Anda di halaman 1dari 9

Pencegahan Bahaya

Fisik Radiasi, Kimia


Ergonomic dan
Psikososial
1. Agung Cahya C.0105.20.034
2. Arrizal Rizky Efendy C.0105.20.040
3. Atep Suhendar C. 0105.20.041
4. Depitha Hermawanti C.0105.20.043
5. Detri Lutfi C.0105.20.045
6. Hamdi Nurhakim C.0105.20.048
7. Heriawati C.0105.20.049
8. Maulidya Rahmatul Laili C.0105.20.053
9. Rohmat Nur Fajri C.0105.20.063
BAHAYA FISIK RADIASI
Radiasi adalah gelombang atau partikel berenergi tinggi yang berasal dari sumber alami atau sumber yang sengaja dibuat oleh manusia.
Cedera jaringan bisa terjadi akibat pemaparan singkat radiasi tingkat tinggi atau pemaparan jangka panjang radiasi tingkat rendah

pencegahan bahaya radiasi :


A.Jaga jarak dari sumber radiasi
B.Mengurangi durasi terhadap paparan radiasi
C.Mengurangi kesempatan ion radiasi untuk bergabung kedalam tubuh
D.Menggunakan pelindung
KIMIA ERGONOMIC
Konsep ergonomi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan sebuah konsep yang sangat penting untuk diterapkan dalam dunia
industri guna menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman. Dengan demikian, produktifitas serta efisiensi kerja bisa lebih
ditingkatkan

Adapun upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi risiko hazard kimia di rumah sakit antara lain: 1.Pengendalian bahan kimia
dilakukan oleh Unit K3RS berkoordinasi dengan seluruh satuan kerja. Hal-hal yang perludiperhatikan adalah pengadaan B3,
penyimpanan, pelabelan, pengemasan ulang /repacking, pemanfaatan dan pembuangan limbahnya.

2.Pengadaan bahan beracun dan berbahaya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Penyedia B3 wajib menyertakan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet / MSDS), petugas yang mengelola harus sudah mendapatkan pelatihan
pengelolaan B3, serta mempunyai prosedur penanganan tumpahan B3.

3.Penyimpanan B3 harus terpisah dengan bahan bukan B3, diletakkan diatas palet atau didalam lemari B3, memiliki daftar B3 yang
disimpan, tersedia MSDS, safety shower, APD sesuai resiko bahaya dan Spill Kit untuk menangani tumpahan B3 serta tersedia prosedur
penanganan Kecelakaan Kerja akibat B3.
PSIKOSOSIAL
Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial seseorang atau pekerja dan kesehatan mental atau emosionalnya Hazard psikososial
adalah suatu bentuk bahaya yang dapat mengancam kesehatan mental para pekerja dan risiko penurunan produktivitas pekerja
dikarenakan hal tersebut upaya atau pencegahan pada hajat psikososial yang akan dibahas ini menjadi hal penting selain melindungi atau
mencegah bahaya fisik atau luar lainnya. Dengan demikian untuk mewujudkan HK 30 dilaksanakan dengan perencanaan dan
pertimbangan yang tepat dan salah satu kunci keberhasilan terletak pada peran serta bekerja sendiri baik sebagai subjek maupun objek
perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh

Cara pencegahan bahaya psikososial :


•Tempatkan karyawan sesuai dengan ketrampilandan kemampuan
•Ciptakan hubungan personal yg baik antarkaryawan dan atasan
• Struktur dan iklim organisasi harus baik
• Pengembangan karis yg baik•Hindari konflik
• Sosialisasi terhadap peralatan baru atau prosedurbaru.
CONTOH BAHAYA FISIK

Kebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang


bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-
alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran. Suara keras, berlebihan atau
berkepanjangan dapat merusak jaringan saraf sensitif di
telinga, menyebabkan kehilangan pendengaran
sementara atau permanen
CARA MENCEGAH KEBISINGAN
1) Identifikasi penyebab kebisingan
2) Melakukan inspeksi tempat kerja untuk pajanan kebisingan
3) Tentukan sumber kebisingan berdasarkan tata letak dan identifikasi
para pekerja yang mungkin terekspos kebisingan
4) Identifikasi kontrol kebisingan yang ada dan evaluasi efektivitas
pengendaliannya
5) menyediakan alat penutup telinga yang digunakan oleh pekerja yang
berada di lokasi dengan tingkat kebisingan tinggi
6) merotasi pekerjaan jika diperlukan
PENERANGAN & GETARAN
Penerangan
Penerangan di setiap tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan. Penerangan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan
kualitas dan produktivitas
Pencegahan bahaya
1) pastikan setiap pekerja mendapatkan tingkat penerangan yang sesuai pada pekerjaannya
2) mengubah posisi dan arah lampu bila perlu

Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan ke depan. Gerakan tersebut terjadi
secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua atau sebagian
dari tubuh. Batasan getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/detik2.
Pencegahan bahaya
3) mengendalikan getaran pada sumbernya
4) 2) memasang penutup lantai yang bersifat menyerap getaran di workstation dan gunakan alas kaki dan sarung tangan yang menyerap kejutan
5) 3) mengganti peralatan tua dengan yang bebas getaran
6) 4) Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai pada pekerja yang mengoperasikan
mesin bergetar
ERGONOMIC
Upaya perbaikan Ergonomi dalam pencegahan CTD, dapat di terapkan untuk
1. Perbaikan posisi atau postur kerja statis seperti saat duduk atau berdiri
2. Perbaikan posisi kerja dinamik seperti menyangkul, memahat dan mengebor
atau gerakan tubuh lainnya seperti kepala, tengkuk, tulang belakang, badan,
lengan, tangan, jaritangan, tungkai, kaki dan jari kaki
3. Perbaikan tata letak tempat dan peralatankerja dan proses kerja
4. Perbaikan kerja metode manual seperti mengangkat, mengangkut, menarik,
mendorong, menjinjing beban, atau bekerja halus dengan menggunakan ibujari
dan jari telunjuk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai