria)
( ) MOW ( Medis Operatif Wanita( ) IUD
( ) Pil ( ) Suntik ( ) Implant ( ) Lain – lain
c) Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : -
d) Masalah yang terjadi : -
e) Rencana kontrasepsi yang akan digunakan : - Alasan : -
Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas
P1A0

Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak


Ana
k Jenis Panjan Keadaa
Penyuli Penolon Penyuli Laseras Infeks Perdaraha Berat
Ke Umur Jenis Kelami g n
t g t i i n Badan
n Badan Fisik
39 Tidak Sponta Tidak Ya Tidak Laki- 3000
1 Bidan Tidak 49 cm Sehat
minggu Ada n Ada (LD II) (Normal) laki gr
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Tingkat kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 120/70 mmHg
b) Nadi : 84x/menit
c) RR : 20x/menit
d) BB : 65 kg
e) Tinggi badan : 156 cm
d. Payudara : simetris kanan kiri
e. Hiperpigmentasi : pada areola mammae
f. Pengeluaran kolostrum : (+)
g. Puting : inverted
h. TFU : 1 jari dibawah pusat
i. Uterus : tidak teraba
j. Kontraksi : (-)
k. Diastasis rektus abdominalis : 2 jari
l. Lochea rubra : ada
m. Jahitan
n. Ruptur perineum : grade 2
o. Ektremitas :
a) Edema -/-
b) Varises -/-
c) Reflek patela +/+
d) Homan sign -/-
6. Pengkajian terhadap bayi :
a. APGAR :9
b. Reflek : (+) (rooting, sucking, moro)
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah : Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb < 10 g
% dibutuhkan suplemen FE), eritrosit, leukosit, Trombosit
8. Pemeriksaan penunjang : -
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO : Proses persalinan → Nyeri
DS : klien mengeluh terjadi proses invulotio →
nyeri pada perineum kontraksi uterus → nyeri
Robekan jalan lahir →
terputusnya kontinuitas
jaringan → jaringan
melepaskan zat-zat
bradikinin dan histamin →
merangsang syaraf perifer
→ dihantarkan melalui
spinal cord menuju
hipothalamus → korteks
cerebri → nyeri di
perspsikan → nyeri
DO : Proses persalinan → kurang pengetahuan
DS : merasa bingung juga bingung belum tahu cara
karena belum tahu cara merawat bayi → kurang
merawat bayi dan cara pengetahuan
menurunkan berat badan
DO : Proses persalinan → Perubahan pola eleminasi
DS : nyeri pada perineum jahitan pada perineum → BAK
kesulitan BAK →
Perubahan pola eleminasi
BAK (disuria)
DO : lochea rubra Proses persalinan → Resiko infeksi
DS : nyeri pada perineum perlukaan jalan lahir →
merupakan media
berkembang biaknya
kuman pathogen → resiko
infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan perlukaan jalan lahir ditandai dengan klien
mengeluh nyeri pada perineum
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan adaptasi postpartum ditandai dengan
klien merasa bingung karena belum tahu cara merawat bayi dan cara
menurunkan berat badan
3. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran
kemih dan ansietas.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan perlukaan jalan lahir ditandai dengan
lochea rubra dan nyeri pada perineum

D. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Nyeri Nyeri berkurang 1. Observasi 1. Agar dapat
berhubungan atau hilang tingkat lokasi mengidentifikasi
dengan dengan kriteria dan sifat nyeri kebutuhan perawatan
perlukaan hasil : dan pemberian askep
jalan lahir 1. Klien tidak 2. Observasi yang tepat
ditandai mengeluh nyeri keadaan luka 2. Dapat menunjukan
dengan klien 2. Ekspresi wajah perineum adanya trauma
mengeluh cerah berlebihan/komplikasi
nyeri pada 3. TTV dalam yang memerlukan
perineum batas normal 3. Observasi intervensi lebih lanjut
TTV 3. Perubahan tanda vital
menunjukan terjadinya
rangsangan nyeri
4. Anjurkan 4. Napas dalam dapat
klien teknik melancarkan suplai
relaksasi napas O2 ke jaringan
dalam sehingga terjadi
relaksasi di jaringan
obat yang dapat
menyebabkan nyeri
5. Anjurkan berkurang
untuk duduk 5. Dapat mengurangi
dengan otot tekanan langsung pada
gluteal perineum
terkontraksi 6. Meningkatkan
6. Beri sirkulasi pada
kompres perineum,
panas/hangat meningkatkan
(rendam duduk oksigenasi dan nutrisi
antara 38°C pada jaringan
sampai dengan menurunkan edema
42°C selama 20 dan meningkatkan
menit , setelah penyembuhan
24 jam pertama) 7. Posisi nyaman sesuai
7. Berikan keinginan klien dapat
posisi yang memperringan nyeri
nyaman sesuai 8. Dengan mengetahui
keinginan klien penyebab nyeri klien
8. Jelaskan dapat beradaptasi
penyebab terjadi 9. Untuk mengurangi
nyeri rasa nyeri dengan
9. Berikan memblok impuls nyeri
analgesik sesuai
indikasi
Kurang Klien dapat 1. Kaji 1. Dapat mengetahui
pengetahuan mengerti tentang tingkat dan memudahkan
berhubungan cara merawat pengetahuan dalam pemberian
dengan bayi dan klien tentang intervensi
adaptasi menurunkan merawat bayi selanjutnya.
postpartum berat badan 2. Beritahu 2. Agar klien dapat
ditandai klien tentang mengerti cara-cara
dengan klien cara-cara merawat bayi yang
merasa merawat bayi benar dan nyaman
bingung 3. Anjurkan 3. Periode postpartum
karena belum klien berbaring dapat merupakan
tahu cara tengkurap pengalaman positif
merawat bayi dengan bantal bila penyuluhan yang
dan cara dibawah tepat diberikan
menurunkan abdomen dan 4. Membantu
berat badan klien melakukan menstandarisasi
teknik informasi yang
visualisasi atau diterima orang tua
aktivitas dari perawat dan
pengalihan. menurunkan
4. Kaji kebinggungan klien
kesiapan klien 5. Ibu yang baru
dan motivasi pertama kali
untuk belajar melahirkan akan
kurang sekali
5. Berikan pengetahuannya
penyuluhan mengenai cara
mengenai perawatan bayi dan
perawatan tali akan takut dalam
pusat dan merawat bayinya
memandikan sendiri.
bayi.

Perubahan Pola eleminasi 1. Instruksikan 1. Mencegah stasis urine


pola (BAK) pasien klien untuk
eleminasi teratur. jangan merasa
BAK Kriteria hasil: takut dan tetap
(disuria) b/d eleminasi BAK berkemih bila
trauma lancar, disuria terasa 2. Mengurangi ansietas
perineum tidak ada, rangsangan klien
dan saluran bladder kosong, berkemih
3. Ambulasi dini
kemih dan keluhan kencing 2. Berikan
ansietas. tidak ada. penjelsan memberikan
mengenai rangsangan untuk
haluaran urine pengeluaran urine dan
normal dan pengosongan bladder.
4. Membasahi bladder
gejala
postpartum dengan air hangat
3. Anjurkan dapat mengurangi
pasien ketegangan akibat
melakukan adanya luka pada
ambulasi dini. bladder.

5. Menerapkan pola
4. Anjurkan
pasien untuk berkemih secara
membasahi teratur akan melatih
perineum pengosongan bladder
dengan air secara teratur.
6. Minum banyak
hangat
sebelum mempercepat filtrasi
berkemih. pada glomerolus dan
5. Anjurkan mempercepat
pasien untuk pengeluaran urine.
7. Kateterisasi
berkemih
secara teratur. memabnatu
pengeluaran urine
6. Anjurkan untuk mencegah stasis
pasien untuk urine.
minum 2500-
3000 ml/24
jam.

7. Kolaborasi
untuk
melakukan
kateterisasi
bila pasien
kesulitan
berkemih.
Risiko Infeksi tidak 1. Observasi 1. Untuk mengetahui
infeksi terjadi dengan tanda-tanda tanda gejala awal
berhubungan kriteria hasil : infeksi terjadinya infeksi
dengan 1. Luka 2. Ukur dan 2. Perubahan tanda vital
perlukaan tampak observasi TTV dijadikan indikator
jalan lahir kering adanya proses
ditandai 2. Tanda 3. Lakukan vulva peradangan
dengan vital hygiene 3. Vulva yang kotor dan
lochea rubra dalam lembab dapat dijadikan
dan nyeri batas 4. Bekerja dengan tempat
pada normal teknik septik berkembangbiaknya
perineum 3. Tidak ada dan antiseptik kuman
tanda- 4. Bethadine membunuh
tanda 5. Kompres luka kuman dan
infeksi hecting dengan mempercepat proses
(rubor, bethadine penyembuhan
dolor, 5. Untuk mencegah
color, 6. Beritahu klien terkontaminasinya
fungsilesi untuk menjaga kuman pada klien
a, vital personal 6. Untuk mempercepat
sign) hygiene proses penyembuhan
7. Pemberian luka atau mencegah
antibiotik infeksi
7. Dapat menghambat
pembentukan dinding
sel bakteri dan
membunuh kuman
patogen
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.


EGC:Jakarta
Carpenito, Lynda. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat.Manajemen Laktasi.Depkes RI Jakarta (2015)
Ladewig.W.Patricia. (2016). Buku Saku asuhan Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 5.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai