Adapun upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi risiko hazard kimia di rumah sakit antara lain: 1.Pengendalian bahan kimia
dilakukan oleh Unit K3RS berkoordinasi dengan seluruh satuan kerja. Hal-hal yang perludiperhatikan adalah pengadaan B3,
penyimpanan, pelabelan, pengemasan ulang /repacking, pemanfaatan dan pembuangan limbahnya.
2.Pengadaan bahan beracun dan berbahaya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Penyedia B3 wajib menyertakan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet / MSDS), petugas yang mengelola harus sudah mendapatkan pelatihan
pengelolaan B3, serta mempunyai prosedur penanganan tumpahan B3.
3.Penyimpanan B3 harus terpisah dengan bahan bukan B3, diletakkan diatas palet atau didalam lemari B3, memiliki daftar B3 yang
disimpan, tersedia MSDS, safety shower, APD sesuai resiko bahaya dan Spill Kit untuk menangani tumpahan B3 serta tersedia prosedur
penanganan Kecelakaan Kerja akibat B3.
PSIKOSOSIAL
Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial seseorang atau pekerja dan kesehatan mental atau emosionalnya Hazard psikososial
adalah suatu bentuk bahaya yang dapat mengancam kesehatan mental para pekerja dan risiko penurunan produktivitas pekerja
dikarenakan hal tersebut upaya atau pencegahan pada hajat psikososial yang akan dibahas ini menjadi hal penting selain melindungi atau
mencegah bahaya fisik atau luar lainnya. Dengan demikian untuk mewujudkan HK 30 dilaksanakan dengan perencanaan dan
pertimbangan yang tepat dan salah satu kunci keberhasilan terletak pada peran serta bekerja sendiri baik sebagai subjek maupun objek
perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh
Kebisingan
Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi
secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian
dari tubuh. Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/detik2.
Pencegahan bahaya
3) mengendalikan getaran pada sumbernya
4) 2) memasang penutup lantai yang bersifat menyerap getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan sarung tangan yang menyerap kejutan
5) 3) mengganti peralatan tua dengan yang bebas getaran
6) 4) Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai pada pekerja yang mengoperasikan
mesin bergetar
ERGONOMIC
Upaya perbaikan Ergonomi dalam pencegahan CTD, dapat di terapkan untuk
1. Perbaikan posisi atau postur kerja statis seperti saat duduk atau berdiri
2. Perbaikan posisi kerja dinamik seperti menyangkul, memahat dan mengebor
atau gerakan tubuh lainnya seperti kepala, tengkuk, tulang belakang, badan,
lengan, tangan, jaritangan, tungkai, kaki dan jari kaki
3. Perbaikan tata letak tempat dan peralatankerja dan proses kerja
4. Perbaikan kerja metode manual seperti mengangkat, mengangkut, menarik,
mendorong, menjinjing beban, atau bekerja halus dengan menggunakan ibujari
dan jari telunjuk
TERIMA KASIH